Disclaimer : they self and they parent
Main cast : Kim Kibum. Choi Siwon. Tan Hangeng. Kim Heechul
Gendre : Drama, Romance.
Theme : Spring
Warning : Penuh typo. Alur berantakan. Bikin sarap kepala jadi tegang. Dan, DON'T LIKE DON'T READ. NO BASH my character in my fic.
Flame jangan tapi kalu konkrit sangat boleh. ^^
Shin SeounRa| Choco Momo
[Sweet Apple]
Presented
An Alternative Universe Fanfiction
Heebum?
Story presented by © Sora Yagami
Inspired by © Are you good girl?_DBSK
Cast and anything in this story © They self and they parent
Dear Trouble
"Ya... Cho Kyuhyun! Apa yang sudah kau lakukan pada pengering rambutku?" teriakan menggelegar sang cinderella menjadi musik pengantar dipagi yang sangat cerah ini.
Membahana keseluruh penjuru ruangan hingga memabngunkan paksa semua penghuni yang masih bergelung nyaman dibawah selimut yang hangat.
Kyuhyun berdecak kesal. "Kenapa Hyung selalu menuduhku melakukan kejahatan?"
"Karena memang hanya kau yang memiliki wajah criminal disini." tuduhnya.
Kyuhyun memberengut sambil memasang wajah kesal. "Bisa saja kan wookie yang melakukannya." Kyuhyun mencoba berdalih dengan mengkambing hitamkan hyungnya yang pintar memasak itu.
Sebuah jitakan yang dilayangkan yesung mendarat dengan indahnya dikepala sang magnae. "Enak saja kau menuduh baby wookie seperti itu."
Heechul meremas kedua tangannya. "Bersiaplah untuk menyiapkan pemakamanmu cho Kyuhyun."
Kyuhyun meneguk ludahnya susah payah. Habislah dia kalau seperti ini caranya.
Kyuhyun segera mengambil ancang-ancang untuk berlari menghindari kejaran hyungnya yang ganas itu. "Ampun hyung." teriaknya.
Kyuhyun memeluk erat tubuh sungmin yang nyaris saja menjatuhkan I-pad yang berada digenggaman tangannya ketika lengan itu mendekap erat lehernya, membuatnya agak sedikit kesulitan bernapas.
"Kesini kau magnae sialan. Jangan coba berlindung dibalik sungmin."
Kyuhyun tidak perduli dan justru semakin mengetatkan pelukannya pada tubuh Sungmin. Namja jenius berambut brunette itu menggeleng kuat-kuat. Dia bisa remuk kalau Heechul berhasil mendapatkan.
"Tolong aku minnie, Heechul hyung akan membunuhku."
"Kau jangan coba membelanya sungmin-ah." bentak Heechul. Dia sudah tidak sabar ingin mendaratkan kepalan tangannya diatas kepala Kyuhyun.
Sungmin hanya bisa menghela napas. "Aku tidak membela Kyuhyun. Dia menempel padaku."
Kata-kata sungmin mendatangkan senyuman iblis kemenangan yang sepertinya telah berhasil dia curi dari Kyuhyun.
Kyuhyun merengut masam. "Ya, minnie. Kenapa sepertinya kau sama sekali tidak peduli padaku." rajuknya.
"Jangan kekanak-kanakan Kyu." tegurnya.
"Rasakan kau magnae sialan." rutuk Heechul puas. Rasanya senang sekali karena bisa menyiksa namja jahil itu.
Ketiganya lantas menoleh kearah pintu berpelitur mewah yang menjeblak terbuka disusul seorang namja berkulit bak salju melangkah perlahan kedalam ruangan sambil menenteng koper besar berwarna biru dengan agak kesusahan.
"Anenyong," sapanya canggung.
Seperti disambar petir, Kyuhyun dan Heechul berlari menghambur kearah namja itu dan kemudian memeluknya erat. "Kibummie, kau kembali." pekik Heechul girang.
Kibum nyaris saja jatuh terjengkang karena pelukan erat dua orang yang lebih seperti musuh bebuyutan itu pada tubuhnya tetapi sejurus kemudian namja yang memiliki killer smile itu hanya tersenyum lalu balas memeluk keduanya.
Suara teriakan kehebohan keduanya berhasil memancing para penghuni lain apartmen yang penasaran dan kemudian memutuskan untuk mengecek apa yang sesungguhnya sedang terjadi.
"Wah, Kibummie sudah pulang rupanya." ucap Leeteuk sambil menyunggingkan seulas senyuman menawan.
Kyuhyun melepaskan pelukannya pada tubuh Kibum ketika sungmin berjalan mendekat kearah ketiganya dan ganti memeluk namja bergigi kelinci itu erat. "Kapan kau kembali? Kenapa tidak memberitahu kami?" tanya sungmin.
Kibum hanya tersenyum. "Aku memang sengaja ingin memberi sedikit kejutan."
Deheman keras yang sepertinya memang disengaja berhasil perhatian Kibum, namja itu menolehkan kepalanya dan mendapati seorang namja berbadan tinggi tegap sedang bersandar didinding dengan tangan terlipat didada sedang menatapnya intens.
Segera saja kedua orb bening itu berkilat penuh kesenangan dan berlari menghambur tetapi sama bukan kearah namja berbadan tegap itu melainkan kearah Hangeng yang sedang menggendong seekor kucing berwarna abu-abu.
"Heebum-ah, kau semakin cantik saja." Kibum menarik kucing itu kedalam pelukan.
Kyuhyun terkikik pelan sambil menenggelamkan wajahnya disela lekukan leher sungmin, menertawakan seorang namja berbadan tegap yang sedang memasang tampang ingin menguliti kucing yang sedang berada didekapan kekasihnya.
Sungmin memberikan sikutan penuh sayang diperutnya hingga membuat Kyuhyun dengan sangat terpaksa menghentikan tawanya.
"Kau baru saja kembali setelah menelantarkanku selama dua bulan dan yang kau peluk justru adalah kucing itu, bukannya aku." dengus namja pemilik lesung pipi itu kesal.
Kibum terkekeh dan kembali melanjutkan acara mari menyapa kucing lucu tanpa memperdulikan kekesalan dari seseorang yang sedang merapalkan kutukan untuk kucing yang telah berhasil merampas perhatian kekasihnya.
"Siwon Hyung kalah sama kucing buduk." sindir Kyuhyun, dan segera dibalas dengan tatapan ingin membunuh oleh namja pemilik senyum joker itu.
"Diam kau magnae," selorohnya kesal.
"Uuu, Siwon hyung menakutkan." godanya dan sejurus kemudian tertawa dengan cara yang menjengkelkan.
Jengah karena merasa percuma menghabiskan tenaganya untuk meladeni kejahilan magnae yang tidak ada habis itu, Siwon memutuskan untuk meninggalkan ruangan dan tanpa diketahui mendatangkan senyuman diwajah Kibum yang sedari tadi memperhatikan kecemburuan hyung kesayangannya.
Siwon hanya diam sambil menatap jauh pemandangan kota yang dipenuhi suara hiruk-pikuk aktifitas orang-orang yang saling berlomba untuk bisa secepatnya sampai ketempat tujuan melalui balkon lantai tujuh sebuah apartmen mewah.
Namja itu bahkan sama sekali tidak berniat mengalihkan pandangannya ketika ada sepasang lengan yang dilingkarkan dipinggangnya. Seseorang menyandarkan kepala dipunggungnya yang bidang.
"Hyung marah?"
Siwon menghela napas. "Tidak. Kau peluk saja kucing itu dan tidak usah perdulikan aku."
Kibum terkekeh pelan. "Ayolah hyung, kau tidak mungin cemburu pada seekor kucing kan?"
Siwon melepaskan pelukan kedua tangan Kibum dari tubuh dan kemudian berbalik menghadap namja itu. Mata mereka bertemu. Siwon menatap lekat sepasang onyx yang amat meneduhkan.
"Kau mengacuhkan aku demi seekor kucing. Apa aku pantas untuk cemburu?" tutur Siwon sakartis.
Kibum melingkarkan lengannya manja dileher Siwon dan kemudian memberikan kecupan singkat pada bibir joker itu. "Kau tahu aku hanya mencintaimu."
Senyuman mengembang diwajah Siwon dan kemudian balas melumat bibir Kibum tidak sabar. "Aku tahu, hanya saja aku tidak suka membagimu dengan siapapun termasuk kucing itu."
"Aku rasa hyung hanya sedikit berlebihan."
Siwon menatap Kibum sebelum kemudian menghela napas. "Baiklah, aku memang agak sedikit berlebihan."
Kibum membelai lembut rahang tegas Siwon dan kemudian membisikkan kata-kata yang sanggup meruntuhkan segala kekesalannya. "Aku mencintaimu."
"Aku juga,"
Kibum terkekeh. "Aku tahu."
Siwon mengangkat tubuh Kibum keudara dan kemudian mendudukannya dipembatas balkon apartmen sehingga posisi Kibum lebih tinggi darinya. Namja berkulit seputih salju itu dengan sengaja melingkarkan kedua kakinya dipinggang Siwon membuat Siwon semakin gemas mengecupi setiap inci dari wajah cantik itu sambil sesekali menggitinya, membuat erangan menggoda Kibum tidak meluncur keluar dari sela-sela bibirnya.
Sepertinya malam ini akan menjadi malam yang panjang bagi keduanya.
.
.
.
Kyuhyun mengerang resah sambil sesekali menutupi kepalanya dengan bantal untuk meredam suara-suara yang mengalun masuk mengganggu gendang telinganya.
"Angh, Siwonie." suara desahan yang berasal dari kamar disebelah kanan justru malah semakin kencang dan membuat sekujur bulu ditubuh Kyuhyun berdiri karenanya.
Matanya perlahan melirik kerahan sungmin yang tenggelam dalam alam mimpi seakan sama sekali tidak terganggu dengan desahan dan erangan yang berasal dari tetangga kamar mereka.
Rasanya Kyuhyun ingin sekali bisa mencopot kedua telinganya agar erangan penuh kenikmatan itu berhenti memasuki kepalanya.
"Ouch, hannie," suara desahan dan erangan yang saling bersahut-sahutan semakin kencang terdengar dan kali ini berasal dari kamar disamping kiri.
Kyuhyun meremas rambutnya frustasi sambil sesekali melirik kearah selangkangannya.
Rasanya sangat sesak dan menyakitkan. Sesuatu dibalik celana piyamanya sudah mendesak ingin dikeluarkan.
Seluruh tubuh Kyuhyun membeku. Rasanya saraf dikepalanya telah tercabut dari akarnya ketika indera pendengarnnya menangkap dengan jelas suara hantaman punggung yang beradu dengan dinding disambut dengan erangan penuh kenikmatan.
Tinggal tunggu waktu saja hingga dinding beton itu benar-benar roboh karena digunakan sebagai sarana aktivitas sex berbau kinky.
Namja dengan suara indah itu mulai kesulitan meneguh ludahnya. Keringat merembes deras dipelipisnya. Kedua matanya dengan siaga menatap tubuh tergolek sungmin diatas tempat tidur.
Terlihat begitu menggiurkan dan sangat mengundang.
Kyuhyun menampar dirinya sendiri hingga pipinya memerah. Dia harus menghilangkan pikiran terkutuk itu dari kepalanya, kalau tidak ingin sungmin mematahkan lehernya.
Namja itu hingga bahkan bergidik ria membayangkan kemarah sungmin kalau dia mencoba menginterupsi kegiatan namja bergigi kelinci dialam mimpi, bisa-bisa besoknya dia sudah tidak memiliki kepala kalau mengingat bagaimana sensitifnya seorang Lee sungmin yang tidurnya terganggu.
Kesal. Kyuhyun memutuskan untuk menengangkan dirinya dengan melangkah keluar dari kamar dan kemudian duduk didepan televisi diruang tamu.
.
.
.
Siwon melangkah pelan menjajaki setiap anak tangga sambil sesekali menguap dan menutupi mulutnya dengan menggunakan tangan. Sebenarnya dia masih sangat mengantuk, tetapi kegiatannya menempah tubuh diruang Gym sudah menjadi keseharian yang tidak bisa dilepaskan darinya. Dia tidak mendapatkan otot perut yang terbentuk sempurna ditubuhnya dengan hanya bermalas-malasan, lagipula ini berguna sekalian untuk meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku setelah aktifitas hampir semalam suntuk bersama kekasihnya.
Senyuman kembali merekah dibibirnya kala mengingat hal yang telah mereka lakukan semalam. Kalau boleh ditanya apakah dia puas setelah dua bulan tidak bertemu dan harus melampiskan hasratnya seorang sendiri, tentu saja jawabannya adalah tidak. Kalau saja tidak mengingat dia sudah memliki rencana yang telah dia rancang jauh-jauh hari saat kekasihnya itu masih berada di paris untuk urusan Fashion, mungkin dia akan menjadikan namja itu tahanan kamarnya selama seminggu kedepan.
Langkah Siwon terhenti, dilihatnya sang magnae kesayangan sedang duduk diam di sofa dengan tampang datar. Televisi yang dibiarkan menyala sama sekali tidak diindahkan oleh namja itu.
Kening Siwon berkerut heran. Tumben sekali magnae yang pemalas itu bangun lebih pagi darinya.
"Tumben kau sudah bangun Kyu." sapa Siwon.
Kyuhyun menoleh tapi tanpa minat.
Siwon semakin heran. Ada apa sebenarnya dengan adik kecilnya ini?
"Sejak kapan kau berada disini?"
Lagi-lagi Kyuhyun diam tidak menjawab. Siwon mulai khawatir, apa mungkin adik kecilnya ini kesurupan?
Kantung mata yang mewarnai bagian bawah mata Kyuhyun sudah cukup menjadi bukti kalau sepertinya situasi yang dihadapi Kyuhyun bukan masalah sepele. Sepertinya namja itu telah berada disini semenjak semalam.
"Kyu, kau baik-baik saja kan? Kau jangan membuat hyung cemas." ucap Siwon khawatir.
Belum sempat Siwon kembali memberondongi Kyuhyun dengan pertanyaan, suara langkah kaki terburu-buru berhasil menyita perhatian keduanya.
"Kyu, kau darimana saja? Aku mencarimu kemana-mana. Aku khawatir karena kau tidak ada."
Tanpa aba-aba, Kyuhyun segera menghambur kedalam pelukan sungmin dan memeluk namja berwajah aegyo itu kuat-kuat.
Kening sungmin berkerut heran. "Ada apa Kyu?"
Kyuhyun hanya menggeleng.
"Apa yang sudah kau lakukan pada magnae setan itu Siwonnie," seloroh Heechul yang entah bagaimana sudah berada diruang keluarga, tempat mereka berkumpul bersama dengan Hankyung yang tidak lepas berada disisinya.
Siwon hanya menganggat bahu tidak peduli. "Aku tudak melakukan apapun. Dia sudah seperti itu sejak aku bangun." jelasnya.
Kyuhyun mendelik kearah tiga orang itu tanpa melepas pelukannya pada tubuh sungmin dan mulai merutuk didalam hati. Benar-benar sama sekali tidak mengerti kalau ketiga orang itulah yang menjadi sumber penderitaannya, dengusnya kesal.
.
.
.
Siwon melangkah keluar dari dalam kamar mandi dengan hanya mengenakan sehelai handuk yang menutupi bagian pribadinya. Pemuda itu tampak jauh lebih segar dan kemudian segera memulai ritual memilih pakaian dari dalam lemari.
Siwon melirik kearah seorang namja yang masih berbaring diatas tempat tidur dengan bergelung selimut tebal untuk menutupi tubuh polosnya. Menyampirkan handuk kecil dilehernya yang jenjang dan kemudian melangkah pelan menuju tempat tidur. Membelai kening Kibum lembut hingga mendatangkan lenguhan pelan dari namja pemilik killer smile itu.
Kibum mengerjapkan kedua kelopak matanya untuk menghalau cahaya matahari yang menyusup masuk kedalam kamar mereka melalu celah jendela.
"Bagaimana perasaanmu? Apa masih terasa sakit?"
"Sedikit."
"Apa kau ingin sarapan ditempat tidur. Aku akan mengambilkannya."
Kibum menggeleng. "Tidak usah Hyung, aku akan turun untuk bergabung dengan yang lain."
"Yakin tidak apa-apa?" tanya Siwon memastikan.
Kibum hanya mengangguk.
.
.
.
Kibum mendudukan dirinya disebelah Siwon setelah memberikan Heebum makanan dipojok ruangan bersama dengan peliharaan para penghuni apartment lainnya.
"Kibummie, hari ini kau tidak ada acara kan? Kita sudah lama tidak pergi bersama." tanya Siwon sambil mengoleskan selai pada roti gandumnya.
"Tidak bisa hyung. Hari ini aku sudah berjanji akan menemani Heechul hyung membawa Heebum ke salon."
Siwon mulai cemberut. "Apa tidak bisa lain kali saja? Memangnya kucing itu lebih penting daripada aku."
Kibum terkekeh pelan. "Ayolah hyung, jangan seperti anak kecil."
Siwon mendengus tidak suka. "Yang anak kecil disini itu Kyuhyun."
Kyuhyun yang duduk tepat berseberangan dengan pasangan Kuda dan snow white itu menedelik tidak suka mendengarnya. "Kenapa aku jadi ikut dibawa-bawa juga."
"Sudahlah Kyu, tidak baik bicara saat makan." tegur sungmin sambil meletakkan segelas susu hangat untuk Kyuhyun.
Sekarang semua penghuni apartmen sedang berkumpul, meja berbentuk segi panjang itu terlihat penuh dengan lima belas orang yang duduk diposisi mereka masing-masing. Bahkan pasangan Eunhae yang notabene selalu sibuk dengan kegiatan menari mereka juga hadir.
"Wah, ada apa ini. Kenapa kalian hari ini semuanya berkumpul." seloroh Kang-in takjub.
Pasalnya meskipun tinggal di satu apartmen mewah yang sama, kelima belas orang paling populer di Seoul university itu jarang sekali bisa melakukan sekedar ritual makan bersama karena memang memiliki kesibukan yang luar biasa padat.
"Bukankah itu hal yang bagus. Jarang-jarang kita bisa seperti ini." ucap Leeteuk.
Namja berjulukan angel without wing itu sedang sibuk menghalangi Shindong—namja bertubuh tambun yang menjadi leader group dance dikampus mereka—memakan jatah ayam goreng yang disiapkan untuk masing-masing orang.
Shindong bahkan sudah hampir menitikkan air liur, gemas ingin mencicipi masakan kepala chef sebuah restoran terkenal Di Korea, Ryeowook.
Sepasang mata setajam elang itu terus memperhatikan namja yang sedang memangku seekor kucing berwarna abu-abu sambil sesekali mengelus bulunya dengan sayang bersama Heechul yang sesekali tersenyum memanjakan kucing kesayangannya dan ikut tertawa. Sementara pasangan Heechul, Hangeng yang duduk persis disamping kekasihnya sepertinya juga merasakan kekesalan yang sama denganya, terbukti dengan wajah pemuda china itu yang terus ditekuk selama sesi sarapan. Apa tidak bisa sehari saja tidak membelai kucing itu?
Siwon menegak susunya dengan perasaan kesal.
Semua orang sepertinya mulai terlarut dengan kesenangan masing-masing. Eunhae yang bercanda bersama Shindong dengan saling memperebutkan buah apel terakhir yang tersedia diatas meja dan harus berujung dengan pertengkaran diantara ketiganya. Saling berteriak, merebut, hingga apel itu berpindah dari tangan satu ketangan yang lainnya. Pada akhirnya Leeteuk harus turun tangan dengan memotong apel itu menjadi tiga bagian.
Atau sungmin yang sibuk membujuk dongsaeng kesayangannya—Kyuhyun—untuk memakan salad sayur dan buah yang sudah dia sediakan khusus untuk Kyuhyun.
"Ayolak Kyu, buka mulutmu. Sedikit saja. Ini rasanya enak, kau pasti akan suka." bujuknya.
Kyuhyun menggeleng kuat-kuat sambil menutup rapat mulutnya. "Shiroyo,"
Sementara Ryoewook dan yesung bercanda dengan tiga ekor kura-kura kecil kesayangan yesung yang diberi nama Ddangko brother.
Kyuhyun pernah berkata bahwa itu adalah nama teraneh yang diberikan untuk peliharaan. Ddadangko yang berarti kentang manis.
Itu karena yesung sama anehnya dengan nama yang dia berikan, seloroh Kyuhyun saat itu.
Sepertinya hanya pasangan Zhoumi dan henry yang sama sekali tidak tertarik dengan kehebohan yang terjadi dan tetap memakan sarapannya dengan tenang sambil henry yang sesekali mencuri buah melon yang disiapkan sungmin untuk Kyuhyun tanpa sepengetahuan sungmin.
Melihat wajah kedua hyungnya, tiba-tiba saja Kyuhyun mencondongkan tubuhnya kedepan dan mulai berbisik dekat ditelinga Siwon.
"Kalau aku jadi hyung. Sudah kukuliti kucing buduk itu." benar-benar bisikan setan yang terkutuk
Siwon melirik kearah Kibum yang sepertinya sedang sibuk mengurusi Heebum hingga sama sekali tidak menyadari percakapan antara kekasihnya dengan magnae berotak iblis.
Kyuhyun mengembangkan senyuman iblis penuh kemenangan dan kemudian melirik kearah Hangeng.
Siwon tertegun dan kemudian menatap hanggeng melalui punggung Kibum, namja china itu balas menatapnya.
Dan entah apapun yang telah dibisikkan Kyuhyun padanya, sepertinya kedua namja tampan itu memiliki pemikiran yang sama.
Singkirkan kucing itu. Pikir keduanya.
To be continued
R
E
V
I
E
W
If you don't mind?
