Kita hanya sekedar berpisah
Itu bukan berarti kita akan terpisah
Kau hanya perlu menunggu
Dan kita akan kembali bersatu
.
.
.
.
.
.
.
.
.
My Litle Familly
ChinaraSakiosan
.
.
.
.
.
.
.
Rate M
Miss typo
Terlihat gadis berhelaian merah muda yang berjalan tenang dengan seorang anak kecil beramut hitam dengan kacamata merah bertenger manis dihidung mungil nya. Anak yang kira-kira berusia tiga setengah tahun itu dengan setia menggandeng tanggan ibu nya.
Berjalan dengan tenang menuju salah satu kedai makan langganan yang akhir-akhir ini menjadi salah satu kedai favorit kedua ibu dan anak tersebut. Kedai yang bertempat tak jauh dari Apartement yang kini mereka tempati.
Jalanan konoha sekarang terlihat ramai dengan pejalan kaki yang memanfaatkan hari liburnya sekedar menikmati akhir pekan.
Setelah sampai dikedai langganan nya mereka segera menempatkan diri dimeja dekat jendela. Karna wanita itu inggin gadis kecilnya menikmati akhir pecan yang memang jarang ia nikmati. Denggan riang ia segera memesan menu yang biasa ia pesan tentunya dengan ekstra tomat untuk gadis kecilnya.
Tak lama kemudian pelayan datang membawa pesanan mereka. Menu sarapan khas makanan Amerika yaitu kentang goring dengan telur mata sapi dan daging disajikan dengan teh hijau yang masih hangat ,sedangkan menu makan putrinya yaitu tomato soup dengan kentang goring disajikan dengan the hangat tak lupa dengan jus tomat tentunya.
Walau ia bisa dibilang pandai dalam memasak kini ia sengaja memilih makan dikedai langganannya dikarnakan toko bungga tempat milik teman nya—Ino sekaligus tempatnya bekerja akhir-akhir ini tenggah banyak pelanggan. Jadi karna itu ia memilih untuk makan diluar sekaligus menghabiskan waktunya dengan putrinya.
"Kenapa tidak dimakan Sarada" Tanya Sakura. Melihat makanan anak nya yang hanya dipandangi tanpa disentuh membuat ia bingung
"Aku hanya tidak inggin,ma" JawabSarada. Terlihat ada sesuatu hal yang tenggah menggangu fikiran gadis kecilnya sampai tak berselera dengan makananya
"Baiklah sekarang Sarada inggin makan apa " lanjut Sakura
"Aku sedang tidak inggin makan,ma. Aku.. " Ucapan Sarada terpotong ketika melihat ponsel mamanya bergetar. Sakura segera mematikan ponsel nya ketika ucapan Sarada terputus. Tanpam melihat siapa yang menelfon terlebih dulu.
"Ada apa Sarada" lanjutnya. Ia melihat Sarada menundukan kepala. Setelah itu,dengan dahi berkerut ia mencoba menangkap apa yang sedang difikirkan oleh sarada dengan hati-hati ia bertanya
"Apa tentang pindah" Tanya Sakura.
"Ya,apakah perlu,ma" jawab gadis itu sepert berbisik
"Ya"
Inggin sekali ia menjawab seperti itu tapi nyatanya lidah nya lebih unggul dibandingkan fikiranya. Dengan insting keibuan nya ia mencoba berbicara dengan gadis kecil nya
"Apa Sarada tidak inggin "Sakura bertanya
"Bukan…tapi Kei-nii"
Setelah Sarada menjawab itu Sekarang ia tau masalah nya. Jika ia boleh jujur ia juga amat menghawatirkan hal tersebut. Salah satu anaknya yang kini bersama ayah nya yang juga ayah kandung Sarada. Siapa lagi selain suaminya atau bisa dibilang Mantan suami nya. Yang kini tengah bersama keluarga barunya dan juga putra sulung nya Kei yang ikut bersama ayahnya.
Setelah perceraian nya dengan mantan suaminya yang merupakan seseorang dari keluarga terpandang salah satu pemibisnis muda yang tenggah mencapai puncak kejayaan nya walau masih dibilang muda. Dan menikah dengan seorang gadis sayangnya gadis tersebut merupakan anak pegawai swasta disalah satu perusahaan Perdebatan senggit akhirnya mereka berhasil menikah Walau begitu pernikahan mereka amat ditentang oleh keluarga suaminya karena menurut mereka ia tak pantas untuk bersanding dengan keluarga yang amat jauh degan ekonomi keluarganya yang bisa dibilang pas-pasan.
Gunjingan sering ia dengar secara terang-terangan dari keluarga suaminya. Tetapi walau demikian ia akan mencoba untuk sabar dalam menghadapinya.
Dalam awal pernikahan mereka tak ada satu pun keluarga suaminya yang datang. Pernikahan sebagian besar diwarnai oleh keluarga Sakura dan juga teman-teman mereka. Akan tetapi acara tersebut berjalan lancar
Waktu itu mereka sepakat membuat pesta pernikahan kecil-kecilan disalah satu gedung tanpa siapapun tau termasuk publik. Setelah pesta selesai mereka pindah kerumah Sasuke yang merupakan hadiah pernikahan mereka
Tetapi setelah lima tahun membangun bahtera rumah tangga dan dikaruniai putra dan putrid yang manis, akhirnya pernikahan mereka kandas dikarnakan perjodohan konyol antara mantaan suaminya dengan salah satu keluaraga yang berkeja sama dengan perusahaan Uchiha.
Persiadangan diadakan tertutup dengan Sasuke Uchiha—Mantan suaminya. Yang tidak datang saat persidangan ,tetapi hal tersebut tak menggangu jalannya persidangan dengan hak asuh Kei yang berada ditanggan Sasuke dan Sarada berada ditangan sakura. Akhirnya kedua keluarga sepakat.
Setelah itu ia segera Bergegas meninggalkan rumah nya dengan membawa putrinya tentunya. Ia sama sekali tak melihat Sasuke ketika sampai, tetapi ibu mertuanya lah—Mikoto Uchiha yang ada disana. Dengan sedikit tergesa ia segera menggambil tas berukuran sedang dan memasukan bajunya yang Ia bawa pada awal pernikahan mereka ia tak membawa baju mahal yang suaminya berikan, dan membawa baju Sarada seperlunya karna ia berfikir akan membelinya nanti. Dan hal yang kini ia perlukan adalah memanggil taksi dan menghampiri anaknya
Dengan wajah ceria ia menghampiri kedua anak nya yang semenjak pagi ia tinggali dirumah ini
"Hei, kalian sedang apa hmm…?" Tanya Sakura, melihat kedua anaknya bermain memunggunginya
"Mama,mama" keduanya kompak berlari menerjang Sakura dengan pelukan. Dengan wajah ceria mereka menceritakan harinya dengan membangun puzel dan membangun istana menggunakan balok-balok beraneka bentuk. Setelah menghabiskan waktu cukup lama, pelayan datang memberitaahukan jika taksi yang dipesanya sudah datang
"Sayang, sini peluk mama" ajak Sakura
Dengan senang hati Kei berlari kearahnya memeluknya dengan erat. Karna pada dasarnya sifat Kei memang menurun darinya ceria, dan menyukai makanan manis. Tetapi lain hal nya dengan Sarada sifat nya lebih dominan kepada ayah nya pendiam dan membenci makannan manis tetapi amat menyukai tomat.
Kei mempunyai rambut berwarna hitam dengan bola mata yang sama seperti dirinya. Sedangkan Sarada ia juga mempunyai rambut yang sama seperti kakanya akan tetapi bola matanya berwarna sama seperti Sasuke. Hanya saja Sarada menggunakan kaca mata karna anak itu lahir prematur
Dengan wajah imutnya Sarada berlari kearahnya sama seperti apa yang kakanya lakukan. Ia mencoba memeluk anak-anaknya selama mungkin jika bisa karna dirinya amat mencintai keduanya lebih dari apapun
Dengan sangat terpaksa ia melepaskan pelukannya setelah mendengar suara deheman dari ibu mertunya yang tengah berdiri dipintu tempat bermain anak-anaknya.
"Sarada,Kei ayo" dengan cekatan ia mengendong sarada dan mengandeng Kei ditangannya. Jika bukan karena pembagian hak asuh ia akan dengan senang hati segera membawa anak-anaknya pergi dari sini
Setelah sampai diteras ia segera memerikan tas nya kepada supir taksi untuk dibawa dibagasi
"Mama,kita mau kemana" suara Kei mengintrupsi dirinya yang kedapatan tangah melamun
"Sayang mama harus pergi" kata Sakura
"Kemana…"mata bulat itu kini berkaca-kaca
"Mama,harus memantu bibi Ino menjaga toko bungganya. Kei sayang mama kan" melihat anggukan putranya ia kembali melanjutkan
"Kei harus nurut sama papa juga Ojisan dan Obasan, nanti mama janji setelah itu kita pergi berlibur bersama lagi, Kei mau" Tanya Sakura
"I-ya…Kei mau. Tapi Kei inggin ikut mama" Rengek Kei
"Kei ga boleh ikut mama, soalnya disana tidak boleh membawa anak laki-laki. Lagi pula jika Kei ikut siapa yang akan menjaga papa Jangan nangis sayang" Sakura dengan telaten mengusap air mata putranya
"Kei ikut ma, Kei ga mau disini kei mau sama mama"
"Kei sayang, mama…" ucapannya terputus ketika mendengar deru mesin mobil yang memasuki halaman. Terlihat pemuda beramut Dark blue yang keluar dari mobil dengan ekspresi marah , menghampiri dirinya yang tengah mengendong sarada dan kei.
"Papa/papa"
Tanpa meihat kearah buah hatinya oniks itu menuju kesalah satu wanita beramut merah muda yang mengendong putri kecilnya.
"Masuk"
Sakura tau jika kalau suaminya berkata seperti itu artinya ia sedang tak inggin diantah. Tapi entah menggapa kaki nya seperti terpaku ditempat tanpa menghiraukan ucapan suaminya.
"KUBILANG MASUK"
Sakura melihat kedua buah hati nya ketakutan setelah mendengar ayah nya berkata seperti itu. Tanpa menghiraukan Sasuke ia mempersejajarkan tingginya dengan Kei.
"Jangan nangis berjanjilah dengan mama" Setelah mengatakan hal tersebut ia memeluk putranya dengan berat ia segera meninggalkan rumah
"Jangan bercanda, kau takan pergi kemana-mana" Sasuke menariknya kasar
"Lepas Sasuke, jangan kekanakan" Dirinya berusaha meronta
Ketika sampai didalam ia melihat Nyonya Mikto tengah menghampirinya, ketika mendengar suara rebut yang berasal dari depan.
Melihat putranya yang menggeret Sakura masuk membuat Mikoto geram, apalagi melihat Sasuke yang secara terang-terangan membela wanita itu kamarahan nya semakin menjadi. Dengan segera ia menghampiri mantan suami isteri tersebut.
"Sasuke lepaskan dia"
Tanpa menghiraukan ibunya Sasuke segera menyerah kan Sarada kepada salah satu pelayan yang kebetulan lewat ketika pertengkaran itu terjadi.
Setelah itu lantas ia melanjutkan langkahnya memawa Sakura masuk ke dalam kamar mereka.
Dikamar Sasuke segera menghempaskan tubuh Sakura kekasur dan mengkunci kamar mereka. Sakura yang melihaat suaminya menghempaskan tubuhnya kekasur dengan segera beranjak. Menuju pintu yang sekarang tengah dihalangi oleh mantan suaminya.
"Minggir, taksiku menungu" ucapnya tanpa menatap Sasuke
"…"
"Sasuke jangan kekanakan, minggir"
"…"
"Sasuke kubilang…Hmpm"
Ucapanya terputus ketika sasuke dengan kasar meraih dagunya dan membungkam nya dengan mulut segera ia mendorong dada Suaminya ketika merasa Sasuke semakin menekan tekuknya dan memeluk dirinya erat, seakan semua perasaannya tercampur dalam ciuman tersebut. Kini Sasuke segera memasukan lidah nya dalam mulut Sakura, mengajak kedua lidah itu bertarung sengit. Menikmati setiap inchi mulut munggil istrinya. Merasa jika Sakura sudah kehabisan nafas ia segera melepaskan pangutan panas itu dengan berat hati
"KAU TAKAN KEMANA-MANA SAKURA"
"APA MAU MU, UCHIIHA" ucap Sakura marah,sesudah ucapan tadi air matanya jatuh tanpa dikomando oleh dirinya
"Kau istriku dan kau takan pergi kemana-mana"
"Kita sudah berpisah Sasuke, DAN AKU BUKAN ISTRIMU"
"KAU ISTRIKU, IBU DARI KEDUA ANAK KU. ATAS DASAR APA KAU BERKATA BUKAN ISTRIKU,HAH !"
"KITA SUDAH BERCERAI…Hiks… K-ita sudah b-bercerai Sasuke dan aku bukan istri mu lagi. Kau akan dijodohkan dan kita sudah berpisah…Hiks…hiks"Tangisnya pecah seiring dengan suaranya yang melemah.
"B-bisakah aku meminta"Tanya Sakura masih dengan air mata yang berlinang
"…"
"A-aku mohon tolong jaga Kei untuku… dan aku harus pergi Sasuke"
Setelah mengatakan itu Sakura segera pergi beranjak dari kamar mereka. Ia mendengar deru mesin mobil disusul tangisan putranya Kei yang terus menerus memanggil nama Sakura
Dengan segera ia berlari kebawah dan membawa putranya itu dalam gendongannya.
'Kau takan pergi Sakura, akan kujamin itu'
.
.
.
TBC
