Disc: Standard applied
1. Awal mula
It was me who cried
Not showing your weakness doesn't mean that you're strong
(Orion - Mika Nakashima)
:
Namaku Orihime Inoue dan aku tidak percaya akan cinta.
Aku telah kehilangan kemampuan untuk mempercayai apapun.
Suka dan cinta itu berbeda, dan aku tidak percaya akan cinta. Tidak sama sekali. Tentu aku pernah menyukai seseorang, perasaan yang nyaris mendekati cinta namun berbeda. Itu bukan cinta. Itu hanyalah perasaan sesaat yang diiringi nafsu dan rasa kesepian.
Aku tidak bisa jatuh cinta.
Lebih tepatnya, aku tidak pantas jatuh cinta.
Aku bukanlah gadis terpintar di dunia ini, tapi kalau hanya sekedar cara untuk bertahan hidup di kota besar seperti Tokyo, aku sangat memahaminya. Untuk bertahan hidup kita memerlukan beberapa hal vital dan cinta bukanlah salah satunya. Uang dan keberanian, mungkin juga sedikit keberuntungan dan pengalaman, itulah yang dibutuhkan untuk dapat bertahan hidup di kota metropolitan seperti Tokyo.
Aku ingin mempercayai cinta, tapi sepertinya tidak mungkin untukku. Kalau cinta memang benar-benar ada, orang tuaku tidak akan memperlakukanku seperti sampah di usiaku yang masih sangat kacil. Kalau kakak laki-lakiku tidak membawaku kabur saat itu entah apa yang akan terjadi padaku.
Sora, kakak laki-lakiku, mungkin adalah satu-satunya orang yang mencintaiku di dunia ini. Sampai aku berusia tiga belas tahun ia membesarkanku seorang diri, bekerja mati-matian untuk membiayaiku. Sora yang baik, Sora yang tampan, Sora yang meninggal terlalu cepat.
Saat aku berusia tiga belas tahun Sora meninggal.
Rupanya cinta tidak cukup untuk membuat seseorang yang kita sayang dapat selalu bersama kita. Lalu apa guna cinta?
Di usia tiga belas tahun, aku mulai belajar untuk dapat bertahan hidup sendirian. Tanpa cinta. Dan tanpa uang.
Aku tidak butuh cinta tapi aku butuh uang.
Orang-orang sering mengatakan aku berwajah cantik, tapi selain itu aku tidak memiliki apapun. Pengadilan pun kebingungan karena tidak ada orang yang mau mengambil perwalianku dan aku menolak untuk dikirim ke tempat penampungan anak-anak terlantar. Di usia tiga belas tahun, aku mulai hidup sendirian dan mencoba untuk tidak bergantung pada siapapun kecuali diriku sendiri.
Di usia tiga belas tahun tidak ada satupun tempat yang mau mempekerjakanku dan aku butuh uang. Negara memang menjamin hidupku dengan membiayai sekolahku namun uang yang kuterima setiap bulan tidaklah cukup. Sampai kemudian aku menemukan sebuah pekerjaan yang sesuai untukku.
Enjo kosai.
Apa kalian asing dengan istilah ini?
Porstitusi terselubung terdengar menakutkan bukan? Karena itu bisnis ini pun disebut enjo kosai. Layanan bantuan yang diberikan para gadis-gadis muda usia sekolah pada para pria yang sanggup membayar mereka.
Enjo kosai cukup populer belakangan ini di kalangan para remaja putri karena bayarannya yang tinggi. Dengan menemani seorang pria selama beberapa jam bisa mendapat bayaran sebanyak tiga puluh ribu yen. Atau lebih. Kalau kau menjual keperawananmu, kau bahkan bisa mendapatkan sampai tiga kali lipat lebih banyak.
Saat aku pertama kali melakukannya, pria itu membayarku seratus dua puluh ribu yen. Rupanya ia merasa kasihan padaku.
Enjo kosai tidak sulit dilakukan, kalian hanya perlu meninggalkan alamat email kalian atau nomor telepon kalian di kotak-kotak telepon umum di pinggir jalan. Para pria yang berminat akan menghubungi kalian dan meninggalkan pesan berupa nama dan umur mereka, selanjutkan kalian tinggal memilih klien yang kalian inginkan dan menghubungi mereka balik. Kalian bisa menghubungi mereka kapan saja kalian mau dan mengatur waktu dan tempat untuk bertemu. Semudah itu.
Pria-pria tua biasanya sanggup membayar mahal tapi seks mereka payah sedangkan pria-pria muda seperti mahasiswa hanya sanggup membayar dengan harga standar namun penampilan mereka lebih menarik dan seks dengan mereka biasanya lebih menyenangkan.
Begitulah yang aku dengar dari temanku ketika ia mencoba mengajakku melakukan Enjo Kosai.
Apa yang akan Sora katakan kalau dia tahu adik yang sangat disayanginya melakukan hal kotor seperti ini? Aku tidak ingin membuat Sora sedih tapi aku membutuhkan uang.
Setelah lulus SMP aku tidak lagi mendapatkan uang dari pemerintah dan aku mulai mempertimbangkan ajakan temanku untuk melakukan Enjo Kosai.
Aku sangat membutuhkan uang dan di usiaku yang baru menginjak lima belas tahun tidak ada yang mau mempekerjakanku. Aku pun menyetujui ajakan temanku. Ia menawarkan sejumlah klien padaku dan memberikan nomor telepon mereka padaku.
Klien pertamaku adalah seorang mahasiswa. Usianya baru dua puluh tahun, aku memilihnya karena melakukan seks dengan pria berusia empat puluh tahunan terdengar mengerikan untukku.
Aku Orihime Inoue, kehilangan keperawananku di usia lima belas tahun dengan seorang pria lima tahun lebih tua yang tidak kukenal. Menurut temanku aku beruntung karena klien pertamaku berwajah tampan dan sanggup membayar mahal. Menurutku aku harus terbiasa dengan pekerjaan ini.
:
:
:
Author's Note:
Request dari Yuli, ^^; aku nggak yakin bisa nulis Lemon dalam bahasa Indonesia atau tidak, tapi aku coba mulai dengan tema dewasa.
Fanfic kali ini spesial, woots~ kali ini bukan fanfic terjemahan! ^^; Tapi fanfic daur ulang, cerita ini kutulis lebih dari lima tahun yang lalu, waktu aku masih SMA dan jadi masih belum terlalu matang dari segi konsep. Tapi aku putuskan untuk menggunakan plot dan naskah ini tanpa merubah apapun.
Review?
\
/
\
/
V
V
