Wildest Dream
by Luxerrie
Starring:
Ji Hansol (NCT Hansol)
Johnny Seo (NCT Johnny)
Drama, Romance, Hurt/Comfort
T rated
WARNING! Genderswitch for Uke, Alternative Universe
Standard disclaimer applied
Hening yang begitu panjang tetapi sama sekali tidak melahirkan sebuah canggung itu menyelimuti mereka berdua. Di atas atap Audi hitam itu mereka berdua duduk manis berdampingan menatap indahnya gugusan berjuta-juta bintang yang bersinar temaram di langit sana.
"Itu Virgo," yang lebih muda umurnya tiba-tiba saja bersuara, memecahkan hening panjang yang menjadi penengah di antara mereka. Tangannya yang berbalutkan jaket berbahan blue jeans itu terulur untuk menunjuk udara kosong di atas kepalanya. "indah, bukan?"
Sosok di samping kanan si muda itu menoleh kearah bahu kirinya, refleks. Beberapa detik dia terdiam menunggu otaknya mencari jawaban yang tepat untuk menanggapi perkataan yang lebih muda.
Lalu sosok itu mengangguk-anggukan kepalanya tanpa suara. Beberapa anak rambut pirang miliknya yang lolos dari cepolan ikut bergoyang seirama dengan gerakan kepalanya.
"Ngomong-ngomong aku ini tidak bisa membaca rasi bintang, John." Sosok yang lebih tua itu tertawa pelan, menertawakan kebodohannya yang tidak bisa menemukan bagaimana rupa si Virgo di atas langit sana.
"Namun bagiku semua gugusan bintang di atas sana memang indah, terlihat seperti langit-langit kamarku yang dihias dengan jutaan lampu pohon natal." Binar polos yang muncul dalam pupil sosok itu membuat Johnny—si sosok yang berumur lebih muda—tersenyum gemas ketika melihatnya.
"Pernah mendengar kisah tentang si Virgo ini?" Pertanyaan Johnny hanya di balas dengan gelengan pelan dari sosok di sampingnya.
Sebentar Johnny berdehem sebelum memulai sesi story telling-nya pada sosok yang kini tengah menatapnya dengan kedua bola mata yang berbinar penuh minat.
"Tahu bagaimana awal dari kisah Pandora, bukan?" Johnny membuat jeda lagi namun kali ini lebih sebentar dari yang sebelumnya karena sosok itu menganggukan kepala pirangnya tepat setelah Johnny menyelesaikan kalimatnya.
"Setelah semua kejahatan, kekacauan, dan kesengsaraan keluar dari kotak yang dibuka oleh Pandora, semua dewa dan dewi berbondong-bondong pulang ke Nirwana agar terhindar dari nasib buruk yang menimpa bumi." Johnny mengambil nafas sebentar sambil memperhatikan bagaimana reaksi sosok di sampingnya atas dongeng yang dia kumandangkan.
"Namun ada satu dewi yang diam di bumi kala itu, menunggu lalu memastikan semua teman-teman dewa-dewinya sudah kembali ke Nirwana. Astraea namanya. Unfortunatelly, Astraea terlambat. Sang dewi tidak bisa kembali ke Nirwana dan terjebak dalam kesengsaraan di bumi, selamanya. Lalu sebagai penghargaan dari sang Zeus, diangkatlah Astraea ke langit untuk menjadi sang bintang, bintang yang dinamai Virgo untuk mengenang kebaikan hatinya sepanjang masa and the end."
Sosok itu bertepuk tangan sambil mulutnya mengeluarkan sebuah decakan rasa kagum. "Aku nggak tahu kalau Virgo punya cerita yang semelankolis itu."
Johnny mengulurkan tangan kanannya untuk menepuk-nepuk kepala pirang sosok itu. "Banyak membaca buku, Hansol-noona. Jangan mentang-mentang kau seorang top model hingga menjadikan majalah fashion sebagai bahan bacaanmu satu-satunya."
Hansol mendecih sebal, tidak terima diceramahi seperti itu oleh laki-laki yang satu tahun lebih muda darinya. "Jangan kira aku tidak tahu kalau kau fasih bercerita tentang bintang Virgo seperti itu karena kau pernah bermain drama yang bertemakan mitologi Yunani dulu."
Johnny tertawa terbahak-bahak. Gagal sudah rencananya untuk membuat Hansol kagum terhadap pengetahuannya yang cukup luas.
Lalu hening lagi yang menguasai suasana di antara Johnny dan Hansol. Sehabis pria itu puas tertawa, tidak ada yang berminat membuka topik pembicaraan. Hansol terlalu sibuk dengan langit di atasnya dan Johnny terlalu sibuk dengan pikirannya.
"Noona-ya," Johnny memanggil Hansol agar mengarahkan semua perhatiannya pada si pria muda di samping bahu kirinya.
"Hm, mwoji?" Hansol menjawabnya dengan mata yang tak lagi terfokuskan pada langit berbintang di atasnya. Kedua irisnya yang sewarna dengan hazelnut itu menaruh semua atensinya pada Johnny yang menatapnya dengan ekspresi yang tidak bisa dia baca.
"Tidakkah noona lelah dengan semua ini?" Gema dari suara baritone Johnny seolah membius semesta, bahkan Hansol untuk diam mendengarkan semua yang pria itu akan katakan.
"I'm so done with everything, aku ingin pergi, noona. Ayo kita pergi dari sini!"
Hansol hanya bisa terdiam di atas atap mobil itu. Seketika otaknya kehilangan fungsinya untuk berfikir jernih. Baginya, bagi lobus-lobus otaknya, tiap kata yang tadi Johnny ucapkan terlalu rancu untuk dia pahami.
"A-apa maksud—"
Tanpa mengizinkan Hansol untuk menuntaskan apa yang akan dia katakan padanya, Johnny melompat turun dari atap mobil hitamnya sambil menarik tangan Hansol agar mengikutinya. Walaupun gadis itu berteriak penuh kontra karena terkejut terhadap apa yang tadi dia lakukan, Johnny tetap mendorong pelan Hansol untuk masuk dan duduk manis di atas kursi penumpang mobilnya tanpa banyak bicara.
Starter mobil itu Johnny nyalakan masih dengan diiringi seruan protes Hansol juga alunan tembang dari disk jockey kesukaan Johnny yang ternyata masih menyala sedari tadi. Sepertinya baik Johnny maupun Hansol lupa mematikannya ketika mereka keluar dari mobil tadi.
I'm so alone, nothing feels like home
Johnny membuka mulutnya untuk bersuara sambil tangannya terulur untuk memutar volume musiknya agar lebih kencang terdengar. "We'll drive out of the city to somewhere with no crowds, no one will know us. Kau hanya perlu duduk manis di sampingku seperti Byeol-ie, call?"
Johnny berujar sambil mengarahkan hi-five-nya untuk mendekati Hansol. Dengan malas perempuan bercepol pirang itu menyambut hi-five Johnny sambil bergumam, enggan mengeluarkan kata sedikitpun setelah Johnny memintanya untuk menjadi setenang anjing peliharaan milik sepupu si laki-laki.
Johnny yang tersenyum puas kemudian membawa mobilnya menjauhi bukit kosong yang tadi dia jadikan sebagai tempat untuknya mengamati rasi bintang Virgo. Bahkan mulut pria itu kini terbuka lebar-lebar agar bisa ikut menyenandungkan sedikit dari lirik lagu disk jockey kesukaannya itu.
"I'm so alone, trying to find my way back home to you..."
.
.
.
.
INI APAAN .gg akutu newbie disini gengs :'' lam enal /dadadadah .g entah kenapa tiba-tiba muncul keberanian buat ngepost cerita disini (ceritanya ini debut fic gitu ehehe). Btw next or nah gaes?
