Konnichiwa ! Yosh… saya kembali lagi dengan fanfic yang lagi-lagi tetep geje…. Oce kayanya itu udah jadi bagian diri saya.. jadi maafkan saya dengan segala kegejean saya… oke? Oke? Harap maklum yaa… cekidot….. :

Happy reading….

Kucing dan Anjing sepertinya memang selalu ditakdirkan untuk bertengkar,

walau mereka bersaudara sekalipun….

Tapi kok bisa kucing saudaraan dengan anjing?

Dan gimana jika mereka malah jatuh cinta pada satu manusia?

Tentunya keributan besar yang akan terjadi…

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Story by : Alucard4869

Genre: Family, Romance, Fantasy, Humor (ga tau deh lucu apa malah jayuzz)

Rating: T

Pairings: Naru x Saku x Sasu

Warning:,OOC banget (sumpah jauh banget karakternya sama yang asli.. masashi sensei maafkan saya…#kaburrr), typo(buat jaga-jaga), romance kayanya ga berasa, humornya apalagi… kyaaa abal banget (jadi niat bikin fanfic ga sih sebenernya)

.. #maaafff

TALKING WITH YOUKAI

Chapter 1. Anjing versus Kucing

"Kawa no nagare wa kyou mo hayeshi karedo kimi no te wa hanasai.. itsumo kono mune no naka no ai o shinjite iyou yume ga kanau made "

( Aku tak akan melepaskan tanganmu sekuat apapun aliran sungai ini. Aku akan terus mempercayai cinta yang ada di hati ini,,, hingga tiba saatnya mimpi kita terkabul….)

.

.

"Apa kau bilang? Kan kau duluan yang cari gara-gara!", terdengar teriakan penuh amarah dari seseorang yang tentunya berasal dari seorang dengan jenis kelamin laki-laki karena suara bass yang dihasilkannya. "Apa kau bilang?", suara lain yang tak kalah kerasnya menyahut suara pertama penuh emosi. Ya begitulah suara yang senantiasa terdengar dari istana megah itu, setiap hari dan setiap waktu tentunya.

Istana megah itu, istana berdinding kuning ganding dengan arsitektur yang terkesan kuno, seakan di desain sejak abad pertengahan, dengan lampu-lampu kristal yang mnggantung dilangit-langit dan patung-patung besar nan aneh berada disana, mulai dari patung hewan hingga monster yang tak jelas rupanya senantiasa berdiri manis di setiap sisi ruangan memberikan kesan mistik pada bangunan itu, ditambah menara – menara tegak di setiap sisi bangunan istana yang seakan menjulang tinggi ke langit, semakin menampakkan tak hanya kesan mistik disana, namun juga menunjukkan betapa kokohnya istana tersebut.

Namun, untuk orang awam sekalipun yang melihat istana itu, tentunya akan langsung mnyadari kejanggalan yang ada disana, semua tentunya akan langsung berkesimpulan, bahwa istana kokoh itu pasti bukanlah istana yang dibangun di dunia, tepatnya bukan berdiri di dunia manusia dengan dibangun oleh tangan - tangan manusia tentunya, Kenapa? Tentu karena istana megah nan beraura mistik itu berdiri kokoh di puncak gunung (jika memang bisa dibilang sebuah gunung) yang berujung runcing dan terselimuti awan dan kabut. Tentu aneh bukan? Sangat tidak masuk akal jikalau ada sebuah istana kokoh bertenggger dengan sangat seimbang di puncak gunung yang runcing bukan? Tapi nyatanya disanalah istana itu berada, Berdiri kokoh tak terjamah tangan manusia dan waktu.. ya… waktu, seakan istana itu tak mengenal apa arti waktu, hanya keabadian yang menyelimuti penghuni dalam istana tersebut.

"Kau ini bodoh ya?" teriakan penuh emosi itu lagi-lagi terdengar, tak mau kalah suara lain pun menyahut, "oh ya? Kau itu yang bodoh! dasar anjing sialan! ". "Kau yang bodoh, kucing sial! biar kugigit kau " lagi-lagi suara pertama tak mau kalah. "Coba saja kalau kau berani! Weekkk ", ujar suara kedua dengan nada mengejek. Kini tak terdengar lagi emosi-emosi kekesalan dari kedua suara tersebut, terganti dengan irama suara saling mengejek.

"Naruto! Sasuke! apa-apaan kalian berdua! setiap hari selalu bertengkar, aku benar – benar pusing mendengarnya" terdengar suara seorang wanita tak kalah kerasnya sembari menghampiri mereka. Oh ternyata kedua suara yang dari tadi saling beradu mulut kini telah diketahui kepemilikan namanya, Sasuke si suara pertama dengan sosok dingin berambut biru kelam bermodel pantat ayam dan Naruto si suara kedua dengan tampang bocah polos (jika tak mau dibilang bodoh) dengan rambut jabrik secerah cahaya matahari.

"Tapi ibunda, anjing sialan ini duluan yang mulai" ujar Naruto secepatnya agar tidak didahului Sasuke. "Oya, masa ? aku tidak ingat" ujar Sasuke dingin. Wanita paruh baya yang masih terlihat aura kecantikannya itu semakin terlihat pusing dan kesal mendengarnya, terlihat kini dari keningnya yang mengkerut mulai menghasilkan lekukan-lekukan, Dia kibaskan rambut pirangnya kekiri dan kekanan, menggeleng-geleng tanda semakin tidak mengerti dengan pertengkaran yang terjadi di depannya.

"Ada apa ini?" Ujar suara lain yang datang menghampiri mereka, dengan suara yang berat dan penuh wibawa, langsung berujar dengan ramah," Kalian bertengkar lagi ya? Kalian ini seperti anjing dan kucing saja".

"Kami ini memang anjing dan kucing!" ujar Sasuke dan Naruto berteriak kompak. "Hahahaha, kalian benar-benar kompak ya,, memang betul-betul bersaudara". ujar suara berat itu sambil tertawa memecah keheningan yang ada, karena istana yang begitu besar, suaranya semakin menggema di seluruh bagian dalam ruangan tersebut. Naruto hanya mendengus kesal, sedangkan Sasuke hanya memperlihatkan ekspresi datarnya seperti biasa.

"Seharusnya kalian itu mencontoh kami, kami tak pernah bertengkar sekalipun kami ini anjing dan kucing, begitukan Jiraiya ku sayang?" Ujar Wanita berambut pirang itu.

"Oh, tentu saja Tsunade,, istri tercinta ku…!" Lelaki bersuara berat itu menyetujui ucapan wanita yang ternyata bernama Tsunade itu.

" Oh suamiku…" ujar Tsunade mesra. "Oh istriku…"Jiraiya tak kalah mesranya menimpali. Mereka pun langsung saja berpelukan, seakan tak menyadari kedua anaknya masih terdiam kaku melihat dengan pandangan jijik kearah mereka.

"Haaa, aku sudah tak ada minat lagi untuk bertengkar denganmu kucing bodoh" ujar Sasuke malas meninggalkan ruangan itu. "Ya, aku juga malas, melihat mereka aku jadi jijik sendiri, hueekksss bisa-bisanya kita terlahir dari dua orang seperti mereka, hiiii…." Naruto menunjukkan tampang sweatdropnya sambil melangkah mengikuti Sasuke ke luar ruangan.

Kini, Sasuke dan Naruto berada dikamar mereka, kamar yang benar-benar sangat besar dan mewah, walau masih terpancar aura-aura mistik yang senantiasa setia menyelimuti istana itu. "Yang mulia perlu saya siapkan air hangat untuk anda berendam?" Tanya seorang pelayan berambut indigo dengan tertunduk malu saat berbicara dengan Naruto. "Tidak, terima kasih Hinata, nanti saja aku masih belum ingin mandi" ujar Naruto membalas pertanyaan Hinata. "Kau gimana Sasuke?" Tanya Naruto menoleh malas kearah Sasuke disampingnya. "aku juga nanti saja", jawabnya singkat. "Kau dengar kan Hinata? Nanti akan kupanggil kau jika aku ingin berendam" ucap Naruto lembut pada Hinata. Lagi-lagi wajah Hinata merona saat Naruto menyebut namanya. "Baik Yang Mulia", ujar Hinata keluar kamar dengan tersipu malu.

Nah kenapa Sasuke dan Naruto bisa mempunyai seorang pelayan yang begitu hormat pada mereka dan memanggil mereka Yang Mulia? Tentu saja karena mereka berdua adalah seorang Pangeran. Mereka tinggal di istana bukan? Dan karena Sasuke lebih tua setahun dari Naruto, maka Sasuke akan menjadi penerus Jiraiya, tepatnya akan meneruskan gelarnya menjadi Raja Mesum.. eh Raja Siluman. Siluman? Tentu saja, karena mereka memang tidak tinggal di dunia manusia bukan? Dan tepatnya mereka berdua adalah seorang (atau bisa dibilang seekor) siluman anjing dan siluman kucing. Sasuke si siluman anjing yang cool dan Naruto si siluman kucing yang cengengesan. Sudah tentu mereka hobi bertengkar kan? Karena memang itulah takdir dari anjing dan kucing.

"Haaa,, aku jenuh Sasuke… aku benar-benar muak melihat mereka selalu saja bermesraan didepan kita! Bikin aku iri saja!" Naruto melampiaskan kekesalannya tentang Tsunade dan Jiraiya pada Sasuke. Namun Sasuke tak memberi tanggapan apa-apa, tatapannya seakan kosong, entah sedang melamunkan apa.

"Heh, kau mendengarkan ku nggak sih?" protes Naruto kesal karena merasa dirinya dicuekin.

"Heh? Kenapa? Oh…ah…hmm…iya jenuh", ujar Sasuke tergagap karena kaget Naruto membuyarkan lamunannya.

"Emang kau lagi mikirin apa sih Sasuke? Serius sekali kayanya?" Tanya Naruto penasaran. "Jangan – jangan mikirin hal hentai yaa? Wah – wah kau sudah benar – benar meneruskan jejak ayahanda rupanya?" tebak Naruto asal sebelum Sasuke mencoba menjawab pertanyaan Naruto sebelumnya.

"Enak saja! Mulutmu itu nggak pernah di sekolahin apa?" tukas Sasuke dengan tampang kesal. "Aku ini hanya sedang berpikir kalau dunia siluman ini hari demi hari tetap tidak ada perubahan yang terjadi" Sasuke dengan wajah datar mengutarakan pikirannya.

"Aha! benar! Kau juga merasakannya Sasuke? Aku sudah dari jauh – jauh hari berpikir begitu" Naruto memasang tampang bangga karena seakan dia lebih pintar dari Sasuke. Sasuke hanya menatap sinis ke arah Naruto. 'Hal begitu aja segitu bangganya, benar – benar kucing bodoh', pikir Sasuke melihat gelagat adik satu-satunya itu. "Sasuke, benar - benar membosankan ya, apa karena kita ini siluman ya? Coba saja kau bandingkan umur kita dengan manusia, kita ini sudah berumur ratusan tahun, padahal kalau dari sosok kita dilihat dari segi manusia umur kita masih belasan kan ya? Waktu terasa lama sekali ya disini, Iyakan Sasuke? Bosan kan ya? Bosan ya?" Ucap Naruto panjang lebar dengan penuh antusias.

"Iya Naruto, aku juga paham itu" lagi-lagi dengan nada datar Sasuke menjawab. 'Benar-benar berisik anak satu ini' pikir Sasuke sambil melirik ilfeel ke arah Naruto. Yang dilirik sih entah sadar atau tidak, dia tak memperdulikan pandangan jijik saudaranya, tapi sepertinya Naruto memang tidak sadar dengan pandangan Sasuke, maklum adiknya satu ini memang memiliki IQ jongkok dibawah rata-rata, begitu anggapan Sasuke.

Naruto langsung saja menggeliat di tempat tidurnya, bergerak kesana kesini, seakan bermaksud mencari hal untuk menghilangkan kebosanannya. Ia menggeliat, berguling guling kesana kemari. Sasuke yang duduk melihat itu dari tempat tidurnya jadi jengah sendiri. "Naruto hentikan itu, aku tahu kau ini memang kucing yang hobinya ngusel sana ngusel sini, tapi hentikan itu, aku muak melihatnya." Ujar Sasuke kini dengan emosi kesal yang terlihat dari wajahnya yang biasanya datar.

"Hee? Aku ini sedang mencari ide tahu, beginilah kebiasaanku kalau sedang berpik…". Tiba-tiba ucapan Naruto terputus dan dia segera bangkit dari tidurnya dan langsung terduduk menghadap Sasuke dengan mata berbinar-binar.

"Kenapa? Tanya Sasuke bingung sekaligus takut dengan sikap adiknya ini yang kelewat hiperaktif. "Yeiii ! aku ingat sesuatu, ini benar-benar good idea ! " ujar Naruto dengan semangat berapi-api.

"Ide gila apa lagi sekarang? Aku tak mau terlibat hal aneh, biasanya ide-ide mu pasti aneh, dan berakhir dengan kesialan." Ujar Sasuke malas.

"Eitss, ini benar-benar ide bagus, ide yang akan menghilangkan segala kejenuhan kita sebagai seorang (atau seekor ya?) siluman. Pokoknya kita bakal menemukan petualangan yang seru" ujar Naruto tetap dengan antusiasmenya.

"Oke.. oke.. jangan buat aku penasaran Naruto, apa idemu itu?" Tanya Sasuke yang kini mulai memasang wajah tertarik.

Naruto langsung menjelaskan ide kerennya itu dengan semangat 45, "Begini Sasuke….." .

.

.

~To Be Continued~

Oke ada yang penasaran? (author ngarep banget seih?) hhe apa makin geje dan ga banget ya ceritanya… maaf yaa,,, tapi review kalian tetap saya nantikan…

Oke, please review