jongin mengacak rambutnya frustasi. pasalnya, anak kesayangannya sudah dua hari ini tidak selera makan. kerjaannya hanya tertidur lemas di ranjangnya. jongin sudah berusaha membujuknya, bahkan membelikan makanan kesukaannya. namun nihil, anaknya tetap tidak mau makan.

jongin sudah mencoba untuk menghubungi noonanya yang sedang ada urusan di luar kota, menanyakan perihal anaknya. karena biasanya jika Jongin pergi sekolah, Luhanlah yang mengurus anaknya. namun bukannya saran yang iya dapatkan, malah omelan tak henti tentang bagaimana bodohnya Jongin mengurus anaknya padahal Luhan baru meninggalkannya sebentar. setelah mendapat omelan yang membuat telinganya panas, Jongin akhirnya diberikan alamat rumah sakit beserta nama dokter yang harus iya temui.

.

"tuan Kim Jongin?" panggil seorang perawat membuat Jongin mengalihkan perhatiannya dari anaknya yang tertidur di dekapannya. Jongin sontak mengangguk dan perawat itu mempersilahkannya masuk menuju ruangan periksa.

'Dokter Do'

itulah tulisan yang tertera di papan pintu masuk. Jongin sedikit merasa cemas tak tahu mengapa namun akhirnya ia membuka pintu.

Seorang dokter wanita sedang menunduk menatap berkas berkas di mejanya dengan serius hingga tidak memperhatikan kedatangan Jongin yang masih menatap canggung ke penjuru ruangan. karena sungguh, Jongin ini anaknya mudah gugup berhadapan dengan sesuatu yang baru. dan ini memang pengalaman pertamanya mengantarkan anaknya untuk periksa ke dokter.

"a-annyeonghasseyo"

karena tidak adanya pergerakan dari si dokter yang menyadari kedatangan Jongin, Jongin akhirnya memutuskan untuk berbicara. karena bagaimanapun, anaknya butuh pertolongan sekarang.

Dokter itu sontak mendongak dengan kaget dan menatap Jongin dengan pandangan kaget. ia kemudian kembali bersikap profesional dan berdiri tegak.

"jiseonghamnida, saya tidak mendengar kedatangan anda. anda tuan Kim? nona Kim Luhan sudah menghubungin saya tadi. silahkan du-"

"apakah aku salah masuk?" gumam Jongin pada dirinya sendiri.

"maaf?" dokter dihadapannya tampak begitu bingung dengan Jongin yang tiba tiba menatap kosong dan bermonolog sendiri.

jika Jongin dalam keadaan sadar mungkin ia akan tersinggung karena dokter ini tidak menyadari kedatangannya. namun kali ini Jongin benar benar merasakan sesuatu yang berbeda. sesuatu...yang tidak pernah ia rasakan.

"apakah aku salah masuk ke pintu surga?"

"n-ne?"

.

tbc

lol kalau ada yg tertarik ntar saya lanjutin ^^

ff ini tiba tiba muncuk diotak dan memaksa untuk dituliskan. padahal ff yg lain pada belum kelar kkk

ini pure romance kok gaada sedih sedihnya :") karena didunia nyata udah pada capek sedih kan? lmao

see ya!

ltmsjh