OUR WEDDING

By : Ichizuki Takumi

Pairing : Sasunaru

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Rated : T

Genre : Romance, Comedy

WARNING: YAOI, OOC

Happy reading~

.

.

.

Keluarga Uchiha dan Namikaze berencana menjodohkan putra mereka. Uchiha Itachi adalah anak pertama dari keluarga Uchiha, dia akan dinikahkan dengan Namikaze Deidara yang merupakan anak kedua pasangan Namikaze. Sementara putra bungsu Uchiha akan dinikahkan dengan putra sulung Namikaze, yaitu Naruto.

Clan Uchiha dan Namikaze masih memegang tradisi leluhur mereka. Sengaja menikahkan secara silang sesuai adat, agar terhindar dari malapetaka. Tapi, ada satu hal yang mereka lewatkan. Tentang mitos menikahkan kedua putra mereka di hari yang sama. Mitos mengatakan akan terjadi malapetaka bagi salah satu pasangan pengantin, entah itu pertengkaran, kecemburuan, bahkan perpisahan. Sementara pasangan yang lainnya akan tetap harmonis.

Siapa yang peduli dengan mitos tersebut, kalau kenyataannya kedua pasangan pengantin itu terlihat sangat bahagia. Mereka tersenyum, memyapa para tamu tanpa menutupi kebahagiaan mereka. Namun terselip senyum getir dari salah satu mempelai. Dia segera menutupinya dengan meminum minuman yang dibawakan pelayan.

'Semoga pernikahan ini berjalan dengan baik.'

.

.

.

Tiga bulan berlalu. Pasangan Itachi-Deidara terlihat harmonis, tanpa cek cok di dalamnya. Berbeda halnya dengan pasangan Sasuke-Naruto, mereka selalu mempermasalahkan hal kecil. Tidak ada yang mau mengalah, mereka sama-sama keras kepala.

.

"Sudah kukatakan dari dulu, kita memakai marga Uchiha."

"Tapi aku yang lebih tua disini. Kita tidak bisa menyalahi aturan."

"Persetan dengan umur! Pada kenyataannya kau tetap berada dibawahku."

Naruto merona. Dia tau kemana arah pembicaraan ini.

"Ini bukan masalah siapa yang di atas atau sebaliknya. Ini sudah tradisi keluarga kita."

"Kamu masih mempercayai pemikiran orang kolot itu?"

"Kalau yang kau maksud orang kolot adalah leluhur kita, jawabannya iya. Aku mempercayainya."

"Aku tidak peduli. Kau harus memakai marga Uchiha."

Kesabaran Naruto sudah mencapai puncaknya. Berulang kali mereka bertengkar dengan masalah yang sama. Dan salah satu dari mereka tidak ada yang mau mengalah. Naruto menyadarinya, tapi dia harus tetap menjunjung tradisi keluarga mereka. Dua Clan yang masih memegang teguh adat nenek moyang.

"Kalau kau ingin memakai marga Uchiha, maka jadilah anak sulung. Dasar bocah," dengan itu Naruto meninggalkan Sasuke sendiri. Dia memang sedikit keterlaluan dengan kata-katanya, tapi kesabarannya sudah habis.

"Kau menyalahkanku? Dobe?" Sasuke membanting papan nama dalam genggamannya. Papan yang terbuat dari keramik terbaik itu pecah. Memperlihatkan kanji 'Uchiha' yang tak utuh lagi.

.

.

.

TBC

.

.

Ini akan menjadi cerita pendek tiap chapternya, karena aku mengetiknya melalui HP dan mengeditnya di laptop. Aku tidak bisa publish lewat Hp, dan tiap thetringan sinyalnya timbul tenggelam. Itu salah satu alasanku update lama. Alasan lainnya karena kesibukan pribadi seperti halnya kalian hehee.

Mengenai mitos itu, menikahkan anak-anaknya di hari yang sama, aku mengambilnya dari pengalaman seseorang. Ada beberapa pasangan yang mengalami hal serupa. Salah satu dari pasangan pengantin, pernikahannya tidak harmonis. Percaya tidak percaya, tergantung pada diri masing-masing.

Sampai jumpa di chapter berikutnya.

Mind to review? -^.^-