Hai….minna-san…sudah lama banget nih saia vacum dari situs ini di karenakan banyak hal….ada yang kangen dengan saia tidak (pasti jawabannya tidak). Baiklah tanpa kebanyakan bicara lagi….cekidot…

Diclaimer: cerita ini serius hanyalah karanganku 1000% -?- jika tidak suka tombol back selalu setia menanti anda.

Rating: T

Warning: mungkin banyak Typo dan cerita nggak akan pernah nyambung dengan judulnya (semoga nyambung)

Happy READING…..XD


Chapter 1: Prolog

Di sebuah rumah sakit yang cukup terkenal di daerah Tokyo Voca Hospital, ada seorang pasien anak kecil dengan kelamin pria yang memiliki rambut berwarna Honeyblonde dengan mata Blue azure yang menghiasi kedua kelopak matanya itu sedang di tutupi oleh sebuah perban dan terlihat jelas kalau anak itu terlihat begitu ketakutan hingga sekujur tubuhnya terlihat bergetar.

"Apakah kau tidak bisa menyelamatkan penglihatan anakku?" teriak seorang ibu kepada seorang dokter.

"Maafkan saya bu….kami sudah berusaha semaksimal mungkin….tetapi penyakit langka yang menggerogoti tubuh anak ibu telah mengambil penglihatannya dan penyakit tersebut akan terus bertambah parah seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya usia anak ibu" ucap dokter tersebut.

"Tidak…..Tidak mungkin….ini tidak mungkin…." Ibu tersebut berteriak dengan sangat histeris hingga jatuh tersungkur karena tidak bisa mempercayai perkataan dokter tersebut.

Anak kecil yang buata tersebut telah mendengar semua yang dikatakan oleh dokter yang menanganinya dan ibunya, perbincangan tersebut telah membuat hati anak ini hancur.

"Tidak….Tidak mungkin….Tidak mungkin kalau aku buta….bukankah dokter bilang kalau mataku hanya mengalami luka kecil dan tidak akan membuatnya sampai buta seperti ini….ini Tidak mungkin terjadi di dalam hidupku khan?" gumam anak tersebut yang sudah mulai histeris karena perkataan dokter dan ibunya tersebut.

Sebulan pun berlalu, setelah kejadian di rumah sakit tersebut telah merubah sikap ibu dari anak laki-laki tersebut berubah 180 derajat, dari yang awalnya menyayangi anaknya hingga akhirnya jadi sangat membencinya bahkan tidak segan-segan ibunya pun memukuli dia hingga anak tersebut mengalami luka yang berat bahkan hingga bangkit dari tempatnya ketika dipukuli saja tidak sanggup.

Kini anak kecil tersebut dari yang berumur 6 tahun kini menjadi berumur 16 tahun, dan kini dia tinggal sendirian di rumahnya, karena ibunya telah meninggal 5 tahun yang lalu dikarenakan terlalu banyak alkohol yang dia minum sehingga menyebabkan lambungnya peah dan meninggal.

Anak tersebut bernama Kogane Len, sebelum penyakit itu ada di tubuhnya dia adalah anak yang ceria dan sangat menyayangi keluarganya, tetapi semuanya berubah ketika penyakit itu ada di dalam tubuhnya bahkan ditambah dengan sikap ibunya yang berubah terhadapnya, setiap harinya, Len bekerja untuk memenuhi kebutuhan kehidupannya sendiri dengan membantu tetangganya dalam mengelola toko yang sudah dia anggap bibinya sendiri.

"Nee? Len? Kenapa kamu tidak mencoba bersekolah saja?" tanya bibi pemilik toko tersebut

"Ah? Aku masih belum kepikiran Bi…ditambah lagi siapa yang mau menerima anak cacat yang lemah dan berpenyakitan sepertiku ini?" ucap Len sambil mengatur barang-barang di rak penjualan

"Lho? Kenapa memangnya? Bukannya kamu itu pintar? Kalau kamu memikirkan masalah biaya biar bibi saja yang membayar biaya sekolahmu nanti….lagipula bibi ini juga tidak memiliki anak…dan kamu sudah bibi anggap sebagai anak bibi sendiri lho…." Ucap bibi

"Biar aku pikirkan dahulu ya bi…." Ucap Len

Setelah bekerja di toko tersebut Len pun kembali menuju rumahnya dengan menaiki sebuah kereta, dalam perjalanan yang sangat sunyi tersebut di karenakan dia pulang pukul 12 malam, dia mendengar sebuah teriakkan seorang gadis dan juga terdengar kalau dia dikejar-kejar oleh seorang penjahat.

"Siapapun….Siapapun…tolong aku…." Teriak gadis itu hingga dia melihat Len dan mulai berlindung di belakang punggungnya, sontak saja Len terlihat terkejut dengan sikap gadis tersebut.

"T-Tolong aku….kumohon…" ucap gadis tersebut sambil terengah-engah dan terlihat juga kalau dia sangatlah ketakutan…lalu Len pun mengangguk sebagai jawabnnya.

"Hei….gadis manis kenapa kamu lari begitu saja? Memangnya apa salah kakak sampai kamu lari dengan sangat ketakutan seperti itu…." Ucap seorang pria, Len bisa merasakan kalau mereka ada berlima dengan tubuh besar dan kekar

"Siapa yang tidak lari melihat wajah kalian itu dasar Hentai" teriak gadis tersebut

"Apa kau bilang?!" ucap salah satu pria dengan kesal sambil berusaha memukul Rin yang pada akhirnya mendapat tendangan telak dari Len tepat di bagian perutnya yang membuat pria tersebut tersungkur kesakitan sambil memegang perutnya

"Beraninya Kau…!" sambung yang lain yang mulai maju menyerang satu satu melawan Len yang pada akhirnya membuat mereka semua jatuh tersungkur hingga tidak bisa berdiri lagi untuk melawan Len.

Setelah pertarungan tersebut Len pun berinisiatif mengantarkan gadis tersebut yang ternyata memiliki satu tujuan yang sama dengan Len yaitu stasiun yang juga sedang ingin dituju Len, sambil meninggalkan 5 penjahat tersebut yang masih tersungkur dengan kesakitan dan juga bahkan ada yang pingsan.

"A-Arigatou….sudah mau menolongku" ucap gadis tersebut terbata-bata

"Itu bukan masalah koq….lain kali cobalah untuk lebih berhati-hati ya…." Ucap Len

"Baiklah….oh iya? Siapa namamu? Perkenalkan namaku Rin, Kagamine Rin…." Ucap Rin dengan memasang wajah Tersenyum

"Len, Kogane Len" yang langsung saja dijawab sinis oleh Len

"Nee? Kamu membawa tongkat itu buat apa?" tanya Rin polos

"Buat berjalan….agar aku tidak tersandung batu atau lubang yang ada di depanku" ucap Len santai

"Memangnya kenapa harus pakai tongkat sih?" tanya Rin lagi

"Itu karena aku buta" ucap Len

Rin pun terlihat menyesal atas pertanyaannya tersebut yang pasti telah menyindir perasaan Len.

"Tapi kamu hebat lho….meskipun kamu buta tetapi kamu bisa mengalahkan 5 orang itu hanya dengan sekali serang…." Ketika Rin mengatakan tersebut mereka pun masuk ke dalam kereta yang sama di dalam kereta tersebut terasa sekali keheningan yang semakin mencekam hingga terdapat sebuah pengumuman perhentian yang di tuju Rin.

"Baiklah….kita berpisah sampai disini ya….semoga kita bisa ketemu lagi suatu saat nanti….dan saat kita bertemu kembali aku pasti akan membalas hutang ku kepadamu…aku janji" ucap Rin tersenyum sambil keluar dari kereta tersebut dan kereta pun kembali berjalan lagi…

"Hm…..apa itu? Dasar bodoh…." Gumam Len pelan sambil memasang sedikit senyum geli di wajahnya


End…

Gimana minna….itu baru prolog saja….saia harap bisa melanjutkannya lagi kedepannya….jadi saia sangatlah membutuhkan dukungan kalian semua…so…

RnR PLEASSSEEEEE…XD