I Love The Way You Love Me

By Kimy Honey

Cast : Yewook, Heechul, dll

Rate : T

Ganre : Romance.

Summary : Jongwoon suka sekali menggoda Ryeowook, Ryeowook mengakui kalau ia suka digoda oleh Jongwoon.

Warning : Yaoi, Gaje, cerita tidak nyambung, typo bertebaran, tapi semoga kalia suka. Selamat membaca! Beri komentar setelahnya.

Y&R

Sore sudah berlalu, berganti senja yang menggatikan dengan rona merah yang menghiasi langit kota Seoul. Duduk sendiri seorang namja mungil didepan kampusnya, menunggu orang yang hendak menjemputnya.

Berkali-kali namja mungil bernama Ryeowook melirik jam digital yang melingkar manis ditangan kirinya, menggerutu karena ia sudah terlalu lama menunggu. "Aishh . . . dasar Kyuhyun pembohong! Katanya mau jemput, sampai sekarang belum kelihatan batang hidungnya!" omel Ryeowook pada angin lalu.

Breemmm

Srettt

Sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti didepannya, sosok dibalik kemudi mobil tersebut turun dan menghampiri namja mungil yang sedang menggerutu. "Baby . . . Kyuhyun menelponku untuk menjemputmu, dia baru ingat kalau ia berjanji menjemputmu."ucap namja yang baru saja keluar dari mobilnya itu.

Ryeowook mendongak memperhatikan namja yang berada didepannya, mendengus tidak suka karena namja yang menjemput adalah Jongwoon. "Mengapa hyung yang menjemputku?" ketusnya.

"Karena hanya hyung yang dipercaya Kyuhyun untuk menjemputmu baby~." jawab Jongwoon penuh sayang.

"Huh, alasan hyung saja!" balas Ryeowook lagi. "Dan jangan panggil aku baby, menjijikkan!"

"Meskipun begitu, itu karena kau adalah tunangan hyung yang harus selalu kujaga." ucap Jongwoon seraya menggenggam tangan Ryeowook. "Dan aku tetap akan memanggilmu baby~." Jongwoon tidak menyerah dengan perkataan Ryeowook. "Ayo baby~ kita pulang sekarang!" Jongwoon menarik pelan kedua pergelangan Ryeowook supaya berdiri.

"Sudah kubilang jangan panggil aku baby! Apa kau tuli eoh?" teriak Ryeowook.

"Aku tidak tuli baby~, tapi panggilan itulah yang paling pas buat memanggilmu, orang yang paling hyung sayangi dan hyung cintai." ujar jongwoon sedikit nge-gombal.

"Tapi aku tidak menyukaimu! Apalagi mencintaimu! Aku lebih menyukai Kyuhyun daripada dirimu!" ucap Ryeowook asal.

Jongwoon menghela nafasnya, "Baby~~ kau jujur sekali, hyung terluka, hiks." Jongwoon memasang raut wajah sesedih mungkin. "Kau menduakan hyung dengan dongsaeng hyung, baby~"

"Terserah aku! Kajja antar aku pulang!" perintah Ryeowook dengan ketusnya.

"Baik baby~, mau diantar kemana? Rumah appa? Eomma? Atau ke rumah hyung saja?" tanya Jongwoon kemudian.

"Ke rumah Heechul eomma saja!" jawab Ryeowook.

Jongwoon tertawa mendengar jawaban Ryeowook, "Hahahahaha . . . itu sama saja rumah hyung baby~."

Jongwoon akhirnya mengalah tidak mau berdebat lagi dengan Ryeowook, atau lebih tepatnya menggodanya. Jongwoon melajukan mobilnya menuju kediamannya sesuai permintaan Ryeowook, meski Ryeowook menyebutnya dengan rumah Heechul eomma.

Jongwoon membuka pintu penumpang mobilnya, mengangkat dengan hati-hati namja mungil yang tertidur pulas dikursi penumpang. "Apa teriak-teriak membuatmu lelah baby? Cepat sekali kau tertidur." lirih Jongwoon seraya membawa Ryeowook kedalam rumahnya.

"Jong . . . kau sudah pulang? OMO! Ryeowook-ie kenapa Jong?" panik Heechul mendapati Ryeowook berada dalam gendongan Jongwoon.

"Eomma . . .pelankan suara eomma, nanti Ryeowook-ie terbangun."

Heechul berjalan cepat mendahului Jongwoon, membantu Jongwoon membuka pintu kamarnya, "Tidurkan di kamarmu saja sayang." titah Heechul.

Heechul membantu Jongwoon melepas sepatu Ryeowook dan jas seragam sekolahnya. "Kasihan dia, appa dan eomma-nya tidak pernah ada disampingnya untuk menemaninya."

"Benar. . . aku akan berusaha selalu ada untuknya eomma." sahut Jongwoon.

Heechul dan Jongwoon kemudian keluar dari kamar, membiarkan Ryeowook tidur. "Apa kau akan kembali ke kantor sayang?"

"Anniya, tapi aku akan ke kantor appa sebentar eomma ada yang harus aku selesaikan." Jongwoon mencium kedua pipi Heechul sebelum pergi ke kantor appa-nya dikarenakan sang appa sedang di China bersama dengan Kyuhyun.

Y&R

Ryeowook menggeliatkan badannya, matanya mulai terbuka melihat sekililingnya dengan seksama. Sebuah tempat yang asing bagi dirinya, "Eh? Kamar siapa?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Ryeowook beranjak dari tempat tidur, ia menoleh sekilas pada bingkai foto yang ada diatas nakas, dan ia baru tahu bahwa sekarang dirinya berada di kamar Jongwoon. "Cih, narsis sekali." komentar Ryeowook pada foto Jongwoon, tidak menyadari sebenarnya dia juga senarsis Jongwoon.

Ryeowook keluar dari kamar menuju dapur untuk mengambil segelas minum, ia sudah sangat hafal betul dengan letak ruangan di rumah Heechul, mengingat betapa seringnya dia menginap di rumah ini, namun bukan karena Jongwoon melainkan karena Kyuhyun adalah sahabatnya.

"Kau sudah bangun baby? Kau mau makan apa? Eomma siapkan." tanya Heechul yang tengah berkutat di dapur bersama seorang maid yang membantunya.

"Chul eomma . . . kenapa memanggilku baby? Seperti hyung saja. Aku tidak suka." protesnya.

Heechul meletakkan secangkir susu coklat dihadapan Ryeowook, "Aigooo~~~ kenapa kau begitu manis hmm? Dan kau belum menjawab pertanyaan eomma." Heechul mencubit gemas pipi Ryeowook kemudian.

"Terserah eomma saja . . . Kyuhyun kemana eomma? Mengapa yang jemput aku hyung?" tanya Ryeowook balik.

"Kyuhyun ikut appa-nya ke China, tapi kau sepertinya sangat suka dijemput Jongwoon hemm? Buktinya kau sampai tertidur pulas, biasanya kalau pulang dengan Kyuhyun kalian selalu bertengkar." selidik Heechul.

Ryeowook nyengir mendengar pernyataan Heechul, "Salahkan Kyuhyun yang mengendarai mobil seperti setan eomma, sedangkan tadi hyung bawa mobilnya sangat nyaman." tanpa sadar Ryeowook memuji Jongwoon, yang menimbulkan senyum senang di bibir Heechul.

"Jja . . . mandilah dulu, nanti kita makan bersama dengan Jongwoon." perintah Heechul.

Ryeowook segera menuruti perintah Heechul, ia beranjak menuju kamar Kyuhyun untuk mandi karena beberapa pakaiannya memang tersimpan di lemari Kyuhyun. Ryeowook sering menginap di rumah keluarga Jongwoon karena seringnya di tinggal eomma dan appa-nya konser keliling dunia atau sibuk dengan dunia artis mereka.

Appa dan eomma Ryeowook telah bercerai, appa-nya bertahan dengan grupnya yaitu TVXQ bersama Changmin adik appa-nya, Jung Yunho, sedangkan eomma-nya membentuk grub baru bersama adik kandung dan adik iparnya Junsu dan Yochun dengan nama JYJ.

Ryeowook kadang tinggal bersama appa dan pamannya Changmin, kadang juga bersama eomma-nya saja. Atau kadang Ryeowook memilih tinggal bersama keluarga Jongwoon tunangannya karena disana ada Kyuhyun, sahabatnya.

Ryeowook lebih senang tinggal bersama keluarga Jongwoon, keluarga Jongwoon sangat hangat, dari Hankyung sang appa, Heechul eomma, Jongwoon hyung, dan juga Kyuhyun meskipun Kyuhyun juga sering menjahilinya.

"Wook-ah, makan malam sudah siap, kemarilah!" seru Heechul dari ruang tengah, "Jongwoon sudah menunggumu." sambungnya lagi.

"Ne eomma." sahut Ryeowook.

Makan malam hanya dihadiri oleh tiga orang, selama Ryeowook menginap di rumah Jongwoon, baru kali ini dirinya menikmati makan malam bersama tunangannya itu.

"Bagaimana baby, apakah kau menyukai masakannya? Makan yang banyak ne!" ujar Jongwoon seraya mengambilkan sepotong daging untuk Ryeowook.

Ryeowook hanya tersenyum sambil mengangguk, "Gomawo hyung." lirihnya, "Tumben hyung makan malam di rumah, biasanya jika aku menginap disini hyung tidak pernah ada pada waktu makan malam?" tanya Ryeowook penasaran.

"Jadi kau selama ini memperhatikan hyung ne?" tanya balik Jongwoon yang berdampak munculnya semburat merah di wajah Ryeowook.

"Anniya. . ." jawab Ryeowook sedikit gugup. "Hyung-kan lebih menyukai pekerjaan hyung daripada keluarga hyung."

"Aigoo~~ baby hyung ternyata sangat perhatian pada hyung." goda Jongwoon lagi. "Hyung tidak seperti itu baby, hanya saja ketika kau menginap di rumah, hyung selalu ada pekerjaan, baiklah mulai sekarang hyung akan selalu makan malam dirumah jika kau menginap disini. Eh. . bukankah hyung selalu ada ketika sarapan?" jelas Jongwoon.

"Sudahlah hyung, kau memang sangat menyebalkan." dengus Ryeowook. "Chul eomma, aku benci hyung, dia selalu menggodaku." adu Ryeowook.

"Hahahaha." Heechul tertawa disela-sela makannya, mendengarkan percakapan anak sulung dan calon menantunya sungguh sangat menggemaskan. "Kalian sungguh lucu."

"Chul eomma~~." Ryeowook merajuk, "Aku benci hyung," Ryeowook meninggalkan meja makan karena telah menghabiskan makan malamnya, "Aku mau belajar saja! Chul eomma terima kasih makan malamnya." pamit Ryeowook sebelum meninggalkan meja makan.

Dengan sigap Jongwoon menarik tangan Ryeowook, sebelum namja mungil itu benar-benar meninggalkan meja makan. "Belajarlah yang rajin baby~."

Chup

Jongwoon dengan cepat mengecup bibir Ryeowook. Ryeowook terpaku, otaknya seolah berhenti. Namun pada detik berikutnya . . .

"Kyaaa . . . . hyung apa yang kau lakukan?" teriaknya. "Chul eomma, hyung menciumku, huweee." adunya lagi sambil memeluk Heechul. "Bibirku sudah ternoda bibirnya hyung eomma~~."

"Sudah-sudah, Jongwoon hanya menggodamu karena kau begitu manis. Segeralah belajar sebelum Jongwoon menggodamu lagi." ucap Heechul.

Ryeowook akhirnya meninggalkan Heechul dan Jongwoon yang masih tertawa sambil mengucapkan omelan untuk Jongwoon. "Aku membencimu hyung."

Y&R

Ryeowook sudah mengemasi tugasnya untuk kuliah esok, ia melirik jam dinding yang berada di kamar Kyuhyun sudah menunjukkan pukul 10 malam. Segera saja Ryeowook beranjak dari meja belajar menuju kamar mandi untuk gosok gigi dan lain sebagainya. Ia mengambil boneka Winnie the Pooh miliknya, kemudian keluar kamar dan berjalan ke arah kamar Jongwoon.

Tok tok tok

Ryeowook mengetuk pintu dihadapannya, "Hyung~" panggilnya setelah mengetuk pintu, "Apa kau sudah tidur?"

Klek

Pintu dibuka dari dalam, menampakkan namja tampan yang bestatus sebagai tunangan namja manis yang mengetuk pintu. "Ada apa baby?" tanya Jongwoon.

"Apa aku boleh tidur denganmu hyung? Aku takut tidur sendirian." Jujur Ryeowook.

"Aigoo~~ ternyata baby-ku penakut ne, eh . . bukankah kau membenci hyung tadi hemm?"goda Jongwoon sambil menoel pipi Ryeowook.

"Ya sudah, aku tidur sendiri saja." Ryeowook membalikkan badan, "Hyung jahat." dumelnya kemudian.

Greb

Jongwoon menarik bahu Ryeowook, "Jangan marah baby, hyung hanya bercanda, jja masuklah! Tidurlah dahulu, hyung masih harus membereskan pekerjaan hyung dulu."

Ryeowook segera menidurkan tubuhnya diatas kasur empuk kepunyaan Jongwoon. Ryeowook menghirup dalam-dalam aroma wangi yang menguar dari tempat tidur tunangannya tersebut. 'Hangat dan nyaman.' gumamnya dalam hati.

"Baby~ besok kuliah jam berapa?" tanya Jongwoon seraya membereskan laptopnya.

"Baby~~" ulangnya lagi, karena tidak mendapat sahutan dari Ryeowook. Jongwoon menoleh kearah tempat tidurnya, "Astaga, ternyata kau sudah tidur, cepat sekali. Kalau ada lomba tidur cepat pasti kau akan menang baby." Jongwoon membentangkan selimutnya dan menyelimutkannya pada Ryeowook.

Malam sudah berganti pagi, Ryeowook masih asyik menikmati tidurnya dipelukan Jongwoon. Berlahan Ryeowook membuka matanya, pandangannya terbentur oleh dada bidang yang terlapisi kaos warna putih. Ryeowook mendongak memandangi wajah namja didepannya, terkagum dengan sosok yang berada dihadapannya.

Ryeowook bukannya bangun dari tidurnya, ia malah menyamankan tubuhnya dalam dekapan Jongwoon. Merasakan adanya gerakan dari namja yang sedang dipeluknya, Jongwoon sedikit melonggarkan pelukannya, tangannya mengusap lembut punggung Ryeowook supaya namja mungil-nya merasa lebih nyaman lagi.

Namun, beberapa menit kemudian kenikmatan mereka terganggu oleh kedatanga Heechul. "YA! Apa kalian akan tidur terus seharian? Tidak ke kampus dan ke kantor eoh?" teriak Heechul di dekat tempat tidur Jongwoon.

"Omo! Omo!" teriak Ryeowook karena terkejut mendengar teriakan Heechul, "Hah Chul eomma mengagetkan saja." ujar Ryeowook sambil mengatur nafasnya.

"Eomma, lain kali lebih lembut lagi jika membangunkan." keluh Jongwoon yang sudah duduk disamping Ryeowook.

"Kalau eomma tidak berteriak kalian tidak akan bangun, malah semakin asyik berpelukan." balas Heechul.

"Chul eomma, jam berapa ini?" tanya Ryeowook sambil mengucek matanya yang masih terasa lengket.

"Baru jam 8 sayang, wae?"

"Jam de-la-pan," Ryeowook mengeja setiap suku kata angka delapan, lalu "Kyaaa . . . Wook-ie ada kuliah pukul 8.30! Ini semua gara-gara hyung, aku jadi terlambat bangun." kata Ryeowook menyalahkan Heechul.

Secepat kilat Ryeowook berlari menuju kamar mandi yang berada di kamar Jongwoon, lupa kalau handuk dan bajunya berada di kamar Kyuhyun. "Hyung! Ambilkan handuk!" teriak Ryeowook dari kamar mandi.

Jongwoon hanya geleng-geleng kepala, melihat tingkah Ryeowook, "Eomma, dia sungguh lucu dan menggemaskan." komentar Jongwoon.

"Ne, eomma memang tidak salah pilih menjodohkanmu dengannya, Jja cepatlah bangun." jawab sang eomma.

"Hyungg!" terdengar kembali teriakan dari dalam kamar mandi. "Mana handuknya? kenapa lama sekali!"

"Cepatlah, sebelum Ryeowook berteriak kembali, eomma tunggu dibawah." Heechul meninggalkan kamar Jongwoon, kembali ke dapur untk menyiapkan makanan.

"HYUNGGG!"

"Ne baby, tidak perlu berteriak seperti itu! Kenapa kau tidak mengambil handuk sendiri saja?" Jongwoon sudah berada didepan pintu kamar mandi siap dengan handuk yang diminta Ryeowook.

Ryeowook membuka pintu kamar mandi, "Ya! Hyung berhenti menggodaku, dan jangan harap aku keluar kamar mandi tanpa handuk!" galaknya.

"Aigoo~~ galak sekali baby-nya hyung, nanti imutnya hilang."

"Terserah katamu hyung, yang penting kau antarkan aku ke kampus secepatnya." perintah Ryeowook.

"Tidak perlu buru-buru baby, bukankah kau kuliah pukul 8.30, ini masih pukul 7.15 menit." jawab Jongwoon sambil menunjuk jam dinding di kamarnya.

Mata Ryeowook melotot, memubuat wajahnya semakin imut dan menggemaskan. Matanya berkedip-kedip lalu melotot kembali memandangi jam dinding, "Chul eomma menipuku." gumamnya pelan.

Jongwoon kembali tersenyum, "Segeralah pakai baju, supaya tidak kedinginan, atau hyung yang pakaikan bajunya."

Plak

Ryeowook memukul lengan Jongwoon dengan kencang, "Jangan harap kepala besar! Dasar mesum!" dengusnya sebal.

"Chul eomma~~~ kenapa menipuku?" tanya Ryeowook pada Heechul setelah mendudukkan dirinya di kursi makan.

"Ah mianhe, eomma salah melihat jam." jawab Heechul, tangannya sibuk mengambilkan Ryeowook sarapan, "Makanlah, hanya ini yang eomma siapkan untuk sarapan."

"Gomawo eomma," kata Ryeowook setelah menerima makanan yang disodorkan Heechul.

"Hyung . . nanti tidak perlu menjemputku, eomma akan menjemputku." ujar Ryeowook sebelum keluar dari mobil Jongwoon setelah sampai di depan kampusnya.

"Ok baby, titip salam untuk Jae eomma ne." jawab Jongwoon, "Baby~~ mengapa kau tidak memberi kiss pada hyung hemm?" tanya Jongwoon sebelum Ryeowook benar-benar menutup pintu mobilnya.

"Dasar kepala besar mesum!"

Brakk

Ryeowook menutup pintu mobil Jongwoon dengan kasar setelah melontarkan makian untuk tunangannya. Sementara Jongwoon hanya tertawa kecil setiap melihat reaksi Ryeowook setelah menggodanya.

Y&R

Hari telah sore, sudah setengah jam lebih Ryeowook berdiri didepan kampus, sesekali matanya melihat jam yang melingkar manis dipergelangan tangannya. 'Kenapa eomma lama sekali, apa aku telpon hyung saja.' batin Ryeowook.

"Eh, kanapa harus telpon hyung? Aku-kan membencinya." monolognya.

Tinn

Suara klakson mobil mengagetkan Ryeowook, menoleh untuk mencari sumber suara tersebut yang ternyata adalah mobil mewah sang eomma.

"Eomma~~~ kenapa lama sekali? Wook-ie sampai pegal dan berlumut menunggu eomma, dingin eomma~~~" rajuknya manja, kedua tangannya mengapit lengan Jaejoong eomma-nya. "Eomma harus bertanggung jawab."

"Mianhe, eomma tadi mengantar Junsu dahulu, apa yang harus eomma lakukan untuk mempertanggung jawabkan keterlambatan eomma hemm?" Jaejoong mengusap lembut rambut anaknya dengan penuh sayang.

"Belikan boneka dan es krim." pinta Ryeowook.

"Aigoo~~ kau bisa sakit jika makan es krim di cuaca dingin begini sayang," Jaejoong berusaha menolak keinginan anaknya, namun anaknya sangat keras kepala sehingga mau tidak mau Jaejoong harus mengalah. Ryeowook mengancamnya tidak akan pulang ke rumah eomma-nya jika tidak menuruti keinginannya.

Ryeowook menikmati malamnya bersama sang eomma yang baru pulang konser dari Vietnam. Jaejoong mengeluarkan banyak sekali oleh-oleh untuk anak tunggalnya tersebut, tentu saja disambut dengan senang hati oleh Ryeowook. Tapi, jika ditanya Ryeowook akan memilih selalu bersama appa dan eomma-nya daripada beratus-ratus oleh-oleh yang diterimannya dari orang tuanya.

Malam ini Ryeowook tidur dipelukkan eomma-nya, sungguh ia sangat takut jika harus tidur sendirian. "Eomma~ jangan lupa matikan AC-nya!" pinta Ryeowook sebelum memejamkan matanya. Ryeowook memang tidak bisa tidur dengan AC dia akan demam jika nekat melakukannya.

"Ok sayang. . . apa kau akan langsung tidur? Tidak ingin ngobrol dahulu dengan eomma hemm?" Jaejoong mendudukkan dirinya diatas ranjang, disamping Ryeowook yang telah berbaring.

"Mianhe eomma, Wook-ie sudah ngantuk sekali." lirih Ryeowook antara sadar dan tidak, alam bawah sadarnya sudah mengharuskan ia memejamkan matanya.

"Baiklah, Tidurlah!"

Chup

Jaejoong mengecup kening Ryeowook dan menyusulnya tidur, "Maafkan eomma sayang, eomma tidak bisa mendampingimu." lirihnya.

Tengah malam Ryeowook mengigau, ia terserang demam. Suatu hal yang biasa jika Ryeowook makan es krim di cuaca dingin atau tidur dengan kondisi AC menyala. Ryeowook lupa meminta Jongwoon untuk mematikan AC-nya ketika ia tidur dikamarnya.

Dengan segera Jaejoong mengambil obat penurun panas serta plester penurun demam yang selalu ia siapkan. Setelah memaksa Ryeowook minum obat, dan menempelkan plester penurun demam di kening Ryeowook, Jaejoong kembali berbaring disamping anaknya, berharap semoga keesokan harinya Ryeowook sudah kembali seperti sedia kala.

Namun harapan Jaejoong tidak terkabul, pagi hari demam Ryeowook masih tinggi padahal ia harus pergi pagi ini untuk konser di Beijing. Bahkan Ryeowook merenggek tidak mau ditinggal eomma-nya.

"Eomma~ jangan pergi, temani Wook-ie ~" pintanyanya dengan suara pelan.

"Mianhe sayang, eomma juga sangat ingin menemani Wook-ie yang sedang sakit ini, tapi konser eomma tidak bisa dibatalkan sayang." Jaejoong mencoba memberi pengertian.

"Eomma pergi saja! Eomma-kan lebih sayang fans-nya eomma daripada Wook-ie." kali ini Ryeowook benar-benar sedih, ia sedang sakit dan hanya minta ditemani eomma-nya, tetapi eommanya tidak bisa. Sudah terlalu pengertian Ryeowook kepada eomma dan appa-nya akan resiko profesinya. Ia hanya ingin sekali-kali di temani eomma-nya ketika sakit, diantar ke dokter, seperti teman-temannya.

"Sayang~~ tentu saja eomma lebih menyayangi Wook-ie, tapi eomma juga tidak bisa mengecewakan fans eomma yang sudah membeli tiket konser."

"Eomma pergi saja, Wook-ie sudah biasa sendirian." Ryeowook menarik selimutnya hingga menutupi seluruh badannya. Sementara Jaejoong hanya bisa menatapnya sedih.

"Eomma panggilkan Jongwoon ne?" tawar Jaejoong.

"Tidak perlu, hyung sedang bekerja." tolak Ryeowook. "Eomma pergilah, nanti ketinggalan pesawat."

"Baiklah, eomma sudah siapkan makanan untukmu sayang, nanti telponlah temanmu untuk menemanimu, eomma akan langsung pulang jika konser selesai." Jaejoong menyibak selimut yang menutupi wajah Ryeowook dan mencium keningnya agak lama.

"Eomma pergi ya sayang, jangan lupa minum obat, eomma akan telpon appa-mu." pamit Jaejoong pada Ryeowook, Ryeowook hanya menatap sedih kepergian eomma-nya.

"Hiks, eomma jahat, eomma tega meninggalkan Wook-ie sendirian. Hiks." tangis Ryeowook akhirnya pecah setelah kepergian eomma-nya. Ryeowook kembali menggelung dirinya dengan selimut dan tidur.

Siang hari Ryeowook terbangun karena lapar dan sakit kepala yang menderanya, Ryeowook mencoba beranjak dari tempat tidur untuk mencari makanan. Dengan tertatih memegangi kepalanya ia sampai ke dapur, memakan makanan yang telah disiapkan Jaejoong dan menelan sebutir pil untuk mengurangi sakit kepalanya.

Ryeowook menggambil ponselnya,

'Hyung, jika pulang kerja jemput aku di rumah eomma ne'

Send

Ryeowook mengirimkan pesan kepada Jongwoon, meskipun mulutnya sering mengatakan bahwa ia membenci Jongwoon, namun dalam hati ia merasakan kenyamanan jika berada didekat Jongwoon.

Drttt

Ryeowook membuka ponselnya yang baru saja bergetar, senyum tersungging dibibirnya meski menahan sakit kepala.

'Baiklah baby, nanti sore hyung jemput.'

Ryeowook membalas kembali sms dari Jongwoon,

'Hyung, nanti langsung masuk saja, ini password-nya, 210687.'

Ryeowook meletakkan ponselnya dinakas samping tempat tidur, ia berniat mandi. Mungkin dengan mandi sakit kepalanya akan sedikit berkurang. Ryeowook mengguyur tubuhnya dibawah shower, aliran air hangat yang mengalir dari shower tidak juga mampu meredakan sakit kepalanya.

Ryeowook mematikan shower dan mencoba meraih handuk yang tergantung didekatnya, belum sempat tangannya meraih handuk, kepalanya terasa sakit sekali dan keadaan sekelilingnya terasa berputar, selanjutnya adalah hilangnya kesadaran Ryeowook.

"Hy-yung . . ." ucapnya lirih setelah tubuhnya membentur lantai kamar mandi, lalu matanya tertutup rapat.

Y&R

Cangkir Jongwoon tiba-tiba saja terlepas dari genggamannya saat ia hendak meminum isinya, perasaan tidak enak segera menyelimuti hatinya. Diambilnya ponsel untuk menghubungi Ryeowook, perasaannya berkata bahwa terjadi sesuatu dengan namja mungilnya.

Berkali-kali Jongwoon menelpon Ryeowook, tetapi tidak diangkat sama sekali, hanya operator saja yang menjawabnya. Jongwoon segera meraih kunci mobilnya, menghubungi sekertarisnya dan memberitahunya jika ia akan pulang cepat.

Jongwoon melajukan mobilnya menuju kediamannya, eomma-nya, Heechul baru saja menelponnya meminta menjemputnya dan mengantarkannya ke rumah Ryeowook. Heechul baru saja di telpon oleh Jaejoong yang mengabarkan kalau anaknya sakit dirumah sendirian karena appanya juga belum bisa pulang.

Heechul sudah menunggu didepan pintu gerbang rumahnya saat Jongwoon sampai, tanpa banyak bicara Heechul segera masuk ke mobil Jongwoon dan menyuruh Jongwoon mengendarai mobilnya dengan cepat.

Jongwoon memencet password yang diberikan Ryeowook tadi, melesat masuk kedalam rumah Ryeowook, mencari keberadaan tunangannya begitu pula Heechul. Heechul dan Jongwoon membuka pintu kamar mandi ketika tidak menemukan keberadaan Ryeowook dikamar.

"Baby!" pekik Heechul dan Jongwoon bersamaan melihat tubuh Ryeowook tergeletak dilantai kamar mandi tanpa busana.

"Jong! Ambilkan selimut!" teriak Heechul panik, Heechul segera mendekati Ryeowook dan membawanya kedalam pelukannya.

Jongwoon berlari kedalam kamar mandi, lalu membungkus tubuh Ryeowook dengan selimut yang ia bawa. Sementara Heechul masih berusaha menyadarkan Ryeowook, "Wook-ie! Baby! Kumohon bangunlah!" Heechul terus menepuk pelan pipi Ryeowook agar namja mungil yang kini berada dipelukan Jongwoon terbangun.

"Hy-yung . . . Chul eomma~." desahnya saat matanya berhasil dibuka.

"Bagus anak pintar, tetaplah terjaga ne." Heechul memberikan kecupan di dahi Ryeowook, "Jong kita bawa Wook-ie ke rumah sakit."

"Baik eomma, Baby~ kita ke rumah sakit ne? Supaya baby cepat sembuh." Jongwoon mengangkat tubuh Ryeowook dan membawanya ke rumah sakit.

"Hy-yung~~" Ryeowook mendekap tubuh Jongwoon dengan erat, "Jangan biarkan aku sendiri." pintanya dengan suara parau.

"Hyung tidak akan meninggalkanmu sendirian, hyung janji."

Jongwoon menemani Ryeowook di UGD, Ryeowook menangis saat dokter minta Jongwoon agar menunggunya diluar, akhirnya dokter membiarkan Jongwoon menemani Ryeowook didalam selama pemeriksaan. Sementara Heechul diluar sibuk menelpon kedua orang tua Ryeowook, bukan menelpon tapi memarahinya lewat telepon. Heechul tidak habis pikir bagaimana bisa kedua orang tua Ryeowook tega meninggalkan anaknya yang sedang sakit.

Dokter memutuskan bahwa Ryeowook harus dirawat beberapa hari di rumah sakit. Jongwoon tidak dibiarkan bergeser dari tempatnya oleh Ryeowook, tangannya yang tidak tertancap infus terus saja memegangi tangan Jongwoon.

Jongwoon sungguh iba melihat keadaan namja mungil yang tengah terbaring sakit, ia sangat kurang merasakan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Jongwoon tidak lagi menggoda Ryeowook dalam keadaan seperti ini, ia lebih banyak memberikan ucapan penyemangat agar Ryeowook segera sembuh. Sungguh Jongwoon lebih suka jika Ryeowook berteriak-teriak kepadanya, memaki dirinya, dan lain sebagainya.

Kini hanya Jongwoon yang menemani Ryeowook diruang rawatnya, Heechul baru saja pulang untuk menyiapkan keperluan Ryeowook yang dibutuhkan selama menjalani perawatan.

"Apa masih pusing baby?" tanya Jongwoon.

"Sedikit hyung." Ryeowook menggeser tubuhnya sedikit supaya Jongwoon bisa tidur disampingnya. "Hyung tidurlah disini! Hyung pasti lelah, aku ingin tidur dipeluk hyung~" rengeknya manja.

"Benarkah? Kau sungguh menyukai pelukan hyung rupanya," Jongwoon naik ketempat tidur Ryeowook, membaringkan tubuhnya dengan posisi miring menghadap Ryeowook. Jongwoon menatap intes Ryeowook, "Sungguh hyung sangat menyayangi dan mencintaimu baby."

"Hyung. . . . jangan menggodaku." rona merah terlihat diwajah Ryeowook karena ucapan Jongwoon.

Jongwoon menyibakkan rambut Ryeowook yang menutupi dahinya, "Hyung tidak menggodamu baby, hyung sungguh-sungguh."

"Tapi mengapa hyung suka menggodaku? Dasar menyebalkan!" Ryeowook menyamankan posisinya, menempelkan kepalnya didada Jongwoon.

"Hahahaha." Jongwoon tertawa, "Karena kau sangat menggemaskan ketika marah setelah hyung menggodamu, hyung menyukainya." jujur Jongwoon.

"Hyung jahat! Menyebalkan!" Ryeowook mengerucutkan bibirnya mendengar pengakuan Jongwoon.

Gyutt

"Akh . . . appo baby!" teriak Jongwoon saat Ryeowook mencubit lengannya, Jongwoon mengusap lengannya yang baru saja dicubit oleh Ryeowook, "Baby~~ sakit!"

"Biarin, rasakan karena suka menggodaku." bela Ryeowook, "Sudah hyung, aku mau tidur, aku ini sakit, seharusnya hyung menyanyikan sebuah lagu untukku, bukannya malah menggodaku!"

"Hahahaha . . . kau benar baby, hemm mau hyung nyanyikan lagu apa?" tawar Jongwoon.

"Gray paper saja hyung," pinta Ryeowook.

"Baiklah, hem . . ehem." Jongwoon berdehem sebelum mulai menyanyikan lagu untuk Ryeowook.

Suara merdu Jongwoon mampu membius Ryeowook, Ryeowook tidak melepaskan pandangannya sedikitpun dari wajah Jongwoon hingga Jongwoon menyelesaikan bait terakhirnya.

"Mengapa baby belum tidur eoh?" Jongwoon membalas tatapan Ryeowook, "Kenapa menatap hyung seperti itu?"

"Hyung . . . berjanjilah padaku akan selalu ada untukku, menemaniku, menyayangiku, dan mencintaiku apa adanya, karena aku juga mencintaimu hyung."

Chup

Ryeowook mengecup bibir Jongwoon pelan, kemudian melepaskannya kembali, "Wook-ie mencintai hyung, Jongwoon-ie hyung."

Chup

Kali ini giliran Jongwoon yang mengecup bibir mungil Ryeowook, mengecupnya dengan lembut. Kecupan yang terasa hangat itu berubah menjadi ciuman yang dalam, seolah enggan untuk dilepaskan, jika tidak membutuhkan oksigen untuk bernafas.

Jongwoon kembali menatap Ryeowook, "Sebutlah nama hyung lagi baby~ kau sangat manis jika memanggil hyung seperti itu."

"Jongwoon-ie hyung~~ ayo tidurrr, Wook-ie sudah mengantuk." rengeknya.

"Baiklah, kita tidur ne, jangan lupa berdoa." titah Jongwoon.

"Siap Jongwoon-ie hyung." kata Ryeowook dibuat semanis mungkin. "Ingat! Jongwoon-ie hyung jangan pergi ketika aku tidur, arraso!"

"Arra, hyung tidak akan pergi kemana-mana. Jja pejamkanlah matamu." Jongwoon mengusap-usap pantat Ryeowook supaya Ryeowook cepat tidur agar kesehatannya bisa segera pulih.

Setelah memastikan Ryeowook tertidur, Jongwoon segera menyusulnya ke alam mimpi. Hari yang sangat melelahkan dan menegangkan bagi Jongwoon, dimana ia mendapati tunangannya tergeletak tidak sadarkan diri di kamar mandi, dan beruntunglah sekarang. Ryeowook sudah kembali seperti biasa, meski wajahnya masih sangat pucat.

Jongwoon mengecup kening Ryeowook, 'Baby semoga kau selalu bahagia~' doa Jongwoon dalam hati.

Y&R

Jongwoon membuka matanya ketika alarm diponselnya berbunyi, setelah mematikan alarmnya, Jongwoon bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri, belum sampai Jongwoon menyelesaikan kegiatannya, Ryeowook sudah memanggilnya.

"Hyung~~ Jongwoon-iee hyung!" panggil Ryeowook panik, ketika membuka matanya Ryeowook tidak menemukan Jongwoon berada disampingnya.

"Jongwoon-ie hyung!" teriak Ryeowook lagi.

"Baby! Hyung disini, hyung hanya ke kamar mandi, hyung tidak akan meninggalkanmu." jelas Jongwoon ketika telah berada disamping Ryeowook.

"Kenapa Jongwoon-ie hyung tidak bilang? Wook-ie takut kalau Jongwoon-ie hyung pergi begitu saja."

"Hyung tidak ingin menganggu tidurmu baby, bagaimana keadaamnu hari ini? Sudah lebih baikkah?"

"Baik, aku ingin pulang hyung, lagi pula eomma dan appa juga tidak bisa menemaniku di sini hyung, aku pulang ke rumah hyung saja, kalau perlu hyung nikahi aku saja, supaya aku bisa terus tinggal di rumah hyung, hiks, Jongwoon-ie hyung~~huweee." tangis Ryeowook pecah setelah menceritakan perasaannya.

Grepp

"Hyung mengerti perasaanmu baby, baiklah nanti kita tunggu hasil pemeriksaan, apakah baby sudah boleh pulang atau belum. Dan untuk masalah pernikahan nanti hyung bicarakan dengan para orang tua. Jadi kau sudah tidak sabar ingin menjadi istri hyung eoh? Sudah tidak benci lagi dengan hyung eoh?" Jongwoon mulai lagi menggoda Ryeowook.

"Huweee . . . . kenapa Jongwoon-ie hyung malah menggodaku? Aku benci hyung!" Ryeowook semakin keras menangis, tangannya yang tidak terbalut infus digunakan untuk memukul Jongwoon.

Jongwoon menangkup wajah Ryeowook menggunakan kedua tangannya, menghapus airmata yang mengalir dari manik caramel tunangannya.

Chup

Jongwoon mengecup bibir Ryeowook lembut dan dalam, ciuman yang menghangatkan bagi Ryeowook. "Eng~~" desah Ryeowook disela-sela ciumannya.

Jongwoon menatap Ryeowook setelah melepaskan ciumannya, "Jongwoon-ie hyung~~ jangan menatapku seperti itu! Aku malu." Ryeowook menyembunyikan wajahnya didada Jongwoon.

"Hyung~~" panggil Ryeowook.

"Ada apa baby?"

"Aku suka caramu menggodaku hyung, caramu menunjukkan perhatianmu kepadaku, caramu mencintaiku."

"Ne, hyung paham, tapi jika kau menyukai godaan hyung mengapa kau selalu mengomel pada hyung hemm?" tanya Jongwoon penasaran.

"Hahahaha , . ." Ryeowook tertawa, "Benarkah? Aku mengomel hyung?" tanya Ryeowook pura-pura lupa.

Gyutt

Jongwoon mencubit gemas hidung kecil Ryeowook, "Dasar kau, minta hyung cium lagi rupanya?"

"Iya hyung cium lagi, neh" Ryeowook memajukan bibirnya dihadapna wajah Jongwoon. Tanpa berpikir lagi, langsung menyambar bibir Ryeowook.

Ryeowook mendorong tubuh Jongwoon supaya melepaskan ciumannya, "Hah . . . hah! Hyung ingin membunuhku eoh?"

"Salahmu sendiri baby, menyajikan bibirmu didepan hyung. Hahahahaha."

"Dasar Jongwoon-ie hyung menyebalkan! Tapi aku suka, I like the way you love me hyung." ujar Ryeowook.

"Nge-gombal eoh? Nado . . . hyung juga menyukaimu, sangat!" tegas Jongwoon.

"Oh jadi ini yang kalian lakukan berdua di Rumah Sakit?" Heechul sudah berdiri di ambang pintu ruang rawat inap Ryeowook, sambil berkacak pinggang.

"Eomma!" teriak Jongwoon dan Ryeowook bersamaan.

"Pulang dari Rumah Sakit kalian harus menikah!" perintahnya telak.

"Siaappppp!" kompak Ryeowook dan Jongwoon bersamaan.

END^.^

Anneyong~~~~ bagaimana kabar kalian? Lama sekali aku tidak menyapa kalian dengan FF, setelah lama vakum aku bawakan kalian FF one shoot untuk memperingati Yewook day, semoga kalian suka dengan cerita yang tidak jelas dan asal ini. Maaf jika banyak typo yang bertebaran, komentar kalian aku tunggu.

Gomawo~~~~~ #Kiss