Kuroko no Basket is Tadatoshi F's
.
.
*
Chap 1: House
Hari ini tim basket Seirin akan memulai training-camp di daerah terpencil di kaki gunung. Riko dengan gila menyewa tempat yang hampir tidak ada penduduknya. Katanya agar anggota tim basketnya bisa lebih fokus apalagi mereka bisa dengan tenang latihan lari naik-turun gunung nantinya. Jika dilihat, hanya ada satu villa —yang entah milik siapa dan bagaimana Riko menyewanya, dan terdapat rumah kecil di samping villa itu.
"Oi Kuroko."
Yang dipanggil menoleh tanpa bersuara. Hanya menunggu pemuda tinggi di sampingnya untuk melanjutkan kalimatnya
"Bukankah rumah itu aneh?" Tanya Kagami polos sambil menunjuk ke arah rumah yang tampak di ujung jendela.
"Tidak baik menunjuk sesuatu yang berada di dekatmu, Kagami-kun." Kuroko menyalin nasehat Aomine untuk Kise yang pernah ia dengar saat SMP dulu. Manik birunya melihat objek yang ditunjuk, "Mungkin itu rumah penjaga villa ini."
"Tapi itu sangat berantakan dan tidak terurus padahal villa ini tidak seberantakan itu."
"Kalau begitu kenapa tidak kita lihat saja?"
Kuroko dengan wajah monotonnya menyarankan ide gila. Kagami ingin menolak, tapi ia penasaran. Ia ingin ke sana, tapi tidak ingin. Entah kenapa.
Jangan katakan jika Kagami takut. Ia hanya tidak ingin, mengerti?
"Lagipula kita harus berterimakasih karena beliau sudah menjaga villa ini dengan baik. Ayo kita sapa dia, Kagami-kun."
Kuroko berjalan mendahului Kagami yang masih terdiam. Sial. Kuroko selalu saja seenaknya sendiri. Mau tidak mau Kagami harus mengekorinya. Yah, berharap tidak akan ada hal buruk yang terjadi. Toh, cuma rumah 'kan?
Cahaya dan bayangan tim Seirin itu sudah berada di depan rumah itu. Keduanya memandang pintu kayu yang tidak memiliki celah. Jika diperhatikan rumah ini tidak mempunyai fentilasi. Ada sebuah jendela yang tidak memiliki kaca dan tertutup oleh kayu yang disusun secara acak.
"Oi kau serius ada yang tinggal di tempat seperti ini?" Kagami masih meneliti setiap sudut rumah itu.
"Ada jejak kaki, Kagami-kun." Pemuda alis bercabang itu memperhatikan tanah yang ia pijak. Kuroko benar. Terlihat beberapa jejak kaki yang mengarah masuk ke dalam rumah itu. Ada yang ukuran kecil milik anak-anak dan ada ukuran besar seperti milik Kagami.
"Kagami-kun, sebaiknya kita segera bilang pelatih agar membatalkan training-camp di sini."
Kagami meneguk salivanya. Mengangguk mengiyakan pernyataan Kuroko barusan.
"Ya. Di sini berbahaya."
.
.
.
Ada apa dengan mereka berdua?
