-Fifty Shades of Red-


fanfic Akafuri dengan main plot Fifty Shades of Grey yang dijus dengan imajinasi author

Kuroko no Basuke dengan semua charanya adalah milik Fujimaki Tadatoshi

Fifty Shades of grey adalah milik E L James


-ready for battle-

Seharusnya hari itu menjadi hari liburnya yang berharga, dimana Kouki akhirnya bisa menghabiskan waktunya dengan belajar untuk ujian akhirnya minggu depan, tapi takdir tidak pernah tersenyum kepadanya. Pagi itu, Furihata Kouki harus menghabiskan waktunya menyiapkan dirinya dan membongkar lemari bajunya untuk mencari pakaian yang pantas untuk menggantikan teman sekamarnya untuk mewawancarai salah satu direktur muda yang Kouki baru dengar namanya beberapa hari lalu. Maka disinilah dia, di dalam kamarnya yang dicat bewarna oranye dengan lantai kayu. Kouki sedang berdiri di depan salah satu pintu lemari nya yang dimana terdapat kaca yang cukup besar di satu sisi.

Diambilnya sisir yang jarang dipakainya, dan berkali kali dia menggosokan surai coklatnya agar bisa lurus teratur, bukannya mengarah ke kanan dan ke kiri dan berantakan, dia sadar betul kalau kali ini dia harus tampil se formal mungkin, walau sebenarnya dia tidak suka menggunakan kemeja dan dasi yang menurutnya seakan mencekik lehernya. Bahkan bisa dilihat dari isi lemarinya yang rata berupa kaos dan celana panjang biasa. Hanya terdapat satu setel pakaian formal disana dan Kouki hampir tidak pernah memakainya, mungkin nanti ketika upacara kelulusan. Setelah berbagai pertimbangan akhirnya dia memutuskan untuk menggenakan kaos polo berwarna krem yang kancing bagian atasnya dibuka, dengan celana berwarna hitam, dengan sepatu boot satu-satunya. Tidak lupa jaket cardigan kesayangannya yang berwarna sama dengan rambutnya untuk membantunya melawan hawa yang dingin.

Merasa penampilannya sudah cukup rapi, dia pun mengambil tas ala messenger yang biasa dia pakai untuk kuliah dan mengecek beberapa barang didalamnya. Setelah yakin semua yang dia perlukan sudah ada di dalam tasnya, dia berjalan keluar dari kamarnya menuju ruang tengah dan menemukan teman sekamarnya sedang duduk di atas sofa, mencoba menghabiskan semangkuk bubur hangat yang dibuatnya tadi pagi dengan perlahan sembari memperhatikan siaran ulang pertandingan basket semalam. Teman sekamarnya terlihat tidak menyadari posisi Kouki yang sudah di dekat sofa. Mungkin karena rambut Kouki yang notabene sama dengan dinding ruangan tengah apartemennya. Atau mungkin karena teman sekamarnya yang bersurai biru itu terlalu asik menonton. Kouki tidak habis berpikir kenapa teman sekamarnya itu begitu cepat sekali sakit dan begitu cepat kondisinya sudah terlihat mulai membaik. Ya, andai saja teman sekamarnya sekaligus teman masa kecilnya Kuroko Tetsuya tidak sakit, mungkin ia tidak perlu menghabiskan 2 jam di depan lemari nya (dan kaca) untuk memastikan bahwa dirinya cukup pantas untuk memasuki gedung Akashi Enterprise. Mungkin saat ini Kouki sudah asik mengerjakan essai nya tentang betapa Midsummer Night Dream adalah karya Shakespeare yang paling menarik untuknya, atau mempelajari ulang naskah naskah yang dia perlukan untuk ujian akhirnya. Tapi Kouki adalah Kouki, dan dia tidak tega membiarkan sahabat baiknya mengendarai mobil menuju kota sebelah dalam keadaan sakit hanya demi tugas. Lagipula ini akan menjadi pengalaman baik untuk pekerjaan yang kuinginkan kedepannya, Kouki mencoba berpikir positif.

''Maafkan aku Furihata kun, seharusnya aku menjaga badanku dengan baik, mengingat aku berusaha keras untuk membuat janji pertemuan ini selama beberapa bulan terakhir.''

Perkataan Kuroko membuyarkan Kouki dari lamunannya. Perlahan, dia berjalan mendekati kedepan sofa yang diduduki Kuroko dan mengecek suhu badan sahabat baiknya itu di dahi dengan tangan kirinya.

'' Tidak apa-apa kok, Kuroko. Syukurlah kelihatannya panasmu sudah mulai turun. Aku khawatir sekali semalam.'' Kouki tersenyum, dia memang benar-benar khawatir ketika semalam Kuroko masuk ke flat yang mereka tempati dengan badan basah kuyup dan langkah yang tidak stabil. Dan jantung Kouki nyaris berhenti begitu mengetahui kalau suhu badang Kuroko mencapai 40' celcius. Untunglah Kouki bisa menanggapinya dengan cepat dan langsung menidurkan Kuroko setelah memeberinya makanan dan obat penurun demam.

'' Apa Furihata kun akan baik-baik saja? Aku khawatir Furihata kun akan tersasar di jalan nanti. Bawa saja mobilku, sistem GPS nya lebih bisa diandalkan.'' Kata Kuroko sambil menunjuk kunci mobilnya yang diletakkan di sebuah meja kecil bersama dengan telepon rumah mereka. Kouki langsung tersenyum dan mengambil kunci tersebut. ''Apa Furihata kun sudah membawa recorder yang kusiapkan tadi pagi, beserta buku pertanyaannya?''

'' Sudah, semuanya sudah kumasukkan di tasku tadi. Jangan terlalu khawatir Kuroko, aku tidak mudah tersesat kok. Aku kan bukan anak kecil."

Kuroko hanya menatap Kouki dengan tatapan datarnya, Kouki hanya menelan ludahnya sambil tertawa perlahan. Masih tersirat di pikirannya kejadian 2 minggu lalu ketika dia menelepon Kuroko jam 11 malam dengan hampir menangis karena dia tersesat hanya 3km jauhnya dari flat mereka. Berusaha mengalihkan perhatian Kuroko padanya, Kouki langsung berjalan ke pintu keluar,

''Ya sudah Kuroko, aku tidak mau terlambat. Perjalanan kesana akan makan waktu 2 jam kan. Aku pergi dulu, Kuroko jangan lupa habiskan bubur dan obatnya ya. Lalu kalau basketnya sudah selesai langsung tidur ya. ''

Kuroko hanya menatap datar Kouki dari atas kebawah, ''Tunggu Furihata kun, kau akan memakai itu?!''

''Eh, memangnya apa yang salah dengan pakaianku?'' Kouki langsung berhenti di tempat dan melihat pakaiannya, kebingungan.

''Ah tidak apa-apa, sudah sana pergilah Furihata kun. Hati-hati dijalan.'' Kata Kuroko yang sudah mengalihkan pandangannya ke tv layar datar di depannya. Kouki hanya menggeleng-geleng kepalanya lalu melanjutkan langkahnya.

Sudah hampir 2 jam Kouki menghabiskan waktunya di jalan tol, untung saja berkat sistem GPS dan papan penunjuk jalan, Kouki bisa sampai di kota sebelah dengan selamat. Selama perjalannya dia berusaha fokus ke orang yang harus dia wawancarai hari ini, seorang direktur muda yang katanya sih sering muncul di koran, Akashi Seijuro. CEO dari Akashi Enterprise Holding Inc. Seorang direktur yang awalnya berkarir sebagai enterpreuner tapi malah mengambil alih kerajaan bisnis ayahnya dan menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Dan karena Akashi Seijuro ini adalah salah satu penyumbang utama kampus nya, Kuroko yang mengikuti klub perpustakaan dan majalah kampus pun berniat membuat rubrik khusus, 3 halaman majalah penuh dengan biografi si direktur muda.

Kouki tidak habis pikir, kenapa ada orang yang begitu terkenal tapi dia tidak tahu apapun soal itu. Tapi Kouki memang hampir tidak tertarik dengan dunia itu. Dia lebih tertarik dengan buku-buku klasik dan cerita yang menarik yang selalu membuat hidupnya penuh warna. Dia berani bertaruh, pasti Akashi seijuro tidak tertarik dengan hal-hal semacam ini. Menurut bayangannya Akashi Seijuro adalah orang yang kalkulatif dan haus akan kekuasaan. Bahkan dia berani bertaruh bahwa mungkin Akashi Seijuro kelihatan lebih tua daripada umurnya, karena efek bekerja terlalu sering. Kouki hanya tertawa kecil membayangkan hal itu.

Setelah berbelok masuk ke salah satu jalan besar, Kouki mulai mencari cari gedung tempat kantor pusat Akashi inc. Berada. Betapa kagetnya dia ketika sebuah papan bertuliskan AKASHI tertampang di depan sebuah gedung yang sangat tinggi. Mungkin yang paling tinggi di seluruh jalan itu. Perlahan dia memarkirkan mobil Kuroko di salah satu lahan parkir yang tersedia di depan gedung. Ketika Kouki keluar dari mobil, dia menatap gedung yang tingginya mungkin sekitar 40 memiliki perasaan yang sangat aneh. Sebagian dirinya rasanya ingin pergi sejauh mungkin dari tempat ini, seolah-olah begitu dia memasuki gedung itu nasibnya akan berubah dan dia tidak akan bisa kembali. Seolah-olah sesuatu yang buruk akan terjadi kepadanya hari itu. Tapi Kouki tetaplah Kouki, dan dia sudah bertekad untuk membantu Kuroko (walau itu membuatnya kerepotan) dan kalau dia harus menghadapi setan apapun yang ada di gedung itu. Maka dia akan menghadapinya.

tbc


Thx for reading, reviews will be deeply appreciated.

First time writing AkaFuri! so Excited!