Harap
Maaf gaje, maklum amatiran
Sebelumnya saya mu peringatin, ini figt gak baek buat kesehatan!
Entah kenapa, aku merasa jantungku berdegup kencang saat aku tahu kau da di dekatku, hatiku merasa bahagia melebih bahagia ketika aku memenangkan pertandingan, tapi apakah kaupun seperti itu padaku?
-captain tsubasa-
Fuhhh . . . cape juga rasanya setelah aku berlatih, hmmmph . . . entah angin apa yang membawaku tiba-tiba ingin pergi ke pantai. Sanae . . . ya Sanae, dia adalah gadis yang ku kagumi sejak aku kelas 6 SD hingga aku sekarang kelas 3 SMP, berat memang menahan perasaan yang begitu lamanya.
Mengkin seorang aku tak ahli dalam percintaan, tapi ya inilah aku, Genzo Wakabayashi yang bias dikatakan terlalu takut untuk mengatakan bahkan mengakui kalau aku memang menyukai Sanae Nakazawa, tapi walaupun aku berani mengatakannya bukan berarti dia akan menerimaku, kan?
Aku juga merasa, kalau dia lebih menyukai Tsubasa daripada aku, terlihat dari semburat merah di pipinya saat dia didekat Tsubasa, bahkan dia merubah penampilannya dari seorang tomboy menjadi seorang yang feminim. Perasaan ini muncul begitu saja, apakah ini cinta Tuhan?
-flashback-
Pertandingan Nankatsu vs Meiwa, saat itu aku cedera di kaki, sakit sekali tapi aku harus tetap berusaha memenangkan pertandingan ini, yaaah . . . seperti yang kalian ketahuitimku berhasil memenangkan pertandingan.
"Wakabayashi-kun", siapa yang memanggilku?
"Sanae-chan!", oh ternyata si Anego.
"Tadi kamu keren!", katanya dengan gaya tomboynya itu sambil membawa bendera.
"Terimakasih", entah kenapa jantungku berdegup kencang, pipiku terasa panas.
"Pipimu merah, kamu sakit?", tanyanya.
"Tidak", jawabku.
"Oh, iya! Bagaimana dengan keadaan kakimu?", tanyanya. Oh, Tuhan . . . Perasaan apa ini?
"Tidak apa-apa, inilah perjuangan demi kemenangan!", kataku, aku merasa wajahku sudah semerah tomat. Tanpa pikir panjang lagi aku langsung meninggalkannya. Aku merasa dia diam dan hanya cengo melihat kepergianku.
-end of flashback-
Mungkin umurku terlalu kecil untuk mengetahui cinta, tapi memang benar adanya cinta itu bisa datang kapan saja dan pada siapa saja.
Tanpa kusadari, hatiku terasa panas saat dia dekat dengan orang lain terutama Tsubasa, mungkin inilah cemburu. Rasanya hatiku tebakar dan seluruh darahku terasa mengalir dengan cepat, haha . . . aku ini lebay!
Semua orang mungkin beranggapan kalau aku ini tidak bias merasakan cinta, karena aku selalu bersikap keras kepada semua wanita, tapi tidak untuknya.
Entah kenapa aku memendam ini sendirian, tidak menceritakannya pada orang lain, apa aku terlalu takut? Tapi ya sudahlah, ungkin hanya bola usang ini yang dia beri padaku saat aku sedang tidak semangat latihan. Bola yang akanselalu mengingatkankku padanya.
Aku ragu, apakah dia masih mengingatku yang 3 tahun lamanya sudah meninggalkan Jepang demi studyku di Jerman, aku ragu!
-TBC-
Mukkyaaaa. . . . maaf gaje ya, hehe . . . mohon ripyunya!
