Time For Me
Title : Time for Me
Cast : yunjae, yoosu, Changmin and other cast (ooc)
Rating : PG 15+
Genre : angst, hurt, romance sad ending
TIME FOR ME
waktu adalah sesuatu yang murni...
kau takkan bisa memutar balikkannya...
sekeras apapun kau berusaha...
selama apapun kau berdoa...
Tuhan takkan pernah mengijinkan waktunya kau putar...
kerena jika kau memutarnya...
seluruh waktu di alam semesta akan kacau...
setiap waktu di dunia ini di jaga oleh seorang penjaga waktu...
kau takkan bisa melihat sang penjaga waktu...
kau akan melihat penjaga waktu saat waktumu telah habis...
...
Alone in the end of time, my heart
Don't be afraid because you were left alone
Till the end of time I'll let you know my love
I'll protect you, you know
Because I love you, I'll let you know my love
Another You, Another Me.
Would we have the same feelings if we were born again?
So, Living Without You Near.
Meeting you in my dreams is enough, it's enough for me.
Let it take away the pain, My Destiny.
Seoul, 5 April 2011 Musim Semi,
Sebuah bunga sakura jatuh ke bumi tepat di antara dua buah bunga mawar putih yang diletakkan di sebuah batu nisan yang bertuliskan Jung Siwon yang berdampingan dengan makam Jung Soo-young. Seekor kupu-kupu berwarna kuning cerah hinggap di bunga sakura yang gugur tersebut dan pemandangan ini tidak luput dari mata seorang yeoja cantik yang sedang berdoa.
Namun ada satu orang yang Nampak bosan dengan keadaan ini dan menguap dengan lebar karena bosan,
"Yunho, sopanlah sedikit di makam kakek nenek leluhurmu ini" ujar yeoja tersebut pada anak tunggalnya,
"Eomma, aku bosan kita kesini setiap minggu hanya untuk mengunjungi batu nisan?" ujar Yunho tidak sopan,
"Kau ini Yunho kenapa kata-katamu seperti itu? Kau tahu kan ini makam siapa?" ujar Mrs. Jung sebal,
Mr. Jung menatap keduanya sambil menggelengkan kepalanya seraya berdoa agar leluhurnya tidak marah melihat kelakuan istri dan anaknya.
Karena Yunho merasa semakin bosan, ia memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar di daerah makam tersebut,
~~~~~~Brrrugh~~~~~~~~~
Tiba-tiba Yunho menabrak seorang yeoja cantik yang sedang berjalan sambil membawa mawar putih,
"Mianhe, jeongmal mianhae aku benar-benar tidak sengaja" ujar Yunho menundukkan sedikit wajahnya,
Ketika Yunho mengangkat wajahnya, yeoja tersebut menatap Yunho dengan intens,
"Mianhe, apa kita pernah bertemu?" tanya Yunho dengan sopan,
"Akh, aniya hanya saja wajahmu mirip dengan seseorang di masa lampau"jawab yeoja tersebut tersenyum manis,
"Apa dia temanmu?" tanya Yunho penasaran,
"Aniya, dia sainganku" ujar yeoja tersebut sambil tetap tersenyum,
"Jinja? Apa sainganmu itu menyebalkan?" tanya Yunho penasaran,
"Aniya, dia orang yang sangat baik makanya aku tidak pernah bisa mengalahkannya" ujar yeoja tersebut,
"Jinja? Ku rasa dia orang yang menyenangkan…akh mianhe handphone bergetar, waeyo umma? Sekarang? Nee aku ke sana.. akh, mianhe aku harus pergi sekarang" ujar Yunho dengan sopan sambil menutup telfon gengganmnya,
Yeoja tersebut hanya tersenyum dan melihat punggung Yunho sampai di kejauhan.
Yeoja tersebut kemudian berjalan hingga ia sampai di suatu makam dan meletakkan mawar putih yang ia bawa,
"Aku sudah menemukannya… dia sama sekali tidak berubah tetap sama seperti pertama kali aku bertemu dengannya. Dan kali ini aku akan melaksanakan sumpahku Jaejoong" ujar wanita tersebut sambil tersenyum di hadapan makam tersebut,
Angin musim semi menerpa wajah cantiknya dan menggoyangkan pohon sakura, sehingga beberapa bunga sakura terjatuh di bawa angin dan menutupi makam yang ada di hadapan yeoja tersebut…
*****************************Time for Me**********************************
"Appa, sedang apa kau di gudang" tanya Yunho ketika melihat Mr. Jung di gudang,
"Ini appa mau mengambil ini" ujar Mr. jung sambil memberikan album foto usang yang dipenuhi debu pada anaknya,
"Album foto?" tanya Yunho heran,
"Iya ini album foto milik Jung Siwon" ujar Mr. Jung sambil membuka album foto tersebut,
"Album foto? Coba aku mau melihatnya" ujar Yunho sambil memperhatikan foto yang tengah Mr. Jung lihat.
Foto tersebut menampilkan empat orang, dua yeoja dan dua namja. Namun entah kenapa di pojok foto tersebut seorang namja Nampak sedang menyenderkan kepalanya dengan nyaman namun anehnya di samping namja tersebut tidak terdapat apa-apa, yang ada hanyalah sebuah ruang kosong di samping namja tersebut tapi namja tersebut telihat menyenderkan kepalanya dengan sangat nyaman dan tersenyum lembut.
"Kenapa di samping namja ini tidak apa-apa? Dia sedang menyenderkan kepalanya kemana sih? Kenapa ada ruang kosong yang besar? Membuang ruang saja" ujar Yunho dalam hati sambil mengernyitkan dahinya,
"Kau tahu? Ini adalah kakek leluhurmu, Jung Siwon dan sebelahnya adalah Jung Soo-young nenek leluhurmu sedang yang di sebelahnya adalah sahabatnya tapi appa tak tahu siapa namanya" ujar Mr. Jung yang menjelaskan foto tersebut,
Yunho menatap satu persatu orang yang ada didalam foto tersebut, semuanya menampilkan senyuman yang sangat indah terlebih namja yang ada dipojok foto tersebut,
"Appa, mau keluar ada pekerjaan yang menunggu appa kalau kau sudah selesai melihat fotonya kau kembalikan ke rak ok" ujar Mr. Kim sambil berjalan keluar dari gudang,
Yunho kemudian membalik foto tersebut, di halaman selanjutnya Yunho kembali melihat keempat orang tersebut sedang duduk di bawah pohon dan sekali lagi di sebelah namja yang sama Yunho melihat ada ruang kosong dan namja tersebut tengah menatap ruang kosong yang ada disebelahnya dengan senyuman yang lembut,
di foto selanjutnya ada foto kakeknya dan namja tersebut yang sedang saling merangkul dan Yunho melihat di samping namja tersebut lagi-lagi terdapat sebuah ruang kosong dan namja tersebut telihat sedang melingkarkan tangannya ke ruang kosong tersebut,
"Aneh, kenapa di samping namja selalu ada ruang kosong? Apa ini? foto ini sangat aneh" ujar Yunho sambil mengernyitkan dahinya dengan sangat heran,
Yunho kemudian membalik halaman selanjutnya, dia melihat foto kakeknya dan neneknya sedang berpegangan tangan, tak jauh dari foto kakek dan neneknya terdapat foto namja tadi yang sedang tertawa sambil menghadap ruang kosong di sebelahnya,
Yunho kemudian membalik foto terakhir yang terdapat di album foto tersebut, di foto tersebut terdapat seorang namja yang sedang tertawa dengan riang sambil melirik ke ruang kosong,
"Apa ini? Kenapa di semua foto terdapat ruang kosong? Ada apa ini sebenarnya?" ujar Yunho heran,
Yunho kemudian menatap namja tersebut dengan intens, entah kenapa jantungnya berdegup sangat kencang dan entah kenapa Yunho merasa sangat merindukan namja ini….. sebuah perasaan rindu yang sangat menyengat jantung dan hatinya….
Make time stop, I want to be with you always
I looked up, wished on the sky
And followed each and every shining star
Searching… for you
Make time stop, I want to be with you always
I want to hold you more
As I remembered each and every single thing about you
I simply believed… in eternity
~~~~~~~Tes…tes….~~~~~~~~~~~~
Setetes air mata bening jatuh membasahi pipi Yunho, dengan cepat Yunho menghapus air mata yang jatuh dan tetap memandang namja yang tengah tertawa tersebut dengan pandangan mata yang penuh dengan kerinduan.
*****************************Time for Me**********************************
"Appa, foto kakek leluhur itu di ambil tahun berapa?" tanya Yunho pada Mr. Jung saat makan malam,
"Hmm, kalau tidak salah sekitar tahun 1839 wae Yun?" jawab Mr. Jung,
"Mwo? 1839? Lama sekali tapi kenapa foto itu tidah hancur? Memang sangat buram sih tapi masih bisa terlihat dengan sangat baik gambar yang ada di foto tersebut" ujar Yunho sambil memasukkan bulgogi ke dalam mulutnya,
"Itu karena nenekmu yang merawat foto itu dengan sangat baik, kau melihat seorang namja dan yeoja yang ada di foto tersebut kan? Mereka berdua adalah sahabat kakek dan nenek leluhur" jelas Mr. Jung,
"Tapi kenapa di samping namja itu selalu ada ruang kosong?" tanya Yunho dengan sangat penasaran,
"Molla, appa tak tahu" ujar Mr. Jung sambil mengangkat bahunya,
"Yun, bagaimana dengan kuliahmu? Baik-baik saja?" tanya Mrs. Jung,
"Nee, umma kuliahku baik-baik saja wae?" jawab Yunho,
"Bagaimana kalau kekasih? Apa kau punya seseorang yang kau sukai di sana?" tanya Mr. Jung penasaran,
"Tidak ada yang menarik di sana" ujar Yunho datar,
"Mwoo? Kau tidak memiliki kekasih? Aigoooo" ujar Mrs. Jung sedikit kecewa mendengar jawaban anak tunggalnya,
"Umma aku sama sekali tidak tertarik dengan mereka" ujar Yunho malas,
"Bagaimana dengan Go Ara? Appa lihat kalian cukup dekat" ujar Mr. Jung,
"Ara? Appa bercanda? Wanita itu tidak menarik perhatianku sama sekali" ujar Yunho sambil bangkit dari tempat duduknya,
"Lalu, apa seseorang yang menarik perhatianmu Yun?" tanya penasaran,
"Hmm….. tidak ada, aku sedang tidak tertarik dengan hubungan seperti itu" ujar Yunho datar dan beranjak kekamarnya di lantai dua.
Yunho membuka jendela dan menuju beranda, ia kemudian mengeluarkan foto namja yang sedang tertawa dengan riang menghadap ruang kosong di sebelahnya,
"Sebenarnya siapa kau? Kenapa aku merasa sudah sangat mengenalmu? Kenapa saku sangat merindukanmu? Kau bahkan berasal dari tahun 1839 kenapa aku bisa seperti ini?" ujar Yunho sambil menatap namja tersebut.
he days I live became short, someday if we were to meet
I won't stop it (To come and take after me)
The moment I met you
From the beginning, standing at the spot for just a moment
Even the tears that shined
Your presence as it is
Yunho menatap ke arah langit malam yang di hiasi bintang dan tersenyum manis tanpa ia sadari setetes cairan bening menyeruak dari mata elangnya yang tajam namun teduh seraya berdoa dalam hati agar suatu saat nanti ia dapat menemukan jawaban atas kegelisahan hatinya.
Sinar matahari menyeruak masuk ke dalam kamarnya yang sedikit berantakan, dengan sangat terpaksa Yunho membuka matanya perlahan dan membiasakan matanya dengan cahaya matahari yang masuk ke dalam kamarnya.
"Kenapa kau masih tidur? Dasar anak pemalas! Ayo cepat bangun!" teriak Mrs. Jung dari luar kamar,
sambil menggeliat pelan, Yunho bangkit dari tempat tidurnya dan langsung mandi untuk bersiap ke kampus.
"Yun, bisa umma minta tolong? Minggu depan tolong kau ke makam kakek leluhur ya umma dan appa ada acara minggu depan nee" ujar Mrs. Jung sambil memberikan sarapan ke Yunho,
"Kenapa harus aku?" tanya Yunho heran,
"Tidak apa-apa kan? Toh kau kan sedang senggang" ujar Mr. Jung sambil menyeruput kopinya,
"Nee, baiklah aku akan ke makam kakek luhur" ujar Yunho menyerah,
Selesai sarapan Yunho langsung keluar rumah dan mengendarai Koenigsegg Agera
miliknya yang berwarna hitam metalik,
Tanpa Yunho sadari ada sesuatu yang mengawasinya sambil memegang sebuah jam pasir kuno dengan intens dan takdir Jung Yunho akan di mulai sebentar lagi…
*****************************Time for Me**********************************
"Appa apa aku benar-benar ke makam kakek luhur sendirian?" tanya Yunho yang mengenakan singlet berwarna hitam di balut dengan jas berwarna hitam dan celana panjang jins berwarna hitam dan sneakers putih miliknya,
"Ya tentu saja" ujar Mr. Jung sambil menatap Yunho,
"Kenapa kau tidak mau?" tanya Mrs. Jung menatap tajam anaknya,
"Aniyo hanya saja aku sendirian rasanya sedikit kesepian" ujar Yunho datar,
"Kau tahu kenapa namamu Jung Yunho?" tanya Mr. Jung tiba-tiba,
"Aniyo, wae?" jawab Yunho sambil menatap Mr. Jung,
"Dulu kakek dan nenek leluhurmu di satukan oleh seorang yang bernama Yunho, dan menurut kakek dan nenek yang sering bercerita padaku Yunho ini adalah seorang yang sangat tampan mirip dengan Siwon namun matanya setajam elang tapi matanya sangat teduh. Ketika kau lahir, kau adalah bayi tertampan yang pernah kami lihat dan matamu sangat tajam bagaikan elang namun membuat siapa pun yang menatapmu merasa teduh karena itu kami memberkanmu nama Yunho" jelas Mr. Jung riang,
Yunho tersenyum simpul mendengar penjelasan dari Mr. Jung sambil memakan sarapannya.
Tak membutuhkan waktu yang lama bagi Yunho untuk sampai ke pemakaman kuno yang terletak di perbukitan yang di penuhi oleh bunga sakura yang sedang bermekaran dengan indah, sambil memegang dua buah buket mawar putih Yunho berjalan menuju pemakaman leluhurnya,
"Ini, kali ini hanya aku yang datang hal-abeoji appa dan umma sedang ada urusan" ujar Yunho sambil meletakkan buket mawar putih ke dua makam yang ada didepannya,
Yunho kemudian menutup matanya sambil berdoa dalam hati semoga arwah leluhurnya tenang disana.
"Aigooo, ternyata pemakaman disini sangat indah banyak bunga sakura yang sedang bermekaran dengan sempurna" ujar Yunho tersenyum,
Yunho kemudian berjalan melewati pepohonan sakura sambil mengotak-atik handphonenya dan kemudian tertawa sekilas karena sms dari Yoochun, sahabat karibnya,
"Dasar playboy padahal sudah punya Junsu tetap saja suka melirik yang lain" ujar Yunho sesudah membaca sms dari Yoochun yang bertuliskan kalau Yoochun baru saja bertemu dengan seorang yeoja yang sangat cantik,
Yunho kemudian memasukkan handphonenya kedalam saku celana panjangnya, Yunho bersenandung kecil saat berjalan di bawah pohon sakura.
Kaki jenjanganya berjalan dengan bebas dan tanpa tujuan seolah kaki tersebut memiliki mata dan mengetahui arah tujuannya sendiri. Tiba-tiba Yunho berhenti di sebuah makam yang dinaungi oleh sebuah pohon sakura yang sangat besar dan memiliki bunga sakura yang paling banyak dibandingkan dengan yang lain.
Entah kenapa Yunho berhenti tepat dimakam tersebut, tepat sebelum Yunho melihat nama yang tertulis dimakam tersebut sebuah angin besar bertiup tepat dihadapan Yunho dan membawa bunga sakura yang gugur bersamanya hingga menutupi pandangan Yunho untuk melihat siapa nama yang tertulis dimakam tersebut.
Saat angin berhembus dengan membawa bunga sakura entah mengapa Yunho merasa kalau ada seseorang yang ada dihadapannya tertutup oleh bunga sakura yang diterbangkan angin, saat itu juga jantung Yunho berdegup dengan sangat kencang dan perasaan rindu menggerogoti hatinya.
Saat angin berhenti berhembus, Yunho menatap pohon sakura yang ada diatas makam dan tatapannya berhenti saat ia melihat kilatan cahaya yang ada disalah satu dahan pohon sakura yang tinggi menjulang.
Tanpa berfikir panjang, Yunho segera memanjat pohon tersebut untuk melihat apakah benda yang berkilat cahaya yang tadi ia lihat,
"Apa ini? jam pasir kuno? Kenapa bisa ada disini?" gumam Yunho heran saat ia tahu bahwa kilatan cahaya yang tadi ia lihat adalah sebuah kalung dengan bandul jam pasir kuno antik yang tertimpa cahaya matahari.
Ketika Yunho hendak beranjak turun dari dahan pohon sakura, tiba-tiba saja ia terpeleset jatuh sehingga tangannya menggenggam erat bandul kalung berbentuk jam pasir kuno tersebut. Satu hal yang Yunho tidak sadari bahwa jam pasir tersebut bergerak memutar dengan cepat.
Ketika Yunho kehilangan keseimbangan dan terjatuh, dari bandul kalung keluarlah seberkas cahaya putih. Yunho merasa kalau ia ditarik paksa masuk kedalam bandul jam pasir tersebut, Yunho merasa seperti terombang-ambing di laut dan diangkat ke tempat yang sangat tinggi lalu di jatuhkan dengan paksa ke bumi, ia juga merasakan rasa mual yang teramat sangat di perutnya seperti ada sesuatu yang menghantam perutnya dengan sangat keras.
TBC...
