Jongin menatap sosok gadis cantik di depannya dengan pandangan heran.

" Jongin, aku titip ini. Berikan pada Sehun dan bilang terima kasih padanya, oke? " Kata gadis itu riang sambil mengulurkan tangan putihnya yang memegangi buku setebal 7 centi ke arahnya.

" Kenapa Aku? " Jongin mengarahkan telunjuk panjangnya hingga menyentuh dagunya sendiri. " Kenapa tidak langsung kau berikan ke Sehun saja? " Lanjut Jongin sambil menatap teman wanitanya itu bingung.

Gadis kitten bername tag ' Jiyeon Park ' itu memajukan tubuhnya dan berbisik ditelinga Jongin.

" Jongin, kupercayakan ini padamu " Gadis itu berhenti sejenak sebelum kembali melanjutkan, " Aku hanya sedikit malu, kau tau kan maksudku. " Gadis bermata kucing itu kemudian menjauhkan tubuhnya, menggerak-gerakkan kakinya dengan gusar.

" Sebenarnya aku tidak ingin putus dengan Sehun, jadi aku membuat alibi untuk .. dengan cara meminjam bukunya. Sehun bilang aku harus mengembalikannya hari ini karena dia membutuhkannya. Dan lihat, sekarang Sehun tidak ada di kelas. Jadi, aku titipkan padamu, ya Jongin? " Katanya cepat kemudian berlalu pergi saat melihat guru melintas di depan kami.

" Oh Sehun, ya? Tapi kan aku tidak dekat dengannya, bicara pun tidak pernah " Gumam Jongin lirih sambil berjalan memasuki kelasnya, 12-C.

Because of Book
Lusiana

Character belongs to They God, His Self, They Mom, They Agency, and They Fans

WARN: BOYS LOVE, YAOI, OOC, Newbie, Cerita abal, bahasa sesuka hati.

Pairing: HunKai

Genre: School-Life, Friendship, Romance{?}. Tentuin sendiri aja.

Rating: T

Kim Jongin, pemuda biasa yang bersekolah di Seoul high school. Jongin tidak terkenal, meskipun ia orang yang ramah tetap saja banyak siswa- siswi yang tidak mengenalnya. Sekarang ia duduk di kelas 12-C, semua temannya berbeda mulai sekarang.

Ini sudah ke- sebulan Jongin di kelas 12-C. Ia akrab dengan beberapa siswa saja, siswa yang lainnya sibuk dengan temannya sendiri- sendiri.

.

.

.

Jongin menatap buku bertuliskan bahasa asing – yang Jongin sendiri tidak mengerti maksudnya- di tangannya. Mata bulatnya melirik kearah bangku pojok kanan depan. Disana ia dapat melihat bangku kosong yang hanya terdapat tas yang tergeletak malang di bawah meja, Penghuni- nya mungkin sedang membolos atau apa, Jongin tidak tahu.

Sehun memang siswa cerdas meskipun ia sering membolos saat jam pelajaran. Jongin baru pertama kalinya sekelas dengan Sehun. Ia tidak pernah berkomunikasi dengan Sehun. Bukannya tidak berani, Jongin hanya canggung saat Sehun selalu berekspresi datar setiap di sapa para gadis. Sehun memang cukup tampan, dia juga populer diangkatannya maupun angkatan adik kelasnya.

Jongin kembali mengingat teman dekatnya tadi yang menyuruhnya memberikan buku setebal 7 centi pada Sehun. Namanya Jiyeon, dia mantan kekasih Sehun saat pertengahan kelas 11. Entah kenapa Sehun tiba- tiba memutuskan Jiyeon saat mereka sedang menghadapi Ujian kenaikan kelas.

Saat pergantian jam pelajaran, Jongin melihat pemuda berkulit pale masuk dengan kedua tangan berada di saku dengan pandangan datar- nya. Pemuda berkulit tan itu melirik ke seluruh penjuru kelas saat mengetahui kelas tiba- tiba menjadi hening. Kemudian ia menghela nafas saat diam- diam para siswa- siswi memotret Sehun di pikiran mereka ataupun di ponsel mereka. Jongin kemudian mengambil buku titipan yang berada di kolong mejanya, ia hendak berdiri dan menghampiri Sehun sebelum sosok tampan itu balik menatapnya dingin.

Jongin kembali duduk saat ia tiba- tiba menjadi gugup hanya dengan bertatapan dengan pemuda berkulit pucat yang kini tengah asik membaca buku di bangku paling depan. Jongin terus memperhatikan pemuda albino itu sampai seorang guru berkacamata masuk kekelasnya dan mulai menerangkan.

Pemuda berbadan indah itu memantapkan dalam hati bahwa ia akan memberikan buku titipan Jiyeon itu pada Sehun saat jam istirahat.

. . .Lusiana.

Jongin mengecek ponsel-nya saat ia merasakan getaran di saku celana seragamnya.

From: Jiyeon

' Jongin, kenapa belum kau berikan? Sehun menagihnya lewat SMS padaku tau! '

Jongin kemudian sadar atau tidak berpikiran jika Sehun masih sering meng-kontak mantan- mantannya. Menggelengkan kepalanya berulang kali, sebelum membalas 'maaf, aku lupa' sebagai jawaban ampuh agar temannya itu tidak marah padanya.

Jongin kemudian menoleh ke bangku depan dan lagi- lagi mendapati bangku Sehun yang kosong. Ia mengedarkan pandangannya dan mendapati jika kini kelas sedang sepi. Pemuda manis itu menghela nafas, keluar kelas sambil membawa buku Sehun ditangannya. Secara tidak sengaja ia melihat kertas memo kecil berwarna biru cerah terjatuh dari dalam buku. Jongin mengulurkan tangannya dan melihat di kertas memo itu terdapat gambar sepasang kekasih menghadap belakang yang bergandengan tangan.

' Eh? Apa ini laki- laki dan perempuan? Kenapa rambutnya pendek semua? '

Jongin membalik kertas memo ditangannya. Disana terdapat tulisan.

' Sehun dan Jongin '

Seketika mata sayu itu membulat membaca tulisan namanya dan Sehun berada di kertas memo itu. Jongin kemudian kembali duduk di bangkunya. Meletakkan buku Sehun di atas mejanya, lalu mulai membalik- balikkannya.

DEG

Jongin semakin melebarkan matanya saat melihat banyak sketsa dirinya di dalam buku Sehun. Meskipun awalnya Jongin sedikit tidak yakin jika itu memang dirinya, tapi entah mengapa gambar tersebut sangat mirip dengan- nya. Jongin tetap membalikkan bukunya cepat- cepat hingga kehalaman terakhir. Disana tidak ada gambar, tetapi terdapat tulisan tangan yang rapi.

Kenapa kau tidak pernah menyapaku?

Kenapa kau begitu ramah pada orang lain tetapi melihat kearahku pun seolah kau takut.

Apa sebegitu buruknya aku dimatamu, Kim Jongin?

" Sebegitu senangnya kah kau membaca buku orang lain? " Jongin tersentak saat sebuah suara mengagetkannya dari lamunannya tentang Sehun. Ia mendongak, menatap seseorang yang kini menatapnya dengan pandangan datar. Buru-buru Jongin menutup buku di atas mejanya.

" M-maaf, A-ku hanya.. tidak sengaja " Jongin memelankan suaranya di akhir kalimat. Tangan berjemari lentik itu dengan gemetar terulur memberikan buku titipan Jiyeon pada Sehun.

" Kim Jongin " Sehun mengeluarkan suara bass- nya yang membuat Jongin seketika mendongakkan kepalanya yang sedari tadi menunduk takut.

Sehun tersenyum kecil, " Kau sudah tau semuanya, kan?. "

TBC/ END

Saya tidak tahu ini mau di lanjutin apa tidak soalnya kan di END-in disini juga bisa. Ini sih terserah reader mau lanjut apa udahan disini.

Oh, Hallo. Lusi imnida. Ini FF HunKai pertama saya lohh. Yang berkenan silahkan Review~~

9/25/2015

.Lusiana.