Kisah ini berawal dari sebuah ambisi. Ambisi untuk mengalahkan seseorang. Ambisi ingin mengungguli seseorang. Ego. Yah.. ini semua karena sebuah ego yang begitu besar. Tak ingin terkalahkan. Tak ingin merasa rendah. Dan tak boleh ada yang mengalahkannya. Rakus adalah nama yang tepat untuk seseorang yang seperti itu.

Tapi menurutnya itu bukan Egois ataupun Rakus.

Melainkan..

Cara untuk diakui.

Yah.. seorang Uchiha Sasuke berambisi mengalahkan seorang Uchiha Itachi hanya untuk mendapatkan sebuah pengakuan. Pengakuan dari sang ayah yang begitu ia puja,Uchiha Fugaku. Yang selama ini selalu memandang sang Uchiha sulung. Tidak kepada Uchiha bungsu, Sekeras apapun ia berusaha. Hingga akhirnya Sasuke merasa semua ini percuma. Yah.. percuma. Karena hasil jerih payaHnya selama ini hanya berbuah pada sebuah bayang. Uchiha Sasuke menjadi bayang-bayang seorang Uchiha Itachi.

Bastard!

Apa salaHnya jika ia ingin diakui eksistensinya oleh ayaHnya sendiri?

Sesulit itukah?

Ahhh.. Sialan! Meskipun seluruh dunia telah mengakuinya, ternyata itu tidak cukup untuk membuktikan pada seorang Uchiha Fugaku, bahwa Uchiha Sasuke itu BISA LEBIH BAIK!

Rasa lelah dan kekosongan hatipun telah menjadi makanan sehari-hari. Sehingga, ambisi mengalahkan sang kakak pun menjadi sebuah aturan telak dalam kamus sang Uchiha bungsu.

.

.

DISCLAIMER: Masashi Kishimoto

Pair : NaruSasu Slight Naruita?

Gendre : Romance,Drama,hurt

Rate : M

Warning : BOYXBOY,Yaoi,lime,gaje,dll

Dont like dont Read!

Naruto will be mine!

.

.

"Yo Sas!" tegur seorang pemuda bernama Shikamaru.

"..."

"Haaah.. Mendokusai," gerutu pemuda tampan berambut nanas itu. Haaah.. lagi-lagi dia melamun. Pikirnya merepotkan.

"..."

"Kenapa dia Shika?" tanya seorang yang tiba-tiba muncul dari arah belakang mereka.

"Mendokusai.. seperti biasa melamun hal-hal yang tak penting?" acuhnya mengedikan bahu dan segera mencari posisi nyaman untuk tidur disebuah sofa. Dan kalian tahu kan apa selanjutnya yang terjadi?

"Aku mendengarnya nanas!" desis sang objek pembicaraan sinis. "Ada apa Sui?" alih Sasuke pada seorang yang baru datang tersebut yang ternyata bernama Suigetsu itu to the point.

"Percaya atau tidak tapi gosip yang beredar itu memang kenyataannya Sas! Namikaze itu memang telah mengalah kan kakakmu dalam SEMUA HAL, dengar SEMUA HAL!" Informasinya menggebu-gebu dan menekankan pada kata bagian terakhir.

Alis Sasuke mengernyit tidak percaya. Hell No! Seorang Itachi yang notabene superior itu dikalahkan dengan mudah oleh seseorang? Gosip murahan apa itu?

"Hn?" gumamnya tak jelas. Merasa sang lawan bicara meragukan perkataannya,buru-buru Suigetsu menambahkan.

"Ya sudah kalau tak percaya! Aku juga sih belum sepenuhnya percaya ,tapi memang faktanya begitu ko. Yah.. aku juga sih masih shock saat kemarin Karin memberitahu. Kau tau Sas? Aku sampai dipukul Karin,karena terus menerus memastikan. Oh ya! Dan yang paling parah,kakakmu menjalin hubungan dengan Pria Namikaze itu. Kau tau Sas? Kakakmu rela dalam posisi Bottom! Botttom! Sekali lagi Bottoooooom!" ujarnya lagi lebay nan dramatis sekali. Membuat siapa saja mendengarnya sweatdropp.

Sasuke menyeringai. pandangannya yang semula menerawang kearah jendela kini teralihkan sepenuhnya pada sosok Suigetsu. Shikamaru yang sudah tidurpun terbangun,merasa objek pembicaraan ini sangat menarik,menurutnya. Dan ini sungguh SANGAT AMAT TERAMAT MENARIK bagi Sasuke.

"Namikaze?" tanya Shikamaru menimpali obrolan itu.

"Yup! Namikaze Naruto, anak jenius lulusan dari spain. Katanya sih,dalam usia 22 tahun sekarang dia sudah lulus S3 dan bergelar profesor. Menurut informasi,dia lulus dengan nilai yang sempurna dan menjadi lulusan terbaik disana. Sekarang dia sudah 6 bulan menjadi dosen difakultas kakakmu Sas! Keren gila tuh orang!" Jelas Suigetu bercampur kagum.

Mau tidak mau yang mendengar penjelasan dari Suigetsu a.k.a Shikamaru dan Sasukepun dibuat kagum. Tapi tetep Sasuke tidak memperlihatkan ekspresi kagumnya,tetep tampil stoic. UCHIHA gitu loh. Sementara Shikamaru mendadak berekspresi sedikit serius.

"Wow.. aku jadi penasaran dengan orangnya.!" Seru Shikamaru tidak biasanya terlihat sedikit antusias.

"Hu'um. Tapi sayang orangnya agak misterius dan susah untuk ditemui," timpal Suigetsu.

"Hn," gumam Sasuke tak jelas sama sekali 'Namikaze Naruto? Ini menarik sekali' batin Sasuke senang. Hey bagaimana dia tidak senang? Ketika kau mendengar kabar seseorang yang telah mengalahkan seorang Itachi,sang Rival -menurut Sasuke aja. Dan kau mendengar sesuatu yang lebih memalukan dibanding dengan kekalahan,yaitu seorang Uchiha Itachi sang super SEME, takluk dan nenerima begitu saja menjadi seorang UKE?. Sebenarnya Sasuke agak kesal juga sih, mendengar seseorang yang selama ini menjadi saingan dan selalu susah untuk kau kalahkan, tiba-tiba ada seseorang yang dengan mudaHnya mengalahkan lawanmu yang tangguh. Tapi ada bagusnya juga kan? ketika kamu berfikir bagaimana kalau dirimu malah mengalahkan seseorang yang telah mengalahkan musuhmu? Diarasa itu lebih dari sebuah kemenangan yang telak. Hahahah... berterimakasihlah pada kejeniusannya.

"Hn. jangan remehkan jaringan Uchiha," ujar Sasuke datar namun entah kenapa terdengar sombong ditelinga Shikamaru .

'Lihat saja nanti,apa kau masih bisa sombong ahn, Uchiha?' batin Shikamaru ragu sekaligus tidak sabar dengan apa yang akan dilakukan Sasuke.

.

.

AAAAA

.

.

Brrrrrmmmm ...

Ckiiittt -

Terdengar gesekkan antara ban mobil dan aspal didepan sebuah pagar bangunan mension megah. Segera seorang yang memakai pakaian serba hitam ala bodyguard membungkuk hormat dan membukakan pagar untuk mempersilahkan pengendara mobil yang ternyata adalah Sang tuan muda.

"Selamat datang Naruto-sama," ucap sang pelayan penuh hormat.

Naruto tak menyahut, segera ia meluncurkan mobilnya kehalaman mansion bak istana tersebut.

Tak lama keluarlah seorang pemuda tampan berambut blonde dari ferarri hitam corak orange. Para pelayan segera menyambut kedatangan tuan mudanya, membungkuk hormat tak lupa dengan ucapan salam. Naruto membalasnya dengan senyuman menawan ala bangsawannya sembari mengangguk kecil, mengakibatkan siapa saja yang melihatnya memerah, terpesona. Haaah.. dasar pesonanya memang udah tingkat kronis.

"Naru-niisan!" panggil seseorang berteriak. Mata shapphire indahnya menangkap sosok anak kecil berambut blonde panjang, berlari menerjang nya.

GREP

"Ho-hoi Dei-chan! Jangan erat-erat peluknya. Kakak sesak nih!" keluh Naruto yang tiba-tiba disambut pelukan maut dari sang adik tercinta.

"Habis Dei kangen, un!" seru Deidara tanpa melepaskan pelukannya pada sang kakak.. Naruto hanya tertawa gemas menanggapi sifat adiknya yang memang selalu manja padanya itu. Lantas ia menggendong anak yang berusia 6 tahun itu kedalam mansion.

"Astaga Dei-chan..! tidak boleh begitu! Kakakmu pasti cape!" tegur wanita paruh baya ketika melihat anak bungsunya mepet-mepet nemplok kepada sang Namikaze sulung.

"Hummp! Tapi Dei mau sama Naru-niisan un!" rengek Deidara ga mau lepas.

"Hahaha... biarlah Kaa-san. Naru juga kan jarang-jarang bisa begini," ucap Naruto sambil mencubit pipi Deidara yang mengembung lucu dengan rasa gemas .

Sang ibu a.k.a Kushina hanya menggeleng maklum, lantas dia tersenyum lembut melihat keakraban anaknya yang kini sedang tertawa. Haaah.. memang benar. Naruto jarang pulang ke mansion orang tuanya. Mengingat Naruto sekarang tinggal di mansion kakek dan neneknya, Hashirama Senju dan Mito Uzumaki. Yah.. begitulah, sebab Naruto menjadi Pewaris tunggal Senju Corp.

"Tadaima Kaa-san," salam Naruto sambil mengecup pipi sang ibu.

"Okaeri, Nak," balasnya "Ayo masuk! Yang lain sudah menunggu didalam," sambung Kushina.

"Ha'i."

Setibanya didalam mansion, Naruto disambut hangat oleh keluarganya. Yah.. moment berkumpul seperti ini memang sangat jarang bagi keluarga Namikaze. Mengingat Ayahnya a.k.a Minato sibuk dengan mengeola perusahaanya sendiri, Rasengan Corp. Kushina dengan boutique nya, mengingat wanita ini sorang designer terkenal. Kyuubi masih sibuk kuliah dan adik-adik yang lainnya masih sekolah. Jadi, ini merupakan kesempatan yang langka, setelah kepergian Naruto ke Spain selama 5 tahun dan berakhirnya Naruto tinggal dimansion kakeknya. Tapi, meskipun begitu keluarga ini tidak menjadi keluarga broken, yang anak-anaknya kesepian.

Haah! Siapa sih yang ga iri dengan keluarga ini?

Begitu Naruto tiba diruang keluaraga,dimana seluruh Namikaze menunggu.

"NARU-NIISAN!" Teriak Shion melengking.

Bletak

"Ouch! Kyuu-nii! Bisa kah kau bersikap lebih manusiawi,dan jangan pukul aku! Sakit tau!" sungut Shion protes sembari memegang kepalanya yang sakit karena menjadi korban kekerasan sang kakak a.k.a Kyuubi. Demi apapun, Shion Sumpah ga terima!

Kyuubi memutar matanya sebal "Dan bisakah kau bicara dengan lebih manusiawi ahn? Nenek sihir?" balas Kyuubi yang tak kalah sengit.

"A-APA?!" Teriak Shion ga terima disebut nenek sihir, jelas-jelas dia itu cantik, noh buktinya disekolah banyak yang ngefans!

"Kurasa kau tidak tuli NENEK SIHIR!"

"DIAM KAU RUBAH BULUK!"

Dan berlanjutlah pertengkaran yang tidak penting itu, membuat Naruto sweatdrop ditempat. Merasa acara penyambutannya terasa aneh. Lupakan soal pertengkaran tidak penting itu. Naruto segera menghampiri ayahnya yang kini tengah tersenyum bangga kepadanya.

"Tou-san.."

"Lama tak bertemu...Kitsune!" Naruto hanya tersenyum mendengar panggilan kecil ayahnya kepadanya.

"Dei-chan.. Bisa kau turun sebentar? Nii-san susah mau memeluk Tou-san," pinta Naruto sweatdrop kepada Deidara yang kini masih nemplok ga mau lepas.

'Kurasa Dei-chan tak mau' batin Kushina/Minato bersamaan ketika melihat Deidara yang sekarang memperlihatkan wajah memelas ala kucing terbuang.

.

.

AAAAA

.

.

Seminggu setelah mendapatkan informasi dari Suigetsu, Sasuke terus menerus mencari data tentang orang yang bernama Namikaze Naruto. Setelah mengerahkan seluruh informan dari kleluarga Uchiha, akhirnya Sasuke mendapatkan Informasi mengenai sosok yang telah berani mengalahkan kakaknya secara telak itu. Sungguh, ini akan menjadi semakin menarik bagi sang Uchiha Bungsu. Sebuah tantangan yang sangat menanatang. Hohoho… Jika dia bisa menguasai permainan ini, tentu itu akan menjadi berita bagus untuk sang Uchiha sulung. Bagaimana tidak? Jika kau berhasil menjadi pemenang dari seorang Namikaze Naruto, otomatis kau akan menjadi maha superior. Dan, detik itu juga, nama Uchiha Itachi akan menjadi seorang yang tak lebih dari seorang PECUNDANG dimata Sasuke. Terpenting dari semua itu adalah dimata sang AYAH. Hahahaha… Memikirkannya saja sudah membuat Sasuke merasa senang setengah mati.

"Ayolah Sas! Kau takkan berubah menjadi err.. gila kan? Aku mulai takut, melihatmu senyum-senyum sendiri seperti itu, entah kenapa itu terlihat sangat err… aneh, " ujar Suigetsu horror melihat sahabat kentalnya dari tadi senyum-senyum gaje sendiri. Dan hey! Sejak kapan Uchiha tersenyum?!

Buru-buru Sasuke menampakkan wajah datarnya kembali, takut merusak imej Uchiha yang terkenal dingin itu.

OOC? Hell!

Lantas Sasuke memberikan deathglare nya kepada Suigetsu ,yang pada saat itu langsung ciut.

"Chk.. mendokusai! Memang apa yang membuatmu begitu senang Sas?" Tanya Shikamaru yang ternyata sangat penasaran dengan pola tingkah Sasuke yang berada diluar batas jalur Ke-Uchiha-an.

Sasuke memutar matanya bosan. "Hn.." lantas ia menyerahkan sebuah foto beserta satulembar kertas kepada Shikamaru,malas menjelaskan hal yang menurutnya menyusahkan. Haaah… dasar si pelit bicara!

Melihat ekspresi Shikamaru yang tidak wajar,shock. Buru-buru Suigetsu merebut objek yang membuat ekspresi Shikamaru jadi sebegitu jeleknya. "Oi! Sui! Aku belum selesai! Haaah.. mendokusai!" gerutu Shikamaru jengkel, karena tingkah hyper Suigetsu.

"Woooow… Namikaze Naruto, ini tidak salah Sas? Pantas saja kakakmu bisa takluk! Aku baru mendengar ada orang yang seperti ini! Menakjubkan! Dan hey lihat! Bagaimana Itachi-san tidak tergila-gila, ternyata orangnya tampan dan keren begini! Kukira ini akan jadi sangat sulit Sas!" seru Suigetsu heboh bercampur takjub.

Sasuke hanya menyeringai "Ku pikir ini akan semakin menarik," gumamnya pelan namun masih dapat didengar oleh telinga kedua sobat kentalnya.

"Kau serius Sas? Kurasa Itachi-san sukarela menjadi Uke dari Namikaze bukan tanpa alasan. Mengingat bagaimana watak dan sifat kakakmu yang superior itu," ujar Shikamaru menimpali. Yah.. bagaimana ya? Dirinyapun tak ada apa-apanya dihadapan Itachi, padahal Shikamaru itu anak yang jenius, yang mempunyai IQ lebih dari 200. Hell no! orang macam apa yang dapat mengalahkan Itachi dengan mudah itu?

"Kau meragukanku Shika?" Tanya Sasuke mendengus. Percaya diri sekali bisa mengalahkan sang Namikaze.

"Haaah… Entahlah. Mendokusai," timpal Shikamaru seperti biasa.

"Tapi, Sas! Kurasa Shika benar, kau harus berhati-hati. Siapa tau malah kau yang jatuh dalam pesonanya. Siapa tau kan?" ucap Suigetsu sangsi.

"Hn. Aku. Bukan. Itahi" timpal Sasuke dingin nan penuh penekanan disetiap katanya.

"Tapi ini benar-benar gila Sas! Coba lihat! Dia Lulusan dari universitas bisnis terbaik didunia, IESE business School- University of Navarra Spain. Di usia 22 Tahun lulus dengan gelar yang didapat dari pendidikan S3, yaitu penyandang doktor termuda. Dan menjadi mahasiswa terbaik di IESE dengan nilai IP tertinggi 4.0, sempurna tanpa cacat !" Suigetsu jeda sebentar sebelum melanjutkan, matanya melotot tak percaya. "Wih.. ternyata dia menjadi kebanggan universitas dan memenangkan banyak penghargaan dari berbagai ajang. Selain itu,Naruto Namikaze mendapatkan gelar Professor dan mengalahkan dosen terbaik di IESE, yang tak lain adalah gurunya sendiri. Namikaze Naruto, merupakan pewaris tunggal di Senju Corp, perusahaan migas dan pertambangan terbesar didunia, perusahaan multinasional di Konoha,Jepang. Yang beroperasi di 180 Negara, dengan karyawan sebanyak 61 ribu. Dengan keuntungan yang didapat setiap tahunnya 19.024000 US dollar pertahun."

Suigetsu shock-

"A-APA?!" Teriaknya semakin heboh, Shikamaru melongo dan Sasuke hanya menatap datar.

"Namikaze Naruto saat ini masih belum menjabat sebagai CEO, dikarenakan untuk satu tahun kedepan Naruto masih harus menggantikan posisi Jiraya Namikaze, sebagai dosen difakultas Ekonomi Konoha University," lanjutnya membaca data yang ia lihat dari kertas yang di berikan Sasuke. Suigetsu lemas.

"Kau Gila Sas? Mau menantang orang semacam ini?" tanya Shika sambil melotot.

Sasuke hanya mengedikkan bahu sembari menyeringai senang. Membayangkan dirinya menjadi seorang seme dari sosok menawan nan superior tersebut. Ckck... Ketinggian tuh Sas!

Dan?

Drrrt.. drrrt...

Percakapan mereka terganggu dengan Getaran handphone yang menandakan ada e-mail masuk pada Sasuke.

From: Neji Hyuuga

Subject : -

To : my lovely Seme

Suke,bisa ke apartement ku sekarang?

Aku merindukanmu :*

Sasuke melirik kedua sobatnya sekilas,sebelum ia pergi meninggalkan mereka dalam kebisuan. Shikamaru dan Suigetu sweatdrop.

"Chk.. mandokusai," gerutu Shikamaru jengkel karena merasa dicuekin dan gak dianggap oleh pemuda 19 tahun itu, dasar!

Zzzz...

Shikamaru pun melanjutkan acara tidurnya.

".."

"..."

Krik

Krik

Krik

"Cih! Kenapa aku bisa berteman dengan orang-orang aneh macam mereka sih?" keluh Suigetsu merasa dirinya yang paling normal.

Hey! Tidakkah kamu sendiri itu aneh Sui?

.

.

AAAAA

.

.

~Apartement Hyuuga Neji~

"Ah.. ahn... ssh..ah.. Sukeeh,"

"Hah.. ahn.. ah..ahhh.. fash.. ah ..ter," deru nafas bercampur desahan terdengar liar diruangan berukuran 6X7 itu. Dua insan berpeluh merasakan surga dunia dalam suasana yang setiap menit semakin panas. Tempo yang Sasuke berikan semakin ia tingkatkan,membuat pemuda Hyuuga itu mabuk dalam kenikmatan. Meminta lebih dan lebih. Sasuke mencumbu setiap lekuk tubuh pemuda yang kini sedang dalam posisi dibawahnya, memebuat noda kissmark dalam tubuh putih mulus sang pemuda Hyuuga, sembari terus dan terus memompa pemuda yang kini terus meneriaki namanya dengan tempo semakin menjadi dan liar. Hingga akhirnya kedua insan ini sampai pada puncak kenikmatan, dan meneriaki nama pemuda pasangan masing-masing pada saat cairan yang bernama sperma itu keluar dari tubuh masing-masing.

Sasuke pun ambruk,menimpa Neji yang kini tengah terengah meresapi kenikmatan yang baru saja ia peroleh dengan pemuda bermata onyx diatasnya.

"Hah... hhh..haah...," nafas Sasuke terengah, kemudian ia pindah kesebelah pemuda Hyuuga,dan menatap langit-langit kamar dengan mata sayu.

"Aku mencintaimu , Suke," lirih Neji kepada pemuda yang kini tengah terbaring disebelaHnya tanpa menoleh kearaHnya.

"..." Tak ada jawaban dari Sasuke. Neji menatapnya sendu. Selalu begini. Selalu tak ada respon apapun dari Sasuke ketika ia mengungkapkan isi hatinya pada pemuda yang dicintainya itu. Sedih. Rasanya dadanya sesak, setiap kali mengingat tak pernah ada kata cinta dari mulut Sasuke untuk dirinya. Jadi, selama ini arti dari hubungan mereka itu apa? Neji merasa dirinya hanya bertepuk sebelah tangan. Neji tersenyum pahit,yah.. memang begitu kenyataannya kan? Apa yang di harapkan dari pemuda sempurna disampingnya itu. Tapi, meskipun Neji merasa dirinya hanya menjadi tempat memuaskan nafsu sang Uchiha bungsu,ia tak keberatan. Yah.. selama dirinya juga merasa terpuaskan. Ia tahu, alasan mengapa Sasuke menjadikannya kekasih. Hanya untuk membuktian seberapa kuat seorang Uchiha Sasuke,karena dengan memper-uke pemuda Hyuuga yang notabene seorang Seme sejati, ia membuktikan bahwa ia adalah seorang superior, siapapun akan ia taklukkan.

'Sebegitu besarkah ambisimu mengalahkan kakakmu Suke?' Neji membatin. Sebelum Akhirnya, iapun memutuskan untuk menyusul Sasuke kealam mimpi.

Chk.. kenapa kau jadi lembek begitu, Ji?

.

.

AAAAA

.

.

Itachi menaiki tangga mensionnya menuju kamar sang Uchiha bungsu. Akhir-akhir ini ia,selalu sibuk dengan urusan kampus dan perusahaan, sehingga membuatnya jarang pulang kerumah. Ia merindukan adik kecilnya, Sasuke. Meskipun dia tahu adikknya itu tak pernah bersikap manis terhadapnya, tapi dia mengerti. Yaa.. Sangat mengerti. Itachi sadar betul, semua ini adalah salahnya sendiri. Yang tak peka dengan perasaan Adik tersayangnya selama ini. Sasuke hanya butuh perhatian darinya, terutama dari sang ayah. Itachi tahu, ayahnya tak pernah memperhatikan Sasuke selama ini. Ia terlalu fokus pada Itachi, yang menginginkan anak sulungnya meneruskan Uchiha Corp dengan secepatnya. Sedangkan Itachi sendiri tak memperdulikan apapun pandangan Fugaku terhadapnya. Selama ini ia hanya fokus untuk terus mengalahkan 'orang itu'. Hingga akhirnya ia tidak menyadari ia melupakan Sasuke, yang pada saat itu sangat membutuhkannya. Itachi sangat menyesal dengan perbuatannya. Apapun yang terjadi,Itachi telah berjanji pada dirinya dan Kami-sama,ia akan membayar semuanya pada Sasuke.

Ceklek

Kebiasaan Itachi adalah tak pernah mengetuk pintu dahulu sebelum masuk kedalam kamar adiknya,tindakan itupun mau tak mau selalu menuai protes berat dari sang Uchiha bungsu. Ia sudah siap mendengar makian dari adiknya,ketika ia masuk sembarangan lagi kedalam kamar Sasuke. Tapi?

Hening..

Hening..

Tak ada tanda kehidupan diruangan serba biru dongker itu. "Haaaa...," Itachi menghela nafas panjang.

Tidak ada. Sasuke tidak ada dirumah. Mau tak mau ia harus menelan kekecewaan,ia pun beranjak pergi, namun ia menyipitkan matanya ketika ia menemukan sebuah foto pada meja belajar Sasuke. Merasa penasaran dan tak asing dengan wajah dalam foto itu. Lantas Itachi mengambil foto itu.

Matanya terbelalak sempurna menatap foto yang kini tengah dilihatnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Na-Naruto-kun?"

.

.

AAAAA

.

.

Namikaze Naruto mempunyai 3 orang adik. Kyuubi Namikaze (18 tahun) ,Shion

Namikaze (15 tahun) dan Deidara Namikaze (6 tahun). Anak sulung dari pasangan Minato Namikaze dan Kushina Namikaze itu, menguasai 5 matrial art dengan sabuk hitam dan merupakan penembak jitu nomor satu, dari pelatihan penembak jitu terbaik di Amerika serikat pada Usia 19 Tahun. Adik pertamanya, Kyuubi. Sangat mengidolakan kakaknya itu lebih dari siapapun. Olehkarena itu, ia selau meminta berlatih dengan kakaknya itu disetiap ada kesempatan,dengan cara apapun Sampai ia mendapatkan keinginannya. Seperti malam ini, Namikaze kedua itu berhasil merayu kakaknya yang super sibuk itu dengan mengancam ia akan mogok makan bila kakaknya itu tidak mau. Padahal,saat itu Naruto baru pulang dari kampusnya,usai menjadi dosen. Alhasil,karena Naruto sangat menyayangi adikknya itu,dan ga mau melihat adikknya sakit,jadilah Naruto terpaksa menurut. Walau, sebenarnya ia merasa sangat lelah.

Drrrt.. drrrrt...

Naruto menaikan sebelah alisnya ketika ia mendapatkan pesan dari seseorang yang ia Namai "Itachi-'chan'" pada poselnya.

Apa kau ada waktu? Aku ingi bertemu ditempat biasa.

Haah.. ada apalagi ini? Tidak bisa kah orang-orang membiarkan dirinya beristirahat? Tapi...

Segera Naruto membalasnya "Ya". Karena Tidak biasanya Itachi mengajaknya bertemu,Naruto melihat jam yang bertengger manis ditangannya. 'Jam 9.. Tidak biasanya,' pikir Naruto ketika ia baru pertamakalinya Itachi mengajaknya bertemu selarut ini. Haah.. Jangan bilang dia beralasan rindu? Huh.. konyol. Jika itu terjadi, Naruto berjanji tidak akan meluluskan mata kuliahnya.

DOR

DOR

Kemudian ia melirik Kyuubi yang saat ini tengah berlatih menembak dengan serius, diruangan khusus berlatih tentunya. Yaa.. saat ini Naruto tengah melatih Kyuubi cara menembak jitu, setelah Kyuubi merengek minta diajarkan olehnya. Haaah.. sepertinya Kyuubi bakal ngambek nih, mengingat ia akan meninggalkannya berlatih sendiri.

"Kyuu..," panggil Naruto menghentikan Kyuubi yang siap meluncurkan tembakan berikutnya kearah boneka yang menjadi Sasarannya.

"Hmmm...," Kyuubi hanya menggumam menanggapi panggilan kakaknya. Chk.. Ada apa lagi sih? Mengganggu sekali. Pikir Kyuubi.

"Kakak ada urusan sebentar dengan Itachi," jawab Naruto sedikit was-was,saat melihat Kyuubi yang menatapnya tak suka. 'Keriput sialan!' batin Kyuubi dongkol setengah mati

"Cih!" Kyuubi memalingkan muka sebal.

"Kyuu.. kakak janji, besok akan melatihmu lagi plus belajar matrial arts. Bagaimana?" bujuk Naruto. Sebenarnya Kyuubi sangat ingin meloncat senang saat ini, ketika dia mendapatkan tawaran itu. Hey! Kyuubi itu sangat ingin sekali belajar bersama kakaknya terus. Dengan demikian intensitas bertemunya akan semakin lama. Tapi, Kyuubi tidak menampakkannya,dia tetap memasang wajah kesal pada kakaknya yang begitu ia kagumi itu.

Naruto menghela nafas panjang, "Baiklah.. kau ingin apalagi Kyuu?" tanya Naruto dikala Kyuubi takkan puas dengan tawarannya barusan. Huh! Kau terlalu memanjakan adikmu, Nar!

Kyuubi bersorak dalam hati, kemudian menatap wajah tampan kakaknya. Ugh! Senyum lembutnya Naruto itu loh yang bisa melelehkan siapapun ketika melihatnya,tak kecuali adiknya yang satu ini.

Blush

"U-uhm, Nii-san malam ini harus tidur dikamarku!" pinta Kyuubi namun terdengar seperti perintah ditelinga Naruto, sebenarnya Kyuubi mengatakan itu sembari menahan rasa malu dan menyembunyikan rona merah yang bertengger manis dipipinya.

"Hahah... Kau sangat merindukanku Kyuu-chan?" goda Naruto tertawa renyah. Adiknya yang satu ini memang sangat manis kalau sudah begini.

"Baiklah.. jangan kunci kamarmu Kyuu," akhirnya Naruto pun mengacak surai oranye milik Kyuubi,kemudian mengecup dahi sang adik lembut. Mata rubby Kyuubi terbelalak, sebelum cengiran lima jarinya ia perlihatkan pada sang kakak.

"Hai," jawab Kyuubi senang.

Hah.. pasti semua orang akan terkejut mendengarnya. Seorang bocah arogan macam Kyuubi itu sebenarnya akan bersikap sangat manja ketika dia sedang bersama Naruto.

.

.

Itachi melangkahkan kakinya mantap menuju cafe, tak menghiraukan tatapan kagum yang dilemparkan orang-orang terhadapnya. Malam ini Itachi begitu terlihat mempesona tubuh tegapnya dibalut dengan kemeja putih bergaris hitam dan menggunakan celana hitam, ditambah sepatu kulit hitam yang nampak berkilat, menambah kesan mahal pada dirinya. Wajah tampan nan tegas nya terlihat begitu cool dan tenang. Mata onyxnya menyapu kesetiap sudut cafe, mencari tempat duduk yang nyaman. Kemudian ia mendudukan dirinya disebuah kursi dekat jendela cafe. Setelah ia beberapa menit menunggu Naruto. Mata onyxnya menangkap siluet abu-abu berkaca mata, yang tengah mengobrol serius dengan seseorang yang entah siapa. Diamatinya baik-baik sosok yang tak menyadari kehadirannya itu, mengingat posisi duduk Itachi berada dipojok cafe. Itachi memandang curiga. Lantas ia memanggil salah satu pelayan cafe.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya sang pelayang sopan.

"Hn.. Bisakah kau pasangkan ini ," katanya, sembari menyodorkan benda kecil kepada sang pelayan. "Dimeja itu?" tunjuk Itachi pada meja yang ditempati sosok abu-abu itu yang,ternyata namanya adalah kabuto. Sang pelayang menatapnya bingung dan ragu.

"Ta-tapi..."

"Tenanglah.. Ini aman," ucap Itachi seraya mengeluarkan beberapa lembar uang yang nilainya tak sedikit. Sang pelayan melotot melihatnya.

"Baik tuan!" sang pelayan menyetujui dengan antusias. Gah! Dasar mata duitan!

"Pastikan mereka tidak tau," lanjut Itachi, setelah itu ia mengibas-ngibaskan tangannya ala bossy pada sang pelayan, bermaksud mengusir.

Itachi menyeringai iblis 'Kita lihat saja, My Kitsune pasti akan senang. Fufufu...,' batin Itachi sembari memasang sebuah earphone disebelah telinganya.

Puk

Sebuah tangan besar menyadarkan Itachi dari dunia lamunannya. Membuat sang empu terkejut dibuatnya, namun hanya beberapa detik, segera ia mengembalikan diri ketampang stoicnya.

"Tidak baik Tachi-chan~, menggalau dimalam yang indah seperti ini," ujar seseorang dengan lebaynya.

Itachi mendengus sebal, dia tak perlu berbalik untuk tahu siapa gerangan orang yang seenak jidat mengagetkannya. "Hn," jawabnya malas meladeni kelebayan orang yang kini akan duduk didepannya.

Itachi menahan nafas ketika melihat penampilan anak sulung Namikaze itu,iris onyxnya tak bisa berpaling dari sosok menawan dihadapannya. Bagaimana tidak? Tubuh atletis bak pemeran iklan susu elmen itu dibalut dengan kaus Hitam polos ketat, sehingga memperlihatkan dada bidang dan tubuh berototnya dengan jelas. Kaus itu memperlihatkan leher yang tegas dan tangan yang berotot tak berlebihan terlihat gagah,dihias dengan jam tangan hitam yang serasi. Kulit tan sexy nya terlihat begitu harmonis dengan apa yang ia kenakan sekarang dan jangan ditanya wajahnya yang tampan dan keren. Satu kata. Sempurna.

"hoi! Tachi! Kau kenapa?" tanya Naruto khawatir ketika ia melihat Itachi yang memandangnya dengan tatapan aneh.

"Ah! E-ehm.. tidak," jawab Itachi sedikit gelagapan karena tertangkap sedang mengaguminya.

Naruto terkekeh geli ketika ia menyadari sesuatu, "Merindukanku eh? Sampai-sampai memandangiku sampai tak berkedip?" godanya,malah membuat Itachi salah tingkah. Naruto tertawa puas melihatnya. Hey! Jarang-jarang kan melihat Uchiha salting?

"Cih!" Itachi mendecih sebal, seraya berusaha menghilangkan rona merah dipipinya yang ia yakini tengah bertengger tak elit diwajah gantengnya. Catat! Hanya seorang Naruto yang dapat melakukannya.

"Sebaiknya kita memesan makanan dulu," kilahnya dengan segera, tak mau terus jadi bahan tertawa makhluk bahaya didepannya.

.

.

...

"Jadi?" tanya Naruto memecah kesunyian sembari menghirup aroma coffee ditangannya.

"Hn."

Naruto memutar matanya bosan, "Jangan bilang kau hanya rindu padaku?" dengusnya tak suka ketika ia hanya mendapatkan jawaban aneh macam 'Hn' yang tak pernah diketahui artinya itu.

"Yah.. itu juga termasuk," jawab Itachi santai "Tapi.. ada yang lebih penting," lanjutnya datar sembari melanjutkan makan steak.

"Baguslah.. Aku tak harus bersusah payah mencari alasan untuk tidak meluluskan matakuliahmu," ujar Naruto teringat akan janjinya tadi. "Jadi apa?" tanya Naruto lagi.

"Ini...," Itachi mengeluarkan sebuah foto dari sakunya dan menyerahkan kepada Naruto.

Naruto meniaikan sebelah alisnya setelah melihat siapa gerangan yanga ada didalam foto tersebut "Kakuzu?" tanya Naruto.

Itachi menganggukan kepalanya kemudian berkata serius, "Kemarin Gaara menerima laporan dari Sasori,katanya tangan kanan Hatake Kakashi menghubungi kita untuk meminta bantuan. Perusahaannya terancam dengan Yakuza itu," jelasnya ambigu. Namun otak jenius Naruto segera menangkap maksud dari perkataan Itachi. Mengingat ia mendapatkan informasi bahwa Hatake Corp terancam bangkrut dengan hadirnya Yakuza itu. Perlu kalian ketahui, Naruto merupakan pimpinan organisasi bernama Akatsuki. Sebuah organisasi yang melindungi dan memberikan jasa menangkap Yakuza. Organisasi ini tersembunyi dan rahasia, namun sangat terkenal. Banyak perusahaan-perusahaan yang menggunakan jasa mereka, mengingat organisasi ini telah banyak melumpuhkan Yakuza. Semacam detektif, tetapi bukan. Mengingat tak ada seorang pun yang bergelar detektif diorganiSasi ini. Sungguh membuat para polisi dan detektif merasa iri dan tersingkirkan.

"Baiklah.. Katakan padanya,berikan waktu 3 hari, Amaterasu. Kabari Rikudo dan Pain untuk mencari info tentang orang ini. Besok kita adakan pertemuan," sahut Naruto datar kepada Itachi,pertanda ia sedang mode Kitsune (nama Naruto diorganiSasi).

"Hn."

Naruto menyeringai ketika menyadari sesuatu dari Itachi "Penyadap, eh?"

"Hn. Kau akan suka," jawabnya menyeringai sembari menunjuk kearah kabuto dengan mengangkat dagunya.

Naruto mengikuti arah yang ditunjukan Itachi kemudian terkekeh puas, "Memang tidak salah menjadikanmu sebagai anak kesayanganku, Amaterasu. Kau akan mendapat hadiah untuk ini."

Lalu?

CUP

Naruto mengecup bibir Itachi, melumatnya sebentar sebelum melepaskannya. Itachi tersenyum senang "Thanks."

Yang tak mereka ketahui adalah sepasang kamera yang memotret kejadian itu dengan sembunyi – sembunyi.

"Ini akan jadi berita bagus untukmu Sasuke." Sang pelaku menyeringai seram.

.

.

AAAAA

.

.

BRAAAKKKK

Suara gebrakan meja yang cukup keras terengar diruangan yang diketahui adalah sebuah kelas, para mahasiswa yang mendengarnya terkaget-kaget ketika mendengar suara gebrakan yang tiba-tiba itu.

Hening..

Tak ada yang berani mengeluarkan suara, semua orang menahan nafas terlebih mereka melihat aura yang sangat mengerikan yang keluar ditubuh sang korban penggebrakan.

"Apa maksudnya, Sui?" desis Sasuke marah,merasa dirinya sangat amat teranggu dengan kedatangan orang tolol-menurut Sasuke- tiba-tiba merusak acara damainya yang seenak gigi runcing jeleknya menggebrak meja Sasuke.

"Heheheh...," Suigetsu sang pembuat onar hanya cengengesan watados "Sorry," ucapnya sambil nyengir kuda. Dan orang-orangpun kembali kepada aktifitas mereka.

"Kau harus lihat ini, Sas!" Pekiknya mulai lebay. "Kemarin malam aku tak sengaja melihat Itachi-san sedang mengobrol dengan seseorang. Dan kau tahu itu siapa? Hahaha..."

–Tiba-tiba ketawa sendiri-.

"Namikaze. Bro! Hahah... dan lihat ini! Mereka berciumaaan! Hahaha... ternyata Namikazee itu benar-benar tampaaaaan!" katanya makin lebay dan entah kenapa terdengar seperti orang stress yang sangat defresi, Sasuke bingung entah apa yang membuat Suigesu tertawa seperti itu.

Krik

Krik

Krik

"Errr... Sas?"

"..."

"E-ehm.. Sas?" tanya Suigetsu sekali lagi minta tanggepan. Yang ditanya hanya menatapnya datar

"Ha. Ja-jadi gimana?" tanyanya gelagapan. Huft... Kenapa sih?

"Hn," tanggap Sasuke seadanya. Suigetsu sweatdrop.

"Hoaaam... Medokusai..," sahut Shikamaru, yang ternyata ikut nyimak "Bagaimana Sasuke mau percaya,fotonya saja ga jelas. Haaah... mendokusai," lanjut Shikamaru sweatdrop melihat hasil jepretan Suigetsu yang ancur. Bagaimana tidak? Yang terlihat hanyalah orang berbaju hitam, berambut pirang MEMBELAKANGI kamera dan jaraknya sangat JAUH, sekali lagi JAUH! Dan yang lebih parah dari gambar ini adalah foto yang berbayang-bayang.

"Hey! Tapi, sungguh!Aku tidak berbohong! Kemarin malam aku melihat mereka berkencan dikafe! Dan kau kira gampang apa memotret sembunyi-sembunyi?!" Sewot Sui yang tak terima hasil jepretannya dihina. Meskipun kenyataanya memang patut dihina.

"Ya ya ya.. Chk.. Terserah padamulah, Sui," ujar Shikamaru malah membuat Suigetsu manyun. "Jadi, apa rencanamu, Sas?" sambung Shikamaru kepada Sasuke dan malah membuat Suigetsu tambah manyun,ketika melihat Sasuke merespon Shikamaru. Demi Dewa-Jashin yang sedang pakai kolor pink! Sebenarnya siapa yang membawa info penting dan bertanya disini? Haaah... bersabarlah Sui..

"Hn.. Kita lihat saja nanti. Biarkan dia bersenang-senang dulu," jawab Sasuke datar, sembari beranjak pergi.

"Mendokusai.. Mau kemana kau?" tanya Shikamaru.

"Tempat biasa," jawabnya sebelum menghilang dibalik pintu.

Kemudian Shikamaru pun menengglamkan kembali kepalanya diatas meja alias tidur kembali.

Dan?

"Hiks.. Kenapa nasibku selalu nista begini.. Hiks..," lirih Suigetsu sembari sesegukan dipelukan Karin,yang ternyata ikut menghibur ketika melihat kekasihnya yang bernasib nista.

"Cup cup cup," bujuk Karin seraya mengelus punggung Suigetsu penuh kasih.

Haaah... kasihan kau Sui!

Sasuke berjalan dikooridor kampus,tak mengindahkan tatapan memuja dan teriakan fansgirl nya yang meneriaki namanya dengan suara penuh cinta. Lebay! Tapi.. memang begitu kenyataannya. Semua orang tahu, bahwa Uchiha bungsu merupakan pangeran kampus yang dipuja oleh banyak orang. Terutama kaum cewe. Bagaimana tidak? Melihat fisik yang sempurna, otak jenius,dan tentu saja kaya raya menjadi magnet tersendiri bagi yang mengetahuinya.

BRUKK

"Ouch!" Sasuke mengaduh kesakitan ketika dirasa pantatnya yang sexy mencium lantai kooridor.

Demi keriput Itachi! Sasuke akan menendang siapa saja yang telah berani membuat dirinya begini!

"Ah! Gomen.. Kau tak apa?" suara serak baritone membuyarkan Sasuke dari acara kesakitannya.

Plak!

Ia menepis tangan yang mecoba untuk membangunkannya dengan kasar. Sasuke bergegas berdiri dengan segenap Emosi yang ia punya. Lalu menatap seseorang yang telah menabraknya dan..

Deg!

.

.

Tbc...

Hehehe... hadoooh ancur ya? Ya mohon reviewnya saja ya.. mungkin ada saran?