Aku Padamu

Disclaimer : This story is mine

Summary : "Aku padamu, Uchiha Sasuke!" Lalu tatapan siswa dan siswi lain pun tertuju padanya. Ya, Haruno Sakura harus menanggung malu karena ulah Yamanaka Ino.

~~ Enjoy ~~

.

.

.

"Hei, forehead! Kau berani main Truth or Dare?" tantang seorang gadis barbie kepada sahabat-sekaligus teman sebangkunya. Nama gadis itu adalah Yamanaka Ino. Ia sangat bosan karena jam pelajarannya sedang kosong akibat Kakashi-sensei yang tidak datang mengajar, entah karena apa.

Selain itu, ia juga malas melihat sahabat pink-nya yang sedang memandangi layar gadgetnya. Apa lagi kalau bukan memandangi foto pujaan hatinya, si Uchiha Sasuke dari kelas sebelah. Apalagi, sahabatnya ini sedang memandangi foto Sasuke yang blur dan memamerkan ketiaknya saat ia sedang melemparkan bola basket ke ring. Foto ini Sakura ambil diam-diam sekaligus terburu-buru ketika Sasuke sedang berlatih.

"Baiklah. Ayo!" Haruno Sakura-nama gadis berambut pink itu.

Mereka pun memutar penggaris yang mereka pinjam dari teman mereka-karena tidak punya- dan memutarnya. Saat berhenti, penggaris itu mengarah pada Sakura dan Ino merasa sangat bahagia.

"Truth or Dare?" ucap Ino. Ia berencana menyuruh Sakura melakukan hal yang aneh-aneh. Mengapa ia yakin Sakura akan memilih dare kali ini? Ya, karena ia tahu Sakura akan bosan jika ia memilih truth, Ino akan bertanya berbagai macam hal mengenai Uchiha Sasuke.

"Dare." Tuh kan. Benar dugaannya. 'Aku memang sahabat yang peka,' ucap Ino dalam hati.

"Katakan 'Aku padamu, Uchiha Sasuke' di depan kelas. Dan tentu, sambil berteriak," ucap Ino sambil menyeringai.

"Hah?! Kau gila, pig? Kau jahat sekali padaku," ucap Sakura sambil menggerutu.

"Cepat lakukan sekarang! Atau... aku tidak akan menraktirmu lagi di kantin lima hari ke depan," ucap Ino tentang dare yang Sakura ajukan pada Ino dua hari yang lalu.

Dengan pasrah, Sakura bangkit dari kursinya dan menuju ke arah pintu kelasnya-demi makan gratis lima hari ke depan. Lalu, ia memejamkan mata dan menarik nafas panjang. Lalu ia meneriakkan,

"AKU PADAMU, UCHIHA SASUKE!!"

Sakura masih tidak berani membuka matanya. Dan benar saja, saat ia membuka matanya perlahan, tatapan siswa dan siswi yang yang sedang lewat mengarah padanya sambil berbisik-bisik. Bahkan bapak tukang kebun pun ikut menoleh padanya.

"Aku juga," ia mendengar suara bariton itu dari arah kanan. Dan ia reflek menengok ke kanan. Ia tertegun.

"Uch-Uch-Uchiha Sasuke?? Hah?!.. KYAAAAA!!!" -Inner Sakura menggila.

BRUK

-Sakura pingsan

-Ino menyeringai puas

.

.

.

FIN

.

.

.

Author's note:

Berakhir dengan tidak elitnya~~~ Gaje yak, wkwkwk.. Udah lama pengen up fict Sasusaku, tp nggak ada ide.. Baru aja dapet ide langsung jempol gue bekerja, :B

Semoga para readers suka yaaa..

.

.

.

Omake

"Oi, Yamanaka!" panggil Sasuke pada Ino yang baru datang dan melewati kelasnya.

"Ya?" jawab Ino sambil mengernyitkan alisnya. Sebabnya, Uchiha yang satu ini terkenal dingin dan kali ini Uchiha itu memanggilnya.

Masa iya, Sasuke mau menyatakan perasaan padanya? Lalu si forehead bagaimana? 'Iya sih, aku ini cantik. Tapi masa iya aku nikung sahabatku sendiri?' batin Ino tinggi hati.

"Buat Sakura menyatakan perasaannya padaku. Hari ini juga," Uchiha itu berkata pedas.

"Hah?!" ia rugi karena terlalu tinggi hati. Memang Uchiha itu pikir dirinya apa? Pembantu? Secantik ini tampang-tampang pembantu begitu?

"Aku punya nomor Shimura Sai," ucap pemuda itu datar, sambil berlalu masuk ke kelasnya.

Ino pun melanjutkan perjalanannya menuju kelas untuk menemui sahabat tercintanya yang secara tidak sengaja akan mempertemukannya dengan calon imamnya.

"Shimura Sai," ucap Ino berulang-ulang sambil tersenyum-senyum tanpa memedulikan tatapan orang lain yang memandangnya jijik.