-aku, kau, kopi dan cerita-cerita bahagiamu-
.
.
allihyun presents
Coffee Time
A SasuSaku Fanfiction
AU. OOC. Typo(s). Diksi monoton. Too much repetition.
DLDR is on term
Naruto and its chara © Masashi Kishimoto
Coffee Time © allihyun
.
Coffee Time
Kopi.
Minuman dengan kadar kafein cukup tinggi, berwarna hitam pekat dan tentu saja, pahit. Sensasi rasa yang kau suka. Sampai kapan pun tidak akan pernah bisa ku mengerti kenapa kau bisa suka.
Dan kau pun tahu itu—
—bahwa aku tidak pernah suka kopi. Pahit.
Tapi tetap saja kau selalu mengajakku ke tempat ini. Jika kau sedang ingin bercerita. Bercerita tentang cerita-cerita bahagiamu. Ya, hanya cerita-cerita tentang kebahagiaanmu lah yang kau bagi hanya denganku di kafe langgananmu sejak menginjak bangku SMA ini. Merayakan kebahagiaanmu dengan secangkir kopi hitam pekat yang pahit. Ritual yang paradoks. Tapi itulah dirimu. Kau.
Seperti hari ini. Sama seperti waktu-waktu sebelumnya saat kau membawa kabar bahagia itu. Selalu aku yang datang duluan, kemudian kau menyusul masuk dengan senyum tipis terkembang dan sebelah tangan kau masukkan ke saku celanamu. Tangan satunya lagi kau gunakan untuk melambai ke arahku. Lalu kau berjalan ke arahku, duduk di depanku dan segera memesan black coffee. Tanpa gula, tentu saja. Dan mulai lah cerita-cerita bahagia itu mengalir dari bibirmu.
Sambil menyesap kopi pahit itu kau bercerita tentang kebahagiaanmu karena mendapat sesuatu atau berhasil lolos perlombaan tertentu atau mendapat ijin untuk melanjutkan kuliah di bidang arsitek atau bahkan hanya sekedar berhasil memecahkan teka-teki silang yang rumit. Semua kau ceritakan padaku, tak satu pun terlewatkan. Sebagai sahabatmu sejak kecil, aku pun turut senang mendengarnya. Walau pun aku tahu, dalam hatiku selalu bertanya. Dari semua cerita bahagiamu, kenapa tidak ada aku di dalamnya?
Sama halnya seperti kau tidak pernah menawariku untuk minum kopi, kau juga tidak pernah menjadikanku alasan dari salah satu cerita bahagiamu itu. Seolah aku adalah penonton di luar lingkaran. Padahal walau pun aku tidak suka kopi, mungkin aku bisa belajar menyukainya. Karena kau. Atau pun jika aku tidak bisa menjadi salah satu saja alasan kau bahagia, setidaknya cobalah melihatku juga. Sebagai aku. Bukan hanya sebagai pendengar baikmu.
Tapi sayang, seperti peluru yang tidak pernah ditembakkan, semua protes itu hanya mampu tertahan sampai di ujung lidah. Tanpa mampu bisa kukeluarkan. Karena hanya segaris senyum yang selalu kutampilkan dihadapanmu. Karena aku terlalu takut kalau-kalau nanti kau tahu, kau malah sama sekali tidak akan mengijinkanku bahkan untuk hanya menjadi pendengar. Katakanlah aku pengecut. Karena hanya bisa tersenyum palsu, seperti saat ini. Senyumku tetap saja terukir saat kau bilang,
"Sakura, hari ini juga aku akan melamarnya!"
Pahit. Seperti kopi.
Sepertinya sampai kapan pun aka tidak akan pernah bisa menyukai kopi, Sasuke-kun.
=== selesai ===
Udah gitu aja. Hehe, sekedar coret-coretan di tengah malem. Banyak repetisi dan diksi monoton yak, ermm~ yah, anggap saja S(aya)akura curhat (?) hehe /maksa
So? Adakah yang mau review curhatan ini? Haha /tetep
Story only= 384word
100413, inmysleepynight
allihyun
