"Oh My School"

Yuki-chan haruharu

.

B2ST fanfiction

.

Pairing : KiSeung, 2JUN, DongSeob (B2ST)

Other Cast: Jihyun dan HyunA (4MINUTE) entah akan ditambah lagi atau tidak untuk other cast ini.

Genre : Romance, Humor

Rating : T

Disclaimer : B2ST member belongs to God and their self, but special for Doojoon and Yoseob they're belongs to ME—Yuki— hahahaaaaa *ketawalebayalaWoonie*

And this ff belongs to ME too

.

Warning : Typo(s), OOC, YAOI, BL/BoysXBoys, Yadong akut, garing, penggantian marga–yang maksain abis—, dll. Semoga readers ga muntah ya membaca fict saya ini! XD

.

.

.

Don't Like? Don't Read!

.

.

Enjoy with my fict^^

.

Terlihat dari ufuk timur matahari sudah mulai menampakan sinarnya dan tak bersembunyi lagi. Burung-burung pun terdengar cerewet melantunkan ucapan selamat pagi tak hentinya kepada seorang namja tampan yang kini masih terbuai dengan mimpi diranjang kesayangannya seraya memeluk erat bantal dan guling kekasih setianya pada pagi itu.

"Uuukh," lengkuhan tak nyaman keluar dari mulut namja itu saat seorang namja cantik dihadapannya menyibakkan tirai biru disampingnya. Mempersilahkan sinar matahari memasuki ruangan itu melalui celah-celah tirai.

"YAAKKK! Kikwang-ah apa kau ini sudah bosan sekolah?" sang namja cantik tersebut memperingatkan dongsaengnya agar cepat sekolah dan tak lagi bergulat dengan bantal serta guling dan orang itu tak lain dan tak bukan adalah Lee Junhyung seorang mahasiswa jurusan seni grafis di salah satu University terkenal di Seoul sekaligus hyung dari Lee Kikwang.

"Ah, iya iya aku akan sekolah." Ucap namja tampan itu sambil berjalan sempoyongan menuju kamar mandi dengan tangan yang mengucek-ngucek matanya.

"BRUUUKKK!" terdengar suara seperti benda besar yang jatuh menghantam lantai, oh tidak bukan benda tapi lebih tepatnya adalah manusia yang tak lain yaitu Lee Kikwang dongsaeng-nya yang sudah terkapar tak bernyawa *Ooops!* maksudnya tak sadarkan diri, *digebukin masal sama B2UTY*(autor tiba-tiba nongol) karena menabrak pintu kamar mandi yang tak sengaja dibuka dari dalam oleh dongsaeng perempuannya HyunA.

"Oppa, are you okay?" nada polos dengan wajah tanpa dosa itu bertanya sok Inggris pada kakaknya.

"..." Tak ada jawaban yang keluar dari mulut namja tampan nan manis itu. Tiba-tiba Junhyung berlari mendekati dongsaeng bungsunya sambil menatap pasrah.

~Beberapa menit kemudian~

Kikwang mulai memerjapkan matanya. "Apakah ini surga tuhan? Tapi kenapa masih ada hyung cerewet ini," protesnya dan menghasilkan sebuat jitakan yang mendarat mulus dikepala malangnya.

"Pabboya! Kau ini belum mati bodoh!" Teriak sang hyung yang berhasil membuat Kikwang menatap Junhyung sempurna dengan tatapan takut akan dimakan oleh hyung-nya itu sambil menutup telinganya rapat-rapat dengan kedua tangannya. HyunA dongsaeng bungsunya yang melihat kejadian itu hanya terkekeh pelan di ambang pintu.

"Waahhh sudah jam setengah 7!" teriak Kikwang frustasi sambil mengacak-ngacak rambutnya saat melihat jam yang bertengger manis di dinding. Ia pun segera bergegas menuju kamar mandi tanpa memperdulikan hyung-nya yang sudah memukul kepala malangnya itu.

~Lapangan Sekolah(?)~

Semua siswa-siswi menyanyikan lagu kebangsaan saat penaikan bendera dengan berbagai jenis macam suara yang terdengar dari mulut mereka. Yoseob siswa yang masih duduk di kelas 11 ini menyanyikan lagu kebangsaan dengan suara emasnya dijajaran paling belakang dari barisan, padahal tubuhnya kurang tinggi atau lebih tepatnya pendek. *author miris ngetiknya, kasihan Seobie T.T*

~At the same time~

Kikwang berlari tergesa-gesa menuju sekolahnya karena hyung-nya tak jadi mengantarnya cause because motor vespa kesayangannya itu ngadat berat—biasa faktor usia ckck— #ditendang Junhyung. Ia terus berlari sambil ngomel-ngomel sendiri dijalan sampai-sampai menabrak seorang namja didepannya hingga pantat sexy namja tersebut mengecap kerasnya aspal jalanan.

Saat Kikwang membalikan tubuhnya menghadap namja itu ia pun seketika mematung melihat sosok itu dengan mulut nganga, mata melotot seperti mau keluar dan air liur yang hampir saja menetes disela-sela bibir sexy-nya.

"Kikwang-ah, mengapa kau menatapku seperti itu?" tanya namja berhidung mancung bak ala 'Onta Arab'(?). Membuat Kikwang tersadar dari lamunan anehnya dengan seringaian yang menghiasai wajah tampannya.

"Ekspresimu sangat berlebihan," namja itu pun memasang tampang datar tak perduli sambil membereskan buku yang berserakan di jalanan.

'Huh, kau tidak tahu saja apa yang baru saja kulihat' batin Kikwang dalam hati sambil senyum-senyum sendiri.

"Dongwoon-ah seleting celanamu terbuka. Nanti punyamu itu masuk angin lho," celetuknya santai dan langsung membuat Dongwoon sweetdrop dengan wajah yang memerah seperti kepiting rebus. Ia pun berjalan so cool mengabaikan keadaan Dongwoon yang malang.

Saat melihat satpam sekolahnya hendak menutup pintu gerbang Kikwang berlari slow motion dengan tangan yang mencoba menggapai pintu gerbang—padahal gerbangnya hanya berjarak dua meter saja (=_=')— Dongwoon mengikutinya dari belakang dengan berjalan lebih santai dan wajah yang so cool-nya itu. *jadi inget lagu SISTAR n_n* #plakk

"Ahjusshi... jangaan ditutup... gerbangnyaaaaaaaaaaaaa..." teriak namja tampan itu histeris dan dengan gaya lari show motion menuju gerbang sekolah. Si magnae hidung mancung itu hanya cengo melihat Kikwang bertingkah over acting a.k.a lebay.

"Hyung, please deh gak usah lebay getoohh!" seru namja yang dijuluki 'Prince Arabic' itu dengan wajah sedikit melirik ke arah sahabatnya kemudian menggelengkan kepalanya.

"Ah, diem lu onta! Gue ga lebay TAHU!" protes Kikwang gak terima dikatain lebay sama si 'Onta Arab' satu ini.

"Dasar kalian ini, makanya jangan telat. Sana cepat masuk, upacara sudah dimulai!" untung aja ahjusshi ini masih berbaik hati mau membukakan pintu maafnya—sekaligus pintu gerbang— untuk dua makhluk tuhan yang tampan namun sedikit 'bodoh' ini.

Saat dilapangan tempat upacara Kikwang tidak sengaja menabrak seorang namja dihadapannya. "Aisshh!" rintih namja manis itu seraya memegangi lengannya yang ditabrak oleh Kikwang. *perasaan Kikwang nabrak mulu yah? Kasihan, ckck*

"YAAKK! Apa kau tak punya mata, eoh?" teriak namja itu dengan keras tanpa menatap Kikwang. "Ah, mianhae. Aku tak sengaja menabrakmu. Josseohamnida, gwaenchana?" Ucap Kikwang sambil membungkukkan tubuhnya sembilan puluh derajat kearah namja didepannya.

'Aigo tampan sekali namja ini! Apa dia sudah punya pacarkah?' batin Yoseob, namja manis itu saat ia menatap Kikwang dari ujung rambut sampai kaki sampai-sampai matanya mau keluar dari tempatnya(?)

"Ah, ne.. g-gwaenchanayo. Yo-seob… Yang Yoseob imnida," ucapnya terbata dan tanpa sadar Yoseob mengulurkan tangannya untuk berjabat dengan Kikwang dan… mulut yang sedikit membuka alias nganga. 'Astaga, ada apa dengan namja ini? Apa dia gegar otak setelah kutabrak?' pikiran bodoh Kikwang terlintas sempurna dikepalanya. Padahal mana mungkin hanya ditabrak lengannya dapat meyebabkan gegar otak(?) bodoh sekali.

"Mwo? Mworago? Apa kau sedang meminta berkenalan denganku?" tanya Kikwang datar. Membuat Yoseob merubah wajahnya menjadi asem. 'Aish… namja ini. Apa dia menghinaku? Aku kan hanya…'

"Ah.. sudahlah. Sebaiknya kau berkenalan saja denganku. Dongwoon, Son Dongwoon imnida." Ucap namja berhidung mancungbak orang arab yang tersesat di Korea sembari menyambar tangan Yoseob dan... lebih tepatnya seperti menggenggamnya. *wah cari-cari kesempatan dalam kesempitan tuh Dogwoon* XD

"ne," jawab Yoseob singkat dengan senyum yang kiranya dibuat-buat, mungkin?

"hey! Kalian ini bukannya khitmat, ucapara ini penaikan bendera negerimu bodoh! Hormatilah sedikit!" teriak Yoon songsaengnim tepat ditelinga Dongwoon menggunakan toa masjid(?) dan langsung menjadi pusat perhatian diantara siswa-siswi yang berada dilapangan luas itu. *hmm, poor Woonie!*

"Aww, ampuuuuuuuunnnn. Aku minta maaf," Dongwoon yang langsung sujud di kaki Yoon songsaenim membuat Kikwang dan bahkan semua yang berada di lapangan menatapnya cengo. Ya, karena sikapnya berlebihan tentunya. Memang ya, dua orang ini tak ada bedanya. Sama-sama berlebihan alias lebay walau sama-sama tampan.

"Yakk! Dongwoon kau ini apa-apaan, hah? Sudah berdiri. Jangan membuatku malu seperti ini." Doojoon setengah berbisik disebelah telinga Dongwoon. Agak malu sih dengan kelakuan dongsaeng semata wayangnya ini tapi ya mau apa dikata namanya juga adik satu-satunya.

"Lagian hyung sendiri yang bentak aku tadi, mana pake toa masjid lagi, jangan-jangan itu nyolong yah?" sahut Dongwoon dengan wajah curiga. Yah soalnya mau gimana lagi face Doojoon itu memang udah mirip tukang nyolong toa mesjid menurutnya. *dasar dongsaeng kurang asem =.=*

"Dasar onta nyasar, mana mungkin aku nyolong? Ini kan Cuma minjem doing! Weeekkk," sang hyung hanya menjulurkan lidahnya menanggapi perkataan dongsaengnya yang kelewat jujur(?) "Sudah masuk saja sana, upacaranya jadi bubar kan gara-gara kamu Onta, sana hushh… husshh.. husshh" Doojoon menyibak-nyibakkan tangannya hendak mengusir sang adik yang membuat dirinya puyeng tujuh belas keliling(?) *dikata ayam kali yah ntu Woonie, kan dia itu Onta!* #plakk XD

"Yaudah.." dengan santai Dongwoon segera beranjak dari tempatnya sujud(?) tadi menuju kelasnya. Tentunya tidak bersama Kikwang, karena walau mereka bersahabat tapi mereka berada di kelas yang berbeda jadi mereka berjalan sendiri-sendiri deh menuju kelasnya masing-masing.

Semua siswa-pun pergi dari lapangan sekolah. Membubarkan diri mereka untuk menuju kelas masing-masing. Tak terkecuali Dongwoon, Kikwang, dan Yoseob yang berjalan menuju kelasnya.

Ketika Kikwang sampai di tangga lantai kedua sepasang matanya tak sengaja menemukan sesosok namja cantik yang tak pernah ia lihat selama ia bersekolah di Byeong Jeom High School ini dan ia sedang membereskan lembaran kertas yang berserakan di lantai. Ia pun menghampiri namja itu hendak membantunya.

"Butuh bantuan?" tawar Kikwang dengan suara lembutnya pada sosok namja yang terduduk di lantai. "Tidak usah! Aku tidak butuh bantuan siapapun!" namja itu malah menolak mentah-mentah tawaran baik Kikwang dengan nada ketus tanpa sedikitpun menatap asal suara yang menawarkannya bantuan.

'Cih, kenapa sih ini orang? Ditawarin bantuan malah ketus gitu!' raut wajah Kikwang yang semula manis berubah jadi asem, seasem ketek Doojoon songsaengnim sambil menatap tajam namja dibawahnya itu. "Udah kamu mau ngapain lagi sih disini? Kka…" sahutnya lagi dengan nada ketus yang tidak jauh berbeda dengan perkataannya sebelumnya.

"Ok ok, fine. Aku pergi." Kikwang-pun menyerah mengangkat kedua tangannya dan pergi dari hadapan namja ketus namun cantik itu. "Dasar namja aneh!" gumam Kikwang sambil berjalan meninggalkan namja itu bergulat dengan kertas di lantai.

TET!

TET!

TET! *bunyi bel masuk kelas ceritanya* XD

Kikwang memasuki sebuah ruangan yang diketahui adalah kelasnya. Ya di kelas XII-A yang terletak di lantai empat gedung sekolahnya berada dan sekaligus kelas unggulan dari sekolah itu. Berbeda dengan Dongwoon—'Onta nyasar itu'— yang berada di kelas terendah yaitu XII-H dikarenakan kemalasannya dalam belajar sama seperti mukanya yang malas itu. Namun jangan dikira dia tak berbakat apa-apa ya, dia itu adalah siswa tertampan di sekolahnya dan juga atlet di bidang basket. Seorang Womanizer sekaligus Manizer yang dikagumi seluruh siswa maupun siswi di Byeong Jeom High School ini. Dia juga pernah menjuarai kejuaraan basket se-kabupatan(?) bersama tim-nya. Ok ok kembali ke masalah Kikwang, jangan ngomongin aib Dongwoon mulu ah––KASIHAN! Woonie malang T.T––

Seperti biasa Kikwang selalu duduk dibangku paling pojok dibelakang barisan paling kanan. *ih Kwangie mojok mulu(?)* Kali ini suasana kelasnya sangat berbeda. Bahkan yang biasanya Yoon songsaengnim selalu datang tepat waktu ia malah telat sepuluh menit dari bel sekolah yang sudah berbunyi.

"Annyeonghasimnikka." Sapa seorang namja tinggi dan tampan yang memasuki ruangan kelas Kikwang –Doojoon songsaengnim

"Annyeonghasimnikka saengnim." Jawab seluruh penghuni XII-A serentak membalas sapaan ramah dari songsaengnim tampan mereka dan tak terkecuali Kikwang. Namun raut wajahnya sedikit berbeda, Kikwang menyerkitkan alisnya begitu melihat sosok namja cantik yang berjalan mengikuti saengnim-nya dari belakang. Dan masih dengan wajah datar dan… gusar namja cantik itu mengikuti langkah Doojoon songsaengnim masuk ke dalam kelas barunya.

"Perkenalkan ya dia ini adalah murid baru di kelas ini. Dia adalah pindahan dari Seoul, kalian harus bersikap baik padanya dan membuatnya nyaman di sekolah ini, ok?" kalimat pertama yang terlontar dari mulut Yoon songsaengnim tentang namja disamping kirinya saat ini. "Ayo silahkan kau perkenalkan dirimu sendiri pada teman-teman barumu ini." Lanjutnya lagi, menyuruh namja itu memperkenalkan dirinya sendiri.

"Annyeonghaseyo. Jang Hyunseung imnida." Ucap namja itu singkat tanpa ekspresi di wajah tampan dan cantiknya(?) itu.

"Sudah? Hanya segitu saja Seungie?" Yoon songsaenim menatap namja yang diketahui namanya Hyunseung itu dengan raut wajah bingung plus alis yang mengangkat sebelah dan mulut yang menganga tidak terlalu lebar. *Sungguh sempurna pemandangan itu! ( –_–")*

"Iya. Memangnya aku harus berkata apa lagi songsaengnim? Hn?" Hyunseung bertanya dengan kepala yang sedikit dimiringkan ke kiri dan menatap Yoon songsaengnim.

"Ah, baiklah jika hanya segitu perkenalanmu." Balas songsaengnim tampan itu masih dengan raut wajah sedikit… ah tidak 'banyak bingungnya'.

"Hyunseung kenapa kau pindah ke sekolah kami? Padahal kan kau dari Seoul dan juga sekolah disana lebih bagus dan banyak yang favorite?" tiba-tiba salah seorang siswi berteriak mengajukan pertanyaan itu pada murid baru dihadapannya dan siapa lagi kalau bukan Sohyun—siswi cerewet yang selalu ingin tahu dan juga sahabat dongsaeng Kikwang, HyunA—

"Iya itu benar, kenapa kau pindah ke sini? Pasti ada alasan khusus kan mengapa kau pindah kemari?" kali ini Kikwang juga angkat bicara karena tak dipungkiri ia juga penasaran terhadap namja cantik itu.

"….." tiba-tiba raut wajah Hyunseung berubah, yang semula datar menjadi sedikit tersentak kaget dan ada raut kesedihan di wajah cantiknya.

.

.

TBC

.

.

Yuki's note:

Okay readers semua maaf yak kalau masih banyak kesalahan mulai dari cara pengetikkan atau OOC sekalipun. Yuki ini masih newbie, author abal-abal, masih junior. Jadi mohon dimaapkan saja yah kalau banyak salah *kayak idul fitri maaf-maafan (._.a)*

Mohon kasih saran dan masukan dari para readers ya,, itu sangat berguna untuk membuat Yuki lebih baik dan baik lagi.

Akhir kata Review please ya readers^^ *kecup basah plus peyuk semua readers* XD