Cerita ini terjadi di Twilight Town. Sora, Roxas, Axel dan Namine adalah karakter utama di Twilight toWn. Dalam cerita saya, mereka adalah sahabat.
Kingdom Hearts, PS2 platform
KH fanfic pertama saya.
Genre: persahabatan, fantasi
Rated: K +
Peringatan: Spoiler? Aku rasa tidak ada? Tapi aku tak tahu (Maaf!) OOCness
Disclaimer: bukan milikku .. cuma menggunakan nama dan karakter dari game RPG KH.
KINGDOM HEARTS
Tetsuya Nomura
chapter1
Ada anak laki-laki berambut pirang berdiri di belakang gedung, tangannya menyilang di depan dada. Tampak seperti ia sedang menunggu seseorang. Anak laki-laki yang berdiri di sana itu Roxas, ia sedang menunggu Sora .
"GEZZ ... dia sudah terlambat .." Roxas mengamati jam besar yang berada diatas stasiun kereta." Ini sudah sepuluh menit dari janji untuk pergi ke stasiun kereta, tapi ... "
"Roxas ... maaf aku terlambat!" Roxas berbalik dan melihat Sora. Dia berjalan menuju kearahnya dan dia tampak kotor, lengan dan pakaiannya penuh dengan kotoran.
"Haha .. aku terjatuh karena terpeleset batu." Sora menggaruk rambutnya dan tertawa.
Roxas menatap Sora, "Sigh .. kita harus membersihkan lukamu Sora, mari kita pergi ke rumahku. Rumahku dekat sini .." Roxas menarik tangan Sora.
"Tapi ... bagaimana perjalanan kita hari ini?"
"Jangan khawatir, kita dapat pergi ke sana di waktu berikutnya"
"Oh, baiklah .." Sora mengangguk dan mengikuti Roxas.
SRSRSRSRSRSRSRSRSRSRSRSR
Mereka masuk ke lubang di disebuah dinding. Jalan yang aneh untuk meuju keruamh seseorang. Sora baru pertama kali tahu kalau dibalik dinding itu terdapat semacam hutan. Mereka melalui pepohonan besar. Saat berjalan di jalan setapak itu, Sora teringat sesuatu .. ia merasa seperti pernah ada disana sebelumnya.
Begitu keluar dari hutan. Ada sebuah rumah besar dengan gerbang besar.
"WOW! Rumahmu Roxas? Besar sekali!" Sora mengedipkan matanya melihat ukuran rumah yang di depannya.
"Haha .., ayolah Sora. Mari kita membersihkan lukamu dan mengganti pakaianmu." Roxas membuka pintu gerbang.
"Oyeah Sora, apakah kamu teringat dengan rumah ini?" Roxas melihat wajah Sora.
"Yah .. tidak begitu,apa kamu tahu sesuatu Roxas?" Ia melihat wajah Roxas juga.
"... Ok, kamu tidak perlu tahu jika kamu tidak dapat mengingat Sora." Ketika Roxas membuka pintu. Dari dalam ...
"Berhenti Axel! Jangan lakukan itu! Ini akan membuat ruangan ini berantakan " Terdengar suara seorang gadis itu yang sedang kesal.
"Haa .. apa maksudmu Namine dengan membuat ruangan berantakan? Aku hanya hanya ingin mencoba ramuan yang aku temukan ini." Terdengar suara anak laki-laki dan dia seperti sedang tertawa.
"Jangan lakukan itu dengan tanamanku. Aku tidak ingin tanamanku menjadi aneh jika kamu memasukkan ramuan itu ke tanamanku!".Teriak Namine. Dia mencoba menghentikan Axel. Tapi .. Ketika dia memeluk lengan kanan Axel, Axel berusaha mempertahankan lengan kanannya dan mengayunkannya sehingga ramuan itu terlempar dari tangannya dan...
SPLASH! ! ! * Shock sebentar *
Ramuan itu terlempar kearah pintu yang baru saja Roxas buka dan jatuh ke rambut Sora. Menetes ke wajahnya dan pakaiannya. Sora basah penuh dengan cairan. ("Wua .. apa ini?" Dia menelan cairan itu sedikit). Beruntung botol yang digunakan yang tidak terbuat dari gelas, sehingga tidak pecah. Tapi masih tetap terasa sakit ketika sesuatu yang keras dibuang dan mengenai kepalamu.
"Sialan .. itu ramuan yang ..." Axel, Roxas dan Namine terkejut.
"Sora.. ayo lepas pakaianmu!" Roxas panik. "Lalu pergi ke kamar mandi, cepat!"
Namine berlari ke kamar tidur untuk membawa pakaian untuk Sora. Roxas menarik tangan Sora ke kamar mandi.
"Axel! Jangan ke mana-mana!" Roxas berteriak padanya tanpa melihat kearah Axel.
Axel merlihat kearah Roxas, "Oh .. ini buruk. Roxas marah denganku, akupikir akan lebih baik jika aku tinggal .. aku tidak ingin memilih untuk bertarung dengan dia. Kasihan Sora, ramuan itu. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi padanya ". Axel memutar bola matanya dan berbaring di sofa.
SRANSRANSRAN
Ketika Sora selesai mencuci muka dan ganti baju. Mereka duduk di ruang depan, mereka masih terdiam sampai-
"Roxas .. jangan berwajah seperti itu kepadaku. Dengar, tidak terjadi sesuatu dengan Sora.. Ramuan itu juga terlempar karena salah Namine .."
Namine berteriak, "Apa? Itu mungkin benar. Tapi itu karena Axel ingin mencoba sesuatu dengan tanamanku .. ". Ketika Axel ingin bicara, untuk menjawab Namine ...
"Berhenti kalian berdua ..." Roxas memberikan pandangan tajam kepada mereka dan setelah itu ia memandang Sora. "Sora, kau tidak merasakan sesuatu yang berbeda?" Roxas masih merasa khawatir.
Sora menggeleng, "Eh .. tidak, aku pikir aku akan baik-baik saja (meskipun dia minum sedikit ramuan itu). Roxas Mm. .. Mereka saudarmu?" Sora memandang kearah Namine dengan wajah tampak malu dan beralih ke arah Axel.
"Oyeah, aku lupa aku belum memperkenalkan mereka .. ini adalah Namine, adikku dan orang itu Axel, ia adalah seorang bodoh yang melempar ramuan kapadamu." Roxas tampak jengkel.
"Ah, sobat .. jangan memperkenalkan aku seperti itu" Hei Sora. Aku Axel,teman Roxas. Ingat itu baik-baik oke .. "Axel tersenyum. Mereka berjabat tangan. Axel memandang ke arah Roxas.
"Aku harus tahu apa ramuan yang Axel bawa kali ini ..." "Hei Axel, ikuti aku." Roxas berdiri dan menariknya ke dapur. Di ruang depan tinggal Namine dan Sora.
"Hmm .. Maaf untuk semua masalah yang terjadi tadi Sora ..." Namine menyalahkan dirinya sendiri. "Ini adalah pertama kalinya Sora mengunjungi rumah ini dan mendapatkan masalah ..." Namine menunduk.
Sora mengibaskan tangannya di udara "Ah, itu tidak masalah. Aku tidak berubah, tidak terjadi apa-apa bukan?" Sora tersenyum (tapi kenapa aku merasa sedikit mengantuk?)
SRANSRANSRAN
Di dapur,
"Apa jenis ramuan yang kamu bawal hari ini Axel? Kamu melemparkannya ke arah Sora, aku khawatir."
"... Aku tidak tahu, karena aku hanya menemukan ramuan itu tanpa nama. Jadi aku ingin mengujinya ke tanaman. Tapi Namine tidak membiarkanku menggunakan tanamannya. Jangan khawatir tentang apa yang akan terjadi .. benar kanRoxas.? Jangan marah tidak terjadi apa-apa,. sekarang-"
"GYAAAAAAAAAAAAA!" Suara Namine menggema dari ruangan depan. Roxas dan Axel cepat-cepat kembali ke ruang depan.
"Apa yang terjadi Namine?" Roxas bertanya padanya, terkejut ketika melihat wajahnya berbalik dan ..
"Sora .. dimana dia?"Ketika ia masih bingung, sesuatu menarik jaket Roxas dari belakang.
"Oni-chan .. (panggilan ke lebih tua dalam bahasa Jepang)"
Roxas berbalik, (Apa? A .. anak kecil tetapi entah bagaimana dia ..)"!... Sora! "
Axel menatapnya juga. "APA?". Setelah melihat Sora ternyata berubah menjadi seperti itu, Axel mencoba melarikan diri. Tetapi Roxas menarik rambut merahnya.
"Kemana kau akan pergi sekarang Axel .." Aura membunuh disekitar tubuh Roxas menyala.
"Uh. aku ingin pergi ke kamar mandi?." Axel berkata dengan wajah aneh dan ia bertindak lucu. Wajahnya penuh dengan ketakutan, ia berkeringat.
"OMG!"
RARARARARAARARAR
"Apa yang harus kita lakukan ..?"
"Apa yang harus kita lakukan?" Axel mengulangi pertanyaan itu.
"Jadi, itu semacam ramuan muda, atau sesuatu seperti itu Axel. Kamu harus bertanggung jawab!Kembalikan Sora ke ukuran sebenarnya!" Roxas memberikan Axel tatapan kesalnya. Axel menarik napas panjang. Dia diikat di kursi, sehingga ia tidak bisa pergi ke mana pun.
"Ya, ya, mungkin akan ada sesuatu seperti 'eter' dalam laboratorium organisasi 13. Aku menemukan ramuan itu di sana.
"... Oke, kalau begitu kita akan pergi ke sana .." Roxas sudah memutuskan. "Aku akan pergi bersamamu, sehingga kau tidak bisa melarikan diri. Karena kamu adalah satu-satunya yang tahu di mana dapat menemukan ramuan itu." Roxas memberi alasan.
"Tapi, bagaimana dengan Sora?"
"Jangan khawatir, Namine akan berhati-hati padanya. Sekarang ia seadng mengganti pakaian Sora dalam ukuranya.. Beruntung, Namine masih menyimpan beberapa pakaian lamaku". Roxas membuka tali yang mengikat Axel dari kursi dan mengikat kedua tangannya dengan tali. "Kau tidak bisa lari Axel, aku akan selalu mengawasi mu." Axel hanya mendesah.
Roxas dan Axel kembali ke ruang depan. Namine sedang bermain dengan Sora.
"Namine, tolong urus Sora. Aku akan pergi dengan Axel untuk pergi ke laboratorium di organisasi 13." Ketika Roxas membuka pintu ..
"Ke mana kau pergi .. oni-chan" Sora tampak sedih ketika ia mengetahui bahwa dua dari mereka ingin pergi. "Bermain denganku dan Namine-chan".
Roxas berhenti dan kembali ke Sora kecil. "Sora, kau masih kenal aku?" Sora kecil melihat wajah Roxas.
"Tidak Tapi bagaimana Oni-chan tahu namaku? Aku baru saja memperkenalkan diriku kepada Namine-chan .. aku ingin bermain tidak hanya dengan Namine-chan, tapi .. Oni-chan dan paman rambut merah juga."
(Rambut merah?) Axel menarik napas panjang lagi dan mendesah. (Dia memanggilku paman, apa aku benar-benar sudah tua?) .Namine tersenyum dan tertawa kecil ketika Sora memanggil Axel paman.
Roxas berpikir .. (Sora, ia juga kehilangan memori ) "Yah .. kita tidak punya pilihan Axel. Mari kita bermain sebentar dengan dia. Seorang anak kecil biasanya akan segera tidur saat ia lelah.. Setelah itu, kita harus menemukan ramuan untuk mengembalikan Sora. "
"Ya, oke. Hanya saja, lepaskan tali di tanganku ini." Roxas membuka tali yang mengikat Axel.
"Sekarang Sora, apa jenis permainan yang ingin kamu mainkan?" Roxas tersenyum.
"Uhm .. bisa saya tahu siapa nama Oni-chan? Senang berkenalan, aku Sora." Dia tersenyum cerah.
Ingatannya kembali seperti ketika ia masih kecil. Jadi, ia tidak tahu Roxas.
"Ok, namaku Roxas. Senang bertemu denganmu juga dan ini adalah Axel.."
Sora melihat mereka berdua. "Jadi, Roxas-chan dan Paman Axel!". Dia tersenyum lagi.
"Um .. jangan panggil saya paman okey .." Axel tidak ingin disebut paman. "Hanya Axel saja, apa kamu paham Sora?"
"Tidak" Sora sedikit cepat merespon.
"Tolonglah?" Axel bertanya lagi.
"Saya suka nama paman Axel!" Sora akan menangis .. air matanya sudah berada di pojok matanya.
Axel merasa buruk. "Maafkan aku, ok. Aku akan menjadi paman Axel". Roxas dan Namine mencoba untuk menyembunyikan tawa mereka.
(Hm.. Mereka lega ramuan itu tidak berbahaya baginya, tetapi tetap harus mencari penyembuhnya)
Mereka bermain petak umpet 3 kali. Axel selalu kalah dan ia dihukum untuk menyanyi dan menari. Setelah mendapatkan makan siang, akhirnya Sora merasa mengantuk dan tidur. Mereka tidur bersama di tempat tidur besar. Setelah mengetahui Sora kecil sudah tidur, Roxas dan Axel bangkit dan pergi untuk pergi ke laboratorium organisasi 13 dengan kereta api. Sekarang, hanya Sora dan Namine yang berada di rumah.
TBC
