Disclaimer : KnB yang nyiptain itu Fujimaki Tadatoshi

Summary : Bercerita tentang perencanaan acara 'buka puasa bersama'nya Kisedai sampai pelaksanaannya.

Note : Author mohon maaf yang sebesar-besarnya jika humor-nya kurang, atau cerita gak nyambung.. Maklum, baru pertama kali buat fanfic.. :3

Warning-nya dua saja : Karakter OOC.. Interaksi dengan readers imajinasi Author..


Buka Puasa Bersama

# PROLOGUE

Kamis, sore hari, cerah, gym sekolah Teikou...

"Perhatian, semuanya!" seru seorang pemuda bersurai merah, Akashi Seijuuro, pada anak buahnya di Kiseki No Sedai.

Begitu mendengar 'perintah' dari sang kapten, kelima orang yang sedang berlatih sendiri-sendiri itu langsung menghentikan aktivitas mereka. Tak sampai 5 detik, mereka sudah berdiri di hadapan Akashi.

"Ada apa?" tanya yang bersurai biru gelap, Aomine Daiki, langsung to the point.

"Begini, sekarang sudah memasuki bulan Ramadhan kan?" Akashi malah balik nanya.

Kelima orang di depannya langsung mengangguk cepat.

"Lalu?" tanya Aomine lagi, dia sudah tidak sabar untuk pergi ke belakang. (hayo,mau apa di belakang? :p)

"Jadi, aku ingin mengadakan acara buka puasa bersama anggota Kisedai di sini malam minggu besok," jawab Akashi langsung to the point juga.

Kelima orang di depan Akashi langsung membatu, tubuh mereka sudah jadi putih, dan nyawanya sudah pergi entah ke mana. Tunggu, tunggu, mereka belum mati kok, cuman kaget yang berlebihan doang.

Buka puasa bersama? Ulang kelima orang itu dalam hati. Entah ini cuman perasaan atau emang kenyataan, sepertinya kelima orang itu sangat ketakutan hanya dengan mendengar suatu rentetan kata yang berbunyi 'Buka puasa bersama' yang diucapkan Akashi.

Akashi yang biasanya bisa dengan cepat menyadari apa yang ada di pikiran orang lain, mendadak jadi bingung sendiri. Ini adalah kejadian langka di mana seorang Akashi Seijuuro tidak sanggup menebak apa yang terjadi pada lima anak buahnya. Mungkin, karena jiwa mereka telah melayang ke langit ke delapan.. (loh? O.o)

Karena Akashi tidak bisa menjelaskan kepada kita semua tentang apa yang ada di pikiran para anak buahnya tersebut, lebih baik mari kita intip satu persatu…

Aomine's Inner

'What? Buka puasa bersama? Gue salah denger kan? Telinga gue pasti kemasukkan bola basket atau sesuatu jadi gue gak bisa ndengerin apa yang diucapin si gunting. Pasti, ya, PASTI! P-A-S-T-I!

Tapi, tapi, kalau yang gue denger barusan itu beneran, gimana nih? Kalau bener-bener kenyataan dan bener-bener dilakuin si gunting itu, gue bisa mati konyol nih… Masa' nanti di koran ada berita ''Seorang pemuda SMP dari SMP Teikou ditemukan meninggal di gym sekolahnya sebelum sempat mengikuti acara buka puasa bersama di sekolahnya''. Gue gak mau mati! Gue gak mau mati muda! Gue masih mau lihat Horikita Mai-chan!'

Ya, ampun Aomine, innermu bener-bener.. (-_-) Oke, mari kita lanjutkan..

Midorima's Inner

'Akashi gak salah bicara tuh? Apa tadi pas sahur dia salah makan? Bukan makanannya yang dimakan, tapi malah piringnya? Oke, itu udah ngawur, Shintarou. Gue harap ini cuman mimpi, ya PASTI MIMPI!

Seandainya ini kenyataan, gue harus ngehindar dari acara buka puasa bersama Akashi. Gue gak mau mati secepat ini. Gak mau! Apapun caranya gue harus gak ikut acara ini. Ya, apapun caranya bakal gue lakuin. Pokoknya, gue harus ngehindar dari acara itu! Gue gak mau mati sebelum gue lihat adik gue nikah!'

Midorima, Midorima… apa-apaan innermu itu!? (Readers : Kan lo yang buat! #nunjuk Author | Author : Hehe.. Iya juga ya.. #sok polos) Okeh, daripada kelamaan, mending lanjut…

Murasakibara's Inner

'Buka puasa bersama, artinya ada makanan gratis, banyak, dan enak. Oke, makanannya emang oke, tapi gue gak mau mati sebelum makan tuh makanan. Gue harus cari cara supaya gue bisa ngehindar dari neraka buatan Aka-chin, tapi gue tetep bisa nikmatin makanannya. Kalau perlu gue remas aja kepalanya. Gue emang takut sama guntingnya, tapi gue lebih takut kalau sampai gue gak makan lagi.

Pokoknya gue gak mau mati sebelum gue mengeliminasi semua jenis makanan yang ada di dunia ini!'

Oke, oke, Murasakibara… Saya ngerti, kok.. Pikiran anda pasti tidak jauh-jauh dari makanan, tapi harapan anda sepertinya terlalu berlebihan.. (==") Tetapi, saya acungi keempat jempol saya untuk keberanian anda! XD Sip, sip… Baiklah, kita lanjut lagi..

Kise's Inner

'Huuwwaa! Aku gak mau buka puasa sama Akashicchi! Aku gak mau masuk nerakanya Akashicchi! Mending aku buka puasa bareng Kurokocchi di ujung dunia daripada harus ikut acara buka puasa bersamanya Akashicchi!

Aku gak mau mati secepat ini! Aku masih mau meluk Kurokocchi sepuasnya! Aku harus cari cara buat bisa membatalkan rencara Akashicchi ini! Huuwwaaa!'

Kise, innermu nangis, tapi kok kenyataannya kamu gak nangis? (Kise : Kan yang nulis kayak gitu lo Author! | Author : *speechless*) Hah… Empat orang sudah menunjukkan innernya, mari kita tinjau inner dari orang terakhir, sekaligus orang terimut di Kisedai (kyaa~ XD)…

Kuroko's Inner

'Gawat, acara buka puasanya Akashi-kun pasti seperti tahun lalu! Aku harus cari alasan supaya gak ikut, apapun itu! Walau aku harus muntah-muntah sekalipun! Okeh, ini sangat tidak nyambung, Tetsuya.

Kalau rencanaku tidak berhasil, sepertinya aku hanya bisa akan menyiapkan kantong kresek 5 keranjang! Bisa dipastikan aku akan muntah-muntah hebat sebelum menyantap makanan buka puasanya Akashi-kun!'

Wah, wah, Kuro-chan, sifatmu berubah 360 derajat berbeda dari yang biasanya loh! (==") Gak perlu segitunya, kali'! Jangan pesimis dulu, Kuro-chan! Aku akan membantumu! Secara gitu, calon istrinya Kuroko Tetsuya! XD (Readers : *sweatdropped masal* | Momoi : Apa!? Jangan seenaknya ngrebut TETSU-KUN-KU, AUTHOR PAYAH! | Author : Te, tenang, Momoi-san.. A-aku cuman bercanda kok.. Hehehe.. #keringat dingin)

Nah, itulah inner dari anggota Kisedai minus Akashi. Intinya, mereka semua ketakutan. Memangnya, apa yang membuat kelima orang itu sangat ketakutan dengan 'buka puasa bersama' yang dikatakan Akashi tadi? Apakah Akashi pernah melakukan hal yang sama yang bisa membuat kelima anak buahnya hampir mati muda? Kalau penasaran, silakan nantikan di chapter depan! XD

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bercanda, kok! Hehe.. sorry ya Minna-sama.. :) Penjelasannya ada di bawah…

.

.

Flashback, setahun yang lalu, di bulan yang sama, bulan Ramadhan…

Seperti yang sudah direncanakan sebelum-sebelumnya, hari ini, Kisedai beserta manager mereka tentunya, sudah berada di gym sekolah mereka untuk melaksanakan acara 'Buka Puasa Bersama' yang diusulkan Akashi dan disetujui oleh yang lain. Tanpa mereka sadari, Akashi juga sudah merencanakan sebuah 'kejutan' yang akan membuat kelima anak buahnya serasa berada di 'surga'.

Baru pukul 1 siang, semua sudah berkumpul. Atas perintah Akashi tentunya. Momoi belum datang, karena dia dibebaskan untuk datang kapan saja. (wah,enak tuh jadi Momoi.. -_- #batin anggota Kisedai minus Akashi)

"Semua! Aku punya kejutan untuk kalian!"seru Akashi dengan senyuman yang…gimana bilangnya ya…em…menyeringai, tak lupa dia memegang gunting kesayangannya.

"Kejutan apa, Akashi-kun?" tanya Kuroko, sebenarnya dia ragu-ragu,tapi tertutup dengan sukses oleh ke-expresionless-nya (bener gak tulisannya? Author lupa). Dia merasa bahwa kejutan yang dikatakan Akashi ini akan berakibat buruk.

Seringai Akashi tambah lebar, membuat anggota Kisedai yang lain merinding.

"Karena sekarang masih jam 1 siang…" Akashi masih sempat-sempatnya memotong perkataannya di tengah suasana menegangkan ini. Kisedai lain menelan ludah masing-masing, walau gak bisa."…Aku akan mengadakan latihan 10 kali lipat dari yang biasanya, untuk menghabiskan waktu," lanjut Akashi.

Lanjutan perkataan Akashi barusan sukses membuat nyawa kelima Kisedai lain hampir melayang, walau latihannya belum mulai. Aomine berniat protes, tapi sebelum mengatakan apapun, Akashi sudah berkata,"Jika ada protes,maka akan kugandakan jadi 20 kali lipat," yang berhasil membuat nyali Aomine ciut.

'Akashi Seijuuro benar-benar iblis!' batin kelima anggota Kisedai lain dalam hati, tentu saja.

Dan latihan 'kejutan' Akashi pun anggota Kisedai dimulai. Semua anggota Kisedai sudah berada di tempat, melakukan latihan masing-masing sesuai perintah Akashi. Sebaiknya, tidak usah dijelaskan bagaimana jalan latihannya, karena terlalu sadis (Readers : Bilang aja, gak kuat+males ngetiknya kan, Author? | Author : Readers tahu aja.. :p)

Intinya, latihannya berjalan lancar, menurut Akashi. Mereka selesai latihan tepat 1 menit sebelum adzan Maghrib.

DUK!DUK! (suara bedug)

Tanda waktu untuk berbuka puasa telah terdengar. Akashi tersenyum senang,"Akhirnya sudah buka," gumamnya. Dia berdo'a, lalu mulai menyantap hidangan berbuka puasa yang sudah tersedia di sana bersama Momoi.

Lho, lho? Di mana Kisedai yang lain? Bukannya tadi masih ada?

Oh, ternyata…..

Kelima anggota Kisedai yang lain sudah pingsan satu menit yang lalu, akibat menjalani latihan 'kejutan' dari Akashi. Mereka dibiarkan tepar di sana oleh Akashi.

"Akashi-kun, tidak apa-apa, nih, kalau mereka tidak dibangunkan?"tanya Momoi khawatir, lebih tepatnya khawatir pada Kuroko.

"Terserah, kalau kau mau bangunkan mereka, aku lelah," jawab Akashi santai, menyantap kolak pisangnya dengan gentle. (wow… kolak pisang.. \('Q'\) #Author ngiler)

Karena Momoi suda sangat khawatir dengan pacar-nya (baca : Kuroko), maka dia berinisiatif membangunkan mereka yang sedang pingsan di lantai gym itu. Tentu saja yang dibangunkan pertama kali adalah Kuroko, lalu Aomine, dan seterusnya…

Setelah semuanya bangun, mereka pun bersama-sama menyantap hidangan berbuka puasa mereka masing-masing, minus Kuroko. Dia sudah sangat mual, hanya dengan melihat berbagai macam makanan yang ada di depannya. Karena dia tidak segera makan, maka bagiannya diambil oleh Murasakibara.

Dan perlu kalian ketahui, esok harinya, Akashi dan Momoi, serta tim basket sekolah mereka, mendapat kabar bahwa Aomine, Midorima, Murasakibara, Kise, dan Kuroko dilarikan ke rumah sakit karena kelelahan yang amat sangat yang dialami oleh mereka berlima.

Momoi begitu mendengar berita itu, langsung pergi ke rumah sakit, bersama beberapa anggota tim basket lain, untuk menemani sang kekasih(baca : Kuroko). Sedangkan, Akashi hanya bersikap biasa, tidak ada rasa khawatir sedikitpun. Dia malah main shogi. (Ck,ck,ck… dasar Akashi.. -_- #diserempet gunting)

Flashback end

.

.

Begitulah, ceritanya. Karena itu, Kisedai -minus Akashi- sangat terkejut dengan ajakan buka puasa bersama dari sang kapten. Mereka masih trauma akibat kejadian itu, dan sekarang Akashi berusaha untuk mengulangnya lagi. Mereka harus mencari cara supaya bisa menghindar dari acara itu atau membuat Akashi membatalkan acara tersebut.

Bagaimana caranya ya? Nantikan di chapter berikutnya… Jaa ne.. XD #lambaikan kedua tangan

Nah,ini baru bersambung… :v


Kritik, saran, dan sebagainya bisa ditulis di kolom Review.. Mohon, diberi.. Apapun bentuknya akan saya terima, karena saya masih newbie, maka saya mohon bimbingan dari author-author yang sudah pro..

Arigatou gozaimasu...

Salam,

Yurisa Iru