BECAUSE OF GHOST
BY YEORKY
Maincast : BAEKHYUN, CHANYEOL
Othercast : LUHAN & OTHER MEMBER EXO
PAIRING : BAEKYEOL *HARUS!*
GENRE : ROMANCE, SCHOOL LIFE
RATED T
DISCLAIMER : CERITA INI ASLI MILIK YEORKY. INI TERINSPIRASI DARI KOMIK JEPANG JUDULNYA GHOST. INI JADI KAYA NGEREMAKE MUNGKIN YA? DAAAN, INI ADALAH FF YAOI PERTAMA YEORKY. Biasanya yeorky bikin straight soalnya. JADI HARAP REVIEW YA SEMUANYA. PEMAINNYA PUNYA YEORKY SEMUA *tolong diabaikan* YEORKY HARAP HARGA BBM TURUN SETELAH YEORKY POST FF INI. ^^
WARNING : YAOI, BOYS LOVE, SHOUNEN - AI, BOY X BOY, SEDIKIT OOC MUNGKIN? REVIEW JANGAN LUPA.
SUMMARY : INI ADALAH PENGALAMAN HIDUP PALING MENGERIKAN BAGI NAMJA STRAIGHT SEPERTI BYUN BAEKHYUN. DIRASUKI HANTU UNTUK MEMPERTANGGUNG JAWABKAN PERBUATANNYA, MEMBANTU MENYELESAIKAN MASALAH DAN BERUJUNG MENYATAKAN CINTA PADA PARK CHANYEOL. NAMJA YANG BAHKAN TIDAK DIKENALNYA SAMA SEKALI. APA YANG DILAKUKAN BAEKHYUN SELANJUTNYA? -BAD SUMMARY-
.
.
.
.
= PROLOG =
Seoul, 2 Juni 2014, 19.00 KST
Kliring~
Dia melangkahkan kakinya masuk menuju Icheon, toko buku yang sekaligus merangkap sebagai perpustakaan. Membimbing kaki mungilnya menuju bagian komik di pojok bagian belakang. Sekotak susu strawberry terlihat menemaninya saat ini. Seulas senyum terlukis saat melihat banyak insan yang mengambil untuk dibeli atau sekedar membaca sebuah komik. Hatinya terasa tenang melihat orang disana tersenyum, terkikik, bahkan tertawa saat membaca komik tersebut. GHOST LOVE STORY adalah judul komik tersebut. Sebuah komik sederhana karangan seorang namja usia sekolahan.
"Jeogi..." Sapa seseorang menepuk pundaknya dari arah belakang. Namja itu menoleh dan mendapati yeoja tengah tersenyum kearahnya. Dia menggunakan dress putih selutut dengan tas berwarna merah jambu digantungkan di sebelah kanan dan tangan memegang komik serta bulpen. "Apa... kau adalah Byun Baekhyun?" Tanya yeoja itu sopan.
"Eo? Bagaimana kau tahu?" Tanyanya bingung. Padahal dia sudah mengenakan topi agak besar dan masker menutupi sebagian wajahnya. Namun, masih saja ada yang mengenalinya.
"Ah jadi benar kau..." Belum sempat gadis itu menyelesaikan kalimatnya, jari telunjuk Baekhyun menempel di bibir gadis itu. Mengisyaratkan gadis itu untuk diam. Gadis itu mengangguk. Baekhyun menjauhkan tangannya dari bibir gadis itu. "Mian" bisiknya pelan. "Mian, Aku tidak bermaksud" Ucapnya lagi sambil membungkuk sopan lalu menyengir kuda.
"Gwenchana. Ayo duduk di kursi sebelah sana saja" ajak Baekhyun menunjuk kursi dengan meja tidak jauh dari tempatnya berdiri. Gadis itu mengikuti Baekhyun dari belakang. Dia terlampau senang karena dapat berinteraksi dengan komikus yang lumayan terkenal dan tampan seperti Byun Baekhyun. "Maaf aku memotong ucapanmu tadi..." Ujar Baekhyun setelah mereka duduk di kursi baca yang ditunjuk Baekhyun tadi.
"Gwenchanayo" jawab gadis itu. "Ah, aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku terlalu senang" lanjutnya tersenyum "Maafkan aku karena tadi hampir berteriak. Perkenalkan, namaku Lami. Aku adalah pecinta komik dan komikmu masuk dalam daftar komik favoritku" ucapnya memperkenalkan diri.
"Ah, Gumawoyo~" Jawab Baekhyun malu. "Aku tidak menyangka komikku banyak yang menyukai. Aku pikir, komik itu hanya akan menjadi pajangan toko buku atau perpustakaan atau mungkin lebih parah lagi dijadikan alas oleh ahjumma penjual makanan warung pinggir jalan" Baekhyun menghela nafas lega lalu menyenderkan badannya pada sandaran kursi. Lami terkikik geli dengan ucapan Baekhyun. "Gumawo karena sudah mau membaca komikku" ucap Baekhyun tersenyum
"Ne cheonma Baekhyun-Ssi" jawab gadis bernama Lami itu.
"Ah, Bagaimana kau mengenaliku? Padahal aku sudah menutupi sebagian wajahku tadi" Tanya Baekhyun pada gadis yang dia yakin masih duduk di menengah pertama itu "Dan, boleh aku minta pendapatmu tentang komikku?" Baekhyun menegakkan badannya kembali.
"Ah~ aku sering kesini tiap hari. Dan aku sudah hafal tingkah seorang penulis atau komikus newbie" jawab lami. Baekhyun mengerutkan alisnya bingung "Biasanya mereka akan datang ke Icheon untuk melihat reaksi konsumen terhadap karya mereka. Karena Icheon itu toko buku dan perpustakaan terbesar di Seoul. Well, aku hanya menebak sebenarnya tadi. Tapi ternyata itu benar" jawab Lami yang mendapat anggukan dari Baekhyun. Sungguh Baekhyun baru menyadari hal itu. "Dan apa kau yakin mau minta pendapatku? Aku hanya pembaca biasa bukan kritikus" Tanya Lami.
"Gwenchana... Aku menghargai semua kritikan dari orang awam sampai orang ahli Lami-ya" jawab Baekhyun
"Okelah" jawab Lami. "Aku menyukai komikmu. Ringan, Lucu, Bahasanya mudah dipahami, konfliknya bagus, dan ehm... apa yang ingin kau sampaikan itu juga tersampaikan. Ya~ menurutku itu" Jelas Lami. Baekhyun hanya manggut - manggut. Senang mendengar komentar dari pembacanya. "Eh, Baekhyun-Ssi" panggilnya.
"Ne?" Tanya Baekhyun
"Apa aku boleh melakukan wawancara untuk majalah sekolah dan siaran radio sekolah denganmu?" Tanyanya hati - hati. Baekhyun terdiam sebentar mendengar pertanyaan itu. Dia tidak pernah melakukan wawancara untuk majalah sekolah sebelumnya. Dia hanya sekali melakukan wawancara saat komik itu debut. Dia ragu untuk menjawab ya atau tidak. menyadari perubahan sikap Baekhyun, Lami menyadari bahwa sepertinya dia tidak seharusnya bertanya seperti itu. "Tapi, jika kau tidak mau juga tidak apa. Aku tidak memaksa. Lagi pula-"
"Aku mau" JawabBaekhyun pada akhirnya.
"Eoh? Jinja?" tanya Lami tak percaya.
"Hanya 10 pertanyaan. Tidak lebih namun boleh kurang. Eotte?" tanya Baekhyun
"Okey, Call!" Dia mengeluarkan ponselnya lalu membuka perekam suara. "Siap?" tanya Lami yang diangguki oleh Baekhyun. "Baiklah kita mulai" Lami menekan tombol merah pada ponselnya.
"Annyeong Baekhyun-Ssi. Perkenalkan namaku Yoo Lami. Murid kelas 3 di Chunkuk Junior High School. Bangapseumnida~" Seru Lami memulai wawancaranya "Boleh perkenalkan dirimu?" Tanya Lami sopan.
"Ne Annyeong yeorobun? Byun Baekhyun imnida. Murid di Georgy High School. Penulis komik 'Ghost Love Story'. Bangapseumnida" Baekhyun memperkenalkan diri. "Jujur saya sangat senang ketika ada murid menengah pertama yang tiba - tiba menyapa saya dan meminta melakukan wawancara untuk majalah dan radio sekolahnya. Aku terkejut. Apalagi aku adalah Chunkuk adalah sekolahku saat menengah pertama dulu. Aku langsung menerimanya dengan harapan wawancaraku ini bisa membuat adik - adik terinspirasi. Wah aku gugup~" Ucap Baekhyun melihat kearah Lami yang memberikan tatapan, 'Benarkah?'
"Oah, Geuraeyo? Kalau begitu kau adalah sunbaeku" Lami berdecak kagum "Boleh ceritakan sedikit isi dari komikmu?" tanyanya
"Boleh. Jadi komikku ini menceritakan tentang pengalaman hidup seorang namja yang dirasuki oleh hantu. Hantu tersebut menggunakan tubuh namja itu untuk menyelesaikan urusannya didunia dan sedikit bermain – main. Tanpa sadar hantu itu membuat pemilik tubuh menyatakan cinta pada pria yang tidak dikenal oleh pemilik tubuh sendiri. Tapi ada kenyataan pahit tentang Hantu, pemilik tubuh, dan orang di tembak oleh Hantu yang membuat pemilik tubuh tercengang. Dan yeah~ itu singkatnya" jawab Baekhyun
"Ah~" Lami mengangguk - angguk mengerti "Aku adalah pecinta komik. Dan dari analisaku... apakah benar ini pengalaman pribadi Baekhyun-Ssi?" tanya Lami hati - hati. Baekhyun terdiam sejenak mendengar pertanyaan itu. Harus jujurkah? atau berbohong?. Lami mengisyaratkan pada Baekhyun untuk segera menjawabnya.
"Kalau boleh jujur, ini memang pengalaman pribadiku saat kelas 2. Walaupun dengan tambahan bumbu crita agar menarik, tapi iya ini memang kisah nyataku" jawab Baekhyun. Lami membelakkan matanya.
"Eoh? Jinjayo?" Tanyanya kaget.
"Eoh, Majjayo. Tokoh bernama Jaehyun disitu adalah aku. Semua tokoh benar adanya. Namun aku samarkan agar tidak mengganggu pihak yang bersangkutan. Dan memang benar disitu, Jaehyun awalnya tidak mengenal Donghyuk *menyebutkan nama lawan main dalam komik* sama sekali. Namun, hantu itu seperti cupid bagi Jaehyun atau bisa dikatakan bagiku. Dan sekali lagi, itu kisah nyata" jawab Baekhyun. Raut wajanya berubah. "Aku merindukan mereka" gumamnya lirih
"Ah~ keurokuna" balas Lami manggut – manggut. "Well~ aku tidak menyangka jika itu kisah nyata. Pantas saja semua orang nyaman membacanya. Kenapa tiba – tiba punya pikiran membuat komik? Kau bisa mengedit komik? Kenapa bukan novel?" Tanya Lami
"Aku bisa membuat komik namun tidak terlalu bagus. Aku menceritakan pengalamanku itu pada Hyungku. Sungguh, aku berterimakasih pada Baekbom Hyung karena dia yang menyuruhku untuk mendokumentasikan atau mengemas pengalamnku itu untuk dijadikan karya. Hanya sekedar iseng katanya" jawab Baekhyun "Awalnya aku tidak mau karena menurutku itu membuang waktu dan aku masih harus belajar. Namun Baekbom hyung terus mendesakku karena dia bilang lumayan jika karyaku laris. Akhirnya singkat cerita aku mau. Awalnya aku ingin membuat novel. Namun akhirnya aku membuat komik karena Baekbom hyung bilang, lebih lucu dibuat komik daripada novel. Dan kebetulan, Hyungku adalah salah satu editor disalah satu webtoon terkenal. Jadilah aku dan dia bekerjasama untuk mengedit komik ini" jelas Baekhyun panjang lebar "Terimakasih Baekbom Hyung" ucapnya
"Wah begitu ya" Lami membenarkan posisi duduknya. "Didalam komik, sosok Jaehyun atau dirimu berpacaran dengan sosok Taeyeong karena kejahilan hantu. Ehem~ apakah hubungan kalian berlanjut sampai sekarang?" tanya Lami mengerlingkan matanya. Semburat merah menghiasi wajah putih Baekhyun. Bibirnya menyunggingkan senyum. Lami yang melihat itu pun tersenyum.
"Baekhyun-Ssi, wajahmu memerah dan kau tersenyum. Jadi apakah benar pertanyaanku tadi?" Lami bertanya dengan senyum jahil. Baekhyun mulai tersadar dari acara lamunannya tadi.
"Ahaha, aku jadi malu sendiri" balas Baekhyun "Ya begitulah~ walau aku sempat kesal dengan hantu itu, tapi aku berterimakasih padanya" lanjutnya tersenyum penuh arti "Ya ampun. Aku merasa kisah hidupku ini seperti novel"
"Hahaha~ Baiklah. Aku rasa wawancara hari ini cukup. Apa ada kesan dan pesan?" Tanya Lami
"Pesan Jus Strawberry 2 gelas" Jawab Baekhyun membuat Lami bingung "Hahaha, aku bercanda Lami-Ssi. Terimakasih pada kalian semua yang sudah mau membeli atau sekedar meminjam komik buatanku. Well, sebenarnya aku cukup terkejut komikku banyak yang menyukai. Buat kalian, jangan lupa belajar dan jangan segan – segan tuangkan pengalaman kalian dalam bentuk karya. Kalau laris, lumayan buat uang jajan" seru Baekhyun "Dan aku merindukanmu. Semoga kau tenang dialam sana" lanjutnya
"Terimakasih atas waktunya Byun Baekhyun-Ssi. Ditunggu karya selanjutnya. Semoga hubungannya dengan sosok 'Taeyeong' damai dan sejahtera. Annyeong" Klik. Lami mematikan perekamnya. "Gumawo Sunbae sudah mau wawancara" ucap Lami setelah memasukan ponselnya kedalam tas.
"Eoh, sama – sama. Ini kedua kalinya aku mau melakukan wawancara. Aku jarang mau melakukan wawancara. Tapi karena kau adalah siswi dari sekolahku dulu, aku mau" Baekhyun tersenyum sambil membenarkan posisi duduknya
"Berarti sekolahku beruntung ya? Boleh aku menjual wawancara ini pada sekolah lain? Atau radio lain?" Tanya gadis itu menaik turunkan alisnya "Akan sangat menguntungkan bagiku
"Hahaha~ terserah kau. Dengan begitu, aku tidak perlu lagi melakukan wawancara dilain tempat" jawab Baekhyun. Dia melihat jam tangannya. "Sudah jam 8, boleh aku pulang?" tanya Baekhyun
"Boleh, tapi tolong tanda tangani komikku ya?" Pinta Lami memberi komik dan bulpen pada Baekhyun. Baekhyun tersenyum dan menandatangani komik milik Lami. "Terimakasih" ucap Lami. Gadis itu memasukan komik kedalam tas lalu mengeluarkan amplop coklat berukuran A4. "Baekhyun-Ssi, Igeo~" dia memberikan amplop itu pada Baekhyun
"Apa ini?" Tanyanya
"Sesuatu untukmu. Anggap saja ucapan terimakasihku" ucap Lami. Gadis itu berdiri "Annyeong Hasimnika" memberi bow 90 derajat lalu pergi meninggalkan Baekhyun yang tengah bingung. Baekhyun mengambilnya. Menatap bingung. Lalu segera pulang. Rasa penasarannya membuat dia ingin cepat - cepat sampai dirumahnya.
Sesampainya dirumah, dibukanya amplop coklat itu. Rasa penasaran terus menjalari dirinya. Dia membalik amplop itu untuk mengeluarkan isinya dan...
"Eoh?" cicit Baekhyun yang kaget melihat isinya. Beberapa foto dan secarik kertas keluar dari dalam amplop itu. Baekhyun tertegun melihatnya.
'Masih ingat dengan orang – orang ini? Apakah mereka yang kau sebutkan didalam komikmu? Apakah kau merindukannya? Apakah kau tidak menginginkan untuk mengunjunginya? Dia merindukanmu! Sangat!"
Tulisan tangan yang rapih pada kertas kecil itu membuat Baekhyun mengernyitkan alisnya. "Kenapa Lami memberikan ini? Siapa dia sebenarnya?" tanyanya bingung.
= PROLOG END=
Gimana? Ini baru prolognya aja. Isi ffnya udah diceritain sedikit sama Baekhyun disitu. Oiyah, ini FF Yaoi pertama Yeorky. Review dong buat masukan.
Gumawoyo~ see you in chapter 1.
