Disclaimer : Kuroko no Basuke isn't mine but Tadatoshi Fujimaki-sensei's. I only own the plot and this story.

AU. Shounen-ai.

A/N: Lagi-lagi saya menelurkan fanfiksi amatiran~ yang satu ini hanya akan menjadi trilogy dan berjumlah 4 chapter jika ditambah dengan prolog. Semoga coret-coretan saya ini bisa sedikit menghibur. Enjoy reading~


PROLOG

Kise Ryouta tidak pernah benar-benar menginginkan apapun dalam hidupnya. Karena itulah dia belum pernah benar-benar berusaha untuk mendapatkan sesuatu. Sejak kecil, dia selalu bisa mendapatkan semua yang dia butuhkan-dan bahkan yang tidak-dengan mudah. Kalau orang-orang di sekitarnya diminta mendeskripsikan Kise Ryouta dalam satu kata, jawaban yang paling banyak didapat mungkin adalah, menyebalkan. Bagaimana tidak?

Kise Ryouta selalu berhasil menduduki peringkat pertama siswa tertampan seantero sekolah sejak sekolah dasar, ketampanannya itu seperti magnet yang membuatnya selalu menjadi pusat perhatian dimanapun dia berada. Meskipun bukan nomor satu, kemampuannya di bidang akademis pun tidak buruk. Yang lebih menyebalkan lagi adalah Kise Ryouta menguasai hampir seluruh jenis olahraga, walaupun hal yang paling menyebalkan dalam dirinya adalah sifat baiknya. Entahlah sifatnya yang satu itu bisa disebut sebagai kelebihan atau justru kelemahannya.

Bukan hanya sekali kali Kise hampir dikeroyok oleh penggemar-penggemar fanatiknya karena sifatnya yang terlalu gampang mempercayai orang itu. Tetapi karena pada dasarnya Kise memang orang yang baik-dan bodoh-, jadilah dia tidak pernah berhasil belajar dari pengalaman dan selalu mengulang bencana yang sama hampir setiap hari. Keluarganya sudah tidak heran jika Kise tiba di rumah dengan penampilan suer berantakan dengan parfum dan lipstik perempuan menempel tidak karuan di tubuhnya. Itulah resikonya menjadi seorang Kise Ryouta. Melelahkan memang kelihatannya, tapi ternyata masih cukup menyenangkan karena Kise masih tetap bisa tersenyum setiap harinya. Tersenyum mengawali hari saat pagi menjelang dan terus tersenyum sampai waktunya untuk kembali terlelap di malam hari. Kise merasa kehidupan seperti ini sudah cukup baginya. Tidak perlu memiliki siapapun yang harus menjadi prioritas utama baginya, cukup memperlakukan semua orang dengan perlakuan yang sama, dia tidak perlu bersungguh-sungguh dalam hidupnya yang membosankan ini.

Kuroko Tetsuya selalu bersungguh-sungguh dalam setiap hal yang dilakukannya. Meskipun begitu, dia tidak selalu bisa mendapatkan semua hal yang telah diraihnya dengan sungguh-sungguh. Kuroko Tetsuya tahu betul kalau hidup itu tidak mudah, pengalaman telah mengajarinya dengan sangat baik. Orangtuanya meninggal karena kecelakaan ketika dia masih balita, hal itu akhirnya membawanya kepada neneknya, satu-satunya orang yang tulus ingin merawatnya tanpa mengeluh ini-itu seperti kerabatnya yang lain. Dunianya sejak kecil hingga sekarang hanyalah berkutat pada dia dan neneknya saja. Kuroko sangat menyayangi neneknya yang hangat dan lembut. Hanya neneknya yang membuatnya selalu merasa dibutuhkan dan dicintai. Dia tidak membutuhkan teman, yang hanya membutuhkannya disaat mereka memerlukan bantuan saja. Kuroko tidak membutuhkan orang lain selain neneknya masuk kedalam hidupnya. Karena Kuroko Tetsuya, adalah orang yang selalu bersungguh-sungguh. Hanya mencintai neneknya dengan sepenuh hati saja sudah menguras banyak waktu dan tenaganya, rasanya dia tak akan sanggup jika menambah seorang atau bahkan dua orang lagi. Mungkin dia akan mati jika hal itu terjadi.

Kise Ryouta dan Kuroko Tetsuya. Kedua manusia yang amat sangat bertolak belakang ini, bagaimana jika nasib memutuskan untuk mempertemukan mereka?