A Minyoon Story
Sudah beberapa menit berlalu sejak sang mentari menampakan diri begitu tinggi di langit berhias awan-awan lembut, menandakan jika malam sudah berakhir dan pagi menjelang. Harusnya, Jimin bangun dari ranjang. Menuju kamar mandi guna menyikat gigi dan mencuci muka sehingga tampilan wajahnya terlihat lebih segar setelah beberapa jam bergelut dengan bantal dan guling.
Namun apa daya, satu eksistensi yang meringkuk di pelukannya menghilangkan segala niatnya untuk membersihkan diri. Hanya untuk berlama-lama memandangi wajah manis sang pujaan hati yang masih betah bernaung di alam mimpi. Sekilas Jimin tersenyum, sembari melarikan tangannya ke helai lembut pemuda di pelukannya. Menyelipkan helai yang mulai memanjang itu ke belakang telinga, hingga wajah si pemuda manis tak lagi tertutupi.
Bisa Jimin lihat dengan jelas saat ini, bibir tipis pemuda itu terbuka sedikit. Membuat Jimin gemas setengah mati dan akhirnya menyematkan sebuah kecupan ringan di bilah merah tersebut sebelum tangannya beralih. Mengusap pelan pipi putih si pemuda yang nampak memerah akibat hawa dingin Air Conditioner. Terkekeh ketika si manis menggumam terganggu, dan semakin melesakan tubuhnya dalam pelukan Jimin.
"Ini hari sabtu, Jim. Jangan ganggu aku."
Jimin paham sekali. Pujaan hatinya ini selalu tidur larut malam lantaran terlalu asik bekerja dengan gubahan musik yang amat ia cintai. Maka dari itu, ia amat tak suka jika saat weekend acara tidurnya malah diganggu.
"I'm sorry, honey. Aku hanya mengagumi betapa cantiknya dirimu bahkan dengan mulut separuh terbuka seperti ikan." Dan Jimin dapat sebuah cubitan kecil di dadanya serta sebuah erangan yang begitu manis.
"Tidak baik menggoda orang pagi-pagi, Park Jimin." Si pemuda manis mendongak, dengan kelopak mata yang perlahan terbuka. Menampilkan butir bening hazel yang selalu Jimin kagumi tanpa cela.
"Morning, bae." Suara serak itu kembali berucap. Kali ini disertai senyuman yang membuat hati Jimin berdesir hingga ke dasar.
"Morning too, and i love you Park Yoongi." Bibir ber volume Jimin kemudian mendarat ke bibir tipis si manis. Memagutnya hati-hati. Menyalurkan kasih sayang membuncah untuk sang terkasih.
Dan pagi itu, diawali dengan sebuah pagutan indah dari dua insan yang saling mencinta.
- END-
Hanya sebuah karya super pendek yang ngalor ngidul :') dibuat akibat kekurangan asupan MinYoon :( ehehe
By the way, Saya pemula alias newbie gengs hehehe mohon dukungannya semuaa * maafin kalo cerita ini masih jauh dari kata sempurna ehe..
With love..
Z.
