Standard disclaimer applied.
NOMOR
"Apa ada yang ingin bertanya? Hanya satu kali kesempatan saja, karena Midorima-san ada urusan penting," ucap sang moderator seminar kedokteran edisi kating pada audiens di ruangan tersebut.
Momoi Satsuki sebagai salah satu audiens segera saja menyikut sang sepupu, Sakura Haruno, yang duduk di sebelahnya. Ia memberi kode bahwa ini adalah waktu yang tepat agar Sakura segera melancarkan aksi PDKT nekatnya.
'Cowok megane tsundere seperti Midorin itu harus digas terus,' nasehat Momoi pada Sakura setiap kali gadis itu kurang kepercayaan.
Sakura menatap Momoi sekilas lalu beralih ke panggung, disana berdiri moderator dan salah satu kating pengisi seminar, yaitu Midorima Shintarou.
Perlahan tapi pasti, Sakura mulai mengangkat tangannya sebagai isyarat bahwa ia ingin bertanya.
"Ya? Apa yang ingin Anda tanyakan?" tanya sang moderator sambil memgulurkan mikrofon secara estafet ke arah Sakura.
Sakura menerima mikrofonnya dan mengenggamnya dengan cukup erat sebagai penyalur rasa gugup. Midorima sebagai anggota Kiseki no Sedai bukanlah orang yang mudah ditemui, karena itu kesempatan Sakura adalah sekarang atau tidak sama sekali.
"Ano, Midorima-senpai, boleh minta nomor telfonnya?" ujar Sakura dengan suara yang cukup mencicit di akhir kalimatnya, tapi cukup terdengar jelas oleh banyak audiens yang hadir.
Sontak saja semuanya mulai menggoda gadis kembang gula tersebut dengam deheman dan juga siulan. Sedangkan beberapa lainnya memperhatikan Midorima dengan seksama, menunggu respon yang akan diberikan oleh shooting guard maniak OhaAsa kebanggan Kiseki no Sedai tersebut.
Midorima Shintarou sendiri memasang wajah cukup kaget beberapa saat sebelum kemudian dengan tenang mengeluarkan handphone dan mengetikkan sesuatu.
Ting! Sakura sedikit berjengit saat mendapat notifikasi baru di ponselnya.
"Itu nomor teleponku, jangan lupa di simpan, -nanodayou," ujar Midorima kalem lalu beranjak meninggalkan ruangan begitu saja dengan dua alasan, karena Akashi sang kaisar (neraka) sedang menunggunya untuk latihan dan satu alasan lain yang hanya Midorima dan Tuhan lah yang tahu.
"Eeehh?"
END
Terimakasih yang sudah bersedia membaca. Mohon dukungannya jika Anda sekalian berkenan.
EL - 181019
