abaikan judul yg gk jelas ini karena saya gk bisa bikin judul :v
semoga terhibur :)
Free! iwatobi swim club Fanfiction
Destiny is above your head~
21.47
Kling
Bunyi lonceng terdengar dari arah pintu. Pintu yang terbuat dari kaca itu terbuka, nampak seorang pemuda bersurai hitam masuk kedalam restoran bergaya jepang itu. Mulutnya sedikit mengeluarkan uap saat bernafas karena dinginnya malam. Langkahnya menuju dengan pasti kearah konter kayu bercat putih yang ada didalam.
Pemuda tersebut tersenyum tipis melihat seseorang yang ingin sekali ia temui saat ini. Surai merahnya yang sangat ia rindukan, wajahnya yang memerah karena kelelahan melayani pelanggan, dan yang terpenting adalah senyumnya yang sangat menyejukkan hatinya.
Kemudian ia duduk di salah satu kursi yang ada di depan konter. Tangannya ia letakkan diatas konter kayu tersebut sambil menopang dagunya dengan telapak tangan. Masih melihat orang yang sama dengan tatapan yang sama.
Pemuda bersurai merah tersebut mulai berjalan ke arah konter. Sambil membawa nampan di kedua tangannya. 'Sepertinya ia kerepotan batin pemuda surai hitam tersebut sambil tersenyum.
"Tolong buatkan aku satu katsudon." Ujarnya kepada surai merah.
"Ya tunggu sebe-" kata-katanya terhenti saat melihat wajah orang yang baru saja memesan. Bibirnya mulai menyunggingkan senyum ceria dengan mata yang berbinar.
"Sousuke!" Serunya dengan nada ceria.
"Harusnya kau bilang kalau kau akan pulang hari ini!." Berseru dengan mata yang memancarkan kerinduan yang amat dalam. Tangannya menepuk bahu pemuda surai hitam itu pelan, sedikit bercanda.
"Maaf aku tidak sempat." Tertawa kecil sambil terus menatap wajah si rambut merah. "Kau tahu kan betapa sibuknya perusahaan ayahku sampai mengirim pesan singkat padamu saja aku tidak bisa." Tangannya meraih tangan pemuda yang baru saja menepuk bahunya. Menggenggamnya dan mencium tangannya. Menghirup dalam aroma yang sudah lama sekali ia rindukan.
Wajah pemuda manis itu otomatis memerah karena perlakuannya yang tiba-tiba. Bahkan merahnya menyambar ke telinga dan lehernya. Membayangkan betapa malunya ia diperlakukan seperti itu didepan umum. Kemudian menarik tangannya secepat kilat.
"A-ap-apa yang kau lakukan dasar bodoh!" Ia memberikan pertanyaan namun terdengar seperti pernyataan. Masih dengan wajah yang memerah. Kemudian membalikkan badannya mencoba menyembunyikan wajahnya.
Sousuke terkikik geli melihat reaksinya yang sangat manis.
"Rin, menginaplah di rumahku hari ini." Seru Sousuke. Mencoba agar Rin mau membalikkan badannya dan berhenti melanjutkan aksi malunya itu.
"Tidak akan!" Jelas dan padat.
Sousuke hanya tersenyum menanggapi ke-tsundere-an kekasih manisnya ini.
"Hey aku lapar, kapan katsudonnya sampai?." Mencoba mengganti topik agar pemuda surai merah itu mau membalik badannya. Karena kalau sudah malu seperti itu, biasanya ia tidak akan mau lagi menampakkan wajahnya sampai malunya hilang. Lucu memang, sifatnya yang kelewat tsundere itu membuat si surai hitam menyukainya.
"Ah maaf, Aku akan segera membawakannya untukmu." Dengan segera ia berlari kedalam dapur. Sesekali ia menabrak benda yang ada di depannya karena tidak memperhatikan jalannya.
'Berita hari ini. Pukul 10.30 siang tadi telah ditemukan seorang mahasiswa yang tergeletak di pinggir jalan daerah Hyogo perfektur Kansai. Dan tak lama kemudian ia bangun dengan keadaan yang sangat aneh...'
Mata emerald si surai hitam mulai melihat televisi yang ada di atas. Menempel di dinding sebelah kanannya.
'Mahasiswa ini menyerang orang-orang yang ada disekitarnya. Menyebabkan beberapa korban mengalami luka ringan.'
"Katsudon lezat tiba~" wajah pemuda surai hitam itu menoleh ke arah sumber suara. Rin meletakkan pelan piring yang berisi katsudon yang masih mengepulkan asap. Wajahnya kembali seperti biasa dengan senyum sumringah terpatri di wajah manisnya.
"Terima kasih ya." Tersenyum lembut kearah surai merah. Kemudian tangannya mengambil sumpit dan membelahnya. "Selamat makan." Mengambil sepotong katsudon dengan sumpitnya kemudian memasukkannya ke dalam mulut.
"Y-ya sama-sama. Makanlah." Senyumnya makin lebar saja walau hanya diberi senyum simpul dari pemuda surai hitam.
Perhatian Rin mulai teralihkan dengan berita di televidi. Sousuke yang masih melanjutkan makannya melirik kearah televisi.
Layar televisi menampilkan video amatir yang memperlihatkan seorang pemuda yang mengamuk dan menyerang orang yang yang ada disekitarnya. Urat diwajahnya tampak menonjol. Ditambah bola matanya yang berwarna putih membuatnya terlihat seram. 'Warga sekitar yang melihatnya mengatakan bahwa awalnya ia digigit oleh seekor anjing liar dibagian bahu. Kemudian warga yang melihatnya mencoba menolong mahasiswa tersebut dengan menyerang anjing liar itu. Tak butuh waktu lama, anjing liar itu pun mati karena dipukuli oleh warga yang melihatnya.'
Saluran televisi tiba-tiba saja diganti. Spontan mereka berdua menoleh. Seseorang dengan janggut tebal dengan santai memegang remot televisi dan mengganti saluran televisi, padahal hampir seisi restoran sedang menyimak berita barusan. Wajahnya terlihat malas dan asap rokok mengelilinginya.
"Paman! Padahal berita tadi seru. Kenapa kau menggantinya." Alis Rin mengkerut kesal. Kepala restoran ini memang kadang menyebalkan.
Pria berjanggut yang dipanggil paman barusan tidak mengindahkan perkataan Rin dan tetap memindahkan saluran televisi. Dan kemudian berhenti di salah satu saluran televisi.
'Hari ini, pukul 17.30 di perfektur Gifu telah terjadi keributan yang menyebabkan banyak korban luka ringan...'
Perhatian semua orang kembali terpaku pada televisi. Sousuke yang hampir menghabiskan makanannya kembali menoleh.
'Banyak orang yang mulai menggila karena keributan ini.'
Saluran televisi kembali diganti. Entah ada apa dengan tangan pria berjanggut ini. Terus mengganti saluran televisi dengan tidak jelas akan berhenti dimana.
Rin mulai bosan dengan tingkah kepala restoran itu hanya bisa memutar bola matanya kesal. Mengambil piring yang sudah kosong itu dan berjalan kearah dapur.
Kembali berhenti di salah satu saluran televisi. Terlihat seorang pria berjas hitam rapi sedang berbicara kearah kamera. Dengan pandangan serius ia berbicara.
'Kerusuhan telah terjadi dimana-mana. Virus mematikan telah menyebar di seluruh negeri. Tidak jelas sebab dari virus ini. Mereka yang terserang virus ini akan hilang akalnya dan menyerang orang yang ada di sekitarnya.'
Perhatian semua orang kembali teralihkan. Terdengar sirine ambulan dari kejauhan. Beberapa ambulan lewat dengan kecepatan penuh disusul dengan mobil polisi.
'Telah banyak korban luka karena virus ini. Kami, dari pihak pemerintah menghimbau untuk seluruh masyarakat agar melindungi diri. Dimohon untuk masyarakat tetap tenang dan tetap didalam rumah. Pemerintah akan segera menyelesaikan masalah ini sesegera mungkin.'
BRAAK
Dentuman keras terdengar didepan restoran. Salah satu mobil ambulan menabrak mobil warga sipil yang melintas. Dan tabrakan beruntun pun terjadi. Tiga mobil ambulan di belakang yang mengikuti saling bertabrakan satu sama lain.
Rin yang melihat kejadian itu membelalakan matanya, dan begitupun dengan semua orang yang ada disana. Terkejut dan tidak menyangka dengan apa yang terjadi di depan matanya.
Sousuke berdiri dari kursi dan hendak keluar melihat kejadian itu. Ia melihat seorang wanita keluar dari ambulan dan berlari kearah restoran. Langkahnya terhenti karena wanita tersebut masuk kedalam restoran dengan wajah panik. Wanita tersebut terjatuh di depan pintu kaca tersebut. Tangannya berlumuran darah seperti habis digigit.
'Dan...' televisi masih terus menayangkan berita tersebut. Namun perhatian semua orang masih terpusat pada wanita itu.
"Tolong! Kumohon.. hah.. tolong aku..." suaranya meringis kesakitan sambil memegangi tangan kanannya yang berlumuran darah. Ia mencoba menyeret tubuhnya yang terjatuh itu masuk kedalam restoran. Semua orang disana terlihat ketakutan dan enggan untuk menolong. Namun, Sousuke yang tidak tega melihat wanita tersebut melangkahkan pelan kakinya dan mendekati wanita itu mencoba untuk menolongnya.
'Semoga beruntung.' Acara televisi langsung berganti dengan acara lain. Menampilkan serial drama yang sempat terpotong berita.
Seorang pria terlihat berjalan tertatih-tatih ke arah restoran dari arah ambulan yang sama. Dan sedetik kemudian pria tersebut menyerang wanita yang sedang menyeret tubuhnya itu. Terlihat pria itu menggigit leher wanita tersebut.
Sang wanita teriak histeris. Seluruh pengunjung restoran pun ikut berteriak.
Sousuke yang melihat itu segera mencoba memisahkan mereka berdua. "Hey apa yang kau lakukan!" Sousuke menarik tangan pria tersebut. Namun, pria tersebut malah menyerang Sousuke dan mencoba menggigit lehernya. Diserang seperti itu ia langsung menahan bahu pria tersebut. Sousuke membalik paksa tubuh pria itu dan mendorong punggungnya ke lantai dan menahan kedua tangan pria itu dibelakang punggungnya mencoba menahan pria itu.
"Ada apa dengan pria ini, apa dia gila?" Sousuke mengerutkan dahinya kesal karena tindakan pria itu. Ia melihat pria tersebut memiliki ciri yang sama seperti yang ia lihat di televisi barusan. Urat wajah menonjol dan bola mata yang memutih. Ditambah lagi mulutnya yang berlumuran darah membuatnya terlihat mengerikan.
Tidak semudah yang ia bayangkan untuk menahan pria gila itu. Karena pria itu terus meronta dan teriak tidak jelas dengan suara yang serak.
Wanita yang terjatuh tadi bangun dengan cara yang aneh. Sedikit tertatih karena luka yang ia terima. Kepalanya yang menunduk dan rambut panjangnya yang menutupi wajanya membuat orang lain sulit melihat ekspresinya.
Perlahan wajahnya ia angkat dan menampakkan wajahnya. Urat wajah yang menonjol dan bola mata yang memutih sama seperti pria barusan. Sousuke sedikit membelalakan matanya melihat wanita tersebut mulai berjalan pelan kearah dirinya.
"Tolong aku... kumohon...". Wanita itu bergumam tidak jelas dengan ekspresi wajah yang kosong dan mulut menganga. Tangannya terulur kearah Sousuke dan seketika kemudian berteriak dengan suara serak yang sama seperti pria yang sedang ia tahan ini. Sambil berteriak ia berlari kearah Sousuke dan mencoba melakukan hal yang sama seperti pria barusan.
"Sousuke!" Rin menyerukan nama Sousuke saat ia melihat wanita itu akan menyerang Sousuke.
Sousuke benar-benar membelalakan matanya melihat wanita itu berlari kearahnya. Tubuhnya kaku dan tak bisa bergerak sesuai keinginannya.
BRAK!
to be continue...
halooooo~ ayem kumbeeek (padahal mah cuma up story sekali doang :v)
ini ff yg agak susah dimengerti ea kek hidup saya yg gk jelas ini :v
yah semoga yg udh baca suka *
