Hai-hai author datang lagi membawa cerita baru hehehe *ditimpuk readers*. Mian, mian, cerita lainnya akan segera author lanjutkan kok tenang aja. Karena itu tolong dibaca ya ff gaje ini. *bungkuk ke readers*


Title : My Fiancee is a Demon

Pairing : Lagi-lagi KyuMin hehehe, and other pair.

Cast :

Lee Sungmin as Lee Sungmin (putra pertama KangTeuk)

Cho Kyuhyun as Cho Kyuhyun (putra ketiga HanChul)

Kim Kibum as Cho Kibum (putra kedua HanChul)

Kim Ryeowook as Cho Ryeowook (putra pertama HanChul)

Kim Heechul as Cho Heechul (Nyonya Cho)

Tan Hankyung as Cho Hangeng (Tuan Cho)

Choi Siwon as Choi Siwon (kepala pelayan keluarga Cho)

Dan cast lain akan menyusul...

Warning: BoysLove, imajinasi author yang ide ceritanya diambil dari sebuah manga berjudul hampir sama dengan judul fanfict ini 'My Fiancee is a Monster', dan genderswitch untuk beberapa karakter.

Cinta tidak mengenal rupa…

Dia datang di hati siapa saja…

Bahkan jika dia bukan manusia…

Sungmin POV

Enghhhh, haahh, engghhhhh, hahh hahh, istirahat dulu deh. Annyeong semua, perkenalkan namaku Lee Sungmin. Aku seorang namja yang begitu teraniaya. Orang tuaku entah sedang ada di mana sekarang. Mereka pergi dari rumah tadi pagi dengan hanya meninggalkanku dengan sebuah surat di atas meja makan yang berbunyi demikian:

To: Minnie-chagiya

Chagi, umma dan appa harus pergi mengurus sesuatu yang mendadak. Karena itu kami tidak tega membangunkanmu yang sedang bermimpi indah. Umma dan appa tidak tahu kapan akan kembali. Karena itu, kami akan menitipkanmu di tempat saudara jauh umma dan appa. Mereka bersedia merawatmu dalam beberapa tahun ke depan. Kau baik-baiklah pada mereka ya chagi? Mungkin saja kau akan di jodohkan dengan salah satu anak mereka yang tampan hehehe. Sampai disini dulu surat umma ya chagi? Umma harap kamu dapat memaklumi umma dan appa.

With love

Umma dan Appa

Apa-apaan surat itu? Mereka benar-benar orang tua yang tidak bertanggung jawab. Membiarkan anak semata-wayang mereka seorang diri menjalani hidup seperti ini. Huh, aku tidak akan memaafkan mereka jika mereka pulang nanti. Lagipula, apa maksudnya 'dijodohkan dengan salah satu anak mereka yang tampan'? Aku kan namja, masa' menikah dengan namja juga. Yang benar saja? Sepertinya ummaku sudah agak gila. Apa mungkin karena wajahku yang terlalu manis, hingga orang tuaku sendiri lupa kalau aku seorang namja tulen *narsis mode on*. Sudahlah, aku harus segera sampai ke tempat yang dikatakan umma. Sebelum matahari terbenam dan hari makin gelap. Tapi, apa ada rumah di tengah hutan seperti ini?

"Huweeee, aku benar-benar namja yang teraniaya!" teriakanku sukses membuat gema di hutan itu. Membuatku menjadi sedikit merinding karena suara teriakanku yang menggema terdengar sangat mengerikan. "Lee Sungmin, kau harus tenang. Lebih cepat kau menemukan rumah itu lebih cepat pula kau keluar dari hutan mengerikan ini." Gumamku meyakinkan diri sendiri. Setidaknya aku sudah sedikit tenang sekarang. Aku pun melanjutkan perjalananku menuju tempat yang entah kenapa tak ku yakini keberadaannya itu.

Srek srek srek

Sungmin POV end

Author POV

Srek srek srek

"Hwaa, suara apa itu?" teriak Sungmin ketakutan. Dia benar-benar gemetaran sekarang. "Ya! Si-siapa itu? Ce-cepat ke-keluar! Aku ini ketua klub Martial Arts di sekolahku! Ja-jangan kira a-aku ta-takut ya?" ucap Sungmin mengancam namun dengan suara ketakutan. Sungmin melihat ke sekitarnya, berusaha mencari arah suara itu.

Srek srek srek

"Hiaat! Kena kau!" Sungmin menendang ke sebelah kanan dan di sana hanya ada pohon tomat (?) yang telah patah tak berbentuk akibat tendangan dari Sungmin. Tiba-tiba, ada tangan yang memegang bahu Sungmin dari arah belakang. Sungmin menoleh perlahan dan…

"Boo"

"Hwaaaa, menjauh dariku setan!" teriak Sungmin sambil menutup matanya berusaha berlari dari sosok yang dipikirnya hantu itu. Namun sayangnya, sosok itu sudah memegang tangannya erat. "Ya! Lepaskan aku hantu pabbo!"

"Maaf, apakah anda yang bernama Lee Sungmin?"

"Eh? I-iya" Sungmin mulai sedikit tenang dan membuka matanya. Ternyata di depannya bukan seorang hantu tapi seorang namja tampan yang memakai sebuah celana dan tuksedo hitam dengan kemeja putih di dalamnya. Namja berbadan tegap dengan rambut pendek yang di model jambul itu membungkukkan badannya kepada Sungmin. Sungmin hanya menatap aneh pada namja itu. Saat namja itu kembali ke posisinya berdiri tegak, Sungmin dapat melihat dua lesung pipi di wajah namja tampan itu. Sang namja sedang tersenyum ramah kepada Sungmin.

"Perkenalkan nama saya Choi Siwon, saya adalah kepala pelayan di rumah keluarga Cho. Saya datang kemari untuk menjemput Nona Sungmin untuk segera menuju rumah utama keluarga Cho. Tuan dan Nyonya besar sudah menunggu nona." Kata namja yang bernama Choi Siwon itu sopan. Dia segera membawa barang-barang beserta koper Sungmin dan mulai berjalan masuk lebih dalam ke hutan itu. Sungmin yang tidak mengerti hanya mengikuti kemana si kepala pelayan membawanya.

"Emm, keluarga Cho itu keluarga yang seperti apa, Siwon-ssi?" Sungmin memberanikan diri untuk bertanya pada Siwon.

"Mereka adalah keluarga yang menarik dan berbeda, nona." Jawab Siwon tanpa memandang Sungmin yang mengikutinya dari belakang. Dan lagi-lagi kepala pelayan yang masih muda itu memanggil Sungmin dengan sebutan nona. Apakah dia tidak menyadari bahwa Sungmin itu adalah namja.

"Ooh. Oya Siwon-ssi! Bisakah kau tidak memanggilku dengan sebutan 'nona'? Aku ini namja." Kata Sungmin masih sedikit takut.

Tap.

Siwon berhenti melangkah, membuat Sungmin yang ada di belakangnya pun menghentikan langkahnya. Siwon membalikkan badannya menghadap ke arah Sungmin dan melihat namja manis itu dari atas ke bawah lalu kembali ke atas hingga beberapa kali. Hal itu tentu saja membuat Sungmin menjadi agak risih. Siwon menatapnya begitu teliti seakan mencari-cari apakah Sungmin sedang membawa barang berbahaya yang dapat mengancam nyawa keluarga Cho atau tidak?

"A-ada a-apa Si-won-ssi?" kali ini Sungmin bertanya karena risih.

"Tidak apa. Saya hanya mau memastikan apakah anda tidak bohong mengatakan bahwa anda adalah seorang namja dan ternyata benar. Anda tidak memiliki benda menonjol (?) di dada anda dan postur tubuh anda juga menunjukkan anda benar-benar seorang namja. Maaf telah salah mengira, tuan muda Lee" jelas Siwon yang membuat Sungmin nyaris menutup dadanya yang ternyata dipandangi Siwon tadi. Siwon kembali menatap ke depan dan melanjutkan perjalanannya. Sungmin yang tersadar, ikut melangkah kembali mengikuti Siwon. Dia tidak mau tersesat sendirian di hutan ini.

Setelah cukup lama berjalan, akhirnya Sungmin dapat melihat sebuah jalan yang yang lumayan terang. Karena memang mereka sampai di halaman rumah keluarga Cho saat matahari telah terbenam. Siwon membuka pagar rumah besar bergaya Eropa klasik itu dengan hati-hati. Tidak lupa Siwon mempersilahkan Sungmin yang masih speechless dengan kemegahan rumah itu, untuk segera masuk. Sungmin pun mengikuti Siwon. Saat mereka sampai di depan sebuah pagar lagi yang agak lebih kecil dibandingkan pagar sebelumnya, Siwon memencet bel yang terpasang di samping pagar itu. Tiba-tiba, datang sekitar 5 hingga 6 pelayan yang datang membukakan pagar bagi Sungmin dan Siwon. Para pelayan itu langsung membawa semua barang-barang serta koper Sungmin masuk ke dalam rumah besar yang berdiri megah di depan mata Sungmin itu. Sedangkan Sungmin diajak oleh Siwon untuk masuk ke rumah itu melalui pintu lain yang berbeda arah dengan yang dipergunakan para pelayan itu.

"Maaf Siwon-ssi, bukannya pintu masuknya tadi di sana?" tanya Sungmin untuk ke sekian kalinya. Dia hanya takut kalau sosok dingin tapi sopan di hadapannya ini berniat jahat pada dirinya.

"Itu pintu untuk para pelayan, tuan muda. Pintu utamanya ada di sebelah barat rumah ini." Ucap Siwon sopan namun tanpa menatap Sungmin. Dia tetap menatap lurus ke depan. Entah kenapa hati Sungmin semakin tidak tenang mendengar jawaban Siwon. Dia benar-benar harus berhati-hati. Setelah menemukan sebuah pintu yang sangat besar yang di jaga oleh dua bodyguard dengan badan kekar, Siwon mengantar Sungmin hingga mencapai pintu itu. Siwon berbicara sebentar dengan dua orang itu. Melihat kesempatan itu, Sungmin berniat kabur sebelum sebuah tangan menariknya menuju pintu itu.

"Ya! Tuan muda! Jangan membawa tuan muda Lee seenaknya seperti itu." Ujar Siwon berusaha mengejar seorang namja lain yang berwajah pucat dan berambut ikal yang sedang menarik Sungmin masuk ke dalam rumah besar nan megah itu.

"Tenang saja Siwon hyung, aku tidak akan menculiknya." Kata namja yang memiliki mata berwarna kelam itu.

"Ya! Lepaskan aku. Kau siapa hah?" kata Sungmin berusaha melepaskan genggaman tangan namja di depannya itu.

"Tenang saja, aku tidak akan menyakiti yeoja. Hehehe" ucap namja itu sambil mengeluarkan seringai andalannya. Sungmin langsung bergidik ngeri menatap seringai di wajah namja itu. Dia ingin perotes karena disebut yeoja tapi sepertinya dia terlalu takut dengan namja itu. Namja itu terus menarik atau mungkin hampir menyeret Sungmin yang pasrah masuk ke dalam rumah besar itu.

Setibanya di ruang tengah rumah itu, namja yang tadi menarik paksa Sungmin menghentikan langkahnya.

"Umma, Lee Sungmin sudah tiba" teriaknya nyaring membuat gema di dalam ruangan itu. Tidak lama setelah itu, seorang yeoja yang sangat cantik didampingi seorang namja yang juga tampan turun dari lantai 2 rumah itu. Tiba-tiba saja yeoja cantik itu berlari menghampiri Sungmin.

"Omona, ternyata kau lebih cantik dibandingkan yang di foto Sungmin-ah!" seru yeoja itu sambil memegang tangan Sungmin dan tersenyum seakan-akan bertemu dengan calon menantunya.

"Maaf ya Sungmin, kami terlambat menyuruh Siwon untuk menjemputmu. Sebenarnya yang harus menjemputmu adalah putra kedua kami namun karena dia ada tugas kelompok bersama teman-temannya maka kami menyuruh Siwon." Namja tampan yang berada di samping yeoja cantik itu pun menghampiri Sungmin sambil tersenyum.

"Wah, Hannie! Aku tidak menyangka kalau Teuki punya putra secantik dan semanis ini!" yeoja cantik itu masih saja memegang tangan Sungmin saat berbicara dengan namja tampan di sebelahnya. Sedangkan namja yang menarik Sungmin tadi langsung melongo tidak percaya sambil menatap Sungmin dari atas ke bawah setelah mendengar kata-kata ummanya.

"Jadi...k-kau namja?" tanya namja berkulit pucat itu tidak percaya sambil menunjuk Sungmin. Dan Sungmin hanya mengangguk. Untuk kedua kalinya dalam hari itu dia dikira yeoja oleh orang lain yang baru dikenalnya.

Pletak

"Kau pikir Sungmin-ah itu yeoja ya? Tentu saja dia namja, bodoh!" seorang namja lagi datang dari arah pintu utama rumah itu. Namja yang juga berwajah tampan namun terlihat sangat tenang itu berjalan menghampiri Sungmin setelah memukul kepala dongsaengnya terlebih dahulu. "Annyeong Sungmin-ah, Cho Kibum imnida." Ucap namja tenang tadi sambil mengeluarkan killer smile-nya yang membuat author pingsan dan tidak dapat melanjutkan fanfic ini *readers: bangun lo thor* *author masih oleng*. Ternyata selain author dan beberapa readers yang terkena pengaruh killer smile-nya Kibum, tanpa sadar pipi Sungmin pun ikut merona melihat wajah tenang namja bernama Cho Kibum itu. Benar-benar seperti namja-namja yang ada di komik yang sering dibacanya setiap malam.

"Ya! Kibum hyung! Kau jangan mencuri start duluan ya?" namja berwajah pucat tadi kembali menoleh ke arah Sungmin setelah tatapannya teralihkan oleh pukulan hyungnya itu. Sungmin pun tersadar dari lamunannya dan beralih menatap namja pucat itu. "Cho Kyuhyun imnida. Minnie, aku boleh memanggilmu begitu kan?" namja berwajah pucat itu pun tak mau kalah. Dia ikut memasang seringai andalannya yang membuat Sungmin bukannya terpesona malah bergidik ngeri.

"Kyu, jangan memasang senyum mengerikan seperti itu di depan Sungmin-ah. Kau memandangnya seperti ingin memakannya saja." Seorang namja mungil yang memakai pakaian kasual dan santai berteriak dengan suara cemprengnya dari atas lantai 2. Dia juga segera berlari ke arah Sungmin dan memperkenalkan dirinya. "Annyeong, Sungmin-ah! Cho Ryeowook imnida, kau boleh memanggilku Wookie saja. Salam kenal ya?" namja itu tersenyum ramah pada Sungmin dan dibalas Sungmin dengan senyuman yang juga sangat ramah.

PLETAK PLETAK PLETAK

"Ya! Umma, jangan ikut memukulku seperti Kibum hyung. Nanti otakku bisa berkurang kejeniusannya." Namja pucat yang bernama Kyuhyun tadi memasang wajah cemberut karena kesal kepalanya sudah menjadi korban pukulan dari umma dan hyungnya.

"Aisshh" sedangkan Kibum hanya mengelus kepalanya yang juga mendapat pukulan dari ummanya.

"Ya! Umma, kenapa Wookie ikutan dipukul juga?" dan ini adalah suara protes dari Wookie yang juga mendapat pukulan dari ummanya.

"Kalian bertiga tidak sopan sekali dengan Sungmin-ah. Dia itu lebih tua dari kalian semua. Jangan seenaknya memanggil namanya." Kata yeoja cantik yang ternyata adalah ibu dari ketiga orang tadi.

"MWO!" jawab mereka semua shock.

"Oya, ahjumma lupa memperkenalkan diri. Cho Heechul imnida. Kamu panggil aja ahjumma dengan sebutan Hee-umma. Kamu mengerti kan chagiya?" kata yeoja cantik yang bernama Heechul itu sambil tersenyum ramah.

"Dan kamu boleh panggil ajusshi dengan sebutan Han-appa. Kami sudah mengenal umma dan appamu sejak dulu karena itu jangan sungkan dengan keluarga kami." Kali ini namja tampan yang bernama lengkap Cho Hangeng yang berkata ramah.

"Ehm, i-iya Hee-umma dan Han-appa. Terima kasih atas kebaikannya memperbolehkan saya tinggal di sini." Ucap Sungmin sopan sambil membungkukkan badannya.

"Jangan begitu, Sungmin-ah. Kami sudah menganggapmu anak kami sendiri. Hehehe." Heechul masih memegang tangan Sungmin lembut. "Ayo, kita makan malam dulu. Pasti kamu sudah lapar kan?" kata Heechul lagi sambil membawa Sungmin menuju meja makan. Dan diikuti oleh suami beserta ketiga anaknya yang masih shock.

Setelah makan malam, Sungmin diantar oleh Heechul menuju kamarnya yang berada di lantai 3. Kamar Sungmin berada di samping kamar Kyuhyun. Sedangkan kamar Wookie dan Kibum berada di lantai 2.

"Sungmin hyung, semoga tidurmu nyenyak ya? Jika magnae ini ribut tengah malam, pukul saja kepalanya." Kata Wookie mengingatkan sebelum kembali turun ke lantai 2 menuju kamarnya. Kibum pun mengikuti Wookie setelah mengembalikan kaset game Kyuhyun yang baru dipinjamnya.

"Sungmin hyung, tidur yang nyenyak ya? Sampai jumpa besok pagi!" kata Kibum sebelum turun menuju kamarnya dan lagi-lagi dia memamerkan killer smile-nya yang membuat author pingsan lagi untuk kedua kalinya dan membuat readers dengan susah payah menyadarkan author kembali. Sungmin yang juga untuk kedua kalinya melihat senyuman itu, hanya merona malu. Jantungnya memacu lebih cepat melihat wajah tenang namun menghanyutkan milik seorang Cho Kibum. Sedangkan Kyuhyun memandang hyung yang berbeda satu tahun di atasnya itu dengan pandangan kesal. Setelah Kibum pergi, Heechul juga ikut turun ke bawah untuk menemani suaminya yang sedang bersantai menonton televisi di lantai 1.

"Sungmin-ah, kalau ada apa-apa jangan sungkan untuk bilang pada umma ya? Anggap saja seperti di rumahmu sendiri." Heechul mencium dahi Sungmin sekilas lalu mengucapkan selamat tidur kemudian turun ke lantai 1 menemani Hangeng, suaminya.

Sungmin yang sudah sangat mengantuk pun akan masuk ke kamar barunya sebelum sebuah tangan menarik lengannya. Tubuh Sungmin limbung ke arah orang yang menariknya itu. Orang yang ternyata adalah Kyuhyun itu lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Sungmin. Entah apa yang terjadi selanjutnya Sungmin tidak ingat, dia seakan terhisap dalam pesona seorang Cho Kyuhyun. Dan yang dia ingat hanyalah ciuman terakhir Kyuhyun di bibir plum-nya yang berwarna pink. Hanya ciuman sekilas kemudian Kyuhyun masuk ke dalam kamarnya meninggalkan Sungmin sendirian di depan kamar baru Sungmin itu. Tiba-tiba, Sungmin tersadar dari lamunannya.

"Eh? Omona, dia menciumku. Andweee ciuman pertamaku!" teriak Sungmin dalam hati sambil memegang bibirnya. Wajahnya memerah hingga ke belakang telinga. Dia pun segera berlari masuk ke dalam kamarnya dan mengunci kamar itu rapat-rapat.

"Kau milikku, Minnie hyung" sebuah seringai tercetak jelas di wajah seorang Cho Kyuhyun. Entah apa yang direncanakannya itu baik atau tidak, tidak ada yang tahu kecuali Kyuhyun, Tuhan, dan tentu saja author sendiri HAHAHAHAHA-eh maaf keceplosan *author numpang eksis*.

Sementara itu di ruang keluarga, terlihat Hangeng dan Heechul yang berperan sebagai tuan dan nyonya besar dalam rumah itu sedang berpelukan mesra sambil membicarakan sesuatu.

"Hannie, apa cara kita tepat?" tanya Heechul pada suaminya itu sambil mengelus-ngeluskan kepalanya di dada Hangeng layaknya seekor kucing yang bermanja pada majikannya.

"Aku tidak tahu Heenim. Tapi, hanya ini satu-satunya cara."kata Hangeng terdengar pasrah.

"Aku harap ini yang terbaik. Mianhae Teuki-ah dan jeongmal mianhae Sungmin-ah." ucap Heechul lirih di dalam pelukan Hangeng dan Hangeng pun makin mengeratkan pelukannya pada istri tercintanya itu.

"Hah, aku jadi tidak bisa tidur jadinya, haaah!" untuk kesekian kalinya malam itu Sungmin mengubah posisi tidurnya. Dia benar-benar tidak bisa tidur gara-gara memikirkan seorang Cho Kyuhyun. Tanpa Sungmin sadari, dia telah mengikat janji dengan seorang pangeran iblis. Ikatan yang entah akan bagaimana akhirnya.

TBC


Cuap-cuap Author

Huweee! Yang lain belum selesai, author datang membawa fanfict gaje yang lain. Huhu, maafkan saya readers tercinta huweee! *author nangis gaje*. Sekali lagi maafkan saya yang makin gak jelas ini para readers *bungkuk ke readers*. Dan saya gak bisa janji ngelanjutin ff ini secepatnya. *deep bow*

Hah, sudahlah! Doakan saya untuk menyelesaikan secepatnya lanjutan fanfict 'The Different of Like and Love' dan 'Marry U'. Saya sedang seperempat menulis dua-duanya. Hehehe, ini semua karena pengurusan KRS yang bermasalah terus di kampus jadinya waktu terbuang percuma.

Semoga readers menyukai fanfict yang ternyata lagi-lagi berchapter ini hehehe. Kritik dan saran sangat diperlukan untuk menunjang kelanjutannya fanfict ini hehehe. Jangan lupa review dan komennya ya? *lemparin Eunhyuk ke readers* #duaghhh *ditendang Donghae*. sekali lagi, saya gak bisa janjia akan ngelanjutin ff ini atau tidak. maaf sekali lagi.

000 KYUMIN IS REAL 000