Transition
===OO===
Transition project
Story © Giselle Gionne
Final Fantasy XIII-2 © Square-Enix
Warning: AR, post game.
Genre: Angst / Drama
Rate: T
===OO===
Paradoks akan waktu tidak berubah. Sang seeres Yeul sudah kembali kepada pangkuan dunia, dan menutup matanya. Perjalanan melintasi waktu sudah berakhir. Noel sudah kembali ke masa depan, dengan para penduduk yang bersuka ria di depan kedua bola matanya.
"Serah," suara bariton itu menyeruak, memecahkan keheningan. Sang penyandang nama berbalik, dan menatap guratan bola mata mantan kekasihnya tersebut. "Kau lapar? Aku tahu sebuah restoran makan siang yang bagus di sekitar New Bodhum."
"Baiklah, tunjukkan padaku, Snow."
Snow memimpin jalan, mencoba menyusuri satu persatu bangunan gedung yang bersisian di pesisir New Bodhum. Cocoon, apa kabarmu?
Sebuah plat bertuliskan sesuatu dalam bahasa Cocoonian terpampang jelas, terukir dengan tulisan berwarna biru yang terlukiskan oleh lampu neon kecil-kecil dalam jumlah banyak.
"Kita sudah sampai. Silakan masuk, Serah."
Serah mengangguk, dan membuka pintu restoran makan siang tersebut. Beberapa pelayan menyambutnya dengan ramah, dan seorang teman wanita Snow tengah mengocok beberapa gelas alkohol di kedua tangannya. Wanita itu menyambut kehadiran Serah dengan ceria. Ketika Snow terlihat di belakang pundak sang gadis, ia menaruh segurat raut yang terlihat skeptis.
"Pssst, Snow, kau sudah kembali bersamanya?"
Snow menggeleng lemah, "Kami hanya memutuskan untuk menjadi sahabat saja."
Gadis itu menaruh senyum kecut di tarikan bibirnya.
"Semangat."
"Terimakasih."
Serah terlihat aktif melihat deretan menu yang terpampang di hadapannya. Setelah sekian lama ia memilih, Snow membuka pembicaraan.
Meski, ia tahu bahwa Serah mungkin hanya akan merespon pertanyaannya dengan senyum lugunya yang kini telah menjadi sebuah guratan senyum kedewasaan.
Waktu berlalu. Serah yang dulu sudah tergantikan oleh Serah yang kuat dan tegar. Seorang Serah yang mau mengangkat senjata dan mengejar sang kakak ke dimensi lain.
Mungkin, hatinya juga telah berubah.
"Bagaimana dengan Noel?"
Menggigit bibir bagian bawah, Snow seperti bertaruh. Sesungguhnya ia tidak ingin menanyakan perihal tersebut, namun sang gadis telah menaruh hati pada pria selain dirinya.
Kalung sebagai tanda pertunangan di antara keduanya, hancur sudah. Masa depan yang Snow rencakan matang-matang, harus pupus di tengah jalan.
"Ia baik-baik saja. Noel sudah terlihat lebih ceria sebelum ia berpisah denganku. Ia juga seorang pria yang tangguh..."
"Jangan dilanjutkan."
Keheningan melanda keduanya.
"M-maksudku, jangan berbicara terlalu banyak mengenai dirinya. Aku hanya menanyakan kabarnya."
Titik inilah, Serah merasa semua akan kembali kepadanya, menghantam dengan kecepatan tinggi.
Di sebuah restoran makan siang, adalah sebuah tempat di mana ia menaruh hati pada sang perkasa Snow.
Di sebuah restoran makan siang itu pulalah, adalah sebuah tempat di mana ia memutuskan untuk mengakhiri hatinya pada sang perkasa Snow.
"Snow... Maaf... Masa lalu hanyalah masa lalu..."
Snow tahu, ia tidak mempunyai sedikit peluang untuk kembali merengkuh Serah secara seutuhnya ke dalam pelukannya.
Wanita itu hilang untuk selamanya dari sisinya.
"Tidak apa. Terimakasih, Serah."
Serah mengangguk, dan mulai menyantap makan siangnya.
"... asalkan aku tetap bisa mencintaimu, itu tidak apa."
Ya... tidak apa.
A/N: AR parah kan? ahahaha. mainin gamenya aja belom padahal. Ohya, AR juga untuk scene yang Serah nembak Snow. Itu aslinya Serah nembak Snow di gedung kampus mereka dulu, tapi saya rubah.
Taken from my own post from an Infantrum topic.
