~The Bet~
Summary: Jane Volturi adalah anak orang kaya yang manja. Sebagai taruhan, dia akhirnya harus bekerja selama sebulan di Perusahaan ayahnya, dan percayalah, taruhannya sangat tinggi. Tapi bisakah dia mengatasi bosnya, Edward Cullen yang perfeksionis?
A/N: Cerita ini adalah terjemahan dari cerita yang ditulis oleh Aria Pyrasyria.
Selamat Membaca (∩_∩) ◦°˚"̮
Prologue
Aku membanting pintu apartemen bintang-limaku, kemarahan menjelajari pembuluh darahku.
"Aww. Si kecil Janie tidak mendapatkan apa yang dia inginkan hari ini?" Alec, saudara kembarku, si usil dan tahu segalanya itu, tiba-tiba muncul di depanku.
"Diam, Alec," gerutuku. "Kau tidak tahu apa yang sedang kau bicarakan." Aku membuang tas Burburryku disembarang tempat di lantai, kabut kemarahan masih memenuhi pikiranku.
"Kalau begitu jelaskan padaku, saudaraku sayang. Apa yang tidak benar dalam dunia Jane Volturi hari ini?" Alec memulai rengekannya yang benar-benar membuat sarafku sakit, tapi dia saudara kembarku. Dia berhak untuk tahu.
Aku meloncat dan duduk di atas konter granit dapur kami, kedinginan dari material itu sangat berlawanan dengan kemarahanku. "Si perempuan jalang Victoria mengalahkanku dalam kompetisi beasiswa."
Wajah Alec tiba-tiba berubah menjadi serius. "Maksudmu beasiswa untuk Fashion Institute of America?"
Aku mengangguk. "Yang itu. Aku tidak mendapatkannya." Victoria Hunter, musuh bebuyutanku sejak bangku sekolah, akhirnya berhasil mengalahkanku dalam sesuatu – dan itu adalah aplikasi untuk kuliah pascasarjana.
"Tapi bukankah masih ada beasiswa lain yang dapat dipakai?" tanya Alec, tetap optimis.
Aku mendesah, dan mengambil sebotol air Voss dari kulkas kami. "Iya, tapi itu adalah satu-satunya jaminanku untuk mendapatkan tempat pada fashion show musim semi tahun 2014."
Alec tertawa. "Jadi, selain beasiswa itu, kamu harus berusaha sendiri untuk mendapatkan tempat di sana?"
Aku melemparkan tutup botol logam ke arahnya, marah karena dia mengejekku. "Itu adalah beasiswa yang hebat! Aku tidak percaya si perempuan jalang itu mencurinya dariku."
"Kau bisa masuk ke kompetisi itu juga hanya karena ayah yang membayar mereka," Alec berkata padaku, dengan ekspresi muram.
Aku memutar mataku. Ayah kami adalah seorang pengusaha yang sangat sukses, dengan cabang perusahan keuangannya di seluruh Amerika. "Aku tahu. Tapi tidak ada orang lain yang harus tahu tentang hal itu."
Sekarang gilirannya memutar matanya. Sebagai saudara kembar, kami melakukan hal-hal yang persis, hanya pada waktu yang berbeda. "Kau seperti ratu drama, Janie. Dia mungkin pantas mendapatkannya, lebih dari yang kau butuhkan. Kau kan masih tetap bisa bersekolah di sana."
Aku mendengus. "Tidak ada seorang pun yang boleh lebih baik dariku."
"Dengan kelakuan yang seperti itu, kau tidak akan mampu menjalani harimu di luar sana," Alec mendengus.
Mataku menerawang ke arahnya. "Oh yah? Kau mau bertaruh denganku?"
Dia tersenyum – senyum yang jahat – padaku, salah satu yang kita berdua warisi dari ibu kami. "Mengapa tidak? Baiklah, bagaimana kalau begini: aku bertaruh kau tidak akan bisa bertahan selama sebulan, bekerja sebagai orang biasa di salah satu kantor ayah."
Aku melemparkan senyum yang sama kembali padanya. "Dan aku bersedia untuk membawamu ke sana. Pada posisi apa aku akan bekerja?"
"Asisten pribadi."
Aku cemberut sesaat, seperti yang kuketahui bahwa Alec akan memilih pekerjaan yang sangat tidak menyenangkan dari segala pekerjaan kantor. Tapi, aku tidak bisa membiarkan dia tahu kalau aku sudah mulai menyesalinya.
"Baiklah," kataku, sedikit bersemangat memikirkan menjadi seorang gadis biasa sesaat. Dibesarkan sebagai putri Aro dan Renata volturi, aku selalu mendapatkan yang terbaik dari semuanya, bahkan saat aku menginginkan sesuatu yang normal. Aku sangat popular di sekolah, tapi hanya karena teman-temanku ingin melihat rumahku yang besar dan luas dan menikmati kehidupanku untuk sehari. Selama ini, aku sudah belajar untuk menerima kehidupanku sebagai keuntungan, bukan beban, malah sangat bermanfaat untukku.
Tapi akhirnya aku mendapatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari dunia luar, dan aku akan memberikan semua yang telah kudapatkan.
