Disclaimer : Naruto – Masashi Kishimoto
Pairing : SasuFemNaru
Rated : T
Warning : Gendre, OOC, Typos, Alur kecepatan dan lainnya
Wolf Boy
By
Sentimental Aquamarine
Membutuhkan waktu selama 1 minggu untuk Naruto menghilangkan kecemasannya dan menghambur-hamburkan 3 lembar kertas surat. Akhirnya, surat cinta yang dibuat Naruto selesai. Ini untuk laki-laki yang disukainya, Uchiha Sasuke.
"A-aku Naruto dari kelas 2B. Si-silakan baca surat ini!" ucap Naruto gugup
Pada waktu itu orang yang disukainya, Sasuke berpaling dan memandangnya dengan datar.
"Dobe" kata Sasuke dan kemudian berlalu meninggalkan Naruto dengan keterkejutannya. Siapa juga yang tidak terkejut saat orang yang kau sukai menyebutmu dobe. Bagaikan tersambar petir, gadis polos itu menundukan kepalanya. Menahan air mata yang seperti akan keluar. Naruto menghela napas berat kemudian mendongakkan kepalanya, menatap langit senja yang berwarna kejinggaan itu.
"Tidak diterima satu halamanpun" ucapnya lirih
.
.
.
.
.
.
Sekolah telah usai sejak 2 jam yang lalu tapi Naruto masih belum berniat untuk beranjak dari tempatnya saat ini. Naruto sedang bersantai tepatnya menyendiri di taman belakang sekolahnya. Gadis pirang itu masih memikirkan kejadian saat dirinya menyerahkan surat cinta yang dibuatnya kepada Sasuke kemarin. Tapi dengan seenak rambut pantat ayamnya, pemuda itu malah mengatainya dobe dan berlalu tanpa membaca suratnya. Naruto menghela napas berat.
"Padahal aku sudah menulisnya dengan susah payah. Dibaca saja tidak! Seperti menginjak-injak harga diriku saja" ucap Naruto lirih
Naruto memandang nanar danau buatan yang berada dihadapannya. Kaleng minuman kosong yang sedari tadi dipegangnya dia putar-putar seakan itu adalah segelas bir mahal. Kemudian pikirannya melayang-layang ke peristiwa setahun lalu, saat untuk pertama kalinya ia bertemu dengan Sasuke.
#Flashback
"Kyaaa! Anjing!" teriak Naruto
Saat itu Naruto sedang dikejar-kejar segerombolan anjing-anjing liar. Naruto yang tidak menyukai anjing langsung berlari secepat yang ia bisa, namun tetap saja anjing-anjing it uterus mengejarnya dan sekarang semakin dekat dengannya.
Dengan susah payah akhirnya Naruto berhasil naik ke atas tembok. Dia sudah lelah berlari maka ia putuskan untuk memanjat tembok saja. Berharap ada seseorang yang akan menolongnya.
"Pergilah anjing buluk! Hush.. Hush.. Hush" usirnya
Guk! Guk! Guk! Guk!
Segerombolan anjing-anjing liar itu terus menggongong, berusaha meraih Naruto yang saat itu sedang mengibas-gibaskan tas sekolahnya berharap anjing-anjing itu segera enyah dari hadapannya. Tapi, sepertinya usaha gadis pirang itu sia-sia. Salah satu anjing verbulu coklat dari segerombolan itu melompat dan cakarnya berhasil menancap ke rok sekolah Naruto. Sehingga membuatnya memekik keget.
"Tolong!"
#Flashback End
#Naruto POV
Jika dipikir-pikir itu bukan cinta
Itu hanyalah peninggalan waktu masuk sekolah saja
Pada waktu itu, aku yang tidak menyukai anjing mengalami kemalangan karena dikerumuni anjing-anjing liar dan tiba-tiba saja dia datang. Dia muncul seperti ksatria.
"Sudah tidak apa-apa, turunlah" perintahnya sambil meregangkan tangan kemudian aku jatuh cinta pada pandangan pertamanya.
Jika mendengar gossip-gosip yang beredar. Dia adalah orang yang terkenal tidak menyukai perempuan. Dan tentu saja dia tidak menyukai gadis yang ketakutan dengan segerombol anjing-anjing liar sepertiku.
Meskipun sedang dalam suasana tegang karena diserang dengan satu tembakan. Itulah kematian yang sangat terpuji.
"Ooo, sang bulan purnama, kenapa kelihatannya seperti menertawakan orang yang sedang patah hati, ya?"
Aku berjalan meninggalkan taman belakang sekolah, berniat untuk segera pulang.
"Iruka-san! Pintu gerbangnya jangan ditutup dulu!"
"Ternyata kau Naru-chan. Kenapa belum pulang?"
"Hehehehe"
"Haah~ kau ini, sudah jam 8 lewat. Pulanglah, nanti Tou-san dan Kaa-san mu kahwatir"
"Baik, jaa nee Iruka-san"
"Jaa nee, Naru-chan. Hati-hati dijalan"
"Iya"
Aku berlari-lari kecil di sepanjang perjalanan pulang sampai aku melihat sosok yang mirip dengan Sasuke memasuki hutan yang terletak di belakang sekolahku.
'Dari jarak jauh dan gelap gulita seperti inipun, aku segera tahu jika itu kau Sasuke. Kekuatan cinta memang menakjubkan' batinku
Tanpa pikir panjang aku mengikuti Sasuke dari belakang
"Apa yang sedang dilakukannya di tempat seperti ini?"
'Apaaaaa?! Dia melepaskan bajunya'
#Naruto POV End
#Normal POV
Naruto masih mengikuti Sasuke dari belakang, mengendap-ngendap seperti seorang pencuri. Naruto berusaha berjalan dengan sangat pelan agar Sasuke tidak menyadari kehadirannya.
Kini Naruto berada di balik semak-semak sambil terus mengamati Sasuke. Sosok Sasuke yang tertimpa sinar bulan purnama sangat menawan di mata Naruto saat ini. Naruto masih memandangi dada bidang Sasuke, berharap suatu hari nanti dapat menikmati dada bidang milik Sasuke itu, sampai suara erangan Sasuke membuyarkan lamunan sintingnya.
"Aaaaa!"
Naruto terkejut saat mendengar suara erangan Sasuke dan kerterkejutannya semakin bertambah saat dilihatnya tubuh Sasuke di selimuti oleh cahaya biru. Cahaya itu terus mempendar dan seakan menelan tubuh Sasuke.
'Cahaya apa itu?' tanya Naruto dalam hati sambil mentupi matanya dengan punggung tangannya.
Cahaya biru itu sangat menyilaukan sehingga Naruto kesulitan untuk melihat keadaan sekeliling. Secara perlahan cahaya biru itu mulai sirna, Naruto menurunkan tangannya yang tadi ia gunakan untuk menutupi wajahnya. Naruto membulatkan matanya saat dengan tiba-tiba sosok Sasuke perlahan-lahan berubah menjadi seekor serigala.
Wouuuuuu!
Suara gongongan serigala yang di yakini adalah Sasuke itu menggema di keheningan malam.
Naruto menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang dirinya lihat. Naruto yang terkejut dengan perubahan wujud Sasuke itu, langsung berteriak dan lari dari tempat tersebut tanpa menyadari jika Sasuke melihatnya.
"Kyaaaa! Aaa… ada.. Ha… hantuuu!" teriak Naruto sambil berlari ketakutan
Naruto terus berlari smapi keluar dari kawasan hutan. Napasnya terengah-engah. Dia menepuk-nepuk pipinya.
"B-bohong! Ini mimpi! Ini halusinasi" ucapnya
Kondisi Naruto sangat ini antara bingung, syok, takut dan tidak percaya. Benar-benar seperti orang yang mabuk karena juice.
"Heee.. Berubah bentuk! Berubah bentuk?"
'Sasuke, Sasuke yang sangat kusukai laki-laki se-serigala! Lebih dari itu laki-laki serigala!' batin Naruto panik
"B-bagaimana ini? Aku benci sekali dengan binatang yang sejenis anjing" ujarnya sinting
"Bodoh! Sekarang bukan itu masalahnya"
Naruto yang polos akhirnya mengetahui perubahan wujud Sasuke. Dan sekarang dia sedang berperang dengan batinnya sendiri.
.
.
.
.
.
.
Keesokan harinya….
Kring! Kring! Kring!
Suara jam weker menggema di salah satu kamar di kediaman Namikaze.
"Mmm.."
Suara erangan terdengar dari balik selimut berwarna orange itu. Kepala pirang muncul dari sana.
"Minato, ada telepon dari Kakashi yang anggota seksi penyelidik kriminal" teriak wanita berambut merah bernama Kushina itu
"Iya sebentar"
Naruto bangkit dari posisi tidurnya kemudian mengucek-ngucek matanya.
"Ada apa sih? Pagi-pagi begini Kaa-san sudah berteriak-teriak" ujar Naruto sambil beranjak keluar dari kamarnya.
Gadis manis itu berjalan di koridor rumahnya masih dalam mode mengantuk dan kemudian masuk kedalam dapur.
"Iya ini aku, pagi-pagi buta begini ada kasus apa?" tanya Minato pada seseorang di seberang telepon sana.
Naruto menguap sambil berjalan menuju meja makan.
"Kau sudah bangun Naru-chan?" tanya Kushina
"Kalau Naru belum bangun, Naru tidak mungkin ada disini Kaa-san" ucap Naruto sebal dan langsung di tanggapi jitakan manis oleh ibunya.
"Ittai" pekik Naruto
"Rasakan ucapan selamat pagi Kaa-san mu itu" ucap Kushina sambil menyeringai
"Dasar Kaa-san monster"
"Apa kau bilang?"
"T-tidak, Naru tadi hanya bilang Kaa-san adalah wanita paling cantik se-Konoha" ucap Naruto berbohong
"Benarkah kau bilang begitu?" hardik Kushina
"T-tentu saja benar"
"Baiklah" ucap Kushina dan kemudian melanjutkan acara memasaknya.
Kushina tertawa geli, dia suka sekali mengerjai putri semata wayangnya itu.
Naruto menelungkupkan kepalanya ke meja, kemudian menghadap ke depan sambil memandangi susu hangat yang baru saja di taruh Ibunya.
'Tou-san ada kasus ya? Padahal aku juga ada kasus besar' batin Naruto
Naruto menghela napas berat
'Apa kejadian kemarin itu benar ya? Tapi seperti mimpi saja melihat Sasuke berubah bentuk menjadi serigala'
Srup! Srup! Srup!
Naruto sedang menyeruput susu hangat miliknya sambil sesekali melirik kearah ayahnya yang sedang menerima telepon yang Naruto tahu itu dari Kakashi, salah satu polisi senior yang sangat terkenal di Konoha.
"Konoha Art School? Itu adalah sekolah putriku. Apa…?
"Disana ada pembunuhan" ucap Minato kaget
Naruto yang mendengar hal itu langsung menghampiri Ayahnya.
"Aku mengerti, aku akan segera kesana!"
"Tou-san, di sekolahku ada pembunuhan?
"Katanya orang yang sedang berlari marathon, pagi-pagi buta menemukan jenasah di dalam hutan di belakang sekolah. Orang yang dibunuh itu adalah penjaga sekolah Konoha Art School yang bernama Umino Iruka" terang ayahnya
'Iruka-san?' batinnya kaget
Naruto langsung teringat akan pertemuannya dengan Iruka kemarin malam. Dia tidak menyangka jika itu menjadi pertemuan terakhirnya dengan penjaga sekolah baik hati itu. Haah, ternyata Tuhan lebih suka menanggil orang-orang baik hati terlebih dahulu, pikrnya.
"Kenapa Iruka-san?" tanya Naruto
"Yang membunuhnya bukan manusia"
"M-maksud Tou-san?
"Katanya di sekujur tubuhnya seperti habis digigit dengan taring. Kelihatannya seperti digigit sampai mati oleh anjing liar yang sangat besar atau entah apa!"
"A-apaa! Anjing yang sangat besar? tanya Naruto kaget
.
.
.
.
.
.
Pagi ini warga Konoha dikejutkan dengan penemuan seoarang laki-laki di hutan di belakang sekolah Konoha Art School. Warga yang penasaran akhirnya mendatangi tempat kejadian.
"Karena akan mengganggu proses penyelidikan, jadi tidak boleh masuk" ucap salah satu pihak kepolisian Konoha
Dari balik kerumunan warga yang sangat antusias ingin melihat tempat kejadian itu terlihat sosok berambut pirang yaitu Naruto.
'Disini… tempat aku melihat Sasuke kemarin' gumam Naruto dalam hati
Minato sedang bertanya-tanya pada seorang wanita paruh baya
"Malam itu.. mungkin sekitar jam 9 di jalan sebelah sana saya melihat anjing German Shepherd berwarna abu-abu sedang berlari" jelas wanita itu
"Mmmm, anjing Shepherd ya?"
"Aku telah menemukan bulu anjingnya, Minato!" teriak asisten Minato, Jiraya
Minato mengambil bulu anjing itu dari tangan Jiraya dan kemudian mengamatinya dengan seksama.
"Bulu berwarna abu-abu, ini sesuai dengan pengakuan saksi mata ya"
Glek!
Naruto yang berhasil masuk kedalam lokasi kejadian setelah mengelabungi para penjaga dengan mengatakan bahwa dia membawa barang ayahnya yang tertinggal di rumah dikgetkan dengan perkataan ayahnya dan juga dengan bulu berwarna abu-abu yang kini sedang dipegang oleh ayahnya.
'S-sepertinya Sasuke berubah bentuk menjadi serigala juga berwarna abu-abu, dan jika dari jauh juga kelihatannya seperti anjing Shepherd!'
'Ma-masa iya, Sasuke yang membunuh Iruka-san'
Naruto belari dari lokasi tesebut. Segala kemungkinan berputar-putar di kepala kuningnya. Naruto berjalan sempoyongan.
Bagaimana mungkin laki-laki berusia 16 tahun yang disukai Naruto adalah laki-laki serigala yang membunuh orang. Kemudian ayahnya adalah detektif yang menyelidiki kasus itu.
"Kenapa begini! Aku tidak ingin menjadi pahlawan wanita atau apapun dari suatu tragedi!" teriaknya frustasi
'Bagaimana mana ya, aku tidak mungkin membicarakan hal ini kepada siapapun' batinya hampir gila
'Jika aku menceritakan yang sebenarnya nyawa Sasuke pasti dalam bahaya'
Naruto menyenderkan kepalanya pada tembok, tiba-tiba sebuah tangan mengbekap mulutnya. Naruto yang takut berusaha untuk memberontak tapi dia terlalu lemah dalam segi kekuatan.
"Hmmmmmkkh!"
Naruto berusaha melepaskan diri dari orang yang tengah membekap dan menyeretnya itu
"Hmmm? (siapa?)
"Hmmm! (apa-apaan ini!)
Naruto menolehkan kepalanya, berusaha melihat siapa orang yang dengan berani membekap putrid dari detektif palihg disegani se-Konoha ini. Dan betapa kagetnya dia saat tahu yang membekapnya itu adalah Sasuke.
"Hmmmm! Hmmm! (Kyaaa! Serigala!)
"Hmmm"
"Tenanglah" ucap Sasuke masih dengan membekap mulut gadis malang itu
"Dengar Dobe, aku tidak akan melakukan apapun kepadamu. Jangan berisik dan dengarkan perkataanku!"
'Kyaaa! Kyaaa! Kyaaa! Tidak mungkin berbicara dengan laki-laki serigala! Laki-laki serigala….' batin Naruto ngeri
"Tenanglah, Dobe"
'…tapi dia adalah Sasuke, laki-laki yang baik dan yang a-aku sukai'
"Mau tenang kan?" tanya Sasuke lembut yang kemudian dibalas anggukan oleh Naruto
"Gomen" ujar Sasuke
"Mmmm"
Naruto merasa berdebar-debar saat berbicara dengan Sasuke saat ini. Bagaimanapun juga ini adalah pertama kali baginya bisa berbicara dengan Sasuke dengan jarak yang bisa dikatakan dekat.
'Tidak boleh, tidak boleh! Tidak boleh berdebar-debar seperti ini'
Naruto meremas baju yang ia kenakan, jantungnya seperti ingin lepas saja saat ini.
"Kau, kemarin kau melihat perubahanku menjadi serigala" ucap Sasuke datar dan dingin
"Hehehe, jadi itu benar ya dan bukan halusinasiku saja. Jadi, selama ini sering terjadi ya? Soalnya kau tiba-tiba berubah" ucap Naruto gugup
'Dan soalnya aku benci anjing' lanjutnya dalam hati
"Tidak apa-apa, aku berubah bentuk apabila aku terlalu lama dalam mode manusia. Jadi, apabila pada suatu ketika energi yang berlebihan berkumpul. Maka, secara tiba-tiba aku akan berubah bentuk"
"Seperti yang kau lihat kemarin, di malam dimana bulan bersinar aku berubah bentuk dan berjalan-jalan. Sudah 10 tahun hal itu berlangsung dan baru kemarin untuk yang pertama kalinya dilihat orang"
'Meskipun sedang tidak berubah bentuk, tapi penciuman dan syaraf refleksnya lebih daripada manusia biasa. Jika ada manusia dalam jarak dekat pasti waspada' batin Naruto takjub
"Mmmm… Dan apakah sementara kau berjalan-jalan lalu membunuh orang?" tanya Naruto penuh selidik. Sepertinya darah detektif yang dimiliki ayahnya mengalir padanya.
"Kau menuduhku, Dobe?" tanya Sasuke
"Aku tidak menuduhmu. Dasar Teme tidak sopan." ucap Naruto kesal
"Tapi nada bicaramu seakan menuduhku, Dobe"
"Bu-bukan begitu maksud ku, Sasuke"
"Lalu?"
"A-ku hanya…
"Aku hanya apa?"
"Hanya…
Naruto kehabisan kata-kata sedangkan Sasuke menghela napas berat kemudian memandang Naruto.
"Begini ya D-O-B-E" ucap Sasuke penuh penekanan pada kata Dobe "Baik peristiwa kemarin ataupun hari ini aku tidak melakukannya"
"Tapi bukankah bulu yang jatuh di tempat kejadian itu kepunyaanmu, Sasuke?
"Iya, soalnya disana tempat biasanya aku jalan-jalan. Jadi tidak aneh 'kan jika ada 1 atau 2 helai bulu yang jatuh" jelas Sasuke
"Benarkah?" ucap Naruto sambil memicingkan matanya
"Kalau masih tidak percaya aku akan mencoba menangkap pembunuh yang sebenarnya, Dobe" tekad Sasuke
"Hanya karena aku adalah laki-laki serigala, aku tidak akan terima jika dituduh menjadi pembunuh"
"Tapi bagimanapun juga kau itu tetap laki-laki serigala, Sasuke. Dan hal itu akan menjadi bukti yang cukup kuat untuk meragukanmu" ujar Naruto
"Karena itu aku akan membuktikannya padamu jika bukan aku yang melakukan pembunuhan itu, Dobe"
"Dan bagiamana caranya?" tanya Naruto
"Aku akan mencoba menyelidiki tempat kejadian pembunuhan itu terlebih dahulu. Setelah tak ada orang yang mengawasinya" jelas Sasuke "Karena jika ada bau yang tetinggal diatas tanah aku bisa langsung berubah bentuk"
"Tapi kau bilang meskipun tidak berubah bentuk menjadi serigala. Indera penciumanmu lebih dari manusia biasa" ucap Naruto sambil menyentuh ujung hidungnya
"Kau benar-benar Dobe, Dobe"
"Apa kau bilang, Teme?!"
"Ck! Aku tidak mungkin mengendus-endus dengan mode manusia seperti ini kan?
"Hehehe, gomen"
"Hn"
Untuk beberapa menit Sasuke maupun Naruto sama-sama terdiam. Keheningan melanda dua anak berbeda gender itu. Hingga akhirnya Sasuke bertanya.
"Siapa namamu, Dobe?"
"Eh?"
"Siapa namamu?" tanya Sasuke lagi
"Naruto, Namikaze Naruto" ucap Naruto mantap sambil memamerkan cengiran andalannya.
'Anak yang menarik' batin Sasuke
Dan untuk pertama kalinya Sasuke tersenyum tipis walaupun Naruto tidak melihatnya. Sepertinya laki-laki serigala itu mulai jatuh hati pada gadis pirang tersebut.
.
.
.
.
.
.
Malam harinya….
Naruto berjalan menuju hutan tempat dimana pertama kalinya dia melihat perubahan bentuk Sasuke menjadi serigala.
"Kenapa Sasuke belum datang ya? Katanya mau datang jam 8 di tempat kejadian"
'Apa tidak apa-apa ya, datang dengan diam-diam begini? Bagaimana jika benar Sasuke yang telah membunuh Iruka-san? Tapi, dia berkata sungguh-sungguh begitu padaku'
Guk!
"Kyaaaa!" teriak Naruto
Sasuke muncul tiba-tiba dari balik sesemakan dan meleompat kearah Naruto.
"S-sasuke" ucap Naruto bergetar
"Guk.. Guk"
"Jangan muncul dengan tiba-tiba seperti itu lagi Sasuke! Kau ingin membuatku mati muda, heh?
Sasuke tidak menanggapi perkataan Naruto, pemuda yang kini sedang berada dalam mode serigalanya itu mulai beranjak pergi tapi Naruto menghalanginya.
"Hei, tunggu dulu. Sebelum pergi ke tempat kejadian, karena pasti di tempat peristiwa itu banyak anjing-anjing liar yang berkeliaran dan ditangkap….
Naruto menggantungkan perkataannya dan merogoh-rogoh tas orangenya
"….supaya tidak disangka anjing liar. Kau harus memakai kalung nama, Sasuke"
Jrengg.. Jrengg.. Jrengg…
Sasuke berusaha kabur tapi Naruto lebih cepat darinya. Ekor Sasuke dipegang oleh gadis itu.
"Tidak boleh! Pokoknya kau harus memakainya"
Gerrr!
"Saat ini anjing berbulu abu-abu 'kan sedang diamati. Jadi, mau tidak mau kau harus memakainya Sasuke"
Akhirnya Sasuke menyerah dan membiarkan Naruto memakaikan kalung nama itu padanya. Dan sekarang dirinya terlihat seperti anjing peliharaan saja.
"Lihat! Cocok sekali bukan? Soalnya namanya ditulis Pochi" ucap Naruto girang yang ditanggapi Sasuke dengan memalingkan wajahnya, malu.
Malam semakin larut, udara pun berhembus semakin kencang. Naruto dan Sasuke masih menyelidiki tempat kejadian itu.
"Bagaimana? Ada bau apa? Tanya Sasuke
Sasuke masing mengendus-endus.
"Bau jenis anjing pembunuh apa? Tanya Naruto lagi
"Baiklah, sekarang segera temukan jejaknya! Iya iya, supaya segera bisa memecahkan kejadian itu" ujar Naruto antusias
Sasuke menggeleng-gelengkan kepala berbulunya yang langsung dimengerti oleh Naruto
"Tidak?"
Kemudian Sasuke berjalan ketempat dimana ia menemukan jejak kaki.
"Kaki… setelah… itu…"
Sasuke mengorek-ngorek tanah di depannya.
"Disini..
Sasuke meyilangkan kedua tangan berbulu abu-abunya dan kemudian menggeleng.
"Hilang…"
"Jadi kau kehilangan jejaknya begitu?" tanya Naruto
"Guk"
"Tidak berguna" ucap Naruto dingin
Sasuke terkejut dengan nada dingin yang terlontar dari bibir Naruto
'Apa-apaan sih Dobe ini' batin Sasuke
.
.
.
.
.
.
Sasuke dan Naruto sudah selesai meyelidiki tempat kejadian tersebut dan kini mereka sedang berjalan menuju rumah Sasuke.
"Tapi, jika jejak kaki hilang di tengah jalan itu 'kan aneh!" ucap Naruto
"Anjing mana yang mau repot-repot menghapus jejak kakinya sendiri?" tanya Naruto ssedangkan Sasuke yang masih berada dalam mode serigalanya hanya diam saja tak berkomentar.
"Atau… jangan-jangan ada seseorang dibalik kasus ini?"
Naruto masih terus berpikir sampai Sasuke menggigit bajunya
"Eh?"
"Guk"
Sasuke menuju ke sebuah rumah berwarna silver dengan gerbang kokoh yang mengelilinginya.
"Oh, ternyata rumah Sasuke berada di distrik 7" ujar Naruto "Eh! Disrtik 7! Bukankah itu distrik terelit di Konoha selain distrik 2 dan 5" ucapnya kaget
'Ternyata laki-laki serigala seperti Sasuke adalah orang kaya' batin Naruto
Naruto memandang rumah Sasuke takjub. Rumah Uchiha benar-benar hebat.
'Rumah yang bagus, bukankah laki-laki serigala tidur di alam terbuka ya?' tanya Naruto dalam hati.
Sasuke menekan bel dengan ujung hidungnya
Ting tong… Ting tong…
"Sasuke! Akhirnya kau pulang juga nak" ucap seseorang dibalik pintu.
Seorang wanita cantik berambut hitam membuka pintu dan langsung mencerca Sasuke dengan omelannya.
"Lain kali kau tidak boleh pergi malam-malam, Sasuke. Bagaimana jika kau dikira anjing pembunuh manusia?"
Wanita bernama Uchiha Mikoto it uterus mengomeli putra bungsunya tersebut sedangkan yang bersangkutan hanya memutar bola matanya bosan. Ibunya memang seperti ini jika dia pulang malam.
Naruto yang merasa tidak enak mendengar pertengkaran antara ibu dan anak itu angkat bicara.
"Aaaa… Selamat malam Baa-san. Saya Naruto, temannya Sasuke"
"Hah? Wah saya ibunya Sasuke" ucap Mikaoto malu
"Ayaaaah! Ayaaah! Sasuke datang membawa pacarnya lho!" ucap Mikoto girang
"Apaa!" teriak Naruto
Dan dengan tiba-tiba seorang pria paruh baya dan seorang pria berumur 20 tahunan dengan garis di kedua pipinya –keriput- datang menghampiri Naruto dan langsung menjabat tangan tan itu.
"Saya adalah ayahnya Sasuke. Ternyata pacarnya pacaranya Sasuke manis sekali" ucap pria paruh baya bernama Uchiha Fugaku tersebut.
"Guk!" (Tou-san!)
"Sasuke jangan berbuat yang tidak sopan di depan seorang gadis! Cepat ganti baju sana" bentak kepala keluarga Uchiha tersebut.
Dengan berat hati Sasuke berjalan menaiki tangga dan meninggalkan Naruto bersama ayah dan kakak laki-lakinya di ruang tamu.
"Lebih baik mandi sekalian, Sasuke" uacap Mikoto lembut sepertinya wanita cantik itu kembali menjadi pribadi yang anggun seperti biasa.
"Nah, aku adalah Itachi, Uchiha Itachi. Kakak laki-laki Sasuke"
Naruto yang bingung dan kaget hanya bisa pasrah saat dua pria aneh tersebut terus menggenggam tangannya.
"Aku sempat berpikir jika Otoutou-ku ini tidak menyukai perempuan. Tapi ternyata aku salah, dia malah pulang membawa seoarang gadis manis sepertimu" ucap Itachi
"Hehehe, tapi Itachi-san a-aku…
"Panggil saja aku Itachi-nii, karena sebentar lagi kau akan menjadi adik iparku"
"Eh?"
"Lalu, siapa namamu gadis manis" tanya Itachi
"A-aku Naruto, Namikaze Naruto"
"Jadi kau adalah putri dari Minato dan Kushina, ya" tanya Fugaku
"I-iya, apa Jii-san mengenal Tou-san dan Kaa-san?"
"Tentu saja kami mengenalnya Naru-chan, Jii-san dan Baa-san adalah sahabat dari kedua orangtuamu" ujar Mikoto sambil tersenyum manis.
Kini mereka berempat sedang berada di ruang tamu. Sesekali Naruto menyesap minumannya.
"B-begini, apakah keluaraga Sasuke juga seorang manusia serigala? Tanya Naruto hati-hati
"Apa kau bilang Naru-chan? Kami ini manusia biasa lho" ujar Itachi hampir berteriak
"Go-gomen" ucap Naruto sambil menunduk
"Itachi, kau tidak boleh berkata sekeras itu pada Naru-chan. Dia 'kan hanya bertanya"
"Gomen Naru-chan, aku tidak bermaksud berteriak seperti itu padamu" sesal Itachi
"Tidak apa-apa Itachi-nii"
"Sasuke itu anak yang istimewa Naru-chan" ujar Mikoto sambil terseyum kearah Naruto
"Waktu Sasuke lahir tentu saja dia berbentuk seperti manusia biasa" sambung Mikoto
"Tapi, karena kesalahanku Sasuke jadi berubah menjadi laki-laki serigala seperti itu" ucap Fugaku
"Itu bukan kesalahanmu, Anata" hibur Mikoto sambil mengelus pundak suaminya itu.
"Tentu saja itu salahku Koi, aku yang menyebabkan Sasuke meminum ramuan perubah bentuk itu" ucap Fugaku kemudian tertunduk
"Itu kecelakaan Anata, berhentilah untuk menyalakan dirimu terus"
Naruto memandang kepala keluaraga itu dengan menyesal. Seandainya dia tidak bertanya seperti itu tadi.
"Nah, Naru-chan kau sudah tahu kenapa Sasuke bisa berubah bentuk menjadi serigala seperti itu. Tapi, walaupun bentuknya bisa berubah tapi perasaannya tetap seperti manusia. Meskipun laki-laki serigala dia tetaplah putra bungsu kami" ujar Mikoto
Naruto tertegun, betapa keluarga ini sangat menyayangi Sasuke, pikirnya.
Suasana ruang tamu yang tadinya tegang itu kini berubah hening. Sampai Sasuke datang dan membawa Naruto ke kamarnya.
"Keluargaku pasti sudah menceritakan kenapa aku bisa berubah bentuk seperti serigala kepadamu" ucap Sasuke dan direspon dengan sebuah anggukan kecil oleh Naruto
"Awalnya aku memang sempat terkejut dengan perubahan bentukku ini, aku pernah kabur dari rumah karena takut melukai keluargaku saat aku sedang berubah bentuk" ucap Sasuke
"Tapi, Kaa-san meminta ku kembali, mereka bilang walaupun aku bisa berubah bentuk seperti serigala, aku ini tetaplah putra bungsu mereka. Dan sejak saat itu aku berjanji untuk melindungi keluargaku"
"Go-gomen" uap Naruto tiba-tiba
Sasuke memandang Naruto yang kini sedang tetunduk.
"Maafkan aku, aku sudah menuduhmu membunuh orang, Sasuke" ucap Naruto lirih
"Dobe"
"Maafkan aku, maafkan aku" ujar Naruto disertai isak tangis
"Sudahlah Dobe"
"Maafkan aku, maafkan aku Sasuke"
Sasuke yang tidak tega melihat Naruto menangis akhirnya merengkuh gadis pirang itu ke dalam dekapannya.
"Ssst.. Tenanglah, aku sudah memaafkanmu, Dobe"
Naruto membenamkan wajahnya semakin dalam di dada bidang Sasuke. Masih dengan terisak-isak Naruto berucap.
"Maaf"
Sasuke melepaskan pelukannya pada Naruto, Sasuke mendekap pipi milik Naruto, sehingga kini mereka berdua saling bertatapan. Onyx bertemu Sapphire, saling mengagumi keindahan masing-masing.
Sasuke tersenyum, senyuman paling manis yang tidak pernah ia tunjukan pada siapapun, ibu jari Sasuke menghapus butir-butir air mata yang menempel pada pipi tan Naruto. Mengelus-elus kulit wajah milik Naruto, sehingga membuat sang empunya merinding geli.
Sasuke masih terus megelus-elus kulit wajah Naruto sampai Naruto menghentikan kegitaannya itu .
"Sasuke, hentikan"
Sasuke yang baru sadar akan apa yang dirinya lakukan langsung menjauh dari Naruto. Rasa cangung hadir diantara mereka membuat atmofer kamar bernuansa biru itu menjadi terasa aneh.
Keheningan masih melanda Sasuke dan Naruto hingga dengan tiba-tiba Sasuke bersuara.
"Mulai besok aku akan memulai penyelidikan tentang pembunuhan ini dan aku ingin kau ikut denganku, Dobe"
"Baik!" ucap Naruto bersemangat
Sepertinya rasa canggung diantara mereka tadi sudah menguap entah kemana.
To be Countinue
Pojok Suara :
Moshi-moshi minna-san, kini saya hadir dengan kisah Sasuke dan Naruto yang berbeda dengan fic saya yang sebelumnya. Saya harap para pembaca meyukainya.
Untuk fic kali ini saya menggunakan sedikit daya fantasi yang saya miliki, berhubung saat ini, saya sedang tergila-gila dengan serigala dan tarrraah! akhirnya saya memilih untuk menjadikan Sasuke menjadi laki-laki serigala disini.
Karena saya sudah mendedikasikan diri saya sebagai author untuk fic oneshot karena saya takut jika saya membuat fic multichap, fic tersebut akan terbengkalai di karenakan keterbatasan saya dalam menemukan ide. Jadi, kemungkinan fic Wolf Boy ini hanya mampu saya selesaikan kurang dari 5 chapter saja.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
Mind to Review?
