For You
Author : Shin Hyewon
Main cast : Park Chanyeol & Byun Baekhyun
Other cast : find it on story
Genre : fantasy, romance, drama
Rate : T
Warning : yaoi, boys love, bl, boyxboy, typo(s), dldr
Disclaimer : Exo dan cast lain milik agensi dan ortu mereka, cerita ini terinspirasi dari drama 'Moon Lovers' dan ada beberapa adegan yg mirip, tapi inti dari cerita ini benar berbeda dengan dramanya
Lenght : chaptered
Summary :
Chanyeol sungguh sangat ingin pergi menyusul ayahnya, apalagi disaat dia tak sengaja terjatuh kedalam sungai. Tapi dirinya malah terbawa kembali ke ratusan tahun lalu/CHANBAEK/Yaoi
Chapter 1
Sadly Life
"maaf, tapi kau harus dipecat"
Chanyeol yang daritadi hanya menunduk kini sepenuhnya mendongak dengan mata yang menatap tak percaya kepada –calon mantan- bosnya yang sedang duduk dihadapannya. Sungguh, saat ini Chanyeol merasa sangat panik, frustasi, marah bercampur sekaligus.
"a-apa? tapi ini bukan kesalahanku, aku tidak melakukan apapun, kumohon"
"tidak apalagi Chanyeol-ssi? Semuanya sudah terbukti bahwa kau yang sudah melakukan korupsi di supermarketku ini, bersyukurlah aku tidak menyerahkanmu kepada polisi"
Chanyeol benar-benar ingin meninju wajah tua –calon mantan- bosnya. Pak tua itu sungguh keterlaluan, dia bahkan tidak terjun(?) langsung ke penyelidikan untuk kasus ini, dan sekarang dengan seenaknya dia mengatakan jika Chanyeol bersalah dan dipecat. Dan juga sebenarnya ini hanyalah korupsi kecil yang tidak akan mungkin merugikan supermarket besar ini, dan yang terpenting, BUKAN CHANYEOL PELAKUNYA.
"tapi-"
"sudahlah Chanyeol-ssi, kau sudah resmi dipecat sekarang, pergilah atau kau akan kuserahkan kepada polisi"
Chanyeol terdiam. Dia menghela nafasnya, dan kemudian dia mengangguk dengan sangat tak ikhlas. Sesungguhnya Chanyeol merasa sangat marah dengan semua pem-fitnahan ini, setiap bekerja dia selalu bekerja dengan benar berusaha tanpa ada melakukan kesalahan dan bos nya tahu itu, tapi sejak masuknya si bule berambut silver menyebalkan, atau bisa disebut Willis Oh –dia adalah keturunan Korea-Perancis, yang tidak tahu kenapa sangat suka mengganggu –hm lebih tepatnya sangat membenci Chanyeol. Dia selalu membuat Chanyeol mengalami kesialan hampir setiap hari sejak 4 bulan yang lalu manusia menyebalkan itu masuk bekerja di supermarket ini.
Dimulai dari menumpahkan air bekas pel dilantai tempat Chanyeol akan melewatinya dengan 1 box besar apel dan hal itu membuat Chanyeol harus dirawat dirumah sakit karna tulang kakinya yang tertimpa box kayu berat itu, kemudian mengacak harga barang yang sudah disusun Chanyeol hingga membuat gaji Chanyeol dipotong, memakan makanan yang di supermarket dan menunduh Chanyeol yang memakannya, dan masih banyak lagi hal-hal gila yang dia lakukan terhadap Chanyeol. Walaupun seperti itu, Chanyeol tidak pernah membalasnya dan hanya membiarkannya –karena Chanyeol sering diperlakukan seperti itu saat masih di bangku sekolahan,bahkan lebih parah-, meski begitu Chanyeol sungguh ingin tahu kenapa dia bisa berbuat seperti itu kepadanya, karena seingatnya dia tidak pernah melakukan kesalahan apapun kepada orang lain selama ini.
.
.
Chanyeol kembali menghela napasnya berat setelah keluar dari ruangan –mantan- bosnya. Dia berjalan dengan gontai menuju lokernya. Kadang dia merasa sangat bodoh disaat seperti ini, dia selalu ditindas tanpa alasan yang membuat dia terkadang sangat menderita.
"hey, selamat atas dipecatnya dirimu"
Langkah Chanyeol terhenti mendenger suara menyebalkan yang sangat dikenalinya selama 4bulan ini. Emosi Chanyeol sedikit tersulut mendenger nada ejekan dari Willis, tapi dengan cepat dia menepis emosinya. Chanyeol melirik sekilas ke Willis dengan sinis, dan dia bisa melihat senyum miring tercetak dibibir sialannya itu. Chanyeol mencoba tidak perduli dengan kembali berjalan, tapi belum 3 langkah, Chanyeol kembali dihentikan olehnya lagi.
"apa kau akan korupsi lagi di tempat lain lagi?"
"bukan aku pelakunya sialan!"
Willis tertawa mengejek dan hal itu sangat sangat menyulut emosi Chanyeol.
BRAK
Suara pintu berdebum terdengar keras dikarenakan Chanyeol menarik kerah kemeja Willis dan menekannya(?) ke pintu gudang.
"wah akhirnya aku melihatmu marah"
Willis masih tetap tersenyum miring walaupun kerah kemeja nya ditarik kuat oleh Chanyeol. Chanyeol sedikit menggeram.
"apa maumu brengsek?"
"apa mauku?"
Mereka terdiam sesaat dan selama kurang lebih 1menit hanya terdengar deru nafas mereka berdua yang memburu karna emosi.
"katakan brengsek!" Chanyeol kembali mencengkram kerah kemeja Willis lebih erat karena tidak mendapat jawaban apapun dari Willis.
"JAUHI LUHAN SIALAN!" Willis berteriak dan langsung menyerang balik Chanyeol dengan memberi bogem(?) mentah ke wajah Chanyeol hingga Chanyeol tersungkur. Dan Chanyeol yang terkejut hanya terdiam, tidak, Chanyeol tidak terkejut dengan teriakan Willis, tapi dia terkejut dengan kata-kata yang diucapkan Willis. Luhan? Pria China yang berwajah cantik itu? Chanyeol bahkan tidak pernah mendekati Luhan sama sekali, Luhan lah yang –akhir akhir ini sering menemui dia hanya untuk beberapa alasan aneh dan Chanyeol yang tidak tahu kenapa juga meng-iya-kan saja. Tapi sungguh Chanyeol tidak memiliki rasa apapun terhadap Luhan.
"L-Luhan kekasihmu-akh ?" Chanyeol meringis merasakan sudut bibir nya yang –sepertinya robek itu
"dan kau ingin merebut dia dari ku bajingan?" Willis kembali menarik Chanyeol hingga berdiri dan memberi beberapa kali tinjuan diwajah Chanyeol. Chanyeol hanya diam tak membalas.
BUGH
BUGH
BUGH
BUGH
"sekarang kau merasakan bukan rasa sakit saat aku melihat Luhan yang selalu menolak ajakkan ku hanya untuk bertemu dirimu?" ujar Willis yang masih mencengkram kuat kerah baju Chanyeol. Chanyeol tak mampu menjawab lagi, dia merasa sudah sekarat.
BUGH
BRUK
Sehun menjatuhkan Chanyeol begitu saja setelah memberikan pukulan terakhirnya diwajah Chanyeol yang sudah penuh lebam dan luka. Setelah menjatuhkan Chanyeol dilantai, Sehun masih melanjutkannya dengan menginjak kaki Chanyeol yang sempat patah dengan kuat.
"ARGGHHHHH"
Chanyeol mengerang kesakitan. Chanyeol tidak kuat menahan, sungguh menyakitkan, kakinya terasa mati rasa. Dia memejamkan matanya, Chanyeol akan sangat senang jika Tuhan mengambil nyawa nya saat itu juga, toh dia merasa sudah cukup penderitaannya selama ini.
"Denger brengsek, jika aku melihat kau masih mendekati kekasihku, Je vais vous assurer que vous allez mourir!" Willis mengucapkan peringatannya dengan bahasa Prancis yang fasih dan Chanyeol yang setengah sadar itu masih cukup beruntung karena pernah belajar bahasa asing, akan kupastikan kau akan mati. Willis menginjak kakinya sekali lagi lebih keras yang membuat Chanyeol membelalakan matanya dan mengerang lirih karena tak mampu mengeluarkan suara lagi
"akhh"
"ingat itu!"
Willis melangkahkan kakinya pergi dari lorong itu meninggalkan Chanyeol yang terbaring sekarat dilantai. Chanyeol merasa tubuhnya mati rasa. Perlahan dia menutup matanya dan tubuhnya terasa ringan. Kemudian semuanya terasa gelap.
Chanyeol pingsan.
For You
Chanyeol terbangun saat mendengar suara bising disekitarnya. Kepalanya terasa sangat pusing.
"dimana ini?"
Chanyeol mencoba mengangkat tangannya perlahan ke kepalanya dan memijit pelan kepalanya yang berdenyut. Tiba-tiba seseorang datang menginterupsi(?) kegiatannya
"oh? Kau sudah sadar rupanya"
Chanyeol mengarahkan kepalanya kesumber suara. Ternyata itu Nam Joohyuk, satpam disupermarket tempat dia bekerja –dulu. Chanyeol melihat sekeliling nya, ada beberapa orang yang terbaring di brankar(?) rumah sakit disebelah kira ataupun kanannya. Sudah dipastikan jika sekarang dia berada dirumah sakit. Tapi kenapa dia bisa disini? Chanyeol sedikit lupa.
"uhm, k-kenapa saya bisa disini?"
"kau tidak ingat? Tadi saat saya akan pergi mengunci gudang, saya melihatmu pingsan di lorong gudang dengan penuh luka, jadinya saya membawamu kerumah sakit" jelas satpam itu.
Chanyeol langsung teringat jika tadi dia sehabis berkelahi –sebenarnya tidak bisa disebut begitu karna dirinya tidak memukul sama sekali- dengan Willis Oh. Chanyeol berpikir kenapa Tuhan tidak mencabut nyawa nya saat itu juga?
"hey kau melamun" Chanyeol tersentak dan reflek memandang Joohyuk
"ah tidak"
"sebenarnya kenapa kau bisa seperti ini?" tanya Joohyuk sambil melirik luka diwajah Chanyeol dan juga kakinya yang diperban
"a-ah itu, aku ada sedikit masalah, s-saya , uhm, ada masalah" Chanyeol gelagapan menjawab pertanyaannya itu, karena tidak mungkin dia berkata jika Willis lah yang membuat dia seperti ini dan karena apa Willis melakukan ini.
Joohyuk yang mengerti dengan jawabannya Chanyeol hanya berkata "baiklah, tidak perlu dijelaskan jika tidak ingin" sambil menepuk pelan pundak Chanyeol. Chanyeol hanya tersenyum canggung.
"ngomong-ngomong saya membawa barang-barang mu yang ada dilokermu, tak apa kan? Lagian saya dengar kau, uhm, di..pecat?" ucap Joohyuk yang memelan diakhir dengan hati-hati karena takut menyinggung. Chanyeol yang mendengar hanya tersenyum pahit.
"ya, tak apa, terima kasih sudah membawakannya, dan ya, saya memang sudah dipecat tadi"
"ah, maafkan saya, semoga kau bisa cepat menemukan pekerjaan baru" ujar Joohyuk sambil tersenyum menyemangati.
"ya, terima kasih Joohyuk-sshi. Dan ohya, saya minta maaf dan juga berterima kasih karna kau telah repot membawaku ke rumah sakit, dan uhm, berapa biaya administrasinya? Saya akan menggantinya sekarang" Chanyeol mencoba bangun dan meraih tas yang berada dinakas sebelahnaya, tapi dihentikan Joohyuk
"sudahlah, untuk urusan itu nanti saja Chanyeol-sshi, sebaiknya kau beristirahat dulu" Chanyeol pun kembali terbaring dan tersenyum canggung –lagi.
"tapi-"
"tak apa, nanti saja" Joohyuk tersenyum tulus kepada Chanyeol
"ah terima kasih banyak Joohyuk-sshi, saya benar-benar berhutang kepadamu, setelah ini saya berjanji akan langsung menggantinya" Chanyeol berucap sambil bangun dari kasur dan duduk sambil membungkuk berkali-kali kepada Joohyuk
"sama-sama Chanyeol-sshi, senang bisa membantumu" Chanyeol merasa bersyukur masih ada orang yang perduli kepadanya
"sekali lagi terima kasih" Chanyeol membungkuk hormat –walaupun sedang duduk
"ya, jangan sungkan Chanyeol-sshi" Joohyuk menepuk-nepuk pundak Chanyeol dan Chanyeol tersenyum
"sudah jam 9, saya harus segera pulang, istri ku pasti sudah menunggu" ujar Joohyuk sambil melirik jam yang ada di ruangan
"ah baiklah, maaf sudah merepotkanmu" Chanyeol berucap dengan nada bersalah
"tak apa. Saya pulang dulu Chanyeol-sshi, semoga cepat sembuh, besok saya akan datang kembali jika sempat"
"ya, terima kasih Joohyuk-sshi, hati-hati dijalan"
Setelah Joohyuk berlalu dari ruangan. Chanyeol melirik kakinya yang diperban dan menghela napasnya lelah. Kemudian dia melihat kekanan kekirinya, pasien yang satu ruangan dengannya sudah tertidur semua. Chanyeol meraih tas yang ada dinakas sampingnya dan membuka tasnya. Dia mengambil ponselnya, kemudian melihat kearah kaca ponselnya, dia melihat wajahnya yang penuh luka lebam, dan menghela napas –lagi.
"kenapa harus selalu seperti ini?" batin Chanyeol dengan mirisnya
Hari ini merupakan hari yang sangat sial, dia difitnah tanpa bukti, dipecat dari pekerjaan satu-satunya, dan dipukuli hingga seperti ini. Chanyeol menghela napasnya untuk kesekian kalinya. Dia merasa sangat bersyukur karena masih ada yang ingin menolong saat dia pingsan dilorong gudang tadi, jika tidak, mungkin dia akan benar tewas disana dan menjadi penunggu dilorong itu –abaikan ini.
"aku akan membayar semuanya kepada Joohyuk-sshi besok"
Chanyeol benar-benar merasa berhutang kepada Joohyuk, dan kemudian dia mengambil dompet dari tasnya. Tapi sebelum membukanya, tiba-tiba dia merasa melupakan sesuatu. Dengan cepat dia meraih ponselnya dan membukanya untuk melihat tanggal hari ini.
26 September 2016
"sialan" Chanyeol mengumpat tanpa sadar. Bagaimana tidak, ini adalah akhir bulan, dimana dia biasanya hanya akan makan sekali dalam sehari atau tidak makan jika tidak terlalu lapar karena uangnya yang sangat terbatas –walaupun sebenarnya Chanyeol memang sehari-hari hanya makan sekali atau dua kali jika dia memiliki uang sedikit lebih banyak, dan bulan lalu gajinya dipotong setengah karena salah menyusun harga barang –semua ini ulah Willis, dan yang terakhir, Chanyeol dipecat disaat akhir seperti ini yang sudah dipastikan dia tidak akan dibayar bulan ini apalagi dia dipecat dengan tuduhan korupsi. Perlahan Chanyeol membuka dompetnya, dan benar saja, didalam dompetnya hanya terdapat beberapa lembar uang untuk membeli mie instan untuk persediaan beberapa hari.
"ya Tuhan, bagaimana ini?" ucap Chanyeol lirih
Chanyeol terdiam selama beberapa menit. Dan akhirnya Chanyeol akhirnya memutuskan untuk mengemas semua barangnya dan mencabut selang infusnya. Dengan perlahan Chanyeol menurunkan kakinya kelantai dan mencoba berdiri dengan bantuan tiang infus
"shh ughh"
Chanyeol mendesis sakit saat dia berhasil berdiri. Setelah memakai sepatunya, Chanyeol berjalan keluar dari ruangan dengan tertatih menahan sakit dikakinya. Setelah sampai dibagian resepsionis *aku gatau namanya apa kalau yang dirs:v*, Chanyeol bertanya kepada perawat yang bertugas disana berapa semua biaya administrasinya dan Chanyeol sangat bersyukur ternyata uangnya cukup untuk mengganti uang Joohyuk, kemudian dia menitipkan uangnya disana dan memberi cacatan kecil berupa ucapan terima kasih kepada Joohyuk. Setelah itu, dia pergi keluar dari rumah sakit itu.
For You
"huftt"
Entah keberapa kalinya Chanyeol menghela napasnya hari ini.
Chanyeol berdiri diatas jembatan sambil sesekali meminum soda yang tadi dia beli dengan sisa uangnya. Dia termenung memandangi bulan yang terlihat gelap malam ini.
Dulu, Chanyeol memiliki keluarga yang sempurna. Kedua orang tua nya sangat menyayangi dirinya. Keluarganya juga termasuk keluarga yang mampu, karena ayahnya mempunyai sebuah pabrik tekstil. Mereka hidup dengan bahagia. Tetapi disaat Chanyeol menginjak usia 7 tahun, semua nya perlahan sirna dikarenakan ibunya yang ketahuan berselingkuh dengan sahabat terbaik ayahnya. Ibunya pergi meninggalkan Chanyeol dan ayahnya, hal itu membuat ayahnya sangat kecewa dan sedih. Chanyeol kecil yang tidak tahu apa-apa hanya bisa menangis karena ibunya pergi dan tidak pernah kembali. Perlahan keadaan pabrik menjadi kacau dan tidak terkontrol karena ayah Chanyeol yang selalu menghabiskan uang pabrik untuk bermain judi. Lama-kelamaan uang yang dihasilkan dari pabrik mulai habis dan pada saat Chanyeol berumur 12 tahun, pabrik tekstil itu bangkrut. Bertepatan saat itu juga, ayah Chanyeol divonis(?) mengalami depresi yang disebabkan karena terlalu banyak mengkonsumsi obat penenang, hingga harus dirawat ditempat rehabilitas.
Mulai saat itu, Chanyeol yang sudah mengerti apa yang terjadi berusaha mencari uang untuk hidupnya sendiri dan juga ayahnya dengan bekerja sampingan seperti menjadi pelayan atau tukang bersih-bersih. Chanyeol masuk ke JHS dengan uang hasil tabungannya dulu. Chanyeol sering dibully disekolahnya dikarenakan dirinya yang pendiam dan juga termasuk siswa yang tidak mampu, tapi Chanyeol berusaha tidak memperdulikan semua itu dengan belajar keras untuk mendapatkan beasiswa ke SHS.
Setelah 3tahun usahanya belajar di tingkat JHS, akhirnya Chanyeol lulus dengan nilai yang sangat memuaskan dan mendapatkan beasiswa bersekolah disalah satu SHS elit di Seoul. Dan setelah masuk SHS, penderitaan Chanyeol semakin menambah. Pembully-an nya lebih parah daripada saat JHS, bahkan Chanyeol pernah hampir tenggelam dikolam renang sekolahnya karena sengaja didorong oleh siswa-siswa yang membully-nya. Meski begitu, Chanyeol hanya diam dan tak membalas, karena dia tahu jika dia membalas, akan ada hal yang lebih buruk lagi. Lama-kelamaan Chanyeol pun terbiasa dengan pembully-an itu. Chanyeol tak pernah menangis untuk semua perlakuan buruk yang didapatkannya itu.
Sampai di suatu hari menjelang ujian kelulusan. Ayah Chanyeol dinyatakan meninggal karena overdosis obat penenang yang dibawa secara diam-diam, dan saat itulah untuk pertama kalinya Chanyeol menangis setelah menginjak usia remaja. Dihari ujian kelulusannya, pikiran Chanyeol hanya berisi tentang ayahnya, hal itu membuat nilainya menurun dan hanya lulus tanpa beasiswa ke universitas.
Tapi Chanyeol tidak memperdulikan semua itu lagi sejak ayahnya meninggal. Dirinya berdiam diri selama 3bulan lebih setelah kelulusannya karena ayahnya, hingga akhirnya Chanyeol memutuskan mulai kembali menjalani kehidupannya sendirian. Bekerja sana-sini untuk membayar sewa apartemen kumuhnya dan makan sehari-hari, sampai akhirnya dia menetap bekerja disalah satu supermarket dengan gaji yang sedikit lebih banyak dari tempat-tempat dulu dia bekerja. Tapi sepertinya kesialannya tak pernah berakhir, hingga disinilah dia, dipecat karena tuduhan yang tak pernah dia lakukan dan parahnya semua ini terjadi karena hal konyol yang bernama 'cinta'.
.
Gluk gluk gluk
Chanyeol meminum sodanya sembari memperhatikan cahaya bulan yang semakin gelap.
"kenapa bulan malam ini sangat gelap?"
Chanyeol mengeluarkan ponselnya untuk menge-check jam
23:54
"ah sudah hampir tengah malam" guman Chanyeol pelan
Chanyeol memperhatikan wallpaper di ponselnya, foto dia dengan mendiang ayahnya saat masih berada direhabilitas. Chanyeol tersenyum sedih sambil mengelus foto ayahnya itu.
"aku merindukanmu ayah"
Selama beberapa saat Chanyeol terhayut dalam memperhatikan wajah ayahnya yang tersenyum dalam foto itu.
AKK AKK AKK AKK *sound effect gagalXD*
Tiba-tiba saja terdengar suara burung gagak yang terdengar sangat keras. Chanyeol sangat terkejut hingga ponsel yang berada ditangannya lepas dan terjatuh kedalam sungai.
"PONSELKU!"
BYURRR
For You
00:00
Chanyeol jatuh kedalam sungai. Sungai yang dalam. Dan Chanyeol tidak bisa berenang.
Chanyeol berusaha naik kepermukaan, tapi tubuhnya terasa ditarik kebawah. Chanyeol mencoba lagi, tapi dia mulai kehabisan napas.
gluk gluk
Air perlahan memasuki tubuhnya.
"Tuhan"
Tubuh Chanyeol perlahan melemas dan akhirnya dia membiarkan dirinya tenggelam semakin dalam.
"jebal, ambil aku sekarang juga"
"biarkan aku bertemu ayahku"
"jebal"
Mata Chanyeol masih terbuka, dan dia melihat keatas. Dan tepat diatas sana, bulan bersinar sangat terang.
"itukah pintuku?"
Tubuhnya terasa ringan terjatuh semakin dalam.
Perlahan mata Chanyeol tertutup.
"selamat tinggal dunia"
.
.
TO BE CONTINUE...
HOLAA!
Setelah sekian lama aku hiatus, aku kembali lagi dengan hal baru.
Heyhey, untuk pertama kalinya aku post ff buatanku dengan pd :v ya tapi, ini terinspirasi dari dramanya ByunBaek, Moon Lovers, Dan juga ada adegan yang mirip dengan yang didalam drama heheehhe. Tapi percayalah(?) jalan ceritanya beda dari jalan cerita Moon Lovers. Dan ini adalah pertama kalinya aku bikin yaoi, jd harap maklumin kalau di next chp sdikit kaku. Ngomong" ByunBaek baru muncul di chp depan :D
Last, kalau para readers mau next, silakan isi kolom review yang kosong bolong itu oke? kkkkk
x.o.x.o
Hyewon
