Kerinduan pada sesosok wanita di ball room
Pair: zenyui
Rewrite and revisi
Di Istana kerajaan sihir, ada seorang cowok yang sangat tampan dengan paras yang manis dan rambut berwarna silver dia hidup dengan pengawal dan sahabatnya. Namun Di istana laut terdapat Seorang putri yang periang, tetapi putri itu berbadan lemah dan hanya bisa menolong hal yang sederhana. Sang putri tinggal dengan Ayah yang Egois, Ibu yang penyayang dan Adiknya yang mempunyai penyakit sama seperti Kakaknya. Sang Putri begitu Sayang dengan adiknya namun ia terlalu rapuh dan lemah.
"Pangeran kamu kenapa, aku jadi heran meliat mu tidak makan dan tidak istirahat?" kata pengawal kerajaan.. Suasana istana tampak asri dan mewah, tanaman di sore bermekaran sangat indah di istana langit.
"Aku bingung entah kemarin ada seorang gadis cantik, tapi mahkota itu tidak ku kenal. Mahkota itu bukan dari bangsa manusia ataupun penyihir." Zen mulai berpikir. " wanita dari pesta itu dia menunjukkan alamatnya tapi aku tidak menemukan alamatnya." Kata Zen mengingat alamat itu. Pengawal dan Juru bicara melihat Zen sedang berpikir serius, lalu datang seorang pengawal pintu kerajaan mengantar sebuah surat pada pangeran sihir.
"Pangeran, ada surat dari kementrian. Pangeran di suruh cari bubuk sihir putih untuk pengobatan." Pengawal itu memberi hormat pada pangeran dengan membungkukkan badannya.
Juru bicara pangeran menyerahkan surat dari kementrian.
Sreek
Surat pun di buka:
Kepada YTH Prince Zen
Aku kementrian kesehatan memintamu untuk mencarikan obat luka bakar, belakangan ini kami tidak bisa menemukannya. Serbuk itu kami cari dimanapun tidak dapat.
Dari : mentri kesehatan
Surat di tutup:
"Oh iya, apakah dulu ayah pernah membuat obat luka bakar untuk dirinya." Kata Zen bertanya dengan pengawal. Zen bertanya kepada pengawal.
"Pernah Pangeran." Jawab pengawal kerajaan sambil memberikan resep ayahnya.
"Baiklah kalau begitu pengawal, apakah ini resep yang ayah yang minta untuk dibuatkan obat luka bakar?. " Tanya Pangeran kepada juru bicaranya. Pangeranpun pergi berkelana ke samudra untuk mencari obat di perairan laut.
- di istana laut-
"Kakak, jahat . ibu, kakak tidak mau mengajak ku bermain." Kata maria adiknya yui. sambil menangis-nangis di meja makan.
"Maria, kakakmu ada tugas untuk menjaga istana laut." Kata ibu sambil menyiapkan kegiatan dapur istana.
"Ayo ke sini, kita menunggu kakakmu." Ibunya Putri yui, membelai si maria yang manja dan cengeng.
"Ibu aku pergi ya." Kata Yui melambaikan tangannya. Sambil membawa senjata istana.
- di atas permukaan laut-
"Oi, Ken kamu benar tahu lokasinya di sini!," Kata zen berteriak ke temannya. mereka sedang berlayar di air yang ombaknya begitu kencang bagaikan tiupan monster.
"Iya Zen, aku yakin." Sambil melihat laut dan menyiapkan kotak obat.
- tiba tiba ombak mulai naik dan pangeran ke bawa arus-
"Pangeran awas." Kata pengawal kerajaan. Pengawal kerajaan itu sedang berusaha memegangi tangan Zen, namun sayang Zen terbaa arus yang begitu besar sehingga tidak bisa di selamatkan.
Zusss Zussss
Pangeran Zen lenyap dimakan Ombak
- di laut-
"Huh, ada seorang pria tercebur." Kata Yui. Kok Bisa ya? padahalkan di laut ini sangat berbahaya. ombaknya yang sangat besar dan anginnya yang sangat kencang." Yui Mendekati Sesosok pria itu lalu membangunkan pria yang sedang terbaring di laut.
"Ehem... bangun... nadinya lemah... ku bawa ke permukaan." Kata Yui sambil berenang dan membawa pria itu ke permukaan laut, di permukaan laut yui ketemu dengan burung." burung apakah ada cara lain membangunkan orang ini?." Tanya Yui dengan panik.
Burung berkata pada Yui, "wahai duyung yang cantik gunakanlah obat dan buatlah CPR untuk pemuda ini."
Yui melakukan CPR pada pangeran dan membuat napas buatan... Yui tiba-tiba kaget dengan tubuhnya yang setengah manusia dan ikan, dia merasa malu kalau nanti pria itu bangun tapi dirinya dalam keadaan tidak berpakaian bisa menimbulkan fitnah di laut.
"Ah... aku ganti kostum aku biar tidak dicurigai." Kata Yui sambil mengubah Kostum dan menjadi manusia biasa.
"Uhuk... uhuk..." Tiba-tiba pangeran sihir tersadar dari beberapa jam setelah Yui membuat pernapasan buatan dan melakukan CPR.
"Kamu... bukankah kamu yang ada di pesta?." Kata Pangeran bertanya dengan nada lemas.
"Iya... aku yang datang ke pesta itu... " jawab Yui dengan sangat anggun dan tegas, lalu ia mengucir rambutnya membuat sanggul dengan ikat kepala serat rumput laut.
"Kamu ... dari mana asalnya?." Tanya Pangeran yang mengetahui baha Yui adalah sosok wanita yang di ballroom dengan memakai mahkota yang bukan berasal dari bangsawan manusia ataupun penyihir.
"Oh ... dari... darii..." kata Yui gugup. Dia bingung jika memberi tahu identitasnya bisa-bisa raa laut marah dan menghukumnya.
"Aduh gawat gimana ini. " pikir Yui, dalam hati. "Jika aku kasih tau jabatanku sebagai kepala devisi pertahanan bisa di pecat sedangkan orang ini bertanya identitasku." Yui gemeteran dan dia terdiam kaku.
"Itu aku dari istana di sebrang pantai ini aku juga penjaga laut," Senyum Yui. Yui menjawab kaku dan senyuman palsu.
"Nama kamu?" Pangeran bertanya.
"Aduh... namaku miaka yuki." Yui berbohong, kalau identitasnya sempat diketahui dia bisa dihukum sama Raja laut. suasana di daratan sejuk, malam itu Yui sambil melihat laut dan pangeran pun melihat ke Yui yang lagi duduk di tepi pantai.
TBC
