[ Pemilik Karakter Anime Naruto ]

[ Masashi Kishimoto ]

#Romance

#School

#Rated [ M = Dewasa ]

[ GUARDIAN ANGEL ]

BAGIAN PERTAMA

"Hahahaha..."

Hinata Hyuuga gadis remaja SMA itu hanya bisa diam dan menundukan kepala, disaat semua mengolok-golok sepasang mata miliknya yang sangat berbeda dengan yanglainnya.

Dia hanya bisa merapatkan bibir ranumnya itu, enggan untuk membantah perkataan yang sangat menyakitkan.

"Kau itu sangat menyeramkan, coba berkacalah!, matamu itu seperti mata hantu!"

Ino Yamanaka terus memojokkan Hinata dengan kata-kata yang sama dan sangat kasar terdengar begitu akuh juga menghina tanpa belas kasihan.

"Pig, sudahlah kau kelewatan sekali"

Sakura Haruno yang berdiri disebelah Ino, terus mencoba menenangkan Ino yang terlihat sangat kesal karena Hinata bersikap ramah kepada Sasuke Uchiha, remaja SMA yang sangat populer di sekolah itu.

"A-aku minta maaf"

Hinata berbicara dengan nada suara yang terdengar pelan namun masih dapat Ino dengar dengan jelas.

"Bagus kalau kau sadar dengan kebodohanmu itu"

"Hinata-san, sebaiknya kau pergi. Aku sarankan jangan kau ulangi lagi"

Hinata mengangguk dua kali saat Sakura bicara padannya.

"I-iya, Sakura-san"

Hinata pun pergi meninggalkan mereka berdua dengan rasa sedih yang tersimpan dalam batinnya. Dia terus berpikir, apa karena mataku berbeda jadi mereka tidak begitu menyukaiku?

Sasuke hanya melirik seakan tidak peduli ketika Hinata melewatinnya. Hinata yang sadar dengan hal itu, dia pun lebih menundukkan kepala sambil mempercepat langkah kakinya.

"Lebih baik aku pergi darinya" kata batin Hinata.

Hinata memilih pergi ke perpustakaan untuk membaca buku, itulah yang hanya bisa dilakukannya dengan perasaan yang sangat menyedihkan.

Hinata memilih buku yang tersedia di rak, saat dia memilih tiba-tiba ada satu buku yang membuatnya terus terpaku terhadap buku itu. "Sepertinya kemarin tidak ada buku seperti ini?" gumamnya.

Dia pun mengambil buku itu lalu menuju tempat duduk dan bersiap untuk membacanya.

"Malaikat penjaga?"

Hinata mulai tersenyum dan membuka buku itu, dia membaca dengan seksama tidak melewatkan satu bait pun. "Malaikat penjaga, dari segala macam sesuatu hal buruk yang menimpa,"

"jika memiliki hati yang baik dan peduli dengan oranglain maka dia akan selalu ada didekatmu."

Hinata terus membaca buku yang menurutnya sangatlah menarik walaupun sampul buku itu tidak terlihat begitu menarik lebih terlihat kumuh.

"Maaf, apa aku boleh ikut duduk?"

Hinata melihat seseorang yang mengajaknya bicara. "A-iya boleh silahkan duduk" jawab Hinata.

"Terimakasih,"

Hinata melanjutkan bacaanya dengan perasaan yang sedikit canggung karena baru pertama kalinya ada yang ingin duduk dengannya untuk membaca.

"Kau kelihatan serius sekali?"

Hinata hanya diam dan terus membaca, sementara remaja

laki-laki yang duduk dihadapanya kini sedang memperhatikan Hinata dengan seksama.

"Malaikat penjaga?, kau suka cerita tentang malaikat ya?,"

"I-iya sedikit."

Remaja itu memperhatikan sekelilingnya lalu dia membuka buku yang langsung membuat Hinata melirik kearah buku milik remaja itu.

"Manga?"

"Sstthh.. Diamlah nanti bisa ketahuan sstht.."

Mereka berdua sama membaca buku walaupun yang dihadapan Hinata sekarang hanyalah membaca komik yang terlihat ber'genre action terlihat dari sampulnya.

"Hey, kau apa mau baca milikku ini lebih seru loh,"

Hinata masih tetap membaca tidak menjawab pertanyaan yang ditujukan kepadanya.

"Ma-maaf bukanya membawa manga ke sekolah itu dilarang?" Remaja itu tersenyum dan memanyunkan bibir.

"Kalau diam-diam kan tidak apa-apa bukan?"

"I-iya tapi-."

"Sudahlah anggap saja ini rahasia dan hanya kau yang tau, nama mu siapa?, kita belum berkenalan."

"Hi-hinata,"

"Hinata?, nama yang bagus. Aku Naruto Uzumaki baru kemarin masuk SMA Konoha ini,"

"Hinata, apa di sekolah ini selalu membosankan ya?, baru pertama masuk saja semua tidak begitu heran padaku, padahal aku ini murid baru" ucap Naruto.

"Mungkin mereka sedang fokus dengan pelajaran jadi seperti itu," balas Hinata.

"Apa iya?, aneh sekali?" gumam Naruto.

"Naruto-san, ke-kenapa kau melihatku seperti itu?,"

"Wah, kau tau sedang kuperhatikan ternyata. Aku melihat itu, sepasang mata mu unik sekali, aku suka melihatnya seperti bulan saja.."

Hinata hanya diam menahan rasa malu yang tiba-tiba muncul, akibat dari kata-kata Naruto yang terdengar polos. Naruto melanjutkan bacaan manga miliknya.

Treeetth!

Treeetth!

Bel masuk kelas berbunyi, mereka berdua bergegas meninggalkan perpustakaan. Naruto menatap kearah Hinata dengan senyum yang sangat ramah.

"Hinata, apa kau mau jadi teman pertamaku?,"

Hinata terkejut dalam batin, dia merasa sangat beruntung hari ini. Untuk pertama kalinya ada yang memintanya untuk menjadi teman.

"A-apa Naruto-san serius?,"

"Heh?, tentu saja aku serius. Kau ini ada-ada saja Hinata.."

Mereka terlihat sangat akhrab padahal baru pertama kali bertemu.

Terrtth!

Terrtth!

Bel sekolah berbunyi untuk kedua kalinya.

"Nanti kita bertemu disini lagi ya?,"

Hinata mengangguk untuk meng'iyakan pertanyaan Naruto.

Saat mereka berdua keluar dari perpustakaan. Naruto tersenyum tenang sambil mengaruk belakang kepalanya sesekali mengacak-acak rambut pirang miliknya.

"Huaaaammm, aku ngantuk sekali" gumam Naruto.

Naruto beranjak pergi meninggalkan Hinata yang sedang memandang punggung remaja bernama Naruto itu.

"Teman." gumam Hinata.

Selama pelajaran di kelas 3-A. Hinata terus memikirkan perkataan Naruto yang ingin menjadi temannya.

Sedangkan Naruto yang berada di kelas 3-C. Dia sedang mendapatkan ceramah yang mematikan dari wali kelasnya, Naruto sempat tertidur di bangku saat pelajaran sedang dimulai.

Sasuke yang duduk tidak jauh dari tempat Hinata. Dia melihat dengan cara yang sangat mengerikan.

Hinata tidak sengaja menoleh kearah Sasuke, Hinata pun menunduk takut karena tatapan itu sangat menakutkan baginya.

"Semuanya benar-benar tidak menyukaiku" kata batin Hinata, lalu dia kembali fokus kemata pelajaran sejarah.

Naruto yang berada di kelas lain, kini sedang berdiri di luar pintu kelas. Berdiri satu kaki dengan kedua tangan memegang telinga.

"Sial, akukan murid baru," kata batin Naruto.

"Akhirnya aku punya teman juga, Hinata si kutu buku" gumam Naruto, sambil menjaga keseimbangan.

Hinata sesekali tersenyum senang karena ada harapan untuk memiliki teman, itu salah satu yang dia inginkan dan keinginannya mungkin akan terwujud.

BERSAMBUNG

NEXT

BAGIAN KEDUA

Ya semoga ada yang suka