Little Brother and Boyfriend Season 2

Rated : T

Genre : Family and Romance

Type : Multi-chapter! BL!

Disclaimer : I don't own anything but this story. Ada beberapa adegan yang kuambil dari manga 37,5' Tears karya Shiina Chika

Character : Hong Jisoo, Choi Seungcheol, and Little! Mingyu

Note : Alur dan tata bahasa masih jelek. Awas, typos everywhere!

.

.

.

START

.

.

.

Senyum ceria dari si Bungsu Hong yang biasa disematkan di wajahnya mendadak hilang sekejap karena seorang namja berambut hitam kelam tiba-tiba mengambil alih keberadaan hyung manisnya.

Wajah Mingyu cemberut karena hari ini Jisoo-hyung tidak bisa menjaganya dan malah meminta Seungcheol-hyung untuk menggantikan posisi.

.

.

.

"Mingyu harus menurut dengan Seungcheol-hyung, ne...,"

Hong Jisoo yang kegiatan akademiknya mendadak padat di hari itu pun harus merelakan si Namdongsaeng Imut Mingyu dijaga oleh namjachingunya, Seungcheol. Kebetulan kekasih Jisoo yang jadwalnya kosong sejak siang pukul 11 tersebut dengan suka hati menyanggupi permintaan untuk menjaga Mingyu.

"Hnnngg... Jisoo-hyung pulang jam berapa?" tanya Mingyu dengan suara parau di sela-sela pelukannya pada kaki ramping Jisoo.

"Entahlah, Mingyu. Mungkin sore menjelang malam?"

Hong Mingyu masih cemberut.

"Kan ada,"

"Shireo!"

Penolakan mentah-mentah dari Mingyu membuat Jisoo harus menambah kesabarannya untuk merayu.

"Uri Mingyu... Jisoo-hyung harus ke kampus sekarang. Kalau tidak, Hyung tidak bisa ikut praktikum,"

"...,"

"Mingyu mau menurut kan? Nanti Jisoo-hyung beri sesuatu, deh buat rewardnya,"

Begitu mendengar kata reward, mata Mingyu pun berbinar dalam waktu sekejap. Baginya, reward itu biasanya sama dengan makan biskuit manis bersama Jisoo-hyung dalam porsi besar! Apalagi, kalau biskuit manis yang dibawa hyungnya adalah biskuit rasa vanilla cream, Mingyu akan sangat menyukainya.

"Biskuit vanilla cream?"

"Yap...,"

"Mingyu mau!"

"Okee... Tapi Mingyu harus menurut sama Seungcheol-hyung, ya...,"

"Hnnnnggg...,"

Rupanya Jisoo perlu melakukan proses negoisasi kembali dengan Mingyu

.

.

.

Tak lebih dari 5 menit, proses tawar menawar di antara mereka berdua pun berjalan lancar dan menemukan sebuah solusi. Pada akhirnya Jisoo juga dapat berpamitan dengan Mingyu dan Seungcheol yang sempat terabaikan. Oh, maafkan namdongsaeng Jisoo ya, Cheol. Hehehe.

Seusai memberitahu hal-hal penting yang harus diketahui Seungcheol untuk menjaga Mingyu selama Jisoo pergi, namja manis berbibir kucing itu pun mengucap salam kepada namdongsaeng tercintanya tersebut.

"Ok, Mingyu! Jisoo-hyung berangkat dulu, ya... Mwa... mwa.. mwah...,"

Kecupan-kecupan sayang di kedua pipi juga bibir dari Jisoo-hyung barusan rupanya membuat Mingyu tertawa geli dan berujung pada kerelaan hati atas keberangkatan hyung-nya.

"Tolong jaga, Mingyu ya, Cheol!,"

Titip Jisoo pula selepas dirinya puas menghujani wajah Mingyu dengan ciuman manis dan sebelum beranjak dari tempatnya untuk melangkah.

"Soo...,"

Baru saja 2 step Hong Jisoo keluar, Choi Seungcheol sudah memanggil untuk kembali.

"Ada apa, Cheol?"

"Aku juga mau 'mwa' 'mwahhh'...,"

Pout-an bibir yang sok manja dari Seungcheol pun membuat Jisoo memutar bola matanya sejenak lalu memanggil kekasihnya itu dengan sebuah lambaian tangan.

"Yay!"

Jeritan bahagia Seungcheol menambah lebar cengirannya yang terpasang di wajah tampannya. Dengan perasaan tanpa ragu, sang namja bermarga Choi tersebut langsung menghampiri Jisoo dan mencondongkan kepalanya.

Namun saat Seungcheol bersedia menerima afternoon kiss, ternyata Jisoo mengubah rencana manis yang telah ia pikirkan sebelumnya.

Alhasil tepukan buku cetak setebal 500 halaman berserta hard cover biru keunguan pun menjadi objek yang menyentuh bibir Seungcheol secara spontan.

BUGH!

"Jisooooo...,"

Rengekan Seungcheol rupanya malah membuat Jisoo terkikik. Rencana jahilnya sukses 100%

"Iya iya... Don't worry...Reward spesial-mu sudah kusiapkan juga, kok,"

Senyum khas kekasih Seungcheol pun akhirnya menimbulkan harapan-harapan baru dalam benaknya.

"Wah, apa reward-nya? Apakah jatah,"

"Ssshhhh!"

Desisan Jisoo terdengar keras begitu kata-kata sensitif tersebut hampir saja keluar. Untung saja mulut Seungcheol langsung terbungkam.

"Ke.. Oh...,"

Rupanya Hong Mingyu masih berada di dalam teritori mereka.

Karena tak ingin pemikiran namdongsaengnya tercemari oleh hal-hal yang berbau dewasa, Jisoo pun harus menjaga perilaku dan ucapan Seungcheol dengan hati-hati. Duh, susah juga ya, punya pacar yang mesum dan terlalu agresif!

Maka dari itu, pembicaraan mengenai Reward untuk Seungcheol masih Jisoo rahasiakan kembali dan direncanakan ulang secara matang.

Untung saja kekasihnya itu mau menekan rasa penasaran akan reward tersebut, sehingga Jisoo pun bisa bebas dari tahanan Seungcheol untuk sementara dan melanjutkan aksi kaburnya dengan alasan logis yang dibuat-buat.

"Reward-mu lebih manis dari 'mwa' 'mwahhh', kok,"

"Benar?"

Hong Jisoo mengangguk.

"Yakin?"

"Yakin, Choi Seungcheol,"

"Beneran, nih?"

"Bawel, ah! Jaga Mingyu dulu baru bertanya-tanya, okay?"

Akhirnya Seugcheol pun mengiyakan perintah sang kekasih.

Dan setelah Jisoo benar-benar pamit kepada Mingyu dan Seungcheol sekali lagi, namja kucing itu langsung berlari menuju sepeda kayuhnya kemudian melajukan kendaraan roda dua tersebut untuk berangkat pergi.

"Dah, Jisoo-yah...,"

Ucap Seungcheol dari depan halaman kediaman Hong saat sosok Jisoo telah menghilang dari pandangannya.

Nah, berhubung Jisoo telah menasehati Mingyu, maka sekarang waktunya untuk...

"ARRRHHHHH!"

Tendangan mantap Mingyu yang rupanya kena telak di bagian tulang kering Seungcheol barusan.

Sungguh! Demi apa Hong Mingyu menendang namjachingu hyung-nya?

Maka dari itu, Choi Seungcheol langsung mengejar si namja cilik berumur 5 tahun itu ke dalam rumah.

"MIN,"

"JANGAN DEKATI MINGYU! UHUKKK! HYUNG MESUM...!"

"TAP,"

"POKOKNYA MINGYU NGGAK MAU UHUK... UHHUKKK... DEKET-DEKET... SEUNGCHEOL... ERRGGH... HYUNG!"

Ah, mati saja kau Seungcheol! Padahal Jisoo baru akan pulang pukul 22.30 nanti. Dan sekarang jam masih menunjukkan pukul 12.17. Mana pesanan Jisoo untuk menjaga Mingyu yang ternyata juga sedang dalam keadaan sakit radang tenggorokan, malah banyak sekali.

Mulai dari mengantar Mingyu untuk konsultasi ke dokter lah, mengajak Mingyu ke apotek untuk membeli suplemen lah, dan lain-lain.

Sekarang permasalahan malah semakin parah. Pukul 12.30 nanti Mingyu harus istirahat tidur siang, karena pukul 15.00 adalah jadwalnya untuk pergi konsultasi dengan Dokter Park mengenai radang tenggorokan yang ia alami. Sedangkan, untuk mendekati Mingyu saja Seungcheol merasa kesusahan. Bagaimana caranya agar namja Choi itu dapat memastikan bahwa namdongsaeng kekasihnya tersebut telah terlelap terlebih dahulu?

Rumit, ya?

Lalu, adakah cara jitu Choi Seungcheol dalam usahanya untuk mengawasi dan merawat Hong Mingyu selama seharian penuh? Meski pada saat ini namdongsaeng Jisoo yang imut itu masih memasang pagar pembatas di antara mereka?

Ah, kita lihat saja nanti!

.

.

.

.

.

.

.

Spoiler next Chapter!

"Hyung! Mingyu mau susu itu!"

"Itu susu untuk ibu hamil, Mingyu,"

"Tapi kata Jisoo-hyung susu ibu hamil itu enak,"

"Hah?! Kapan Jisoo-hyung mengatakannya?"

"Eumm, 3 hari yang lalu,"

"asdfghjkl,"

.

.

.

.

.

TBC!

Gimana? Mau lanjut?