IF CURARPICKT IS A GIRL
"Laba-laba" geram Kurapika penuh amarah. Warna matanya berubah dari biru yang lembut menjadi merah yang indah tapi mengerikan. Rantai di tangan kanannya mulai bergerak, meliuk-liuk seperti ular. Semua logika dan perhitungannya lenyap entah ke mana. Tidak ada hal lain dalam kepalanya selain "Bunuh laba-laba!"
"Kurapika… Hentikan! Aku mohon!" Gon berseru tepat di belakang Kurapika. Di reruntuhan bangunan bawah tanah yang gelap ini hanya ada mereka. Gon, Kurapika, dan para laba-laba. "Kurapika!" panggil Gon lagi. "Kita bisa terkubur di sini kalau kau hancurkan semua laba2 itu"
Kurapika terdiam. Dia menarik nafas panjang lalu memejamkan matanya. Dan ketika dia membuka matanya , warna mata yang biru dan lembut itu telah kembali. "Maaf Gon. Kau tahu kan aku sangat membenci laba-laba"
"Aku mengerti… Tapi Kurapika… Itukan… Cuma beberapa ekor laba-laba (hewan-red)
"Bagaimana hasilnya Gon?" Tanya Killua pada gon yang baru saja kembali ke tempat persembunyian mereka. "Tidak ada apa-apa, Hanya puing kebakaran dan laba-laba. Kotor sekali". Jawab gon smbil terus membersihkan debu dari pakaiannya. Killua sampai terbatuk dan memukul gon demi menghentikan bertaburannya debu.
"Kurapika…" panggil Leorio. Kurapika menoleh, wajahnya yang mulus sekarang coreng moreng oleh arang dan debu. "Jangan putus asa… pasti akan kau temukan."
Kurapika mengangguk dan berlalu, menuju kamar mandi. Melihat arah tujuan Kurapika, leorio langsung ber henshin dari bentuk cowok bijaksana jadi cowok penguntit.
#Aku laki-laki, boleh saja kan !# batin Leorio. Sepertinya dia menyimpan niat buruk.
"Apa yang akan dilakukan leorio?"Tanya gon dengan polosnya pada Killua. "kenapa dia memandangi Kurapika seperti itu?"
"Gon…" Killua menepuk pundak Gon lalu menariknya menjauh. "perhatikan dan ingat! Itu adalah tindakan orang dewasa yang tidak boleh ditiru!"
Gon (dengan polosnya) mengangguk. "Yosh!"
(PS: Tempat persembunyian mereka adalah apartemen di tengah kota emangnya ada?!!!:)
Air panas dalam bak mandi mengepulkan uap yang sangat banyak, memenuhi kamar mandi dengan warna putihnya dan menyensor apa yang perlu disensor dari tubuh Kurapika. ( n ) Dia sedang keramas sebelum masuk ke dalam bak.
Disisi luar ada Leorio yang mencoba mencari celah untuk mengintip. Demi saat seperti inilah Leorio rela mati-matian latihan untuk menguasai Nen dan cara menghilangkan hawa keberadaan.(yang benar aja!)
Setelah 4 menit akhirnya dia menemukan celah yang sangat amat kecil di sela pintu. Dari situlah dia menyaksikan Kurapika yang sedang berendam.#Ayo berdiri.. berdiri# batin Leorio. Hidungnya mulai mengalirkan darah saat melihat pundak, pergelangan kaki, lalu punggung Kurapika yang begitu halus, mulus tanpa cela bagai seorang putri.(meski ngga jelas dia itu putri ato putra)
"Deg Deg DEG deg (endless)" jantung Leorio berdebar sangat keras dan kencang. Ditahannya sebisa mungkin debaran jantungnya agar tidak diketahui kurapika.
"Hhh" suara desahan nafas terdengar jelas dari belakang Leorio yang sedang ngintip. Jantungnya nyaris lepas saking kagetnya. Dengan cepat dia menoleh dan mendapati Gon memandangnya penuh selidik. "Kata Killua aku harus memperhatikan dan ingat. Ini adalah tindakan yang tidak boleh ditiru. Apa mengintip orang mandi itu salah?"Tanya gon dengan polosnya, dengan suara yang lumayan keras.
"Klek!!" Pintu kamar mandi terbuka. Kurapika keluar dengan memakai piyama mandi , handuk melilit di kepalanya dan.. dengan wajah yang memerah."Itu Salah!"Kurapika menjawab pertanyaan gon cepat.
"Oooo" setelah puas dengan jawaban Kurapika,Gon pun pergi. Kini tinggal Leorio dan Kurapika berdua.
"eh, Ha, halooo. Habis mandi ya? Wangi" Leorio jadi ngelantur. Dia tahu percuma membela diri, kini mata Kurapika merah lagi. Kasihan Leorio.
"BRAG BruG!! DUAGG Dag! BugG!"
90menit kemudian
"Leorio,kenapa dengan wajahmu?"Tanya Killua yang baru saja pulang dari supermarket sambil makan sepotong coklat. Leorio justru memandang Killua dengan kesal. #inikan karena ucapanmu pada Gon!# batin leorio sambil meringis kesakitan. Wajahnya benar-benar hancur tak berbentuk. Sangat tidak serasi dengan tuksedo mengkilau yang dipakainya.
"Klek"kali ini pintu kamar terbuka. Gon keluar bersama Kurapika yang menyamar. Dia memakai gaun terusan berwarna biru sesuai dengan warna matanya. Dan wig yang sewarna dengan rambut aslinya namun lebih panjang dan telah dimodel oleh Gon sehingga terlihat lebih anggun.
"Kamu ada bakat jadi hair stylish Gon!"puji Killua sambil menyerahkan sekotak permen pada Gon. "Stainless? Aku tidak mau jadi sendok!" dasar Gon ;
"Sudah waktunya" Kurapika melirik ke arah Leorio yang masih ternganga, terpesona pada kecantikan luar biasa Kurapika,"kita pergi ke pelelangan"
"Oh… I, Iya" Leorio bergegas mengambil kunci dan berlari turun. "Dia sudah tidak marah."
Tempat pelelangan
"No, nona… maukah anda ikut makan malam bersama saya setelah lelang nanti?" rayu seorang pria botak ½ baya pada Kurapika. Kurpika terus berlalu tanpa menoleh sedikitpun. Ini sudah yang ke 15 kalinya dia dirayu oleh peserta lelang. Padahal dia baru 10 menit di ruang tunggu yang sekaligus jadi ruang pameran.
"Pelelangan akan segera dimulai" pengumuman yang terdengar dari speaker membuat orang jadi bergegas. Beberapa masih sibuk dengan handphone nya & yang lain melangkah tergesa-gesa menuju ruang pelelangan. Yang aneh adalah manusia tak berbentuk wajahnya (Leorio) yang justru diam mematung terbakar api cemburu.
"cepatlah Leorio" bisik Kurapika sambil tersenyum pada pengusaha muda tampan yang pertama kali mangajaknya kencan. (hanya baik pada pria tampan) --sejak kapan Kurapika jadi genit begini?!—
"Bagaimana bisa cepat kalau kau sendiri asik dengan cowok itu! Cepat sekali kalian akrab!" batin Leorio sambil menatap pasangan itu dengan api besar kebakaran Roma!
"Wah mereka serasi sekali ya… pria tampan dan gadis cantik" bisik orang-orang saat mereka mencari tempat duduk dalam ruang lelang. "tapi pembantunya wajahnya kok hancur gitu ya?" Hihihi, Leorio yang malang.
"Sekarang lelang dibuka!"
Selesai pelelangan
"Leorio, pulanglah duluan."perintah Kurapika penuh senyum. Melihat senyum itu Leorio tidak kuasa menolak. Tapi dengan adanya pengusaha muda kaya yang tampan bernama Eriol di sisi Kurapika, tentu saja batin Leorio menolak.
"Bye Leorio!... Jaa ne!" belum sempat Leorio menolak, Kurapika telah masuk dalam Limosin & menghilang dari pandangan. "Sial! Tak akan ku biarkan!"
XXXXXX
Yak… apa yang akan leorio lakukan selanjutnya mew?
Ada ide mew?
