Title : How My Heart Says?
Autor : Grengren
Cast : D,O Kyungsoo (GS)
Kim Jongin / Kai
Park Chanyeol
Byun Baekhyun (GS)
Rate : T-M (maybe)
Aku autor baru nih, tapi aku dah lama didunia FF. Hanya saja aku selama ini lebih nyaman jadi hantu ( silent readers ) to apalah itu. Soalnya aku suka baca FF dari yang genrenya anak – anak ala di negri dongeng ampe yang (-) buat orang dewasa.. Soooo mian lo banyak yang slah atau banyak yang anah,soanya aku Cuma baru belajar nulis FF biar g dikatain hantunya dunia FF lagi ama sahabat aku,. Andddd aku ini KaiSoo shiper apalagi uri D,O...!
Happy Reading ajah...
Chapter 1 :
(Semua cerita dari sudut pandang Kyungsoo).
Saat aku masih kecil, aku selalu bersama dengan Jongin. Dimana ada Jongin pasti aku ada bersamanya. Kaisoo. Yah mereka menyebut kami sebagai Kaisoo Kai dan Kyungsoo. Kai adalah nama panggilan Jongin saat kami mulai memasuki Junior High School. Jadi, itu tidak mengherankan ketika kami mulai memutuskan untuk berkencan ketika kami berdua berada di Senior High School. Dia mengetahui segala sesuatu tentang aku dan sebaliknya aku mengetahui segalanya tentang dia. Kami saling melengkapi. Kami dibuat untuk satu sama lain.
Kami pindah bersama setelah kedua orang tua ku meninggal dalam kecelakaan pesawat saat akan menuju ke Jepang. Setelah semua urusan pemakaman selesai, Orang tua Jongin menawarkan kepadaku agar aku mau tinggal dirumah keluarga Kim. Sekian lama kami tumbuh bersama akhirnya kami menemukan masa dimana kami mulai tumbuh dewasa. Well, rasa sakit mulai menyerangku ketika semakin hari sudah tak ada lagi hal kecil yang menjadi bahan lelucon kami, tapi fakta bahwa Jongin sudah membuat semuanya tamapak lebih baik.
Saat ini kami sedang bersiap-siap untuk mengambil sebuah keputsan dan langkah yang lebih serius. Kami ingin menikah dan membangun sebuah keluarga setelah kami lulus dari Univesitas. Jongin sering berkata bahwa dia ingin mempunyai anak secepat mungkin tanpa menunda. Kaena hal itu mungkin untuk kami.
Aku masih terkejut, menemukan fakta bahwa aku belum hamil. Bagaimanapun tidak mungkin dipungkiri bahwa sejak kami mulai aktif secara seksual melakukan hubungan suami istri selama bertahun-tahun. Aku masih belum bisa percaya, bahwa mimpi kami tidak akan menjadi kenyataan.
Kami sudah lulus dari Universitas. Jongin juga sudah mempunyai pekerjaan. Dimana Ayahnya yang memiliki perusahaan dibidang perhotelan dan menyuruh Jongin untuk mengambil alih perusahaan setelah Jongin lulus. Bisnis keluarganya telah memberikan kekayaan yang cukup besar kepada keluarga Kim serta sebuah kekuasaan yang berdas ditangan mereka. Akan tetapi, Jongin tidak pernah membiarkan hal itu sampai ke kepalanya. Dia masih menjadi orang dengan rendah hati yang senang menjalani kehidupan yang sangat sederhana, dengan tidak ada kemewahan disekelilingnya. Tentunya, dia memiliki apartemen yang besar, tapi sejauh ini dia jarang menggunakan.
Aku mendengar pintu tertutup dan aku segera bangkit dari tempat tidur dan berjalan untuk menyambut kekasihku. Baru-baru ini, ia terlihat begitu lelah dan murung, dan pada akhirnya aku menyadari itu. Ini selalu berhasil membuat kami semua stres.
Aku mencoba menciumnya, tapi ia berbalik ke samping dan berjalan menuju kamar mandi. Aku memahami bahwa dia sedang stres, tapi kenapa dia membawa keadaan ini kepadaku.
Setelah dia keluar dari kamar mandi, dia memandangku dan dia mengatakan kepada ku untuk duduk di sofa. Aku benar-benar mulai merasa khawatir.
"Aku ingin putus, aku ingin mengakhiri semuanya." Dia mulai membuka mulut. Aku pikir awalnya aku hanya mendengah hal yang salah karena dia dalam keadaan stres dan tertekan. Tetapi ketika ia mengulangi perkataanya sekali lagi, mataku mulai panas,dadaku terasa sesak, airmata mulai jatuh kepipiku. "Aku tidak berpikir hubungan kita menemui hasil yang jelas selama ini. Jangan salah sangka Soo, aku mencintaimu, tetapi semuanya telah berubah."
"Apa yang telah berubah? Semuanya masih sama, aku tetap mencintaimu." Akhirnya tangisku pecah. Aku mencoba mengutarakan isi hatiku.
"Jangan seperti ini Soo, Aku tidak ingin menyakitimu."
"Kau memang sudah menyakitiku, kenapa? Apakah aku melakukan sesuatu yang salah? " Aku bertanya dan pertanyaanku tampaknya telah membuatnya marah. Karena terlihat jelas, hal berikutnya ia mualai berteriak kepadaku.
"Aku merasa aku sudah mencintai wanita lain dan dia sedang mengandung! Jangan serakah Soo! Apakah kamu akan membiarkan anak itu menjadi yatim? Kau maish bisa tinggal di sini untuk sementara waktu, tetapi pada kenyataanya kamu tetap harus pindah dari sini. Tapi tolong jangan menahan kebencian apapun terhadap dia Soo. "
"Kenapa tidak? Dia sudah mencurimu dariku! " Aku balas berteriak.
"Dia tidak seperti itu Soo! Itu adalah sesuatu yang kami berdua coba agar tak menimbulkan masalah lain. Kau tahu betapa aku selalu ingin menjadi seorang ayah. Biarkan anakku memiliki ayahnya Soo." Dia bangkit dan pergi. Aku masih tidak bisa percaya.
"Bagaimana dengan anak kita?" Kataku setelah Jongin pergi meninggalkanku sendiri. Aku berjalan menuju kamar dan mengelus lembut perutku yang masih datar.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~How My Heart Says~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Meskipun, dia bilang aku masih bisa tinggal di apartemennya. Aku pada akhirnya memutuska untuk pergi meninggalkan apartemen yang beberapa tahun sudah kami tinggali bersama. Aku mengemas semua pakaian dan buku – buku dalam sebuah koper.
Baekhyun. Itu adalah nama orang yang sudah mencuri kekasih dan keluargaku. Sekarang aku mengerti mengapa Jongin mengatakan kepada saya untuk tidak menaruh dendam apapun terhadap dirinya. Dia berada di club yang sama sepertiku, di mana aku adalah ketu club. Sungguh menyakitkan mengetahui bahwa saat ini hanya Jongin lah keluargaku. Aku sendirian di dunia ini. Aku sudah tidak punya orang lain, dan dia tahu itu.
Bukan saja aku harus menatapnya selama berjam-jam setelah Kuliah, tapi aku harus menyaksikan peraduan kasih mereka didepan mataku. Aku mencoba bertahan. Aku benar-benar mencoba untuk Move on, tapi itu sangat sulit pada kenyataanya. Aku muak dengan semuanya, aku berjalan meninggalkan latihan vokal. Saat aku sedang berjalan menuju perpustakaan, seseorang tengah menatapku. Dia sendiri duduk di tangga. Dia mentapku dan aku hanya memandangnya sekilas dan segeral melangkah cepat-cepat untuk pergi.
Itu tidak mengherankan ketika Jongin marah kepadaku saat aku memberitahunya bahwa yang ditugaskan untuk melakukan penampilan solo saat acara festival akhir musim panas adalah Jongdae, siapa yang bisa mengelak mengetahui dan mengakui bahwa Jongdaelah yang memiliki suara malaikat. Dia berteriak kepadaku,tangannya mengusap kasr pada wajahnya. Dia mengatakan kepadaku banyak hal yang menyakitkan buatku, tapi satu ynag paling membuatku merasa sakit adalah ketika dia mengatakan kepadaku agar aku menghilang dari pandanganya. Untuk meninggalkan dia sendirian dan tidak pernah kembali agar dia bisa tenang dan bahagia.
Aku bertumpu pada lutut ketika aku memutuskan untuk menagis dengan kencan diatap kampus. Bahkan aku tak menyadari ketika ada orang lain yang juga sedang berada diatap. Dia berjalan ke arahku dan menyodorkan sebuah sapu tangan, aku meraihnya tanpa memperlihatkan wajahku.
"Apa aku harus menghajarnya?" mendengar itu aku mendongak. Dia mulai bertanya.
"Kau tak pantas diperlakukan seperti ini. Baekhyun seperti pelacur yang sakit."
"Kau kenal Baekhyun?" Aku bertanya balik padanya saat dia mulai melontakan kata – kata kasar.
"Tentu saja, pelacur itu kekasihku, tapi dia sudah bosan terhadapku karena aku tak sekaya mantan pacarmu itu."
"Kyungsoo." Akhirnya aku memperkenalkan diri kepadanya dan mengulurkan tanganku dan memaksakan sedikit senyum.
"Chanyeol." Dia membalas dan balik menjabat tangan saya dengan senyum yang begitu mengembang.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~How My Heart Says~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
