"Aku benci cerita snow white!"
"Kenapa?"
"Masa iya, apel yang ranum menjadi pembunuh"
"Yah... mau gimana lagi"
"Menurutku cerita dongeng fantasi seperti itu tak masuk akal. Cinderella, Snow White, Beauty and the Beast, Little Mermaid, Sleeping Beauty benar benar tak masuk akal"
"Hahaha, sejak kapan dongeng masuk akal, Sakura?"
"Maka dari itu, aku benci dongeng! tapi diantara semua, aku membenci snow white"
"Mengapa?"
"Apel diciptakan untuk dimakan"
"Ya Tuhaaaan! jadi hanya karena apel?"
"Dengarkan aku dulu Ino! Apel itu makanan kan? jika kau menerima apel dari seseorang apa kau langsung memakannya?"
"Eerrr itu..."
"Pasti kau akan berpikiran dua kali untuk memakannya karena kau telah membaca Snow White"
"Iya sih"
"Nah! kau tidak tau kan apakah apel itu beracun atau tidak, kalau tidak, kau telah menolak makanan, itu tidak baik"
"Tapi kan, ada juga makanan yang di racun, yaaah misalnya aku menerima coklat dan ternyata ada racunnya. ter-"
"Nah! konsep itu dari Snow White kan?"
"Errr..."
"Makanan dibuat untuk dimakan bukan sebagai alat pembunuh!"
"Tapi ada juga yang dibuat tapi tidak dimakan"
"Maksudmu?"
"Misalnya makanan itu terlihat cantik, tapi rasanya tidak enak"
"HAH! seperti beberapa wanita, terlihat cantik tapi hatinya tidak, terlihat baik dan bersahabat tapi sebenarnya penuh kebusukan dan dendam. Oh ya Ino, aku mau memberi taumu, bahwa Naruto menyatakan perasaannya padaku tadi"
"Iya, iya, aku sudah tau kok, kau minum dulu tehmu itu, udah hampir dingin tuh"
Sakura meneguk tehnya dan terdiam. Sedetik kemudian terdengar suara sesuatu yang pecah
"Seperti katamu sakura. Aku terlihat bersahabat denganmu, tapi sebenarnya aku menyimpan kebencian padamu"
Tak ada sahutan dari Sakura
"Mari kita anggap ini cerita Snow White. Kau adalah Snow White, aku adalah Ratu dan berada disamping Naruto adalah tahta yang kita perebutkan. Untuk cerita versi kita, akulah pemenangnya"
Ino berdiri lalu pergi meninggalkan Sakura yang telah berhenti bernapas.
END
