Summary : Sebuah sekolah ternama, Tokyo Academy yang menjadi idaman semua orang, ternyata hanyalah sekolah yang berisi pertarungan

Disclaimer : Naruto Belong To Masashi Kishimoto

Suasana pagi kali ini sangat mencekam. Bukan karena awan mendung atau hujan badai yang datang, tapi karena terdapat sebuah kasus pembunuhan di sebuah lorong kumuh di kota Tokyo yang merupakan ibukota dari Jepang. Hal ini sontak langsung menjadi buah bibir bagi seluruh rakyat Jepang, bahkan dunia.

"ya ampun, tega sekali.."

"korban masih sangat belia.."

"keji sekali, ke mana rasa kemanusian mereka?"

"Tokyo mulai tidak aman.."

"harus bagaimana ini?!"

"jadi tidak tenang.."

"tolong semuanya tenang dan menjauh dari area.." ujar salah seorang polisi yang bernama Iruka

Kumpulan penduduk yang memadati area tersebut pun perlahan terpaksa menjauh dan pergi meninggalkan area tempat terjadinya pembunuhan tersebut. Para polisi pun segera mengamankan area tersebut dan mulai memeriksa beberapa saksi.

"ramai sekali? Apa ada diskon makanan ya.." ujar seorang pemuda bersurai pirang, Uzumaki Naruto

Pemuda yang berstatus sebagai murid Tokyo Academy itu perlahan mendekati kerumunan tersebut, berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"ano, maaf, apa ada diskon besar besaran?" tanya Naruto pada salah satu kerumunan tersebut

"diskon? Kau ini seperti ibu ibu saja, padahal masih sekolah.." ujar penduduk tersebut

"hehehehe..jadi, ada apa?" tanya Naruto

"pagi ini seorang pembersih jalanan menemukan mayat gadis muda di lorong itu.." jawab penduduk tersebut

"eh? Mayat gadis muda? Aku kira ada diskon. Kalau begitu, permisi.." ujar Naruto dan segera pergi

Di sepanjang jalan, Naruto merasa sangat kesal karena ternyata tidak ada diskon makanan seperti yang dipikirkannya. Walaupun termasuk golongan orang yang berkecukupan atau bahkan lebih dari itu, Naruto hidup sendiri dan hal itulah yang membuatnya sangat menyukai diskon layaknya ibu ibu.

"ohayou Naruto!" seru seorang gadis bersurai pink, Haruno Sakura

"Sakura-chan, ohayou.." balas Naruto

Mereka berdua pun berjalan beriringan menuju Tokyo Academy sambil sesekali membicarakan tentang masalah sekolah. Sesekali mereka akan tertawa atau bahkan merenggut kesal.

"kau tahu, kali ini para OSIS akan mengurus anak baru sepenuhnya!" seru Sakura antusias

"wah, pasti repot ya untuk OSIS sepertimu.." ujar Naruto

"ya, kau benar. Tapi, kami semua sangat antusias akan kedatangan anak baru.." ujar Sakura

"antusias untuk mengerjai mereka?" tanya Naruto

"bisa dibilang seperti itu.." jawab Sakura

"kau bisa kena karma, Sakura-chan.." ujar Naruto

"tapi 'kan aku tidak ikut langsung.." ujar Sakura

"tapi kau yang merencanakannya dan itu sama saja.." ujar Naruto, membuat Sakura langsung kesal

"iya, iya, kau benar.." ujar Sakura

"ah, kita sudah sampai. Kau duluan saja, aku ingin ke kantin.." ujar Naruto dan segera pergi

"aku titip minum!" seru Sakura yang dibalas acungan jempol oleh Naruto

Keadaan kantin saat masih pagi tidak terlalu ramai. Hal ini Naruto manfaatkan untuk membeli makanan atau minuman agar dia tidak perlu mengantri saat istirahat nanti. Tokyo Academy sebenarnya memiliki fasilitas yang sangat lengkap, apa lagi kantin. Tapi, bagi Naruto membuang waktu istirahatnya untuk pergi ke kantin adalah hal yang sia sia.

"terima kasih.." ujar Naruto sambil membayar dua buah botol minum, satu untuknya dan satu lagi titipan Sakura

Setelah membeli minum, Naruto bergegas menuju ke kelas, namun langkahnya terhenti saat melihat kerumunan orang di kantin. Naruto yakin bahwa saat dia datang tadi kantin masih sepi, lalu tiba tiba sekarang langsung ramai. Hal ini membuatnya bingung. Naruto pun perlahan mencoba mendekati kerumunan, siapa tahu ada diskon makanan 'kan? Tapi, lagi lagi Naruto harus kecewa. Ternyata kerumunan itu terbentuk karena sang ketua OSIS Tokyo Academy, Uchiha Sasuke sedang menghukum seorang murid baru.

"apa kau tidak tahu siapa aku, hah?! Aku adalah ketua OSIS di sini!" ujar Sasuke

"ma-maaf senpai, saya tidak sengaja.." ujar anak baru tersebut

"ah Sasuke, aku mencarimu sedari tadi!" seru Naruto tiba tiba, membuat seluruh perhatian tertuju padanya

"ada apa memangnya?" tanya Sasuke

"kau tahu tugas dari Kakashi-sensei? Aku membutuhkan bantuanmu pada soal nomor 10, ayo kita segera ke kelas.." jawab Naruto dan langsung menarik Sasuke pergi dari kantin menuju ke kelas

"oi, tunggu!" seru Sasuke

"sudahlah, ayo cepat!" seru Naruto

"hah..baiklah.." ujar Sasuke

Sepeninggalan Naruto dan Sasuke, para murid baru pun mulai membicarakan mereka, terutama Naruto yang terlihat dekat dengan Sasuke serta dapat dengan mudah menghadapi ketua OSIS Tokyo Academy yang terkenal tak terkalahkan itu.

"siapa ya dia? Senpai pirang itu?!"

"apa dia anggota OSIS?!"

"bukan, dia bukan anggota OSIS.."

"benarkah? Dia tampak dekat dengan Sasuke-senpai.."

"Hinata-chan, kau baik baik saja?!" seru seorang gadis bersurai pirang pucat, Yamanaka Ino pada murid baru yang dimarahi Sasuke tadi

"aku baik baik saja Ino, terima kasih sudah mengkhawatirkanku.." ujar murid tersebut, Hyuuga Hinata

"bagaimana bisa kau langsung dimarahi Sasuke di hari pertamamu?" tanya Ino

"aku tidak sengaja menumpahkan kopi ke sepatunya.." jawab Hinata, membuat Ino langsung menghela napas berat

"baiklah, aku harus ke ruang OSIS dulu. Sampai nanti ya.." ujar Ino dan segera pergi

"aku lupa bertanya tentang pria pirang tadi.." ujar Hinata

Naruto tahu, sangat tahu bahwa berurusan dengan Sasuke akan menuntunnya dalam masalah, tapi tetap saja dia berurusan dengan sahabat masa kecilnya itu. Seperti saat ini, niat Naruto hanya untuk menyelamatkan anak baru yang akan Sasuke hukum, tapi sekarang Naruto malah disuruh Sasuke untuk mengikuti kegiatan OSIS. Padahal, Naruto bukan anggota OSIS. Ikut ekstrakurikuler saja tidak, apa lagi organisasi besar seperti OSIS.

"dasar Sasuke Teme! Kenapa aku harus ikut mengurus anak baru yang tidak ada urusannya denganku?!" seru Naruto kesal

"tidak ada?! Kau baru saja menolongnya Dobe.." ujar Sasuke

"ya, aku menolongnya dari iblis bernama Uchiha Sasuke.." ujar Naruto

"kalian berdua kenapa tidak pernah akur?" tanya Sakura yang sedari tadi memang berdiri di antara Sasuke dan Naruto

"kau tanyakan saja pada si iblis Uchiha Sasuke itu.." ujar Naruto

"memangnya kau bukan iblis, hah?" seru Sasuke

"sudahlah kalian berdua.." ujar Sakura

Tak terasa mereka bertiga pun sampai di aula. Seluruh perhatian langsung tertuju pada mereka terutama Sasuke yang merupakan ketua OSIS Tokyo Academy. Sasuke sendiri memilih mengacuhkan orang yang membicarakannya dan bergegas menuju panggung yang berada di aula bersama Naruto dan Sakura.

"selamat datang di Tokyo Academy, saya adalah Uchiha Sasuke, ketua OSIS.." ujar Sasuke yang dibalas tepuk tangan oleh semua orang

"Sasuke, apa kau yakin?" bisik Sakura pada Sasuke sehingga hanya Sasuke yang dapat mendengarnya

"apa yang kalian bicarakan?" tanya Naruto bingung dan dibalas gelengan oleh Sakura

"baiklah, seperti yang kalian ketahui, Tokyo Academy adalah sekolah yang keras dan sangat unggul. Pada tahun ini, OSIS memegang kendali penuh atas orientasi murid baru. Kami semua sepakat bahwa hanya akan diadakan satu tantangan.." ujar Sasuke, membuat para murid baru kebingungan

"Sakura-chan, perasaanku tidak enak.." bisik Naruto pada Sakura

"itu perasaanmu saja.." bisik Sakura

"tantangannya mudah, aku ingin kalian mengalahkan orang terkuat dalam Tokyo Academy, sekian terima kasih.." ujar Sasuke dan segera pergi meninggalkan aula

Ino kini tidak mampu menahan tawanya saat mendengar tantangan yang Sasuke berikan pada seluruh murid Tokyo Academy. Sebagai salah satu anggota OSIS sekaligus senior di Tokyo Academy, Ino sangat mengetahui betapa kuatnya murid yang Sasuke maksud tersebut. Ino bahkan hampir tertawa terbahak bahak jika sang kekasih yaitu Sai tidak mengingatkannya, bisa bahaya jika dia menertawai tantangan Sasuke.

"apa dia benar benar gila ya.." ujar Sai

"seperti itulah dia, aku tidak tahu apa yang sebenarnya dia pikirkan.." ujar Ino

"tapi, melawan orang terkuat di Tokyo Academy, apa dia ingin membunuh seseorang?" tanya Sai

"kurasa Sasuke sangat ingin mengalahkan orang terkuat itu.." jawab Ino

"aku tidak kuat menahan tawa.." ujar gadis pirang berkuncir yang duduk di samping Ino

"ayo Temari-chan, aku juga ingin tertawa!" seru Ino dan segera menarik sahabatnya pergi

"Shikamaru, bangunlah! Kita harus segera berkumpul!" seru Sai sambil membangunkan orang yang duduk di samping tempat Temari duduk tadi

"nanti saja Sai.." ujar pemuda yang dipanggil Shikamaru tersebut

"terserah padamu, tapi kita harus segera bersiap karena para anak baru itu akan mengincar anggota OSIS.." ujar Sai

"seharusnya aku tidak jadi anggota OSIS.." ujar pemuda tersebut, Nara Shikamaru

"hei, kalian anggota OSIS bukan?! Apakah kalian orang terkuat di Tokyo Academy?!" seru para murid baru

"kalau soal pintar menggambar pasti Sai dan kalau yang paling malas itu adalah diriku, jadi kami bukan orang kuat.." ujar Shikamaru

"Shikamaru benar, kami bukan orang terkuat di sini, maaf ya.." ujar Sai

"berarti senpai-tachi tahu siapa orang yang terkuat di Tokyo Academy?!" seru para murid baru

"tentu saja.." ujar Sai

"kalau begitu, apa senpai mau memberitahu siapa orang itu?" tanya murid baru tersebut

"tentu saja tidak, dasar bodoh! Kaichou bisa memarahi kami tahu!" ujar Shikamaru

"kalau begitu tidak ada cara lain, semuanya serang para anggota OSIS!" seru para murid baru

"astaga, ayo Sai!" seru Shikamaru dan segera berlari bersama Sai

Berbeda dengan para murid baru yang sibuk mencari, Hyuuga Hinata, seorang gadis bersurai indigo itu memilih mencari pria pirang yang tadi menyelamatkannya dari hukuman Uchiha Sasuke. Bagi Hinata, mencari orang tersebut lebih penting dari pada mencari orang terkuat di Tokyo Academy.

"di mana aku harus mencarinya.." gumamnya

Tak terhitung sudah berkali kali dia mengelilingi sekolah, tapi tetap saja dia masih belum menemukannya.

"apa yang biasanya seorang pria lakukan ya saat masa orientasi? Kalau wanita pasti akan pergi ke kantin atau kelas, tapi kalau pria.." gumamnya

Sebuah ide terlintas dipikiran Hinata, membuatnya segera berlari secepat mungkin, menghiraukan orang orang yang dia tabrak atau didorongnya. Saat ini tujuannya hanya satu, bertemu pria pirang tersebut.

"sebentar lagi!" serunya, mencoba menyemangati diri

Dia terus berlari menaiki tangga Tokyo Academy. Dia terus berlari, menuju tempat tertinggi yaitu atap.

'BRAAAAKKK!'

Hinata membuka pintu atap dengan keras. Iris lavendernya memandang sekitar hingga berhenti pada pemuda yang selama ini dia cari.

"ano, senpai!" serunya, membuat pemuda tersebut tersentak kaget

"ka-kau, gadis yang tadi!" seru pemuda itu, Uzumaki Naruto

"i-iya, aku hanya ingin mengucapkan terima kasih!" seru Hinata sambil menunduk

"ti-tidak perlu berterima kasih!" seru Naruto panik

"tidak masalah senpai, aku harus berterima kasih.." ujar Hinata

"ka-kalau begitu, sama sama! Ka-kau bisa kembali melaksanakan tantangan Sasuke!" ujar Naruto

Hinata pun memandang Naruto lalu tersenyum. Naruto yang melihat Hinata tersenyum ke arahnya langsung merona malu.

"arigatou, aku Hyuuga Hinata.." ujar Hinata

"Naruto, Uzumaki Naruto.." ujar Naruto

"tapi senpai, apa kau tahu siapa orang yang terkuat di Academy?" tanya Hinata tiba tiba

"i-itu aku tidak bisa memberitahunya.." jawab Naruto

"tapi senpai bukan anggota OSIS 'kan? Jadi tidak masalah jika memberitahuku bukan?" tanya Hinata

"maaf Hyuuga-san, aku temannya ketua OSIS. Aku tidak mungkin memberitahukannya padamu.." ujar Naruto

"ka-kalau begitu maafkan aku senpai! Aku telah memaksamu!" seru Hinata sambil menunduk dan lagi lagi hal ini membuat Naruto panik

"Hinata, kau ini sangat bodoh ya. Tidak mungkin senpai pirang ini memberi informasi bahwa dia adalah orang terkuat di Tokyo Academy.." ujar seorang gadis bersurai coklat cepol yang tiba tiba datang

"Tenten, apa maksudmu?!" tanya Hinata

"Uzumaki Naruto, katakanlah yang sejujurnya! Kau adalah orang terkuat di Tokyo Academy bukan?! Satu satunya orang yang bisa menghentikan Uchiha Sasuke.." ujar gadis yang bernama Tenten tersebut

"tidak Tenten! Uzumaki-senpai bukan-"

"dia benar Hyuuga-san.." potong Naruto, membuat Hinata langsung terkejut saat mendengarnya

"sudah kuduga, jadi langsung saja!" seru Tenten dan segera mengambil tongkat bisbol untuk menyerang Naruto

Huaaahhhh! Belum selesain FF yang lain tapi udah buat yang baru. Hehehehe gomenne minna! RnR please :)