"Sweet As Sugar"

Chapter 1 : Promise

By : Fanlady

Disclaimer : Boboiboy © Monsta

Warning : Kumpulan drabble, tiap chapter tidak saling berhubungan, TaufanxYaya, fluff, OOC, typo(s), etc

.

.

.

"Hari ini kita akan membahas tentang cita-cita."

Sang guru wanita berkata pada anak-anak didiknya yang tengah duduk manis di bangku masing-masing.

"Cita-cita itu apa, bu guru?" Seorang gadis kecil berkerudung merah muda yang duduk di deretan depan bertanya.

"Cita-cita itu adalah sesuatu yang ingin kalian lakukan di masa depan nanti, kalau kalian sudah besar," sang guru menjawab seraya tersenyum. Para muridnya yangterdiri dari anak-anak berumur 5 tahun itu mengangguk-angguk paham.

"Oke. Jadi, apa cita-cita kalian? Dimulai dari Yaya dulu."

"Yaya kalau sudah besar mau jadi guru!" Gadis berkerudung merah muda itu menjawab penuh semangat.

"Bagus sekali, Yaya. Kalau Ying?"

Gadis berkacamata yang duduk di sebelah Yaya tertunduk dengan wajah memerah. Suara pelan sekali saat ia menjawab, "Yi-Ying ingin jadi dokter, bu guru..."

"Hoo... Dokter ya. Bagus, bagus. Yang lain?" Seorang anak laki-laki berkacamta mengangkat tangannya. "Ya, Fang? Apa cita-citamu?"

"Fang ingin jadi orang paling populer di seluruh dunia! Biar semua anak perempuan nanti akan tergila-gila dan mengejar-ngejar Fang!" Anak laki-laki itu menjawab dengan mata berbinar.

Sang guru meringis. "Err... oke, baiklah."

Anak laki-laki lain di deretan belakang yang mengenakan topi biru yang dipasang miring melompat-lompat di tempat duduknya. "Taufan, bu, Taufan!" serunya.

"Ya, Taufan. Kamu mau jadi apa kalau sudah besar nanti?"

Anak itu menjawab dengan suara riang. "Taufan mau membangun rumah tangga dengan Yaya!"

"Eh... memang Taufan tau membangun rumah tangga itu apa?"

"Tau! Bikin rumah besar yang ada tangganya, kan?"

"Err..."

"Pokoknya nanti kalau sudah besar, Taufan mau menikah dengan Yaya dan punya rumah yang beeesaaar sekali," Taufan berkata dengan antusias. "Kamu mau kan, Yaya?" tanyanya pada si gadis berkerudung merah jambu.

Yaya memasang pose berpikir. "Hmmm... nggak ah. Yaya nggak mau sama Taufan."

JDER!

Taufan terlihat shock mendapat penolakan dari pujaan hatinya. "Eeeehh? Kenapaa?"

"Habis Taufan nakal sih, suka gangguin orang lain. Yaya nggak suka. Yaya maunya sama Gempa aja. Gempa kan baik."

Anak laki-laki yang mengenakan topi terbalik merona merah mendengar perkataan Yaya.

Taufan tentu saja tidak terima Yaya lebih memilih saudara kembarnya. "Gempa tega! Masa kamu nikung saudara kembar sendiri!"

Sang guru berdiri ternganga di depan kelas, memandangi anak didiknya yang kini tengah bertengkar memperebutkan seorang gadis. Bukannya tadi ia sedang membahas cita-cita? Kenapa jadi seperti ini?

"Eeh... kan Yaya sendiri yang bilang mau sama aku," kata Gempa membela diri.

"Yaya nggak mau sama aku?" Anak laki-laki lain berwajah sama persis dengan Taufan dan Gempa, namun mengenakan topi secara benar menghadap ke depan, akhirnya ikut nimbrung.

"Nggak, ah. Hali jutek."

JLEB!

Halilintar langsung pundung di belakang kelas.

"O-oke anak-anak... tenang dulu, ya. Jangan bertengkar ..."

Namun Taufan tak mempedulikan ucapan gurunya. Ia melangkah menghampiri meja Yaya. "Yaya. Taufan janji nggak akan nakal lagi. Taufan bakal jadi anak baik. Lebih baik dari Gempa dan semua anak yang lain. Jadi Yaya mau kan kalau besar nanti menikah dnegan Taufan?"

Yaya lagi-lagi mencoba berpikir. "Tapi Taufan harus janji jadi anak baik ya..."

"Oke. Taufan janji!"

Keduanya kemudian saling menautkan jari kelingking mereka dan saling tersenyum lebar.

Sementara itu sang guru hanya bisa memasang wajah facepalm di depan kelas, meratapi nasib anak-anak didiknya yang sudah tercemar sinetron dan drama di TV.

.

.

.

End

A/N :

Walau ada tulisan 'end', tapi fanfic ini belum tamat kok. Karena ini kumpulan drabble, jadi aku buat cerita yang berbeda di setiap chapter. Dan antara satu chapter dan chapter lain nggak saling berhubungan, jadi jangan sampe bingung sendiri kalau chapter berikutnya ceritanya udah beda.

Aku bakal update setiap ada ide baru. Kalau ada yang mau request, atau mau ngasih prompt, aku bakal terima dengan senang hati~ Tapi pairnya tetap TauYa lho ya, dan harus fluff alias yang manis-manis. Aku mau mencoba berpaling dari angst soalnya /plak

Makasih yang udah menyempatkan diri membaca. Mind to review?

p.s. yang nungguin update-an fanfic lain, maaf kayaknya aku nggak bakal update dulu. Aku lagi nggak bisa ngetik panjang-panjang, jadi aku cuma bisa bikin drabble kayak gini. Semoga kalian bisa mengerti :'')