EXPECTATION
.
JUNG JAEHYUN
KIM DOYOUNG
AND OTHER
.
Genre: Hurt/Comfort
.
Rate: T
.
WARNING: YAOI, DON'T LIKE DON'T READ
.
Happy Reading
.
.
.
Namanya adalah Kim Doyoung,dia adalah seorang pemuda yang manis dan juga ceria. Kini dia berada pada tingkat tiga Junior High School. Dia tinggal dengan kedua orang tua yang sangat sayang dan perhatian padanya, menurut Doyoung, orang tuanya adalah orang tua terbaik yang pernah ada, mereka memperhatikannya dan juga sangat menyayanginya. Ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang hanya tinggal dirumah, Doyoung sangat dekat dengan ibunya . Ayah Doyoung adalah seorang manager di sebuah perusahaan kecil, jadi keluarga Doyoung adalah sebuah keluarga yang sedernaha namun bahagia.
Tahun ini Doyoung akan lulus dari Junior High School, Doyoung berencana masuk salah satu Senior High School favorit di kotanya, jadi Doyoung akan berjuang dengan sangat keras, dia tak mau mengecewakan kedua orang tuanya, Doyoung akan selalu melakukan yang terbaik untuk kedua orang tuanya.
.
.
.
Hari ini adalah hari pertama Doyoung di Senior High School, benar Doyoung berhasil masuk sekolah yang ia inginkan memang dengan perjuangan yang cukup besar juga, dan kedua orang tuanya sanga t bangga dan bahagia dengan kabar yang datang dua minggu lalu itu.
"sudah mau berangkat nak?" Ibu Doyoung menyapa anaknya yang baru turun dari tangga
"iya bu, ini hari pertamaku jadi aku tak mau telat" Doyoung mnenjawab sambil berjalan menuju meja makan
"sudah membawa semuanya?" tanyanya lagi yang kini masih sibuk di dapur
"iya bu" jawab Doyoung sambil memulai makan sarapannya
"yakin tak ada yang tertinggal" kini Ibu Doyoung yang berjalan menuju meja makan
"aku yakin kok bu, aku sudah membawa semuanya" jawab Doyoung dengan kebingungan, karena Doyoung rasa sudah membawa semua keperluannya untuk di sekolah saat ini
"ini, kau lupa membawa ini ibu Doyoung langsung mengeluarkan sebuah kotak dari balik punggungnya
"terima kasih bu" Ibu Doyoung membawakan Doyoung bekal, Ibu Doyoung memang tak suka melihat anknya jajan sembarang, karena itu tidak higienis dan juga Dopyoung sangat mudah sakit perut
"kau harus mengahabiskannya" nasihatnya "dan maafkan ayahmu tak bisa mengantarmu kesekolah, dia ada rapat pagi ini, jadi dia berangkat sangat pagi tadi" ibu Doyoung memasang wajah sedihnya " dia sangat menyesal karena tidak bisa mengantarmu di hari pertamamu sekolah" kini ekspresi ibu Doyoung berubah menjadi ekspresi menyesal
"tak apa aku bisa naik bis, jangan khawatir bu" Doyoung menjawab sambil terus menghabiskan sarapannya
"bu aku berangkat" Doyoung beranjak dari dududknya setelah menyelesaikan sarapannya
"hati- hati dijalan ya nak, nanti jika pulang kau harus langsung pulang" ibu Doyoung berjalan dari dapur saat Doyoung berpamitan dengannya
.
.
.
Doyoung sampai disekolah dengan tepat waktu, Doyoung mencoba masuk ke kelas yang memang sudah di bagikan pada satu minggu sebelum Doyoung masuk sekolah, Doyoung Nampak agak bingung dengan bangunan disini, sangat luas, namun berkat bantuan dari beeberapa orang, akhirnya Doyoung bisa sampai ke kelas dengan selamat.
Saat tiba di kelas, suasana masih cukup sepi karena mungkin Doyoung akui, ini bukan tepat waktu, namun masih terlalu pagi, karena Doyoung benar- benar tak ingin terlambat untuk masuk sekolah pertamanya. Doyoung kemudian mencari tempat duduk yang kebetulan masih kosong hanya beberapa meja yang sudah diisi, Doyoung mencari tempat yang enak untuk duduk, dan akhirnya Doyoung memilih tempat duduk didekat jendela pada barisan ketiga, pemandangan dari sini sangat bagus yang langsung menghadap ke lapangan utama sekolah
"hai" sapa seseorang yang kini berada di samping Doyoung
"hai juga" Doyoung yang kaget karena ada suara yang tiba- tiba keluar tepat disamping telinganya, kemudian menolehkan kepalanya dan juga membalikan badannya
"apakah aku mengagetkamu?" Tanyanya sedikit panik
"tidak apa, aku sedang melamun tadi" jawab Doyoung seadanya,karena Doyoung akui tadi dia sempat melamun sambil melihat siswa- siswi yang berlalu lalang di lapangan utama sekolahnya
"perkenalkan namaku Ten, dan apakah tempat duduk disampingmu masih kosong?" pekenalannya memang singkat namun senyumannya benar- benar tulus "dan namamu?" Ten bertanya balik pada Doyoung
"namaku Doyoung, Kim Doyoung, kau boleh duduk disampingku" jawab Doyoung sambil pempersilahkan Ten duduk
Pada akhirnya mereka berdua mulai memperkenalkan diri mereka masing- masing,serta membicarakkan pengalaman mereka untuk masuk ke sekolah ini.
.
.
.
Bel masuk berbunyi, semua siswa kini dibawa untuk masuk ke aula sekolah, untuk upacara penerimaan siswa baru dan juga untuk perkenalan dengan lingkungan sekolah, itu sih yang Doyoung baca dalam jadwal kegiatan siswa baru.
Doyoung dan Ten Nampak bingung untuk mencari tempat duduk, karena mereka berdua ingin duduk ditempat yang strategis agar mereka bisa melihat dan mendengar semua kegiatan dengan baik
"kita duduk disana saja" tunjuk Ten pada Doyoung yang masih bingung mencari tempat duduk
"ayo" jawab Doyoung melihat tempat duduk yang ditunjuk yang letaknya jga cukup strategis
Perkenalan di mulai, para anggota Osis mulai memperkenalkan diri mereka dimulai dari ketua Osis yang bernama Moon Taeil dan sang wakil ketua Osis yang bernama Jung Jaehyun
"dia tampan" ucap Ten Spontan
Doyoung hanay diam memperhatikan depan, atau lebih tepatnya memperhatikan sang Wakil Ketua Osis Jung Jaehyun
"Doyoung apakah kau melamun, kau sepertinya terpesona dengan ketampanan si Wakil Ketua osis itu" ujar Ten dengan sedikit keras saat Doyoung tak merespon kata- katanya
"apa maksudmu? Kecilkan suaramu, kita bisa dimarahi, dan juga Aku hanya memperhatikan mereka bicara, aku hanya tak ingin kehilangan informasi saat aku tak pemperhatikan mereka" Doyoung begitu panik, dan juga takut karena mungkin ada orang yang mendengar pembicaraannya dengan Ten yang menurut Doyoung sangat memalukan
"kau memperhatikan mereka atau memperhatikan, siapa namanya aku lupa?" Tanya Ten dengan muka kebingungan yang di buat- buat
"Jung jaehyun" Doyoung menjawab dengan datar
"kau, ketahuan memperhatikannya, aku saja sudah lupa dengan namanya" Ten masih semangat menggoda Doyoung yang kini wajahnya sedikit memerah karena menahan malu dan juga takut katahuan Karena kalau kalian ingin tau suara Ten itu cukup keras
"apa sih, kau saja yang tak memperhatikannya,sudah diam kau tak ingin dipanggil ke depan kan karena ketahuan ngobrol saat mereka menjelaskan" jawab Doyoung tegas, karena beberapa orang disekitar mereka sudah banyak yang melihat kea rah mereka
"baik,aku akan diam, tapi kau harus menjelaskannya lain kali" jawab Ten dengan sedikit mengancam namun selanjutnya dia kembali mmperhatikan orang yang berbicara di depan
"terserah kau saja" jawab Doyoung
Ten menoleh dan Doyoung hanya menunjukan jari telunjuk dan jari tengahnya pada Ten
.
.
.
Kini semua sisiwa kembai ke kelas, dan setelah ini adalah pengenalan lingkungan sekolah yang akan dibimbing oleh para anggota Osis.
"lihatlah siapa yang datang" Ten berkata dengan heboh
Doyoung kemudian menoleh dan langsung memerah
"kau baik- baik saja" Ten yang melihat Doyoung yang melebarkan matanya yang memang sudah lebar dengan muka memerah merasa panik, dengan keanehan teman barunya itu
Doyoung yang baru sadar dari rasa kagetnya pun menjawab pertanyaan Ten
"a..a..ku baik- baik saja" Doyoung sedikit terbata- bata saat menjawab pertanyaan Ten
"sepertinya kau benar- benar menyukainya?" Tanya Ten dengan nada jahilnya
"tidak, aku tidak menyukainya" jawab Doyoung dengan cepat dan dengan sedikit heboh
"kau berbohong" Ten menuduh lagi
"baiklah, bisakah kalian tenang?" saat anggota Osis mesuk ke kelas mereka
Setelahnya tak ada siswa yang berbicara hanya ada Doyoung yang menataop Ten dengan tatapan 'rasakan itu' dan dibalas Ten dengan sebuah cengiran
"baiklah kalian mungkin sudah tau siapa namaku" anggota Osis yang masuk kekelas mulai berbicara
"namaku adalah Jung Jaehyun, dan aku akan menjadi pembimbing kalian selama seminggu ini" dia kini tersenyum dengan tampan di depan kelas
Tapi semua siswa di depannya hanya terdiam
"santailah, aku tak akan menyiksa kalian"Jaehyun kini tertawa namun semua siswa dikelas mesih terdiam
"apakah aku tampak sangat mengerkan?" Tanya Jaehyun sambil menunjuk mukanya dengan ekspresi sedih yang dibuat- buat "sehingga kalian hanya menatap ku dengan seperti itu? Baiklah aku akan kembali ke ruang Osis dan membawa penggantiku kesini" Jaehyun kemudian mengambil langkah untuk keluar
"jangan Sunbae" semua siswa mengatakan dengan serempak terutama Ten mengatakan dengan sangat keras yang membuat Doyoung memandang aneh pada Ten
"lalu kenapa kalian hanya diam saat aku menyapa kalian" Tanya Jaehyun dengan wajah yang kesal "apakah kalian terpesona dengan wajahku?" tak disangka Jaehyun benar- benar narsis
Dan semua siswa dikelas tertawa sambil menunjukan wajah Jijik mereka pada Jaehyun, namun lain dengan Doyoung yang menunjukan semyuman canggung yang membuat Ten tertawa semakin kencang
.
.
.
Seminggu mereka berlalu dengan cepat dengan semua perkenalan dan juga pelajaran yang cukup menyenangkan dan hari ini adalah hari terakhir untuk adanya pemmbimbing dikelas mereka, Karena setelah ini mereka akan dilepas bersama wali kelas dan guru mereka masing- masing
"hari ini adalah hari terakhir dan satu jam lagi adalah jam pulang sekolah" kata Jaehyun sedih
"tak bisakah lebih lama lagi Sunbae?" Tanya salah satu siswa dikelas
"sebenarnya aku mau, tapi tak jadwal tak bisa diubah" Jaehyun menunjukna wajah sedihnya lagi
"baiklah, untuk kegiatan terakhir kita aku ingin berntanya bagaimana kesan kalian untuk semunggu ini dan juga bagaiamana kesan kalian padaku" seperti biasa Jaehyun akan selalu narsis untuk dirinya sendiri "dimulai dari siswa paliang belakang"
Satu persatu siswa mengatakan kesan mereka pada kegiatan ini dan juga pada Jaehyun dan semua sisiwa tersenyum dan kadang tertawa dengan penjelasan teman- teman mereka. Dan kini giliran Ten yang sudah berdiri dari kursinya dengan semangat dan mulai berbicara dengan keras
"kau tau Sunbae" Ten sengaja menjeda kalimatnya
"tau tentang apa?" Tanya jaehyun dengan penasaran
"orang yanga ada di sebelahku sebenarnya sangat menyukaimu, bahkansejak saat pertama melihatmu, namun dia tak berani bicara langsung denganmu" Ten dengan sekali tarikan nafas berbicara dengan cepat dan keras yang membuat seluruh isi kelas memandang kearah Doyoung dengan tatapan yang aneh, yang juga membuat Jaehyun langsung memandang Doyoung dengan senyuman yang aneh
"apa kau gila?" Doyoung langsung bertanya dengan nada yang marah pada Ten yang masih memasang wajah dengan senyumna yang manis namun memuakan bagi Doyoung
"aku tak gila,aku hanya mengatakan yang sesungguhnya pada orang yang kau sukai" Ten masih dengan senyuman bodohnya berkata dengan nada yang dibuat sok manis yang membuat Doyooung ingin menendangnya
"sudah- sudah, mari kita lanjutkan" Jaehyun melerai perdebatan Doyoung dan Ten yang mungkin tak akan pernah selesai sebelum seseorang menyelesaikannya "kau, Kim Doyoung" Jaehyun memasang senyuman anehnya yang membuat Doyoung malu
"aku hanya ingin mengatakan, bahwa yang dikatakan Ten itu bohong" Doyoung mengatakannaya dengan sedikit gugup dan tidak berani menatap Jaehyun
"padahal aku harap itu benar" jaehyun menasang wajah kecewanya
Ten langsung mneyenggol- nyenggol badan Doyoung yang masih berdiri kaku
Namun bel tanda pulang berbunyi dan membuat semua orang mendesah kecewa, termasuk Doyoung
"baiklah ini adalah hari terakhir kita, aku harap kalian taidak lupa denganku" Jaehyun mengatakannya dengan wajah yang kecewa
"dan kau kim Doyoung, bisakah kau bertemu denganku setelah kau selesai , di aula sekolah?" Tanya Jaehyun sebelum keluar dari kelas
"lihat Doyoung, dia benar- benar menyukaimu" itu Ten mengatakannya dengan terlalu antuisas
"apa sih kau ini" Doyoung menjawa dengan malu- malu karena semua orang di kelasnya melihat ke arahnya sekarang
.
.
.
Hari ini adalah hari paling membahagiakan bagi Doyoung hari ini dia menikah, dengan Jung Jaehyun, Sunbaenya di High School, memang seperti mimpi, namun itulah kenyataannya
.
.
.
"bukankah hidupku sangat sempurna?, bahkan aku sendiri iri dengan hidup yang aku buat"
.
.
.
END
.
.
.
Hai hai semua, author kembali dengan JaeDo, beneran Author suka banget dengan pair ini
Maaf buat Pm yang gak author bales, karena author baru baca Pmnya minggu kemarin, jadi udh telat banget ya, sekali lagi maaf ya
dsan maaf buat Typo yang bertebaran dimana- mana,
MIND TO REVIEW?
