It's Love
Pairing : Haehyuk/Eunhae
Rate : T
Genre : Romance, Friendship
Warning : GS! Cerita gaje, typo(s) bertebaran dimana-nama, dll.
Summary : Lee Hyukjae yeoja manis –tapi– bodoh yang dipaksa oleh sang eomma untuk les privat dengan Donghae –tetangga yang tak pernah saling berbicara dengannya– bagaimana kisah kedua manusia ini? Apa yang akan terjadi pada hari-hari mereka? Haehyuk fic!
Disclaimer : Super Junior hanya milik mereka sendiri dan orang tuanya, dan tentu saja couple-nya. Haehyuk saling memiliki.
Don't like! Don't read!
.
.
Siang yang cerah di awal musim semi, bunga sakura yang sedang bermekaran dengan cantiknya dapat kita lihat di sisi kanan maupun kiri jalanan kota Seoul. Membuat wangi semerbak di sepanjang jalan kota Seoul yang terbilang cukup ramai, rumah makan yang berdiri di sisi jalan pun tampak ramai oleh para pekerja kantoran, mengingat ini adalah jam makan siang.
Dua orang yeoja dengan seragam khas Seoul Digitech High School tengah berjalan sembari menikmati pemandangan cantik itu, sepertinya dua orang yeoja itu baru saja pulang sekolah. Mengingat ini adalah tahun ajaran baru, kedua yeoja itu dapat pulang lebih awal dari biasanya.
Dua orang yeoja tadi saat ini telah sampai didepan sebuah rumah yang berada di distrik Seoul Nohwon, yeoja dengan rambut blonde membuka gerbang lalu melangkah masuk, diikuti yeoja berambut hitam dibelakangnya. "Nah sudah sampai Minnie, kajja masuk" yeoja berambut blonde tadi memasuki rumahnya lalu menaruh tas sekolahnya di sofa ruang tamu. Yeoja berambut hitam tadi melihat kesekeliling rumah sahabatnya yang terbilang sepi itu "Min, sepertinya eomma sedang ke mini market, mungkin sebentar lagi akan pulang. Kau mau minum apa?"
"Terserahmu saja" yeoja berambut blonde tadi mengangguk lalu melangkahkan kaki jenjangnya menuju dapur, membuat minuman dingin untuk dia dan sahabatnya.
Yeoja tadi atau biar mudah kita sebut saja dia Eunhyuk –Lee Hyukjae –menaruh nampan berisi dua gelas orange juice yang tadi dibuatnya diatas meja, disodorkannya segelas orange juice kearah yeoja didepannya "Ini minumlah"
Yeoja berambut hitam tadi, atau biasa disebut Minnie –Sungmin- mengangguk, "Uhm.. Hyukkie, kajja kita mulai mengerjakan tugasnya" ucap Sungmin setelah selesai meneguk segelas orange juice, Eunhyuk mengangguk, lalu segera beranjak menaiki kamarnya yang berada di lantai dua, disusul Sungmin tentu saja.
Eunhyuk berhenti didepan pintu bercat putih bertuliskan 'Monkey's Room' lalu membukanya perlahan "Ini dia kamarku" dan terpampanglah kamar bernuansa baby blue yang cukup rapi, Eunhyuk berjalan menuju tempat tidur dengan bed cover bergambar pisang dan strawberry kesukaannya, lalu menjatuhkan dirinya diatasnya. Diliriknya Sungmin yang masih betah didepan pintu kamarnya, membuat Eunhyuk mengerutkan keningnya "Min, sedang apa kau disitu? Ayo masuk!"
Sungmin pun memasuki kamar Eunhyuk dengan takjub, didudukkannya dirinya diatas tempat tidur Eunhyuk, tepat disamping sang empunya –Eunhyuk- "Hyukkie sudah lama aku tidak kerumahmu, aku tidak menyangka kamarmu bisa berubah serapi ini"
Eunhyuk yang sedang berbaring mempoutkan bibirnya"Ya! Apa maksudmu Min?!"
Sementara sang pelaku –Sungmin- hanya nyengir melihat sang sahabat ngambek."Hehe mian.. aku kan hanya bercanda"
Eunhyuk mengambil komik yang ada dimeja nakasnya, lalu mulai membaca komik berjudul 'One Piece' itu dengan seksama dengan posisi baring, dia merasa jika membaca sambil baring itu sangat menyenangkan, walau dia tahu jika itu dapat merusak mata =,=
Sungmin yang melihat Eunhyuk sibuk sendiri dengan komiknya hanya mempoutkan bibirnya imut. Hei, dia sedang bosan tahu! Akhirnya Sungmin memutuskan untuk beranjak dari tempat tidur Eunhyuk, 'sepertinya melihat-lihat tidak ada salahnya' pikir Sungmin. Sungmin mulai melihat-lihat barang-barang koleksi Eunhyuk. Didatanginya rak buku yang berada di sudut kamar Eunhyuk, Sungmin tercengang, rak buku seperti itu isinya hanya komik dan beberapa novel misteri. Lalu dimana buku pelajaran Eunhyuk? "Hyukkie, kau taruh dimana semua buku pelajaranmu?"
"Di meja belajar" jawab Eunhyuk tanpa mengalihkan pandangannya dari komik 'One Piece' yang dibacanya. Sungmin mengangguk. Hampir semua komik di rak buku ini berjudul 'One Piece', dia mengambil salah satu komik berjudul 'Love is Blind' lalu membukanya. Sungmin tercengang saat membuka komik itu, ditatapnya Eunhyuk yang sibuk membaca dengan horror.
"Hyuk, ini komik.."
Eunhyuk menatap sekilas kearah komik yang dipegang Sungmin, lalu mulai mengangguk "Ne, itu adalah komik YAOI. Wae?" jawab serta tanya Eunhyuk santai.
Sungmin membulatkan matanya mendengar penuturan Eunhyuk "MWO? Untuk apa kau menyimpan komik seperti ini?" tanya Sungmin shock.
"Iseng" Sungmin menghela nafas, lalu menaruh komik tersebut ketempat semula.
Kembali ditelusurinya kamar Eunhyuk, dilihatnya foto-foto yang ada di meja nakas dan meja belajar Eunhyuk. Diambilnya salah satu foto tersebut "Omona, neomu kyeopta. Apa yeoja yang ada di foto ini kau Hyukkie?" tanya Sungmin, matanya tak berhenti menatap kearah foto yang berisi tiga orang –seorang namja dan dua orang yeoja-.
"Hmm.." gumam Eunhyuk sebagai jawaban, membuat Sungmin kesal.
"YA!" Sungmin menaruh foto tersebut sembari mengerucutkan bibir pouty-nya, dia kemudian keluar menuju beranda kamar Eunhyuk. Dapat dilihatnya pemandangan musim semi yang indah dari sana, bunga-bunga bermekaran disepanjang jalan, serta burung-burung yang berlalu-lalang sembari berkicau. Mata Sungmin tertuju pada sebuah rumah yang berada tepat disebrang rumah Eunhyuk, tidak! Bukan rumahnya! Lebih tepatnya seorang namja dengan seragam yang sama dengannya serta motor Suzuki GSX R1000 putih yang memasuki rumah itu, 'bukankah itu Donghae?'
Sungmin masuk kekamar Eunhyuk, lalu menggoyang-goyangkan badan Eunhyuk tidak santai, membuat Eunhyuk yang tengah berkonsentrasi membaca komik terganggu, Eunhyuk duduk bersila dan mendelik kearah Sungmin "Ya Ya! Ada apa sih?!" Sungmin menunjuk kearah jendela, membuat Eunhyuk menatap jendela dengan bingung, "Wae geurae? Bicaralah yang jelas!" tanya Eunhyuk yang tidak mengerti dengan sikap ambigu Sungmin.
"Apa namja yang ada didepan rumahmu itu Lee Donghae kelas XI Ipa-1 ?" tanya Sungmin antusias, membuat Eunhyuk sweatdrop seketika. Jadi Sungmin memanggilnya dengan cara 'tidak santai' tadi hanya ingin menanyakan ini? Membuat Eunhyuk ingin tertawa saja.
"Ne" jawab Eunhyuk singkat, lalu kembali merebahkan tubuhnya di kasur empuknya, matanya pun kembali menatap kearah gambar dan tulisan di komik favoritnya itu.
"Kenapa kau tidak pernah memberitahuku?"
"Kau tidak tanya!"
"Aissh.. tapi kan-"
Suara Sungmin terpotong saat ada seseorang yang membuka pintu kamar Eunhyuk, "Annyeong.." seorang yeoja berusia kisaran empat puluh tahunan memasuki kamar Eunhyuk, dengan nampan berisi makanan dan minuman ditangannya. Ditaruhnya makanan dan minuman yang sengaja disiapkannya untuk Sungmin dan anaknya itu di meja nakas. "Minnie-ya, sudah lama sekali ahjumma tidak bertemu denganmu!"
Sungmin menatap kearah yeoja tadi lalu tersenyum lembut "Nde ahjumma, jeongmal bogoshippo Chullie ahjumma" ujar Sungmin kepada orang yang disebut Chullie ahjumma atau bernama Lee Heechul –eomma Eunhyuk-
"Kau semakin cantik saja" puji Heechul, membuat Sungmin tersipu.
"Ah, ahjumma bisa saja. Ahjumma sendiri juga masih terlihat cantik"
Eunhyuk memutar bola matanya bosan mendengar sang eomma dan Sungmin asyik melempar pujian didepannya, dia bangkit dari baringnya lalu duduk bersila. Ditaruhnya komik yang tadi dibacanya diatas bantal, "Sudah selesai acara memujinya?" tanya Eunhyuk pada Heechul dan Sungmin. "Kalau begitu sekarang eomma lebih baik pergi dari kamar Hyukkie! Hyukkie sedang mengerjakan tugas dengan Minnie, eomma!"
Heechul mendelik ke arah putri satu-satunya dengan sebal "YA! Bukankah sedari tadi kau hanya baring disitu sambil membaca komik?" tanya sang eomma sarkastis.
"Tapi eom-"
Seperti dapat melihat perdebatan antara anak dan eomma itu akan dimulai, Sungmin segera menengahi. Akan sulit nantinya kalau mereka berdua sudah berdebat "Sudahlah, mungkin setelah ini Hyukkie akan memulai mengerjakan tugasnya ahjumma"
Heechul mengangguk, "Ne Minnie-ya. Hyukkie, sebaiknya kau banyak belajar dari Minnie!"
.
-o0o-
.
Eunhyuk PoV
Huh, gara-gara Jang seonsaengnim itu aku jadi harus seperti ini. Kau tahu? Masa hanya karena aku ketiduran dikelas aku disuruh membersihkan kamar mandi sepulang sekolah! Padahal kan itu hanya masalah sepele *jangan dicontoh ya :P* lagipula salah kan saja pelajarannya yang sangat amat membosankan itu. Semua orang juga bisa berbicara bahasa Inggris, I Love You artinya aku cinta kamu, You Love Me artinya kamu cinta aku. Ah, gampang sekali bukan? -_-" Kerena hal itu aku jadi harus pulang terlambat.
Sudah begitu aku harus ke rumah Minnie untuk menyelesaikan tugas fisika yang susahnya minta diampuni! Mana itu tugas harus dikumpul besok pula, tahu kalau akan terjadi seperti ini kan aku pasti akan serius mengerjakan fisika nya kemarin. Dan gara-gara itu semua disinilah aku berada. Dijalanan menuju rumahku sendirian dengan berjalan kaki, biar kuulangi sekali lagi JALAN KAKI! Itu semua karena bus dengan jadwal terakhir telah berangkat lima menit sebelum aku tiba di halte. Aigoo.. tahu begini seharusnya aku menerima tawaran Key ahjumma untuk menginap dirumah Minnie, hari ini aku sungguh sial!
Dan jadilah aku berjalan kaki sejauh dua kilometer, dengan langkah terseok-seok. Yap, terseok-seok karena dua hari yang lalu saat aku latihan dance aku melakukan kesalahan gerakan, dan jadilah kakiku terkilir. Padahal sudah hamper sembuh,tapi karena harus membersihkan toilet tadi, jadi tambah sakit. Uuh.. menambah daftar kesialanku saja.
Aku berhenti didepan gang kecil yang minim penerangan, apa aku harus melewati gang menyeramkan ini? Tapi jika aku harus melewati jalan yang biasa aku lewati, pasti akan membutuhkan waktu lebih lama. Kulihat jam yang menggantung di lengan kiriku, sudah pukul 09.30 PM. Kalau lewat jalan biasa pasti sejam lagi baru sampai rumah! Lebih baik nekat sajalah lewat sini.
Aku memasuki gang kecil itu dengan sedikit takut, hampir setengah gang ini kulewati. Dari tempatku berdiri disini, dapat kulihat tiga orang namja berdiri di bawah lampu, sepertinya namja itu bukanlah namja baik-baik. Aissh.. eotteokhae? Ok, lebih baik kau jalan lewati mereka dengan tenang, hwaiting Hyukkie! Kau pasti bisa!
Aku berjalan dengan langkah pelan melewati ketiga namja itu, sejauh ini baik-baik saja sampai..
Grep..
Tanganku dicekal oleh salah satu dari tiga namja itu "Mau kemana cantik?"
Aku berbalik kearah namja yang mencengkal ku itu, kutatap mereka dengan tatapan garang yang kupelajari dari eommaku "Mau apa kau?"
"Huu.. cantik-cantik galak" namja itu mulai mencolek daguku, membuatku langsung menyingkirkan tangan nakal itu dengan kasar. Cih, siapa dia berani menyentuh yeoja secantik aku? *oppa dalam keadaan kaya gini aja masih sempet"a narsis* #plakk. "Aaa.. takuut" ujar namja-namja itu lebay, "Ayo kita main sebentar cantik" namja itu langsung mendorongku kearah dinding yang berada tepat dibawah lampu jalan, memojokanku dengan tangannya.
"Mau apa kalian?" tanyaku sok berani untuk menutupi rasa takutku.
"Huu.. jangan galak seperti itu cantik, kita cuman pengen main sebentar kok" namja itu mulai membelai wajahku, aissh.. apa yang harus kulakukan? Aha! Akupun dengan segera menggigit tangannya sekuat mungkin, lalu segera lari secepat yang kubisa.
Meskipun kakiku sangat sakit tapi aku harus lolos dari kejaran namja brengsek itu. "Akkhh…" aku jatuh terduduk, aku sudah tidak bisa menahan rasa sakit akibat terkilir ini. Shit! Namja itu mulai mendekatiku dengan seringaian menjijikan diwajahnya. Hell! Apa yang sekarang bisa kulakukan? Namja itu mulai mencengkram kembali kedua lenganku. "Tidak bisa lari lagi cantik?"
Shit! Ingin sekali kutendang wajah menjijikannya itu. Aku menyesal kenapa dulu menolak ajakan Minnie mengikuti ekstrakulikuler martial art. Tuhan jebal selamatkan aku dari namja ini? Masa iya yeoja secantik aku harus menerima ini semua dari namja hidung belang yang tidak ada tampan-tampannya sama sekali, bagaimana jika nanti aku hamil lalu anakku seperti namja itu? Andwae! Apa kata dunia jika yeoja secantikku memiliki anak seperti namja didepanku ini? Membayangkannya saja sudah membuatku merinding.
Namja ini mulai mencengkram daguku dengan erat, lalu mulai mencium pipiku dengan gerakan menjijikan. Namja didepanku ini mulai membuka kancing kemejaku. Aku memberontak sebisaku, tapi mana bisa yeoja kurus sepertiku melawan tiga orang namja bertubuh kekar seperti ini. Tuhan jebal jangan sampai yang tadi aku pikirkan jadi kenyataan. Kirimkanlah seseorang yang bisa menyelamatkanku dari namja mesum ini!
"TOLONG…." Teriakku sebisaku. Tapi kemudian mulutku dibekap oleh namja yang ada disebelah kiriku. "ARRGGHHpmmfftft"
Aku memejamkan mataku pasrah saat namja itu mulai membuka kancing ketiga kemeja ku. Kenapa diam? Aku tidak merasakan pergerakan apapun dari namja itu, malah yang kudengar seperti suara orang dipukuli. Aku memberanikan diri membuka mataku, dan aku begitu terkejut saat melihat namja tampan yang kukenal berdiri membelakangiku.
"Donghae.."
Author PoV
Seorang namja tampan dengan balutan kaos hitam serta jeans baru saja keluar dari mini market 24 jam, namja itu baru saja membeli barang untuk tugas sekolahnya besok. Namja yang diketahui bernama Donghae itu menaiki motor putih kesayangannya menuju rumahnya, diliriknya sekilas jam yang terpatri di lengan kirinya, sudah pukul 09.50 pm sebelum dia menancap gas.
"TOLONG…" indra pendengaran Donghae tiba-tiba mendengar suara teriakan minta tolong, laju kendaraannya pun sudah dikuranginya 'suara siapa itu?', Donghae mengedarkan pandangannya keseluruh jalanan kota Seoul yang cukup sepi itu. "ARRGGHHpmmfftft" lagi Donghae seperti mendengar suara seseorang yang dibekap.
Tak sengaja ekor matanya melihat kearah gang kecil, dilihatnya dua orang namja kekar tengah mencekal kedua lengan seorang yeoja, lalu namja kekar didepannya tengah berusaha membuka kancing kemeja yeoja itu. Donghae segera memarkirkan motornya, lalu berlari kearah ketiga namja itu. Dengan cepat ditariknya kerah belakang baju namja itu, lalu dipukulnya wajah namja yang hendak membuka baju yeoja auburn itu, melihat sang bos sudah dipukuli hingga babak belur, kedua namja yang mencengkram lengan yeoja auburn itu melepaskannya dan lari menyusul sang bos.
Donghae kemudian berjongkok dan melihat wajah yeoja yang 'hampir' diperkosa oleh namja kurang ajar tadi, seketika dia langsung terkejut melihat wajah itu –Lee Hyukjae- atau Eunhyuk adalah yeoja itu. Eunhyuk membuka matanya perlahan, seperti yang dialami Donghae, Eunhyuk pun tak kalah terkejutnya melihat Donghae tengah berada dihadapannya "Donghae"
Donghae berdiri lalu mengulurkan tangannya membantu Eunhyuk berdiri, "Gwaenchana?" tanya Donghae khawatir, terlebih tiga kancing kemeja atas Eunhyuk telah terbuka akibat perbuatan namja-namja tadi.
Eunhyuk mengangguk "Nde" segera dikancingkannya tiga kancing kemeja yang sempat terekspos tadi, Eunhyuk menggigit bibir bawahnya "Go-gomawo"
Donghae mengangguk "Kalau begitu pulanglah denganku!" Donghae berbalik menuju kearah motornya yang terparkir tepat didepan gang kecil tadi. Merasa tidak ada yang mengikuti dibelakangnya, Donghae berbalik menatap Eunhyuk yang masih setia dengan posisinya yang tadi "Kenapa diam?"
Eunhyuk tersadar dari lamunnya lalu menatap Donghae yang kembali berjalan, diikutinya langkah kaki Donghae. Meskipun masih ada rasa takut didalam dirinya akibat kejadian tadi, tapi saat melihat Donghae entah mengapa dia merasa tenang dan seperti 'terlindungi'. Eunhyuk menerima helm putih yang diserahkan Donghae, dengan segera dipakainya helm itu.
"Naiklah" perintah Donghae yang sudah duduk diatas motor. Eunhyuk mengangguk, lalu menaiki motor tersebut. "Pegangan!" Eunhyuk agak ragu saat Donghae menyuruhnya berpegangan, tapi semua keraguannya itu terhapuskan saat mengingat tadi Donghae telah menolongnya. Segera dilingkarkannya kedua lengan mungilnya di pinggang Donghae sebelum Donghae melajukan motornya.
Ckiiitt…..
"Kita sudah sampai" ujar Donghae saat motornya telah berhenti didepan rumah Eunhyuk, yang berarti disebrang rumahnya sendiri. Donghae mengerutkan keningnya saat merasa Eunhyuk tetap tak bergeming, tangannya pun masih setia memeluk pinggang Donghae dengan erat. Dilihatnya Eunhyuk dari spion motornya, ternyata Eunhyuk ketiduran saat diperjalanan. Pantas saja dia merasa seperti ada yang menempel (?)dipunggungnya. "Hei"
Dapat Donghae rasakan jika Eunhyuk menggeliat dibelakangnya, "Eungh~" perlahan Eunhyuk membuka matanya. Eh? Eunhyuk dapat melihat seseorang berkaos putih tengah menjadi tempat sandaran kepalanya, nugu? Setelah mengingat jika dia pulang bersama Donghae dan ketiduran di jalan, dengan segera Eunhyuk mengangkat kepalanya dan melepas pelukannya dari pinggang Donghae. "Kau sudah bangun?" tanya Donghae saat merasa pergerakan dari Eunhyuk.
Eunhyuk segera turun dari motor Donghae "Mianhae, tadi aku ketiduran" Eunhyuk membungkuk berkali-kali, merasa tidak enak dengan orang yang telah menolongnya tadi.
Donghae mengangguk "Gwaenchana"
Eunhyuk tersenyum manis kearah Donghae "Gomawo atas pertolongannya" Eunhyuk membungkukan badannya Sembilan puluh derajat lagi di depan Donghae "Jeongmal gomawoyo"
"Nde cheonma, kalau begitu aku pulang dulu" Donghae segera membalikan motornya kearah rumahnya yang berada tepat didepan rumah Eunhyuk. Disusul Eunhyuk yang masuk ke dalam rumahnya.
.
-o0o-
.
Jam istirahat adalah waktu yang paling membahagiakan bagi seluruh murid di Seoul Digitech High School, karena para murid dapat sedikit terbebas dari belenggu pelajaran yang menurut mereka sangat membosankan. Para murid yang tadinya berada didalam kelas mulai riuh keluar dari kelas. Ada yang menuju kekantin untuk mengisi perut, jalan-jalan mengitari koridor entah berbuat apa, ada yang hanya didalam kelas, dan ada beberapa murid yang ke perpustakaan –para nerd girl or boy- tentu saja.
Dua orang yeoja manis saat ini tengah duduk di sudut kantin dengan dua buah milk shake strawberry diatas meja. Yeoja imut dengan gigi kelinci tengah mendengarkan cerita sahabat didepannya dengan seksama. "MWOYA?"
Seketika semua pengunjung kantin menatap tak suka kearah mereka berdua, mau tak mau Eunhyuk dan Sungmin membungkuk pelan sembari menggumamkan kata 'Mian' kepada seluruh pengunjung kantin itu, semua orang kembali sibuk dengan kegiatan yang tadi. Eunhyuk mendelik kearah Sungmin "Ya! Jangan berteriak!"
Sungmin nyengir kepada sahabatnya, "Seandainya kemarin ada aku, akan kuinjak muka namja-namja brengsek itu dan kulawan mereka dengan martial art ku!" ujar Sungmin sambil meremas kedua telapak tangannya, tak lupa memasang wajah sangar yang benar-benar imut dimata siapapun. Sungmin beralih kearah Eunhyuk "Lalu? Apa kau sempat-"
"Tentu saja tidak, pabbo!" jawab Eunhyuk cepat, dia tahu akan apa yang sahabat didepannya ini katakana. "Kalau aku 'dibegitukan' mana mungkin saat ini aku sekolah"
Sungmin mengangguk "Benar juga, lalu bagaimana kau bisa selamat?"
Eunhyuk menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dia bingung apa dia juga harus menceritakan tentang Donghae kepada sahabatnya ini, tapi melihat tatapan penasaran dari Sungmin membuat Eunhyuk menghela nafas "Tapi kau jangan berteriak ne!" Sungmin mengangguk dengan mata berbinar, sungguh imut "Donghae yang menolongku"
Seketika Sungmin membulatkan matanya "JINJJA?" dengan cepat Eunhyuk membekap mulut Sungmin dengan tangannya, matanya menatap Sungmin tajam.
Eunhyuk kembali membungkuk sembari menggumamkan kata maaf kearah pengunjung kantin yang sebal akibat teriakn Sungmin "Aissh.. baru saja kubilang agar tidak berteriak! Mereka semua jadi melihat kearah kita tahu!"
"Mian, aku kelepasan" Sungmin kembali menatap Eunhyuk dengan mata yang berbinar-binar "Tapi apa yang dilakukan Donghae kemarin padamu benar-benar seperti hero di drama-drama yang sering kutonton. Akh, seandainya aku yang menjadi kau Hyukkie, aku pasti akan sangat bahagia sekali" ujar Sungmin dengan siku menempel dimeja dan kedua tangannya menangkup pipi chubby-nya. *ngerti ga?*
"Kau pikir ini drama apa? Kau tahu betapa takutnya aku kemarin Min? Akh mulai sekarang aku tidak akan pernah melewati jalan itu lagi!"
.
.
Tbc or delete?
.
Aloha yeorobeun~
Gimana ceritanya? Aneh ya? Pasti! *nangis di pojokan*
Ceritanya pasti pasaran and klise banget deh :"
Oya, sebenarnya file fic ini udah tersimpan lama banget di folder laptop, hmm.. kurang lebih 9 bulan, ceileh kea orang hamil aja #slap
Tapi aku ga berani nge-publish nya, bukannya ga berani juga sih, tapi ga ada modem lebih tepatnya -_- Dan sekarang dengan keberanian yang entah dikumpulkan darimana, serta warnet yg berjejer dimana-mana(?),, author –bukan-author ababil ini datang lagi dengan membawa salah satu pairing favorite author, Haehyuk!
oKai apakah ini harus dilanjutkan? Kalau enggak juga gapapa sih,, jadinya aku ga perlu capek bolak-balikke warnet #plakk
._.v
kalo mo dilanjutkan Review ya? ^^
