Sukses dengan Kerajaan Kira, Sakura TV kembali membuat masyarakat heboh dengan acara terobosan terbaru mereka. Dengan mengambil konsep menelusuri kehidupan setiap orang-orang terkenal dalam dunia kriminal, bagi penegak keadilan maupun kejahatan.

Dengan cara mendatangi tempat-tempat mereka dan melakukan wawancara, acara itu dinamakan...

Selamat Datang!

Death Note©TO dan TO

Selamat Datang!©Sayurii Dei-chan

Warning: OOC, abal, gaje, jayus, typo masih bertebaran, pendek.

Saatnya mengupas tuntas tentang mereka.

Dun like? Dun read!

Happy RnR

Chapter 1: L, The Detective

Ah! Kalian semua sudah datang! Mari-mari masuk. Maaf berantakan ya. Eh, awas itu kameramen! Entar kueku yang ada di bawah keinjek!

Selamt datang di markas rahasia saya, tempat penyelidakan kasus Kira.

Ehem, halo. Saya detektif yang menyandang gelar sebagai tiga detektif terhebat sedunia. Ah, saya rasa, saya tak perlu menyebutkan nama alias saya. Kalian bisa memanggil saya, Ryuzaki atau L. Okeh?

Nah, silahkan anggap rumah sendiri. Ah? Duduk saya seperti orang ingin buang hajat? Wah, nanti saja wawancaranya. Eh, jangan ngelempar kaleng gitu dong!

Hm, baiklah, tapi makan dulu suguhan dari saya dong. Wueh, jangan dimuntahin gitu dong! Eh, nggak enak? Yaiyalah, secara itu bekas saya gigit. Cukup-cukup, jangan terbawa emosi gitu.

Oke, mari kita langsung saja ke sesi wawancara. Tadi kalian nanya apa? Ah ya, tentang cara duduk saya.

Begini, kalian tahu kan kalau saya ini adalah detektif terhebat dan terganteng sedunia? Pekerjaan yang padat dan hanya menyisakan waktu luang saya. Bahkan, saya hampir tidak punya waktu untuk ke kamar mandi. Jadilah, saya duduk dengan berjongkok begini, agar bisa membayangkan kalau saya sedang melakukan ekskresi. Kalau tidak bisa mengeluarkan secara sungguhan, khayalan juga jadi.

Maka, jangan heran jika di sini sering tercium bau tak sedap. Eh, sabar-sabar. Taruh bakiak kalian di bawah.

Hum, apa lagi yang mau kalian tanyakan? Makanan?

Ya, saya memang suka makanan manis. Tanpanya, saya tak bisa berpikir dengan jernih. Tidak, tidak, itu semua tidak akan membuat saya gendut atau terkena diabetes.

Buda—em, Watari, telah menyiapkan obat khusus mujarab untuk saya. Entah dari mana, tapi kata si tua—emm, Watari, itu semua dikirim asli dari negara tetangga, Indonesia. Bentuknya seperti kancing agak besar, dengan warna cokelat tua, yah, walau baunya tidak sedap. Namanya apa yah? Hmm... ah! Zhenk Chol.

Hum, kalau gitu saya akan tunjukkan ruang kerja saya bersama yang lainnya.

Nah, ini dia mereka. Itu, Pak Soichiro, Aizawa-san, Matsuda-san, Mogi-san, Ide-san, dan Light-kun. (Matsuda: Emak! Aye masuk tipi!)

Ehm, ini Light-kun, dia adalah teman pertama sekaligus musuh terberat saya. Dia adalah tersangka Kira. Aduh Light-kun, gak usah mukul pake sepatu gitu dong.

Baiklah, mau cerita apa lagi nih? Saya bingung.

Hah? Jadwal tidur saya? Ih mau tau aja. Jangan-jangan, nanti saya difoto-foto pas lagi tidur, terus dijual kemana-mana. Siapa tuh yang barusan nyorakin saya?

Begini, tadi kan sudah saya bilang, kalau saya ini adalah detektif terhebat dan terganteng. Jikalau waktu untuk ke kamar mandi saja sedikit, apa lagi tidur?

Saya sudah melatih mata saya untuk berhadapan dengan monitor. Setiap minggu, saya ambil cuti buat pergi akupuntur. Yah, untuk menjaga kesehatan tentunya. Buda—eh, Watari, selalu siap sedia dengan limosin terpanjang se-Jepang, untuk mengantar saya pergi ke akupuntur.

Nah, sekarang, jangan sangka kalau saya suka membuka yang iya-iya di kompu saya sewaktu senggang. Tidak seperti Light-kun yang pervert, semalaman penuh, ia habiskan untuk mendownload video Aries, Luna Mayang, dan Cut Taring. Eh, Light-kun, taruh genteng itu!

Hum, saya biasa searching restoran makanan manis. Nanti, saya pesan semua yang ada di sana, untuk persedian sebulan ke depan. Ah? Kenapa saya bisa membeli semua itu? Tentu saja, selain saya detektif yang hebat dan ganteng, saya juga kaya pastinya. Siapa tuh yang ngelempar duit receh?

Ah, mari saya kenalkan teman-teman kecil saya yang manis ini.

Itu Mello aka Mihael Keehl. Si kecil penggila cokelat ini, sudah mahir menggunakan pistol saat berumur dua bulan(?). Tapi, dia ini beringasnya bukan main. Bayangkan saja, cokelat persediaan milik sayam diembat semua olehnya, dasar anak tak tau diuntung.

Dan itu Matt, atau Mail Jeevas. Dia ini juga nakal ternyata. Padahal dari sikapnya yang pendiam dan gak banyak omong ini, kita salah sangka mengira dia anak baik. Padahal, setiap bulan, dia membabat habis uang saya karena memakai listrik diluar batas di Wammy's House. Alhasil, saya sebagai donatur terbesar—kan saya detektif terhebat, terganteng, dan terkaya, sekdar megingatkan—ikut membayar tagihan listrik.

Terkhir Near alias Nate River, dia tidak banyak bergaul, tapi ternyata kecil-kecil cabe busuk. Uang saya habis hanya untuk membelikannya berbagai macam mainan. Sebenernya, saya gak mau. Tapi didasarkan paksaan dari si tua bang—ehm, Mr. Roger si pedof—eh, si penyayang anak-anak, akhirnya saya lakukan juga.

Hm, idola saya? Misa? Ah, Misa Amane. Ya, saya akui, saya memang lumayan suka dia. Bajunya yang biasanya berwarna hitam, mengingatkan saya pada kue blackforest. Kalau dia pakai baju warna merah, saya jadi ingat cake stroberi. Dan, kalau dia memakai warna putih, tentu saya jadi ingat krim lembut nan manis di atas kue.

Ah, saya ingat Light-kun. Dia suka sekali warna cokelat. Tapi seandainya dia bukan tersangka Kira, saya pasti sudah membayangkan karamel. Tapi, sejak timbul dugaan Kira, saya jadi teringat sesuatu yang cokelat, ngambang di kali, deket jamban. Light-kun, aura membunuhmu mengoar di ruangan ini, looh...

Apa? Sosialisasi? Yah, bagaimana ya... saya mungkin termasuk asosial. Tapi, gini-gini kan banyak fansnya. Dua orang berinisial TO dan TO, eminta saya menjaga kepucatan kulit saya, kantung mata, serta tampang bloon(?) milik saya.

Denger-denger nih, katanya bakalan ada iklan anti narkoba, dan yang menjadi pemeran pecandunya itu, mm... ya! Hideki Ryuuga! Wah, jadi OOT nih.

Hah? Pesan dari para fujodanshi? Wuah, banyak yang mendukung saya dengan Light-kun ya?

Hum, katanya, 'LightL hot bangeet!' terus ada juga, 'L-chan sama Light-kun aja!'

Hah, ada juga pendukung LNear? Wah, terjadi prokontra?

Ya, menurut yang saya dengar, para pendukung LightL selalu bilang, 'LNear itu pedopil!' wah, saya ini gak pedopil loh.

Sedangkan pendukung LNear bilang, 'Light itu muka dua!' sejak kapan Light-kun punya muka satu lagi?

Hum? Ah itu... ya, sekarang juga mulai banyak yang membuat fanart atau fanfic BBL. Apa itu? Yang pasti bukan, 'Bukan Bintang Lecek' atau, 'Binatang Butuh Lisan(?)'

BBL itu maksudnya Beyond BirthdayL. Yah, lumayan bagus juga sih. eh? Lebih seru LBB? Apa lagi ini? 'Lebih Bau Badan'?

Saya sih tidak keberatan memberi fanservice kayak begitu. Bahkan, Light-kun sempet-sempetnya gerepe-gerepe saat ada pemotretan untuk majalah Det Not. Light-kun jangan frustasi begitu saat saya berkata kebenaran dong.

Huah, banyak yang bilang saya mirip panda? Dari mana tuh? Kantong mata dan kulit pucat?

Waduh waduh, fitnah ini. Dengar ya, panda itu makan bambu. Sedangkan saya tidak suka rebung, apalagi bambu! Siapa sih yang nyebarin berita begini? Mello ya? Tidak akan kuberikan dia jatah cokelat selama dua bulan! (Mello: Huaachhhiiim!)

Oh, ternyata itu pemikiran para fans... yah, terserah mereka lah. Asalkan saja, mereka masih tetap suka pada saya dan tidak berkhianat pindah ke Light Yagami FC, saja...

Huh, rambut jabrik saya? Begini loh, waktu dulu, kan lagi zamannya orde lama. Saat-saat krisis monoter. Watari ini memang sejak dulu itu orang susah, terlihat dari mukanya kan? Tapi dia nekat mendirikan Wammy's House. Saya mandi dua minggu sekali, tanpa shampoo!

Sekarang, saat ekonomi mulai membaik—berkat pekerjaan saya tentunya, sebagai detektif hebat, ganteng dan kaya—saya makin sibuk. Ingat kan? Kalau saya hanya punya sedikit waktu senggang? Jadilah rambut saya gimbal begini.

Tapi sayangnya, saya ini gak ngefans sama Mbah Clurit yang terkenal dengan lagu 'Tak Tendang Kemana-mana'—seperti Light-kun—. Jadi, saya tidak mau ribet-ribet pake segala ngepang sampe rambut panjang begitu.

Ah, tak terasa perbincangan nista kita ini telah habis waktunya. Sekarang sudah waktunya makan siang. Kalian pulang sana! Saya sedang tidak ada makanan. Apa? Detektif hebat, ganteng dan kaya? Bukan begitu, memangnya kalian mau, saya suguhkan cemilan seperti kalian baru saja sampai di sini? Eh eh, jangan pada muntah sembarangan!

Hum, menu makan siang saya? Yah, tidak jauh-jauh dari makanan manis lah! Eh! Tadi itu diluar waktu wawancara! Bayarannya harus didua kali lipatkan! Aduh, jangan lempar-lempar batu ke saya!

Sudah sudah, saya sekarang mau nerusin nonton video Aries-Luna Mayang-Cut Taring bareng Light—eh, maksud saya mau kembali meneruskan pekerjaan yang sempat tertunda.

Okeh, sampai sini saja perjumpaan kita. Kita teruskan lagi besok, bersama saya lagi! Eh woi, kok kru tipinya pada pingsan? Halah... saya kan cuma bercanda...

-TeBeCe-

Huehehe, akhirnya saya berhasil ngetik juga X3

Saya kembali dirundung stress. Padahal, saya udah ngetik sampe dua fic! Tapi berhenti di tengah jalan semua, karena saya gak dapet feelnya! Wadoh wadoh...

Saya lagi gak minat nerusin fic di fandom Naruto. Bukannya apa-apa, cuma lagi gak mood aja. Setiap ngeliat fic saya, rasanya saya mau jedot-jedotin kepala ke bantal! (kalo tembok sakit, soalnya)

Yah, bikin multi-chap lagi, nambah lagi deh =="

Anoo... mohon bersabar ya, untuk menanti apdetan fic ini. Maklum, kebiasaan saya ini lama apdet. Makanya, bagi yang punya tips buat ngilangin stress, bagi-bagi dong!

Nah, chapter pertama udah tentang L. Betewe, maaf yah, kalau judulnya kurang nyambung, hehe X3

Ayoo, selanjutnya siapa ya? Kukukukuku... rahasia.

Review please?—panda eyes mode on(?)—