Empat Belas Hari
Disclaimer : Tachibana Higuyi
Author : Demon D. Dino
Saat ini aku sedang menilai pekerjaan rumah murid-muridku yang dikumpulkan hari ini. Kenapa? karena aku adalah Luca Nogi, guru terfavorit sepanjang masa! Hehehe…tentu saja itu tidak sepenuhnya benar tapi aku ini memang sangat menukai anak kecil sih… (apa hubunganya lagi?).
"Sensei! Sensei!"
Ah, suara ini pasti Yoichi, salah satu murid kesanyanganku. Segera aku menghentikan aktivitaskudan menoleh kearahnya.
"ada apa? Yo-chan? Eh, ada di-chan juga…"
"Sensei, tadi aku menemukan ini di depan sekolah" Yoichi mengankat lebih tinggi pot yang dari tadi dibawanya.
"Tidak sensei, sebenarnya aku yang menemukannya duluan…" Dino menimpali ucapan Yoichi.
"Sudah,sudah…jangan bertengkar…" leraiku sebelum merreka bertengkar.
"Tapi sensei…" ucap mereka bersama.
"Sudah…kalian sudah hebat kok menemukan kepompong kumbang ini sekarang. Padahal sudah bula Oktober…"
"Iya! Makanya kami membawanya kesini... Diluar kan dingin…"
"Iya…kasihan…jadi sensei, kumbang ini boleh kami pelihara di kels ya?"
"Baiklah…tapi rawat dengan baik ya…"
"Baik!" jawab mereka lagi-lagi kompak.
"Ya sudah, kembalilah ke kelas kalian lalu pulang ke rumah masing-masing" saranku pada mereka.
"Sampai jumpa besok sensei…!"
"Wah-wah, Noyi sensei memang disukai banyak murid ya?" puji Shoda sensei.
"Iya, benar loh…Pasti senang ya!" timpal Ima si guru BK.
"Hahaha…! biasa aja kok, say memang suka anak-anak. Sudah ya…saya pulang duluan, Permisi…!" jawabku berusaha panik.
"Ah,iya! Kami juga baru mau pulang ini silahkan…"dengan adanya kalimat ini berakhirlah pekerjaanku hari ini. Sekarang saatnya pulang.
Beberapa hari kemudian.
Sensei,sensei! Lihat kepompongnya sudah mulai terbuka!" ucap Yoichi padaku saat jam pelajaran hari itu usai.
Waah! Baru kali ini aku melihat yang seperti ini!" guman Dino dengan mata terpukau.
Sebenarnya aku ingin berkomentar 'Bagus ya, kalian dapat pelajaran baru' tapi memdadak lidahku menjadi kelu saat kumbang dalam akuarium kaca mulai itu sedikit demi sedikit keluar dari kepompong. Kumbang menarikku kedalam menarikku kedalam kenangan masa lalu yang terkubur dalam-dalam dalam kenanganku. Kenangan akan seorang yang paling berharga bagiku…
Flashback mode on
Saat aku berusia 10 tahun aku adalah seorang anak laki-laki yang selalu semangat dalam melakukan apapun. Terutama saat aku sedang bermain!.
Tapi sayangnya, karena keterbatasan yang kumiliki, aku hanya dapat bermain beberapa jam saja dalam sehari. Sejak kecil ralat sejak lahir aku menderita kelainan genetik pada kedua boal mataku. Aku hanya dapat melihat sampai pukul tujuh pagi setiap harinya, jadi kalau aku bangun jam 6 pagi itu berarti aku hanya dapat menikmati warna-warni kehidupan selama 1 jam, setelah itu aku akan kembali kedalam kegelapan tanpa batas. Namun seolah belum cukup keterbatasan yang kuterima, kedua orang tuaku malah pergi untuk selamanya meninggalkanku saat aku baru berusia 6 tahun. Adikku langsung mengambil alih semua pekerjaan rumah, ini membuatku khawatir mengingat dia baru berusia 5 tahun saat itu…
Mungkin yang namanya Tuhan itu memang ada, karena memang hanya hidup berdua denagn Mikan, adikku, kami dapat mengalami hidup tanpa masalah jika masalah penyakit tidak dihitung, layaknya anak-anak normal. Dan itu masih berlaku sampai sekarang aku berusia 10 tahun.
TBC
Sebenarnya dengan sangat jujur saya sangat takut dalam pembuatan fic ini karena fic ini adalah wujud ketidakpuasan saya pada satu manga pendek yang saya sudah lupa judulnya dan nama pengarangnya (maklum komik boleh pinjem). Karena itu saya benar-benar minta maaf…
