Kali ini Yori pengin bikin fic dengan pairing yang beda. Tapi, beneran deh…Yori suka banget ma pairing ini! Mereka adalah pairing favorit kedua Yori di Bleach, dengan salah satu tokoh cewe fav. Yori.
Summary: Nnoitra sangat membenci Neliel, gadis itu selalu dapat mengalahkannya dalam berbagai hal. Apakah Nnoitra akan sadar bahwa sesuatu yang direncanakannya bersama Szayel ternyata berakibat fatal bagi dirinya?
Warning: Genre masih sementara, (akan jelas di chapter 2 nanti). AU. OOC.
Disclaimer: Klo Bleach punya Yori, sudah jelas Yori akan jadiin mereka pairing betulan, dan Bleach akan jadi ber-genre Romance, cz Hitsu jadian ma Hina, Ishi ma Hime, Ichi ma Ruki, Gin ma Rangi, Urahara ma Yoruichi, trus Hisana ngga mati.
Ok…selamat membaca!!
*********************************************************************************
**Hate You**
Waktu menunjukkan pukul 09.05, pemuda tinggi semampai itu tergesa-gesa memasukkan segala keperluannya hari ini ke dalam tas. Setelah mandi dan tanpa sempat sarapan ia berlari menuju garasi, dengan cepat ia masuk ke dalam sedan hitam modifikasi miliknya. Tak lama kemudian, sedan hitam itu telah melesat kencang.
"Gawat!! Aku terlambat mengikuti mata kuliah pertama!!! Ini semua gara-gara aku menonton pertandingan tinju hingga dini hari tadi….Arggghhhh…siaaaalll!!!" gerutu pemuda berambut sebahu itu.
Ketika tiba di persimpangan jalan, lampu merah membuatnya terpaksa menghentikan laju kendaraan.
"Argghhhh!!!!! Kenapa disaat seperti ini harus lampu merah!"
Tiba-tiba sebuah sedan sport berwarna merah berhenti di samping mobilnya.
Nnoitra's POV
Aku menoleh ketika sebuah mobil berhenti di sampingku, sedan sport itu… aku mengenalinya! Pasti milik gadis menyebalkan itu!! Arrgghh…mengapa hari ini aku begitu sial? sudah telat, bertemu dia pula! Aku merasakan adrenalinku naik, kebetulan jalanan sedang sepi, mengapa tidak kucoba menantangnya balap hingga kampus? Baiklah… Kubunyikan klaksonku sebagai isyarat -Aku menantangmu!-, lalu kudengar bunyi klakson dari sedan sport itu sebagai isyarat -Kuterima tantanganmu-. Aku memperhatikan lampu merah itu dengan seksama, ketika berganti hijau kupacu sedan ini dengan kecepatan tinggi.
End of Nnoitra's POV
Sedan Nnoitra dan sedan sport itu saling menyusul, terkadang sedan sport itu memimpin, terkadang Nnoitra, keduanya terlihat tidak mau kalah dari yang lain. Kini Nnoitra terlihat beberapa meter memimpin di depan, gerbang Universitas Las Noches telah terlihat dari pandangannya, dengan segera ia menarik gigi persnelling. Namun, tanpa ia duga, sedan sport itu mendahuluinya, dengan lihainya pemilik sedan sport itu melakukan manuver memutar dengan cepat, penempatan parkir yang dilakukan terlihat sangat sempurna.
Nnoitra memarkir sedan hitamnya di depan sedan sport itu, lalu ia keluar dari mobilnya. Dengan kesal ia membanting pintu sedannya.
"Hei, kau…..keluar!!!" teriaknya.
Nnoitra's POV
Gadis itu!!! Ia mengalahkanku…aku tidak terima!! Apa yang salah denganku sehingga aku selalu kalah darinya?! Tak lama, seorang gadis berambut ikal panjang keluar dari sedan sport-nya itu. Iya…dia, yang selalu mengalahkanku, kuakui dia gadis yang cantik, bahkan gadis tercantik di kampus ini, sekaligus gadis yang paling kubenci, Neliel Tu Oderschvank!
End of Nnoitra's POV
"You are loser…" ucap Neliel, lalu mulai meninggalkan Nnoitra.
Gigi Nnoitra bergemeretak , ia melayangkan tinjunya pada pohon yang berada tak jauh darinya.
"Argghhhhhhhh!!!!"
Puas meluapkan kekesalannya, Nnoitra berlari menuju ruang kuliahnya.
-Jam Istirahat-
Kantin kampus terlihat agak lengang, hanya sebagian mahasiswa yang datang ke kantin saat ini, tampaknya sebagian yang lain sibuk mempersiapkan ujian pendadaran yang akan dilaksanakan tidak lama lagi.
Nnoitra menyantap makanan yang dipesannya dengan lahap, pemuda berambut pink sahabatnya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.
"Hei, kau seperti tidak makan 2 hari saja!"
"Ah..diam kau, Szayel! Aku tidak sempat sarapan pagi tadi. Sial! Hari ini aku sial sekali!! Aku kalah dari gadis itu lagi!!"
Szayel mengernyitkan kedua alisnya.
"Gadis? Siapa? Neliel lagi?"
"Tentu saja, memangnya siapa lagi gadis yang selalu bisa mengalahkanku? Prestasi akademiknya selalu diatasku, dosen Aizen bahkan memilihnya sebagai mahasiswa terbaik ketiga di fakultasku…padahal peringkatku hanya terpaut lima dengannya. Bahkan tadi pagi aku kalah balapan darinya."
Sahabat Nnoitra yang berasal dari fakultas lain itu tertawa kecil.
"Heh…kenapa kau malah tertawa? Senang ya? melihat sahabatmu dipecundangi oleh seorang gadis."
"Kau benar-benar membencinya, Nnoitra?"
"Tentu saja..itu tidak perlu dipertanyakan lagi."
"Aku merasa…….kau ini sebenarnya jatuh cinta pada gadis itu."
Nnoitra yang sedang menyeruput cappuccino-nya tersedak.
"Apa kau bilang?!!"
"Iya..wajar kan kalau kau jatuh cinta? Kau ini sudah dewasa, mahasiswa semester lima! Lagipula, Neliel gadis yang cantik, jika aku belum memiliki Sun Sun, sudah tentu aku jatuh cinta padanya."
"Jatuh cinta kau bilang? Itu tidak mungkin.."
"Kenapa tidak?" ucap Szayel sembari melirik Nnoitra dengan tatapan aneh.
"Hei, hei…kenapa kau menatapku seperti itu! Sudah..sudah, aku mengajakmu kemari untuk meminta bantuanmu."
"Bantuan? Apa?"
"Bantu aku mengeluarkan Neliel dari Universitas Las Noches ini, kalau perlu kukeluarkan dia dari kehidupan ini …."
Nnoitra mengatakan rencana jahatnya pada Szayel, Szayel sangat terkejut ketika mendengar apa rencana Nnoitra terhadap Neliel.
"Nnoitra, itu gila! Itu sangat berbahaya…"
*****
"Neliel!!" panggil seorang gadis berambut kuning.
"Halibel, ada apa?"
Halibel berjalan mendekati Neliel yang berada di depan pintu perpustakaan.
"Ulquiorra mengajak kita untuk mencari bahan penelitian bersama."
"Kapan?"
"Sepulang kuliah nanti. Oh..iya aku hampir lupa! Tadi sewaktu aku bertemu Grimmjow, ia menitipkan salamnya untukmu."
"Apa? Sudah kukatakan padamu berapa kali, Halibel,… jika lelaki mata keranjang itu mengirimiku salam jangan kau pedulikan, dan maaf aku tidak bisa ikut kalian mencari bahan sepulang kuliah nanti, aku ada urusan."
Halibel menatap gadis cantik berambut hijau-cyan itu.
"Neliel….sepertinya Grimmjow benar-benar menyukaimu, kenapa sepertinya kau tidak menyukainya? Apakah kau menyukai orang lain?"
Neliel terkejut mendengar pertanyaan Halibel.
"E…ti..ti..tidak kok."
"Kalau tidak…kenapa kau gugup?"
"Sudahlah..Halibel, jangan kau ungkit-ungkit lagi. Kau urusi saja hubungan khususmu dengan Ulquiorra itu." Neliel menyikut Halibel, keduanya lalu tertawa bersama.
…………………………………..
Jam kuliah telah usai, Neliel segera beranjak dari ruang kuliahnya. Ia akan melakukan hal itu lagi, hal yang diam-diam dilakukannya seusai kuliah.
*****
Nnoitra baru saja turun dari tangga lantai tiga ketika ia merasa ada seseorang yang sedari tadi membuntutinya. Hal itu bukan hal yang pertama, sudah berkali-kali Nnoitra merasa ada yang mengikutinya ketika jam kuliah usai, dan ketika ia bermaksud kembali ke rumah. Nnoitra mendadak menghentikan langkahnya dan membalikkan badan, namun tidak ada seorangpun disana.
Nnoitra melangkahkan kakinya lagi, sayup-sayup ia mendengar suara langkah di belakangnya. Ia membiarkan langkah kaki itu mengikutinya, pemuda berambut sebahu itu sengaja melangkahkan kakinya ke tempat yang tidak memungkinkan bagi 'si pengikut' untuk bersembunyi.
Tiba di tempat yang menurutnya cocok, tiba-tiba ia membalikkan badannya. Ia dan 'si pengikut' itu sama-sama terkejut.
"Kau?!"
*********************************************************************************
Chapter 1 selesai……adegan balapan antara Nnoitra dan Neliel diatas, Yori terinspirasi dari MV Jang Geun Seuk: Black Engine, beneran deh keren! Manuver memutar yg dilakukan si cewek keren abis! Ini juga fic Yori pertama yg ber-setting kampus, gomen kalo rada aneh cz Yori sendiri juga masih sekolah (belum kuliah), Yori bikin fic ini ber-setting kampus cz para espada itu lebih cocok jadi anak kuliahan drpd anak SMA, keliatan udah dewasa sih….. Ok, Yori membutuhkan review temen2, so, teken ijo-ijo di bawah ya! Gracias…
