Disclaimer : saya gak punya FFVII dan Yazoo yang keren, kalo cerita ini ama OC baru punya saya
Tanggal X bulan X tahun X
Suasana kota saat itu sudah sepi dan gelap gulita, di sekitarnya hanya bangunan batu yang tinggi dan kelihatan sudah tua. Satu-satunya yang menerangi suasana itu hanyalah satu lampu jalan dan bulan purnama yang menghiasi langit malam. Suara anjing meraung bergema di sekitar jalan sepi itu.
Seorang gadis tengah berlari sendirian, nafasnya ngos-ngosan, keringatnya mengalir deras di seluruh wajahnya yang putih, serta suara langkah sepatu haknya yang cepat. Gadis itu terus berlari tanpa henti, wajahnya menyiratkan ketakutan yang luar biasa, seperti di kejar oleh sesuatu. Pakaiannya yang compang-camping tidak karuan sudah tidak dihiraukannya lagi, yang ada di pikirannya saat ini adalah berusaha melarikan diri dari 'makhluk' itu.
Tiba-tiba kakinya tersandung sesuatu dan ia sukses jatuh ke tanah. Dia tidak sanggup berdiri lagi karena rasa lelah dan luka akibat terjatuh. Gadis itu hanya bisa mengatur nafasnya yang cepat dan mengusap-usap kakinya yang berdarah. Wajahnya memucat ketika mendengar suara-suara langkah kaki di belakangnya. Dengan perlahan, ia memutar bola matanya ke arah suara langkah kaki itu dan menemukan sosok dua orang berpakaian hitam yang sudah berdiri di hadapannya. Dua orang itu sama-sama berambut silver, bedanya orang itu bertubuh kurus dan berambut lurus seleher sedangkan seorang lagi berambut ikal dan pendek dan bertubuh lebih tegap.
Gadis itu lantas terperanjat dalam ketakutan dan hanya bisa menggeser tubuh bergetarnya ke belakang karena ia tidak bisa berdiri lagi.
"Ketemu kau." Kata seorang yang bertubuh tegap, memandanginya dengan sorotan mengerikan. Yang seorang lagi memperhatikan wajah horor gadis itu dan dia tersenyum. "Wajah ketakutanmu itu sungguh suatu hiburan bagiku."
"Ja-ja-jangan....j-jangan bu-bunuh aku...!" Gadis itu berteriak memohon, sampai air matanya keluar. Dia lebih menggeser tubuhnya lebih menjauh dari mereka.
"Tenang saja, kau bukan mangsa kami." Kata si rambut pendek seleher dengan senyum melebar. Si rambut ikal mengangguk-angguk.
"Aku...bukan mangsa kalian? jadi kalian bisa membiarkan aku bebas?" Tanya gadis itu penuh harap. Tapi sebelum kedua orang itu sempat menjawab, terdengar lagi sebuah langkah kaki berjalan ke arah mereka.
"Kadaj...Loz...terima kasih kalian sudah membantuku mengejar nona ini." Kata seseorang yang baru muncul di belakang Kadaj dan Loz. Kedua orang berambut silver itu lantas menoleh ke belakang, mendapati seorang lagi yang juga berambut silver panjang dan wajahnya sedikit lebih tampan daripada keduanya.
"Hmm yah baiklah Yazoo, kau berutang satu mangsa padaku." Kata Kadaj dengan nada santai.
"Huh." Gumam Loz mengalihkan pandangannya dari Yazoo.
Orang yang bernama Yazoo itu mendekati gadis itu dan duduk berlutut di hadapannya. Sang gadis menjadi lebih ketakutan daripada sebelumnya. "Si-siapa kau!? Menjauh dariku!"
Yazoo tersenyum tulus ke arahnya, rambut silvernya yang panjang di terbangkan oleh angin malam yang dingin. "Jangan takut begitu, aku meminta maaf padamu karena kedua saudaraku sudah membuatmu seperti ini." Kata Yazoo sambil membelai rambut si gadis. Mendengar itu Kadaj dan Loz menjadi ingin muntah, berpikir saudaranya yang satu ini akan melancarkan rayuan mautnya.
Pria berambut silver itu lalu meraih tangan gadis itu dan mencium punggung tangannya dengan sangat lembut. Gadis itu nyaris kehilangan pikirannya ketika mata hijau Yazoo memandang tepat ke arah bola matanya. Wajah ketakutannya berubah menjadi wajah yang terpesona karena ketampanan Yazoo. Yazoo masih menggenggam tangannya, menghirup aroma harum si gadis yang sudah bercampur tanah dan juga...darah.
Yazoo memperhatikan kaki si gadis yang berdarah karena jatuh tadi. Pria itu langsung mencolek darah di kakinya dengan jari telunjuknya. Gadis itu tidak tampak merasa nyeri atau kesakitan, pandangannya terus mengarah ke arah wajah Yazoo. Yazoo menjilat jari telunjuknya yang ternodai setitik darah segar darinya. "Mmm...sungguh nikmat. Aku sangat sedih karena kakimu yang mulus ini menjadi terluka seperti ini. Akan kubersihkan sisanya."
Gadis itu tetap diam, masih memandangi Yazoo seperti terhipnotis oleh ketampanannya. Yazoo lalu mendekatkan wajahnya dan mencium pipi Gadis itu. Dia menutup matanya, merasakan bibir dingin Yazoo di pipinya. Matanya langsung terbuka lebar, ketika merasakan sesuatu yang tajam menyentuh daging lehernya. Dia memejamkan matanya erat-erat dan suaranya hanya mengeluarkan teriakan kecil. Kadaj dan Loz yang melihat aksi Yazoo, menjadi ingin menghisapnya juga.
Perlahan-lahan sang gadis menutup matanya dan tubuhnya roboh di pelukan Yazoo. Tubuh gadis itu menjadi kurus secara drastis dan kulitnya menjadi biru. Yazoo melepaskan taringnya dari lehernya, menjilati darah yang tersisa dari sudut bibirnya. Dia meletakkan tubuh kaku gadis itu ke tanah dengan hati-hati dan dia berdiri. "Terima kasih atas darahnya, nona." Katanya tersenyum. Kedua saudaranya lalu berjalan menghampirinya.
"Lagi-lagi kau menghabiskan semua darahnya tanpa menyisakannya untuk kami." Kata Kadaj sedikit kecewa.
"Kau seperti tidak tahu saja siapa Yazoo. Dia itu keturunan terbaik dari Lord Sephiroth tahu. Jadi dia selalu serakah akan darah." Lanjut Loz, nadanya seperti menyindir.
Yazoo melihat ke arah mereka dengan tersenyum dingin, "tenang saudaraku, masih banyak mangsa di luar sana. Kalian bisa mendapatkan darah sebanyak yang kalian mau."
"Haaaah...kau sih enak, bisa menghipnotis mangsa dengan rayuan gombalmu itu. Sedangkan kami...sudah lari tunggang langgang duluan mereka." kata Kadaj menghela nafas.
"Aku merasa iri padamu, bisa begitu mudahnya mendapatkan mangsa tanpa harus mengejar mereka..." kata loz mengeluh.
Yazoo tertawa kecil, "aku mewarisi ketampanan Lord Sephiroth, jadi ini bukan semuanya salahku, bukan? Sudahlah mari kita pergi dari sini." Katanya dengan nada anggun, lalu berjalan meninggalkan mereka berdua. Kadaj dan Loz hanya diam, tidak ada kata-kata untuk membalas. Mereka benci dengan alasan yang selalu dikeluarkan Yazoo untuk membuat mereka diam.
Gimana? Gimana? Sukakah? Jelekkah? Ancurkah? Duuuuh pasti jelek deh. Saya rela deh menerima kritik ataupun flame, tapi jangan yang kasar-kasar yaaa.. Chapter pertama dibikin sedikit dulu.
Kalo suka, saya akan berusaha melanjutkannya. Mengapa pemain utamanya Yazoo? Karena aku suka Yazoo hahahaha *ketawa gaje* dan sori klo cerita ini sangat melenceng dari game. Baiklah saya akan sangat berterima kasih kalau anda-anda sekalian mau mereview fic ancur ini. Trims banget!
