Sorry

.

.

"Akhirnya aku harus benar-benar minta maaf..."

"Maaf untuk segalanya... Untuk semuanya..."

"Maaf untuk pernah hadir dihidupmu..."

.

.

"Hai, salam kenal! Namaku Park Chanyeol, semoga kita bisa menjadi teman ne?"

.

.

"Maaf untuk pernah menghancurkan hidupmu..."

.

.

"Yak! Park Chanyeol berhenti kau tiang listrik berjalan!" pekik seorang namja imut yang tengah berlari mengejar namja tiang listrik didepannya.

"Coba tangkap aku kalau bisa Byun Baekhyun, hahaha!"

.

.

"Maaf untuk pernah membuatmu menderita..."

.

.

"Park Chanyeol kau menyebalkan! Asal kau tau aku sudah bersusah payah mengumpulkan uangku demi album baru ini, dan dengan gampangnya kau merusaknya dan bilang kau tidak sengaja?! AKU BENCI PADAMU PARK CHANYEOL!"

.

.

"Maaf untuk pernah membohongimu..."

.

.

"Chanyeol-ah, kau yakin tidak apa-apa? Wajahmu pucat Chan..." kata Baekhyun sambil meletakan punggung tangannya di kening Chanyeol.

Chanyeol hanya tersenyum dan menggenggam tangan mungil itu.

"Aku tidak apa-apa Baekkie..."

.

.

"Maaf untuk begitu lemah dan pengecut..."

.

.

Chanyeol menatap selembar kertas putih itu dengan nanar. Kepalanya terasanya berdenyut-denyut dan membuatnya harus menahan sakit yang selalu menyerangnya membabi-buta.

"Chan! Kau kenapa? Ayo kita ke rumah sakit!" paksa Baekhyun. Tapi Chanyeol hanya menggeleng sambil menyembunyikan kertas itu. "Aku tidak suka rumah sakit Baekkie, lagi pula aku hanya pusing nanti juga sembuh sendiri kok," kata Chanyeol sambil tersenyum lebar, berusaha membuat Baekhyun lebih tenang.

'Maaf aku takut kau akan tau keadaanku yang sebenarnya Baekkie..' gumamnya sambil membuang kertas itu ketempat sampah.

.

.

"Maaf untuk merasa sangat menyayangimu dan mencintaimu.."

.

.

"Chan.. hiks.. sakit Chan sakit..." racau Baekhyun sambil menangis dipelukkan Chanyeol. Chanyeol hanya bisa menggumam dan mengelus rambut Baekhyun penuh rasa sayang.

'Aku tidak akan pernah menyakitimu Baekkie.. Aku terlalu mencintaimu.."

.

.

"Dan terutama, maaf karena aku memutuskan memilih jalan yang mungkin menurut orang banyak salah tapi tidak bagiku..."

.

.

"Chanyeol! Dengarkan appa! Kau harus operasi Chanyeol!" bentak tuan Park saat mereka berkumpul diruang keluarga. Sang nyonya Park tengan menangis sambil memeluk tuan Park. Chanyeol hanya tersenyum kecil.

"Tidak akan appa. Aku akan tetap bertahan hidup walaupun aku tau suatu saat aku akan mati juga. Biarkan aku menikmati sisa hidupku tanpa perlu berada dirumah sakit appa.."

.

.

"Kuberikan apa yang masih bisa kau berikan padamu..."

"Kulakukan apa yang masih bisa aku lakukan untukmu..."

.

.

"Yeolli pabbo.. Seharusnya kau bilanh padaku kalau kau sakit bodoh!" geram Baekhyun sambil menahan tangisnya saat melihat Chanyeol terbaring lemah diranjang rumah sakit. Chanyeol hanya tersenyum.

"Tenanglah... Aku akan sembuh Baekkie, dan akan kupastikan semua album GirlBand milikmu akan hancur ditanganku," ujar Chanyeol berusaha melucu.

"Jangan melucu disaat seperti ini pabbo.."

Chanyeol tersenyum lembut dan menarik tangan Baekhyun dan mencium punggung tangan Baekhyun.

"Percayalah padaku.. Berikan aku kekuatan untuk melewati ini.."

.

.

"Sekali lagi aku minta maaf untuk semua kebodohanku dan maaf karena aku sangat mencintaimu... Byun Baekhyun.."

-Park Chanyeol-

.

.

Baekhyun menatap batu nisan dihadapannya sambil membaca surat itu untuk kesekian kalinya sejak Chanyeol meninggal. Dia tersenyum kecil dan menyandarkan tubuhnya pada nisan itu.

"Yah, kau memang bodoh Park Chanyeol... Dan aku juga mencintaimu...".

.

.

The End

Hoa ini FF Angst pertama.. Maaf kalau ga dapat feelnya.. Maaf karena Chanyeol aku bikin meninggal.. Dan maaf FF ku yang satu lagi mentok di Chap 3 W('A'W). Dapat inspirasi pas baca buku FF yang diterbitin di Gramedia, maaf ini FF gaje m(_ _)m

Hehe tolong riviewnya ya? Gomawo~