Di sebuah kota England yang indah, terdapat lima orang pengguna gamer yang sedang bermain game. Pada sore itu, langit mendung bercampur dengan sebuah petir yang sangat dasyat. Miia, Zen, Arche, Ginda, Elv Zi dan Raksasa Yu sedang asyik chating dan bermain game di rumah mereka masing-masing, namun petir menyambar kediaman mereka dan membuat mereka terhisap ke dunia yang aneh. Saat itu mereka pingsan dan tidak sadarkan diri. Saat bangun, mereka berlima sudah ada di dunia yang aneh dan orang yang aneh. Ketua adat setempat dan Kepala desa menyambut kedatangan mereka dengan senyuman. Zen, Miia, Arche, Ginga, Elv Zi dan Raksasa Yu desa menyediakan makanan dan minuman.

Namun mereka berlima masih kebingungan karena melihat penduduk yang aneh. Saat itu mereka berlima sedang di rumah. Mia yang sehat sedang bermain game bersama kakaknya, Arche. Mereka di dunia nyata tampak berkelahi, namun di game sifatn mereka berubah menjadi saling suka bahkan melebihim adik kaka. Ginga yang cerewet di dunia nyata berubah menjadi pendiam di dunia game, sama halnya dengan Arche. Elv Zi menjadi keliatan rewel di dunia game dan kekanak-kanakan. Dulunya Zen di dunia nyata menjadi lemah karena penyakit jantung bocor dan orang tuanya meninggal sekarang malah sehat dan memiliki keluarga yang menganggap Zen adalah anak kandungnya. Raksasa Yu atau Yu di dunia nyata mempunyai kakaknya malah sekarang Bersama orang tua aslinya.

Namun waktu Mia berjalan mau menanyakan penduduk desa kenapa suasana jadi aneh, gadis cantik yang sehat itu tiba-tiba menjadi polos, padahal dia sebenarnya tidak polos dan sehat malah tampak cerdas dan berwajah sehat... dada Miia tiba-tiba terasa sakit dan membuat gadis itu pingsan. Harapan Miia yang akan membahagiakan abangnya dengan cara menjauhi malah berubah jadi kasih sayang, dan dadanya yang tidak merasa sakit malah membuatnya merasa sakit di dunia aneh ini.

Arche menolong adiknya, bahkan dia berbicara dengan nyaring di saat Miia pingsan.

"Miia, kalau kamu lemah sperti ini dan polos kapan kamu sembuhnya. Kapan kamu menempati janjimu untuk menikahiku. Aku tidak ingin masa depan adikku menjadi begini, kamu bukan saja adikku melainkan calon istriku."

"Wah, akhirnya mereka sadar juga ya kek bahwa mereka bukan saudara melainkan beda orang tua. Semua orang bilang kamu itu cinta adikmu sebagai pacar dan ingin menikahi, kakek dan nenek sudah tahu kalau kalian bukan saudara kandung." Ujar dua orang yang berusia enam puluh tahun yang sedang menyadarkan Miia dari pingsannya, yang kini sedang terbaling lemah, belum sadarkan diri, dan bermuka pucat. "Mereka bilang kamu itu saudara kembar yang saling mencintai layaknya pasangan muda. Kakek dan Nenek bilang bahwa Arche adalah anak angkat dari keluarga pemanah yang di adopsi untuk membuat ibumu meninggal. Memangnya kalian tidak tahu kalau kalian bukan adik kakak? Dan saat kamu berusia 12 tahun dewi kelahiran memberikan kamu adik yang bernama Miia, namun tabib bilang Miia terlahir cacat. Jantungnya lemah dan harus istirahat." Dipijatnya kaki miadengan lemah-lembut oleh neneknya untuk menegaskan kalimatnya.

Miia tersadar dari pingsannya dan langsung memeluk kakaknya saat bangun dari pingsan, sekarang Miia hanya bisa mengandalkan kakaknya. "Kakak, kenapa orang tua kita tidak pernah bercerita bahwa kita bukan saudara kandung?"

Aku dan sahabatmu juga tidak tahu kenapa kita bisa berada disini," ujar kakaknya, mata hijaunya berkaca dan rambut birunya basah oleh keringat. "Kalau ini dunia game yang kita sering mainkan, bukankah sifat kita tidak seperti ini dan keadaan kita tidak berbanding terbalik."

Miia terkejut dan kesakitan. "Game?

"Sudahlah Miia, kamu istirahat saja kami di sini menemanimu." Ucap ke empat temannya. "Aku juga heran mengapa kita bisa di sini dengan keadaan yang aneh, aku menjadi sehat dan malah sekarang ada ayah dan ibuku." Pemuda desa berkemas-kemas untuk perang malawan monster. Mereka berlima heran, bukannya desa sudah aman dari monster dan sekarang jaman canggih. Tentu saja, mereka mempunyai kesempatan ( yang tidak punya ortu bisa bertemu, namun anehnya mereka kesehatannya pun ikut berubah juga), tetapi mereka tahu ini tidak bisa di biarkan begitu saja. Toh bukan berarti mereka bisa sembrono di dunia game dan tidak kesepian. Mereka harus ikut berperang melawan monster untuk menolong penduduk desa membuat:pagar kayu, panah, pedang, tombak, prisai dan tongkat sihir.

Suasana di desa berbeda dengan suasana di dunia nyata, justru karena mereka tak pernah merasakan suasana seperti ini atau mempunyai tubuh yang cacat di dunia game. Dan orang tua Mia dan Arche sebelum meninggal tidak menceritakan mereka berdua siapa sebenarnay, meskipun itu sulit namun kalau mengetahui sejak dini bisa menjadi pelajaran hidup, tetapi mereka tenang-tenang saja tidak seperti kakek dan nenek. Jika ini di dunia game terbalik, maka Arche, Miia, Zen, Elv Zi, Ginga dan Raksasa Yu tidak bisa main game, melainkan dia menjadi peran tokoh utama di game yang mereka mainkan.

Elv Zi membalas dengan senyum. "Seperti kata nenek dan kakekmu, itu semua mungkin karena orang tua kita sayang pada kita. Jadi mereka merahasiakan kita." Miia bangun dari tempat tidurnya dengan anggun lalu memeluk kakaknya dengan erat.

Dia membisikan kakaknya tentang hal aneh ini. Tiba-tiba Bangun membuatnya merasa aneh dan semakin parah. Warna kulit putih di badannya bagaikan badan seorang putri, tidak sesehat biasanya. Rambut rapinya sekarang acak-acakan. Bibir merahnya yang mengkilap kini pucat. Bahkan kulit lembutnya yang secerah buah persik pun sekarang tampak berwarna biru. Tapi tetap saja ini tidak adil, meski kami menginginkan kebahagiaan. Pikirnya.

Kerabat mereka yang berada di dunia game tidak menyadari bahwa di dunia nyata mereka jauh di perhatikan yang hidupnya enak di dunia nyata. "Anakku, mengapa di setiap kehidupan kita banyak lika-likunya. Itu karena Tuhan sayang sama kita, makanya kamu berdua tidak pernah rukun. Dan yang lainnya pun juga sama, mereka juga di uji untuk saling terbuka. Ucap mereka sebelum Miia dan Arche bermain game. Ibunya sudah pergi ke tempat yang lebih baik, dan sekarang begitu pula dengan dirinya.

Pagi ini mereka tidak akan kembali ke dunia nyata. Pagi ini mereka akan memulai hidup baru. Pagi ini mereka benar-benar sudah berada di dunia dongeng dan harus segera membantu warga.

Sekarang, mereka harus bersiap-siap supaya bisa mendapat uang untuk membeli perlengkapan perang.

"Aku menyerah kalau begini, kamu di sini saja dan jangan bergerak." Ucap Arche kepada adiknya.

Miia memeluk kakaknya dengan erat. "Aku ikut walau badanku lemah, dan berjanji tidak akan membuat kalian berlima merasa terbebani."

"Oke pacarku yang tersayang." Arche mengiyakan keinginan adiknya, ia masih tidak percaya kalau dirinya lain orang tua.

Dengan percaya diri mereka keluar dari rumah kepala desa, bagaimanapun mereka berusaha keluar percuma saja. Ketika mereka menjadi aneh dan hidup bahagia, mereka berenam sama-sama mempunyai keinginan terbebas dari kondisi yang menyeramkan ini. Suatu hari nanti, mereka akan akur seperti di dunia game saat ini.

Di mana pun itu.