[A/N]:
Ini cuma fic drabble. Abal pula, and always suck at summary. Idk why, just enjoy. If you're not enjoy, then click back. Thanks.
Aishiteru yo
Rate: T
Genre: Hurt/Comfort, Romance
Character: Kyoya Hibari
Disclaimer: KHR!© Akira Amano
Warning: Chara death, fluff, OOC. Please be easy on me ;)
.
.
.
Enjoy XD
.
.
.
Ketika takdir sudah berkata,
Tak akan ada yang bisa kau lakukan,
Sekalipun itu terjadi pada yang paling berharga.
"Maaf, tapi kami sudah mengusahakan sekuat tenaga medis kami. Tapi.." mendesah berat kemudian melanjutkan, "nyawanya tak tertolong," sang penyelamat menundukkan kepalanya tanda menyesal.
Kau hanya terdiam, tak tahu harus berkata apa.
Kau coba meyakinkan dirimu sendiri.
Tapi apa dayamu sekarang, "Berhenti bermain-main denganku herbivore. Katakan bahwa dia baik-baik saja," berkata dengan nada bergetar, kau tercekat mendengar suaramu sendiri. Tentu kau tak ingin disamakan seperti herbivora.
Sang penyelamat hanya menggelengkan kepalanya pasrah, "Kami sudah berusaha," kemudian berlalu begitu saja meninggalkanmu yang masih tak mempercayai hal yang menimpa dia.
.
.
.
Tak ada yang bisa kau lakukan.
Biarkan itu semua berlalu seperti angin
Yang kemudian meninggalkan kenangan lembut yang tersisa
.
.
.
Tak terasa tahun-tahunmu berlalu begitu cepat,
..begitu hampa,
..begitu kosong, tanpa dia.
Kau menyambar mantelmu. Kau langkahkan kakimu dengan cepat. Tak peduli dengan dingin yang menyergap. Satu tujuanmu,
"Aku harus sampai disana,"
Disana, dia telah menunggumu. Kau menatapnya, seulas senyum terlukis di bibirmu. Rindu yang sedari dulu kau tahan, kini membuncah. Tak sadar air matamu mengalir,
"Aku pulang,"
Perlahan, kau menghampiri dia disana. Kau keluarkan benda yang sedaritadi kau sembunyikan, kau letakkan disebelahnya.
"Otanjoubi omedettou, Mukuro. Aishiteru yo"
- FIN—
[A/N]:
GUE BIKIN APAAN?! ASTEPILO, MAAF OOC.
Hontou ni sumimasen, minna! m(_ _)m *sujud sambil jedotin kepala ke tanah*
Btw, pada tau 'kan latar Mukuro dimana? Yep, di pemakaman. Nyehehe, maaf, ya, saya udah menistakan OTP kalian. *nyengir kikuk*
TAPI SUNGGUH! Saya cuma iseng doang bikin beginian. Awalnya ide kepikiran pas di kamar mandi, sih /ngaku /dilempar gayung/
Yosh, mengingat abalness fic drabble saya yang terlahir dalam waktu sejam ini, pasti banyak kekurangan yang tak disengaja.
So, ada yang mau berbaik hati untuk memberi saran atau kritik?
Flame diterima dengan lapangan bola /apa/ maksudnya dengan lapang hati :'D
