"Plis banget, tolongin gue dong! Sekali iniii aja!" pinta Szayel sambil sujud didepan Grimmjow.

"Ihh, plis banget ya, Szayel. Lo tuh sering bikin masalah. Terus tadi lo bilang apa? Lo mau minta tolong ke gue sekali ini aja? Hellooo, lo tuh sering minta tolong ke gue. Besok besok, pasti lo bakal minta tolong ke gue lagi kan?" tembak Grimmjow.

"Aduh, Grimmjow yang malang." Szayel geleng-geleng kepala. "Lo gak pernah jatuh cinta sih, makanya lo gak bakal ngerti perasaan gue."

"Sembarangan! Meskipun tampang gue sangar, tapi gue juga pernah jatuh cinta!"

"Nah, makanya lo harus bantuin gue. Gue lagi kehilangan barang nih dan barang itu penying banget!" Szayel memelas.

"Halah, palingan itu Cuma barang gratisan yang lo pamerin kemaren kan?"

"Sok tahu lo! Bukan itu tahu!" gerutu Szayel, uratnya sudah mulai menonjol saking marahnya. "Itu . . ."

.

Bleach is a original story by Tite Kubo

A fic by Alvarez :

"Bros Panda"

Cast : Szayel, Grimmjow, Ulquiorra

Warning : Gaje, OOC inside!

Don't like, Don't read, Don't flame

.

.

"HAH?! BROS PANDA?!" seru Grimmjow, matanya nyaris keluar jika saja Ulquiorra tidak memeganginya. (dateng darimana si Ulquiorra?)

"Szayel, Szayel, Szayel." Grimmjow geleng-geleng kepala. "Bros panda tuh banyak dimana-mana. Di mall juga ada banyak! Terus modelnya juga lebih bagus."

"Grimmjow, bros ini beda. Ini tuh berharga banget buat gue."

"Emangnya apa sih yang bikin bros itu berharga banget buat lo?"

"Ini . . ." wajah Szayel memerah. "Dikasih Yylfordt."

"APA?!" teriak Grimmjow refleks. Sontak terjadilah gempa 9.9 SR gara-gara teriakan Grimmjow! (emangnya kiamat?!)

"Nah, lo mau kan nolongin gue?" tanya Szayel tanpa mempedulikan gempa barusan.

"Emangnya nggak bisa dibeliin lagi?"

"ENGGAK! Kalau pun bisa, gue tetep mau yang lama! Gue udah melewati suka dan duka sama bros itu. Jadi ENGGAK bisa diganti!"

Grimmjow melirik Ulquiorra yang sedaari tadi bermain dengan kalong yang ia bawa. "Lo ikut, Ulquiorra?" Ulquiorra tidak menjawab. "EH, lo ikut?" Ulquiorra masih tidak menjawab. "EH WOY! KASIAN TUH KALONGNYA, JANGAN DIGIGITIN GITU! NANTI DIA MATI!"

Ulquiorra menghentikan kegiatannya, lalu menatap Grimmjow, dan akhirnya menatap kalong lagi. Kalong itu menggerakan sayapnya lemah. Dia sudah tidak berdaya, seluruh tubuhnya dipenuhi teethmark (baca : gigitan) Ulquiorra. "Dia masih hidup tuh. Liat aja." Ulquiorra memperlihatkan kalong itu pada Grimmjow.

"DASAR BEGO, GUE DARI TADI NANYA ELO, DIJAWAB KEK!" Grimmjow sudah kehilangan kesabaran.

"Bego? Lo bilang gue bego? Gue gak sudi dibilang bego sama orang bego, trash!" hina Ulquiorra pedas. "Kalo gue bego, berarti lo lebih bego dari gue!"

"Lo ngatain gue 'trash'?! Kalo gue 'trash', berarti lo temennya 'trash'!" Grimmjow gak mau kalah.

"Gue gak sudi jadi temennya trash! Lagian yang trash kan lo, kenapa gue ikut-ikutan jadi trash? Dasar TRASH!" Ulquiorra juga gak mau kalah.

"Eh udah udah!" Szayel melerai. "Kalo kalian berdua berantem bisa bisa ada gempa susulan. Terus lo ikut ga, Grimmjow?"

"Tanya sib ego itu dulu noh." Grimmjow menunjuk Ulquiorra dengan dagunya.

"Ulquiorra ikut?" tanya Szayel ramah.

Ulquiorra mengangguk.

Grimmjow menatap Ulquiorra bingung. "Tumben lo mau ikut, biasanya lo yang paling ogah ikut yang beginian kan?"

"Mau gimana lagi? Gue udah disogok sama Szayel pake- hmph!" Szayel membekap mulut Ulquiorra.

"Eh, Ulquiorra, tadi di mulut lo ada lebah tuh." ucap Szayel mencari alasan yang realistis meskipun alasannya yang barusan tidak realistis.

"Oh, jadi lo disogok?" Grimmjow berbicara dengan nada santai, meskipun wajahnya tidak sesantai suaranya. "Disogok berapa?"

"Disogok goceng, tapi Szayel baru nyicil 2000." jawab Ulquiorra jujur.

Grimmjow hampir ketawa saat mendengar jawaban Ulquiorra. "Goceng doing pake nyicil segala? Ya ampun, Szayel, lo itu kismin banget sih. Lagian, uang goceng buat apa, Ulquiorra? Buat beli kalong baru?"

"Engga, uangnya buat ditabungin." jawab Ulquiorra tanpa merasa terhina akan ejekan tidak langsung Grimmjow. "Nanti gue mau ngejodohin kalong ini. Makanya harus punya uang buat ngelamar ceweknya."

Grimmjow dan Szayel langsung sweatdrop. Peduli amat si Ulquiorra sama kalongnya yang udah gepeng dan akan segera menemui ajalnya itu.

"Oke deh, gue ikut." terima Grimmjow akhirnya.

.

To Be Continued . . .

Gomen minna-san, kalo ceritanya OOC, gaje, dan ada typo.

Al udah berusaha!

Btw, ada yang penasaran sama kelanjutannya?

Nantikan chapter 2 nya! ^^

Sekarang review dulu ya, minna-san! Please don't flame.

Arigatou.

_Alvarez