Tittle :
Tomorrow, Will You Be Mine?
Author : Blaue Fee
Part : 1/?
Pairing : Yoosu, slight!Yunjae, slight!Minkyu, slight!Sichul
Rate : T
Genre : Romance, Brothership, Friendship, Failed Angst
Warning : Yaoi, Boys Love, BoyXBoy, Typos. Ini FF Yoosu pertama saia. Moga gag aneh saat ngebaca nya. Harap dimaklumi ^^
Disclaimer : Semua yang ada disini murni milik diri mereka sendiri dan Tuhan. Cjes Ent & SM Ent memiliki mereka.
Summary :
Aku berharap, saat besok aku membuka mata, kau adalah milikku
Dan aku adalah milikmu.
Apa itu terlalu berlebihan ?
! #$%^&*()_+_)(*&^%$#
Byuuuurrr..
"MWOO?" Yoochun berucap kaget setelah sebelumnya menyemburkan air yang diminumnya. Dan dengan tidak elitnya, dongsaeng satu-satunya terkena sial mendapat semburan air yang berasal dari mulut Yoochun yang entah sudah memakan apa saja hari ini. *Poor Yoohwan xD
"Aisshh. Bisa tidak biasanya saja ngomongnya. Aku yang kena nih, hyung" Ucap Yoohwan protes sambil mengelap wajah tampan+putih+unyuk+plus lah miliknya. Yoochun hanya nyengir gaje melihat muka sewot dongsaeng tersayangnya itu.
"Mianhae ne, Hwannie ^^" Ucapnya turut membantu Yoohwan membereskan(?) wajah Yoohwan yang terlihat berantakan. Yoohwan hanya diam tak merespon. Dirinya sibuk mengutuk hyung playboy nya itu dalam hati. 'Dasar jidat lebar menyebalkan. Wajahku pasti telah terkontaminasi dengan mulutnya' Pikirnya nelangsa.
"Tapi, apa yang kau ucapkan tadi benar, eoh?" Yoochun menatap adiknya horor. Jika yang dikatakannya itu benar. Masa benar siiiihhhhh ?
"Kalau tak percaya kau tunggu saja hyung. Aku hanya mencuri dengar apa yang dibicarakan umma dan appa dikamar. Tapi awas kau menanyakannya langsung hyung. Aku tak mau ketahuan menguping" Ucap Yoohwan dan beranjak dari dapur. Tempat kejadian nista tadi terjadi. Meninggalkan Yoochun yang masih terbengong dengan pemikirannya.
! #$%^&*()_+_)(*^
"Yo! Yoochun hyung!"
Bught!
"Ya! Dasar dongsaeng kurang ajar. Sakit tahu!" Sungut Yoochun sambil mengusap pelan bahunya yang terkena korban pemukulan oleh pemuda tinggi kekar disampingnya ini. Sedangkan Changmin—pelaku—hanya nyengir melihat penderitaan sahabat sekaligus orang yang sudah dianggap kakaknya itu.
"Hehe^^. Mian hyung. Habis kau melamun begitu. Aku kan jadi takut kau kesurupan(?). Aku berniat baik menyadarkanmu hyung" Ucap Changmin ngaco yang mengundang urat kesal di dahi Yoochun.
"Kesurupan kulkas(?)mu. Seenaknya saja kau bicara. Kau pikir aku kesurupan setan apa? Sedangkan raja setannya saja ada dihadapanku" Balas Yoochun dengan maksud menyindir Changmin. Yang disindir hanya menyeringai.
"Sudah tahu aku setan, kenapa malah memancing amarah setan hyung?" Ucap Changmin penuh aura gelap. Matanya menatap intens pada Yoochun yang mulai merinding. Yoochun memegangi tengkuknya yang terasa dingin.
"Chagiya~~" Ucap seseorang dibelakang Changmin. Sukses melenyapkan aura horor tadi dari hadapan mereka.
"Kyubaby, kau dari mana saja? Aku mencarimu kemana-mana tahu" Ucap Changmin manja dan merangkul tubuh Kyuhyun—namjachingunya—mesra.
Yoochun hanya memutar bola matanya bosan. 'Sudah biasa' batinnya. Sudah biasa melihat kelakuan manja Changmin yang hanya ditujukan pada Kyuhyun. Padahal tak ada satupun orang yang akan bermanja dan mendapat perlakuan manja dari Changmin. Kecuali manusia ikal nan jenius satu ini. Kyuhyun CHO. Bukan rahasia lagi jika mereka menjalin hubungan khusus. Hubungan yang masih di anggap tabu oleh sebagian orang. Tak jarang ada yang mencibir mereka, ada juga yang hanya diam tak peduli. Tapi ada juga yang mendukung kisah mereka. Alasannya sih, karena mereka mahasiswa populer. Tak ada yang rela melepaskan mereka kepada yeoja centil di kampus. Lebih baik kedua idolanya bersatu bukan?
"Sudah Loveydovey nya? Aku pergi dulu" Ucap Yoochun sebal karena merasa tak dianggap oleh pasangan duo evil yang sibuk bermesraan di pagi hari. Huh, membuat sang cassanova merasa geli.
'Lebih baik mengganggu gadis-gadis cantik dan seksi dari pada melihat adegan aneh itu' Pikir Yoochun yang masih saja merasa tak nyaman melihat adegan Minkyu yang bahkan hampir tiap hari dilihatnya. Walaupun tak mempermasalahkan 'penyimpangan' Changmin, bukan berarti Yoochun senang dengan hal yang berbau seperti itu. Dirinya hanya tak habis pikir. Di dunia ini banyak gadis cantik, seksi dan montok. Kenapa mereka mau saja dengan orang yang jelas-jelas berjenis kelamin sama. Dada rata sepertinya. Dan hal lainnya yang pasti SAMA. Yah, walau ada perbedaan sedikit. Yang penting mereka SAMA.
"Yah hyung. Jangan ngambek gitu donk~~" Ucap Changmin menggoda Yoochun.
Twitch!
Ingin rasanya Yoochun melempar Changmin dengan sneakers Nike yang dipakainya. Namun, diurungkannya mengingat ini adalah hadiah ulang tahun dari adik satu-satunya tahun lalu. Bisa-bisa Yoohwan menangis kejang-kejang dan tak mau bicara dengannya lagi. Memikirkannya saja membuat Yoochun mendengus sebal. Adiknya sangaaaaaaaaaaaaattt Brother Complex.
"Diam kau setan!" Ucap Yoochun dan langsung meninggalkan pasangan Minkyu yang asyik tertawa setelah menggoda Yoochun barusan. Dasar Evil =="
~! #$%^&*()_+_)(*^%$# !
Hari sudah pukul 4 sore. Yoochun bergegas ingin pulang dan merasakan empuknya kasur miliknya jika saja Yoohwan tidak memintanya membelikan sesuatu dulu. Alhasil, Ia harus singgah dulu ke minimarket yang buka 24 jam dekat kampusnya.
Yoouchun bergegas menuju mobilnya saat sang adik terus saja mennghubunginya. Meminta pesanannya segera datang. Ck, tak tahukah kau Yoohwannie, hyungmu ini sangat kelelahan. Yoochun sibuk menenangkan adiknya diseberang telpon dan menunduk memeriksa belanjaannya tanpa melihat arah jalan hingga—
Brukk!
-menabrak sesuatu—seseorang—yang berjalan hendak berbelok kearahnya.
"Ah, mianhae. Aku terburu-buru" Ucap Yoochun tanpa melihat si penabrak—atau yang ditabrak-. Dirinya sibuk memunguti belanjaannya yang tercecer di lantai parkiran minimarket.
"Ah, gwenchana" Ucap seseorang itu. Dirinya turut membantu Yoochun membereskan belanjaannya. Setelah semua dirasa sudah terkumpul, orang tadi—lelaki—langsung memberikannya pada Yoochun. Yoochun menerima sebagian belanjaannya tersebut dari tangan pria tadi.
"Gomawo^^" Ucap Yoochun sambil memberikan senyuman hangatnya yang dapat meluluhkan hati setiap yeoja di dunia ini.
"N-ne" Jawab si pria terbata pada Yoochun.
"Aku pergi dulu. Annyeong" Yoochun bergegas pergi ke mobilnya saat teringat dengan adiknya. Pasti setiba dirumah, telinganya dicecari oleh suara protes adiknya itu. Sekali lagi, Yoochun menghembuskan nafas sebal terhadap adiknya hari ini.
~! #%^&*()_+_)(*&^%$#
Yoochun baru saja akan protes pada sang umma saat disuruh untuk berganti pakaian dengan pakaian sopan—formal—jika tak takut melihat deathglare mematikan dari wanita itu. Yah, Yoochun sangat lapar. Kelelahan mengikuti perkuliahan hari ini ditambah oleh penderitaan yang di dapatnya ulah sang adik tadi sore. Membuat Yoochun merasa lelah dan sangaaaaaaaaaaaatt kelaparan. Tapi sepertinya dia harus bersabar. Akan ada tamu yang datang dalam makan malam keluarga mereka nanti. Sangat tidak sopan Ia memakai kaus lengan pendek dengan celana longgar diatas lutut miliknya. Yoochun adalah anak keluarga terhormat yang diajari tata krama dan sopan santun. Tentu Ia mengerti apa yang harus dilakukannya tanpa disuruh dua kali.
Yoochun menggunakan kemeja kotak garis tipisnya berwarna pink pucat. Sangat pucat hingga tak jelas apakah itu pink atau putih. Dipadu oleh celana bahan berwarna hitam yang sangat pas dengan kaki jenjangnya. Dua kancing dari kemejanya dibiarkan tak terkancing dengan sempurna. Dan seperempat lengan kemejanya disisingkan keatas. Tak lupa rambutnya sudah ditata dengan sebaik mungkin. Dirinya tak perlu menggunakan jas mengingat ini hanya makan malam biasa yang dihadiri oleh tamu kedua orang tuanya. Lagi pula makan malam ini masih dirumahnya. Untuk apa repot-repot memakai jas segala.
Semua anggota keluarga Park telah duduk dengan rapi di meja makan yang nampak cukup besar tersebut. Yoochun hanya memandang miris berbagai masakan yang telah disediakan maid dirumahnya. Hah, harus berapa lama lagi dia menahan lapar diperut rampingnya itu? Sedangkan Yoohwan sibuk menahan tawa melihat wajah mupeng hyungnya tersebut. Kikiki~~
Ting tong!
Tuan dan Nyonya Park nampak bergegas kearah pintu utama keluarga Park. Siap menyambut tamu yang akan makan malam bersama mereka. Sedangkan Yoochun dan Yoohwan mengekor dibelakang kedua orang tuanya.
Nampak sepasang suami istri yang sebaya dengan orang tua mereka. Dibelakang mereka ada seorang...namja? Entahlah, Yoochun tak dapat melihat dengan jelas. Tubuhnya tertutupi oleh kedua orang tuanya.
"Yoochun-ah, Yoohwannie. Kesinilah. Ucapkan salam pada Tuan dan Nyonya Kim" Ucap umma mereka lembut. Yoochun dan Yoohwan bergegas membungkuk dan mengucapkan salam dengan sopan.
"Wah, anak-anak Tuan dan Nyonya Park sangat sopan. Mereka juga tampan. Benarkan yeobo?" Ucap Nyonya Kim pada suaminya. Tuan Kim hanya mengangguk mengiyakan penuturan sang istri.
"Ah, iya. Junsu-ie. Kesinilah. Beri salam pada Yoochun dan Yoohwan" Ucap Nyonya Kim memerintahkan putranya yang sedari tadi tertutupi tubuh mereka. Keluarlah seorang namja imut dari belakang tubuh Tuan dan Nyonya Kim. Pemuda—Junsu—itu membungkuk sejenak dan menyapa kedua putra keluarga Park.
"Annyeonghaseyo. Junsu imnida—O.o"
"KAU!?" Junsu berteriak kaget dan menunjuk wajah Yoochun dengan jari telunjuknya yang lumayan berisi.
"Ye?" Ucap Yoochun kaget karena tiba-tiba wajahnya yang tampan itu di tunjuk dengan tidak sopannya oleh pemuda yang baru dikenalnya ini.
"Aissh, Junsu-ah. Jangan menunjuk-nunjuk begitu. Tidak sopan!" Ucap Tuan Kim
"Mian. Mianhae appa"
"Yasudah. Ayo kita segera ke meja makan"
~! #%^*()_+
Acara makan malam sudah berakhir beberapa menit lalu. Kini kedua keluarga tersebut sedang berada diruang santai utama kediaman Park. Sepertinya akan ada hal serius yang mereka bicarakan. Hingga mau tak mau Yoochun menahan dirinya dulu untuk sekedar kembali ke kamarnya dan merasakan kasur tercintanya.
"Begini, appa dan umma akan menyampaikan sesuatu yang penting kepada kalian" Buka Tuan Park. Yoochun dan Yoohwan hanya memandang gugup appa mereka itu. Pasalnya, jarang-jarang melihat wajah serius yang ditujukan kepala keluarga Park itu.
"Appa dan umma sepakat untuk menjodohkan Yoochun-ah dengan Junsu-ie"
"Oohh.. Menjo—MWOO?!" Yoochun yang tadinya hanya menjawab seperlunya dikagetkan dengan kerja otaknya yang menangkap pembicaraan appanya tersebut. Kepala Yoochun mendadak pusing. Ia segera memandang horor pada appa dan ummanya. Kemudian terakhir Yoohwan—sang adik—yang juga menatapnya dengan pandangan-benarkan-apa-yang-ku-katakan-kemarin-padamu-hyung-. Yoochun meneguk ludahnya dengan susah payah. Penjelasan. Dia butuh penjelasan!
"Appa, apa maksud appa sebenarnya? Di jodohkan? Dengan Junsu? Yang benar saja appa!" Cerocos Yoochun. Dia tak memikirkan lagi tata krama. Yang ada di otaknya sekarang adalah, bahwa semua ini hanya bualan yang sengaja dibuat orang tuanya.
"Tenanglah Yoochun-ah. Kami hanya ingin yang terbaik untukmu" Ucap Nyonya Park mencoba menenangkan anak sulungnya tersebut.
"Tenang bagaimana umma? Aku tidak mengerti dengan jalan pikiran umma. Aku namja umma, sedangkan Junsu juga namja. Kenapa kami harus menikah?" Ucap Yoochun gusar. Dirinya tidak habis pikir. Dia yang selama ini merasa aneh dan geli dengan hubungan sesama jenis harus dijodohkan dengan seorang namja. Dan parahnya lagi, penyebab utamanya adalah orangtuanya sendiri. Dunia serasa sudah gila dihadapan Yoochun.
"Appa dan umma sudah sepakat dengan keluarga Kim. Kami sudah menjodohkanmu dahulu sebelum kalian lahir. Namun, semua anak kita laki-laki. Appa tak mau mengingkari janji yang sudah lama dibuat Yoochun-ah. Harap kau mengerti" Ucap Tuan Park bijak. Ia tak mau mnjadi orang yang mengingkari janjinya. Walaupun janji itu sudah puluhan tahun lamanya.
"Aisshh.." yoochun hanya mengacak rambutnya gusar. Percuma berbicara dengan appanya jika appanya sudah sangat yakin dengan perjodohan ini.
~! $%^&()_
"Boo~ Hati-hati ne. Jangan kelelahan"
"Ne Yunnie~~ Aku baik-baik saja kok"
Changmin memutar bola matanya bosan. Sudah sepuluh menit Ia berdiri di areal parking kampusnya setelah di antar oleh kakaknya sendiri. Namun, sedari tadi kakaknya tak kunjung pergi juga. Malah sibuk dengan kakak iparnya—kekasih hyungnya—dengan gombalan-gombalan yang menurut Changmin sangat norak*dibunuh Yundad*
"Ya! Ya! Sudah hentikan! Sampai kapan aku harus menonton adegan nista kalian ini? Demi Tuhan, Joongie hyung hanya akan kuliah. Bukan mau apa-apa. Haiiishhh.." Ucap Changmin gusar melihat kedua hyungnya itu. Tak sadarkah kau Changmin, kau sering berbuat hal sama dengan Kyuhyun. Dasar gag punya kaca.
"Diam kau setan! Mengganggu saja!" Ucap Hyungnya Changmin—Yunho—saat adegannya dengan Jaejoong—kekasih Yunho—diganggu oleh adik kandungnya tersebut.
Changmin langsung beringsut menuju Jaejoong. Dirinya memeluk lengan kanan Jaejoong dan berucap lirih "Joongie hyung~ Lihatkan, Yunho hyung sering menjahatiku. Tadi saja dia membentakku. Aku takut hyung~~" Adunya pada Jaejoong sang kakak ipar.
Yunho memandang kesal kearah Changmin. Sedangkan yang ditatap hanya memasang seringai andalannya. Alamat masalah nih buat Yunho.
"Yunnie, kau jangan sering menjahati Changmin donk. Kau tidak boleh menyakiti Changmin yang lucu ini" Ucap Jaejoong mempouty bibir cherry nya dengan sebal.
HWADDTTT?!
Mata Yunho melotot saat mendengar Jaejoong mengatakan bahwa Changmin itu 'lucu'. Apa dia tak tahu seberapa evilnya adiknya itu.
"Boo~~ Kau jangan percaya ucapan setan itu"
"Tuh kan hyung. Yunho hyung mengataiku setan"
"Yunnie!" Ucap Jaejoong murka. Mata doe nya langsung melototi Yunho. Yunho menghembuskan nafas frustasi. Kalau Jaejoong sudah marah. Tak ada yang bisa dilakukannya lagi. Bisa-bisa Jaejoong tidak mau bicara dengannya.
"Arra, arrayo. Kau menang" Ucap Yunho kalah. Changmin hanya tersenyum menang. Dibelakang tubuh Jaejoong, Changmin sibuk menjulurkan lidah—mengejek—pada Yunho. Yunho hanya menggeram. 'Awas kau nanti Jung Changmin!'
"Ya sudah. Aku pergi dulu ne, boo~"
CHU~~
Yunho mengecup bibir merah Jaejoong mesra. Tak memperdulikan sekitar yang sempat syok melihat adegan Yunjae tersebut. 'Biar adik biar kakak, sama-sama mesum dan aneh' Pikir sebagian mahasiswa disana. Anak lelaki keluarga JUNG memang Yadong. Keke~~
"Aishh... Ayo pergi.." Changmin menyeret lengan Jaejoong yang masih asyik-asyiknya menatap Yunho yang sudah pergi melaju menggunakan mobil ferrari hitamnya.
"Yoochun hyungggg! Hyuuungggg..." Changmin memanggil Yoochun yang nampak berjalan lesu. Suara tingginya berhasil membuat kericuhan disekitar mereka. Changmin berlari menghampiri Yoochun sembari masih menyeret lengan Jaejoong. Jaejoong yang diseret terlihat kesusahan menyesuaikan langkahnya dengan langkah lebar kaki jenjang Changmin. Poor Jaemom.
"Hyung, kau kenapa?" Tanya Changmin heran melihat wajah gusar nan kelam milik Yoochun.
"Ani. Gwenchana..."
"Minnie, hyung kekelas dulu ne?" Jaejoong menyentuh rambut cepak Changmin dan mencubit kedua pipi gembil milik Changmin. Sesudahnya Ia langsung pergi menuju kelasnya.
"Hati-hati hyung ^^"
"Siapa dia? Kau selingkuh dari Kyuhyun. Dia memang terlihat lebih cantik dari pada Kyuhyun. Tapi kau jangan seenaknya berselingkuh gitu donk! Kyuhyun itu juga dongsaengku!" Ucap Yoochun tanpa koma.
"Sudah bicaranya?"
"O.o?"
"Dia itu Jaejoong. Jaejoong KIM. Masa kau tidak kenal. Dasar tidak update!"
Doengg!
Gzzzzz!
"Dan dia memang cantik. Tapi Kyubabyku lebih imut. Dan sekedar pemberitahuan. Dia kekasih hyungku tahu!"
"Mwo? Ke-kekasih hyungmu? Yunho hyung?" Ucap Yoochun horor.
"Hmm.." Changmin hanya mengangguk.
"Aku pasti gilaa..." Ucap Yoochun. Kepalanya tiba-tiba berdenyut.
TBC
Hallo~~
Ini FF kedua saia disini ^^
Dan my firts Yoosu's fanfict.
Review nya ya, biar saia tahu kalo ff ini layak lanjut. ^^
Sign,
FRIDAY, 23 MARCH, 2012
RCL siapa yang nemu ^^
