Byunhyeonkkaeb Present.

..

..


Infinitely Yours.


..

..

Inspired by:

my real love story /?

But it is really really my real love story

..

..


' tanggal tujuh, bulan september, tahun duaribu tigabelas '


..

..

29, Agustus 2013

..

" Jageun maeum moa keun him dwaedeut
Urin hanaran geoseul mitgo isseoyo
Uri hamgge haengbok mandeureoyo
Memareun sesang soge bichi dwaeneun nalggaji
"

"Sarang—"

"YAK! YAK! Berhenti berhenti!" ucap salah satu murid wanita dengan tubuh mungil yang ber name tag 'Byun Baekhyun'

"apasih? Kau diam saja, kita ini masih dalam tahap latihan belum tampil jadi kalau suara kita fals disini ya gamasalah! Ini masih latihan!" balas seorang murid pria tinggi dengan mata bulat ber name tag 'Park Chanyeol' tak terima.

Seorang wanita bermata bulat yang tidak ikut latihan melainkan hanya melihat teman-teman sekelasnya latihan didepan pintu kelas segera melerai pertengkaran kecil diatara mereka berdua. "ish! Kalian berdua juga salah!" katanya.

Mereka berdua –Chanyeol dan Baekhyun— yang merasa tidak setuju mengajukan protes secara bersamaan pada Kyungsoo –wanita yang tidak ikut latihan— "ANIYA! Dia yang salah!" ucap mereka berdua bersamaan.

Kyungsoo yang melihatnya hanya terkikik kecil sambil berjalan menutup pintu kelas yang terbuka karena tangan-tangan jahil murid kelas sebelah yang iseng melihat kegiatan latihan mereka sekelas. "ah aku menyerah, terserah kalian deh.. kalian memang jodoh" ucapnya.

Baekhyun dan Chanyeol membulatkan mata mereka. Tidak setuju dengan pendapat Kyungsoo. yang benar saja, mereka tidak mau menjadi jodoh. "ANIYA! KAMI TIDAK BERJODOH!" pekik mereka spontan.

Bukannya kaget, Kyungsoo malah tambah tertawa sangat lama. Teman-teman sekelas mereka juga ikut tertawa karena hal itu. "hey, lihat saja... kalian itu jodoh, bicara aja bareng-bareng dan— oh lihat! Ekspresiunya sama-sama seperti itu. Hahaha. Jodoh ya jodoh saja, jangan mengelak" katanya.

"ah sudah lah, masa bodo mau aku berjodoh dengan kutu beras ini atau tidak, aku tidak peduli" ucap Baekhyun. Mulutnya membuat sebuah krucut lucu yang manis. Ia berdiri dipojok kelas sambil memperhatikan kertas berisi lirik lagu yang harusmereka hapalkan sebelum Kemah sekolah diadakan.

..

"Kyungsoo-ya! Ayo ikut menyanyi! Suara mu kan bagus, kenapa kau tidak ikut?" tanya salah satu wanita berpipi gembul didepan kelas.

Kyungsoo tersenyum menanggapinya. "aniyo, aku disini saja tidak apa-apa Minseok-ie... aku akan menjaga pintu kelas dari tangan-tangan jahil, oke?" balasnya

Wanita yang dipanggil Minseok-ie itu mengangguk lalu melanjutkan latihannya yang sempat tertunda. "geure" katanya.

Kyungsoo tersenyum memandangi teman-temannya yang sedang berlatih menyanyi diatas sana. Walau terlihat malas-malasan, namun mereka tetap menghasilkan suara nyanyian yang cukup enak jika didengar. Bagi Kyungsoo, jarang-jarang teman-teman sekelasnya mau diatur seperti ini. Biasanya kan mereka membuat kelompok-kelompok jika istirahat. Namun hari ini dan untuk beberapa hari kedepan tidak. maka dari itu, ia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan emas ini.

Pandangan Kyungsoo teralih pada salah satu pria yang mendekati Kyungsoo. Pria itu sahabat Kyungsoo. lebih tepatnya kekasih sahabatnya, Minseok. Pria berwajah kotak itu mendekati Kyungsoo dengan pelan. Ia meringis. "aku izin ke to—,"

Brak.

Belum sempat Jongdae –pria berwajah kotak, kekasihnya Minseok— selesai berbicara. Pintu kelas terbuka sangat keras hingga menghentikan kegiatan latihan mereka dan menampakan seorang Pria berkulit seputih susu yang nampak tergesa-gesa. "hey! Disini ada yang namanya Do Kyungsoo tidak?!" tanyanya.

Jongdae yang berada didepannya langsung menunjuk Kyungsoo yang berada disebelahnya. "mencari Kyungsoo? ini Kyungsoo" katanya

Kyungsoo yang merasa dirinya tengah dicari menunjuk dirinya sendiri dengan tatapan 'mencari diriku?' yang sangat polos. Oh Sehun, pria yang berada diambang pintu yang barusan saja mengagetkan seisi kelas karena gebrakan pada pintu itu hanya dapat meringis senang lalu berlari meninggalkan kelas Kyungsoo dengan meneriakan sebuah kalimat "Yak! Jongin! Aku tahu yang mana Do Kyungsoo itu! Kau pasti akan sangat suka padanya! Dia cantik dan manis!".

Kyungsoo yang mendengar itu menjadi salah tingkah, namun sebuah keuntung bagi dirinya. Teman-temannya kembali fokus pada kegiatan mereka yang tertunda kecuali Jongdae yang berada disebelahnya. "hey, penggemarmu bertambah satu. Dan kali ini ia akan membuat kejutan padamu" kata Jongdae.

Kyungsoo yang tidak mengerti hanya menganggap hal itu adalah angin lewat saja. Masa bodo. Kyungsoo tidak mengenal pria yang bernama 'Jongin' itu. Bahkan Kyungsoo saja tidak tahu kalau ada orang yang namanya Jongin disini. Kyungsoo hanya cuek dan beralih menatap teman-temannya yang kembali berlatih.

..

..


30, Agustus 2013


..

..

Hari ini hari Jum'at. Dan hari ini juga hari pertama Kemah Sekolah yang diadakan akan dimulai saat sore hari.

Kyungsoo hanya menatap malas Jang Seongsaenim yang sedang menerangkan pelajaran matematika dengan cara yang menurut Kyungsoo salah. Untung saja Kyungsoo sudah belajar tentang materi matematika yang diajarkan Jang Seongsaenim saat ini. Jadi, ia tidak harus susah-susah mengerti kalimat-kalimat tidak jelas yang keluar dari guru tua itu.

Semua murid didalam kelas ini terlihat sangat mengenaskan. Beberapa dari merea tidur dengan buku sebagai bantalnya, ada juga yang malah mengobrol sendiri. Bahkan ada juga yang bermain ponsel untuk mengusir jenuh yang datang tiba-tiba. Ya.. walau begitu ada beberapa orang juga yang masih setia menatap papan tulis sambil sesekali menulis bagian penting yang mereka perlukan.

Kring...

Bel sekolah berbunyi. Mengakibatkan beberapa murid yang tadi tertidur menjadi terbangun dengan wajah yang menandakan dirinya masih berada dibawah alam kesadarannya.

"baiklah kalau begitu, saya akhiri kegiatan belajar mengajar atau KBM ini anak-anak.. selamat siang" ucap Jang Seongsaenim lalu keluar kelas dengan sangat kelas. Mengingat dirinya yang sudah tua.

Anak-anak kelas yang tadinya pura-pura fokus pada guru itu lansung bangkit dan bersorak ria. Mereka berjalan beriringan menuju kantin atau café sekolah untuk mengisi perut mereka yang kosong.

Baekhyun berjalan menuju meja Kyungsoo dengan muka yang ditekuk. Ia membuat bibirnya mengerucut lucu. "kegiatan belajar mengajar apanya. Ini itu namanay kegiatan belajar menyiksa tau ga sih" katanya. "sungguh aku benci matematika".

Kyungsoo dan Minseok yang mendengar itu hanya tertawa terbahak melihat sahabatnya yang benar-benar tertekan karena pelajaran guru tua itu. Luhan. Salah satu sahabat Kyungsoo yang masih berada dibangkunya sambil mengorek-orek isi tasnya. Ia mengeluarkan beberapa bungkus makanan lalu membawanya kemeja Kyungsoo dan Minseok yang berada ditenga kelas.

Ia meletakan bungkusan makanan itu lalu duduk disebelah Baekhyun yang menghadap kebelakang. "benar, ini namanya menyiksa sekali. Oya, kalian bawa makanan apa?" katanya.

Kyungsoo, Minseok, Baekhyun, dan Luhan tidak pernah membeli makanan dikantin ataupun café sekolah. Ya, walaupun sekali-kali pernah tapi tidak sering. Mereka hanya membeli beberapa makanan jika mereka tidak membawa bekal makanan dari rumah mereka. Mereka berempat bahkan sempat mempunyai julukan Vegetable Class karena –terkadang— jika kebun sekolah panen, yang makan sayuran hanya mereka saja. Yang lainnya tidak.

Maka jangan heran ya jika melihat perbedaan mereka berempat dengan teman sekelas mereka. Mereka berempat mempunyai kulit yang sangat bersih dan mereka terlihat lebih fresh dari yang lainnya. Mereka juga lebih sehat dari yang lainnya.

Kyungsoo mengeluarkan sekotak susu dari dalam tasnya dan sebungkus kue kering juga. "aku hanya bawa ini, maaf ya.. eomma sedang tidak enak badan makanya ia hanya membawakanku ini." Katanya.

Mereka bertiga mengangguk menjawab pernyataan Kyungsoo. Ada sedikit rasa kecewa juga sih dihati mereka. Karena biasanya yang membawa makanan paling enak adalah Kyungsoo, tapi berhubung ibu Kyungsoo sedang tidak enak badan jadi mereka maklumi.

Kyungsoo tersenyum melihat ketiga sahabatnya tersenyum. Ia mulai meminum susu vanila miliknya hingga habis. Habis. Susu vanila milik Kyungsoo pun habis. Dengan hati-hati, ia pun berdiri dari duduknya. "aku buang kotak susu milikku dulu ya.." katanya.

..

"MWO?! Kau tidak berbohong? Jongin menyukai Do Kyungsoo? tetangga mu, Zi Tao?" ucap seorang wanita berperawakan sedang dengan rambut pirang yang pendek.

wanita yang ditanya oleh wanita berpewakan sedang itu mengangguk. "ne... aku tidak berbohong, Luna.. Jongin menceritakannya sendiri padaku karena aku tetangganya Kyungsoo" katanya.

Wanita berperawakan sedang itu mengangguk-angguk kagum. Ia berdecak kagum lalu tesenyum tipis. "wah... beruntungnya Kyungsoo, menjadi cinta pertamanya Jongin yang jelas-jelas punya banyak penggemar sejak sekolah menenhag pertama" katanya

Wanita bermata panda yang dipanggil Zi Tao tadi memiringkan kepalanya bingungt. Ia terlihat sedang memikirkan sesuatu hal yang penting. "eh tunggu, penggemar? Bukan Jongin doang kok, kalau kau tahu Kyungsoo juga punya banyak penggemar bahkan sejal sekolah dasar" katanya

Tiba tiba saja datanglah tiga orang wanita lain yang mendekat. Merkea mengangkat sebelah alis mereka bingung. "kalin ngapain? Gosip ya? Eh tunggu! Itu Do Kyungsoo bukan?" kata salah satu dari mereka.

"ya itu benar." Balas wanita berperawakan sedang tadi

"MWO?!"

Seorang wanita dengan rambut hitam berkuncir satu berdecak sebal karena sifat temannya yang terlalu berlebihan. "ah berlebihan sekali dirimu Jisook, sudah lah.. kajja kita dekati dia" katanya

..

Kyungsoo membuang kotak susunya dengan perasaan yang senang. Entah lah, ia merasa sangat senang setelah meminum susunya. Ia memutar dirinya kembali menghadap arah pintu kelas. Namun gerakannya kalah cepat dari segerombolan wanita yang datang menghampirinya.

"KYUNGSOO!" teriak salah satu wanita bermata panda.

Kyungsoo menoleh dan memasang tampang bingungnya. Namun sedetik kemudian senyum tipis muncul diwajahnya. "ZiTao... ah, annyeong" katanya "sedang apa kau? Dan.. oh ini teman-temanmu?"

Wanita bermata panda yang dipanggil ZiTao itu merisngis malu. Ia berjalan mendekati Kyungsoo lalu memeluknya erat. "ne.. ini teman-temanku" ucapnya.

Kyungsoo tersenyum. Ia membungkukkan badannya 90derajat untuk menghormati teman-teman ZiTao yang belum Kyungsoo kenal satu-persatu. "annyeonghaseyo..." katanya. "senang bertemu dengan kalian, Kyungsoo imnida"

Teman-teman ZiTao tersenyum melihat keluguan yang dimiliki Kyungsoo. mereka juga membungkukkan badan 90derajat membalas sapaan hormat dari Kyungsoo. "annyeong Kyungsoo-ssi.." ucap mereka.

Salah satu wanita dari mereka yang berambut hitam berkuncir maju dan mulai membuka suara. "maaf Kyungsoo -ssi sebelumnya" katanya

Kyungsoo mengerutkan keningnya bingung. Tak mengerti dengan ucapan yang keluar dari mulut gadis berambur hitam kuncir kuda ini. "maaf?"

Gadis itu tersenyum lagi. Senyumannya manis dan karena itu membuat dirinya terlihat sangat ramah. "begini.. kau kenal Kim Jongin?" katanya.

Kyungsoo menggeleng. Ia memajukan sedikit bibirnya membentuk kerucut kecil yang lucu. ZiTao yang melihat itu hanya dapat menggeram tertahan melihat kepolosan alami yang ada didalam diri Kyungsoo. Sebagai pelampiasannya pun ia mencengkram erat tangan wanita berperawakan sedang disamping kirinya.

"ah iya, sebelumnya aku Taemin lebih tepatnya Lee Taemin. Kau bisa memanggilku Tae-tae atau Taemin eonnie dan sepertinya aku lebih tua darimu satu tahun, namun kita masih dapat seangkatan hehe..",

Kyungsoo membalasnya dengan anggukan lucu. "ne.. Taemin eonnie.." katanya.

"kau punya pacar?",

Kyungsoo lagi-lagi menggeleng lucu. Membiarkan rambutnya yang tergerai bergerak sendiri karena gelengannya. "yang benar saja Taemin, bahkan Kyungsoo jarang sekali tertarik pada pria, selera yang dimilikinya sangat tinggi, sejak sekolah dasar saja sudah banyak pria yang mengincarnya bahkan rela menjadi fansnya namun tetap saja ia tidak pernah membuka hatinya pada seorang pria pun lalu dia juga per— ,"

"yak! Kau diam dulu ZiTao!"

Mendengar bentakan dari Jisook, ZiTao lebih memilih diam. Dia takut jika Jisook bisa saja langsung menerkamnya bak harimau yang kelaparan. Kyungsoo yang melihat itu hanya dapat tersenyum manis lalu kembali fokus mendengarkan celotehan Taemin didepannya.

"jadi...",

"ya.. aku single"

"..."

Kyungsoo yang melihat kelima orang wanita didepannya itu terdiam –minius ZiTao karena dari tadi ia masih saja asik mencibir— menjadi bingung. Ia meringkan kepalanya lucu. Jarang sekali dirinya diwawancarai oleh sekelompok wanita tentang masalah asmaranya. Dan bodohnya Kyungsoo, dia mau-mau aja menjawab saat masalah pribadinya ditanyakan. Bodoh bukan?

Kyungsoo mengusap tengkuknya gusar. Tak mengerti dengan situasi yang terjadi. "memangnya... apa ya hubungan diriku dengan pria yang namany Kim Jongin itu? Bahkan aku saja tidak tau dia orangnya yang mana dan aku juga tidak tahu kalau disini ada orang yang namanya Kim Jongin" ucap Kyungsoo polos.

Kelima orang wanita itu melongo mendengar pernyataan Kyugsoo. Mereka tidak habis pikir, Kyungsoo ternyata...

Kudet.

Astaga, Kyungsoo kudet. Padahalkan dia termasuk siswi populer ya... meski tidak begitu populer sih.

ZiTao yang sudah dekat dan selalu pulang bersama Kyungsoo bahkan tidak tahu kalau salah satu temannya kudet seperti ini. "astaga Kyungsoo... kau benar-benar... ugh, ya Tuhan.. ini..." keluh mereka semua.

Kyungsoo yang menyadari ZiTao dan teman-temannya frustasi hanya bisa meringis polos menanggapinya. "hehehe."

"oh oke... begini saja ya.. Kyungsoo sebenarnya Jongin..."

..


..

Brak.

"oh— Kyung— Yak! Apa yang terjadi padamu?!" teriak Baekhyun saat melihat Kyungsoo yang masuk kedalam kelas dengan wajah cengo bagai orang kesetrum.

Matanya yang membulat sempurna, mulutnya yang ternganga sedikit, rambutnya masih rapih, pipinya yang semakin gembul. Itulah keadaan Kyungsoo saat ini.

Minseok yang melihat langsung berdiri menggenggam tangan Kyungsoo yang hampir dingin. Ia menuntun Kyungsoo agar duduk kembali dikursinya. "oh tuhan, ada apa dengan dirimu Kyungsoo?" tanyanya.

Kyungsoo menggeleng. Ia menundukkan kepalanya dalam. Luhan yang melihat tersenyum kecil. Ia tahu apa yang terjadi pada Kyungsoo. dan kejadian itupun juga pernah mengalaminya, so.. Luhan tak perlu tahu karena dia sudah tahu apa yang terjadi, right?.

..

Baekhyun menggenggam tangan Kyungsoo memberi kekuatan padanya. Ini jam pelajaran terakhir dan ini adalah pelajaran Olahraga. Pelajaran yang –menurut Kyungsoo— sangat menyengsarakan. Dipelajaran ini dirinya selalu sial. Entah kenapa itu.

"Kyungsoo-ya, neo gwenchana? Baekhyun-a.. Kyungsoo kenapa? Dia sakit?" tanya Chanyeol yang menyadari kondisi Kyungsoo saat ini.

Baekhyun memasang wajah melasnya. Ia juga mengerucutkan bibirnya lucu. Oh astaga manisnya batin Chanyeol.

"aniyo Dobi-ya... Kyungsoo tidak mau cerita pada kami, makanya aku juga masih bingung dengan Kyungsoo" balas Baehyun.

Chanyeol tersenyum lalu mengusak lembut rambut Baekhyun. "gwenchana.. jangan sedih.. nanti cantikmu hilang loh.. hahaha. Sudah ya, aku mau kebarisanku lagi" katanya.

Baekhyun mematung. Nanti cantikmu hilang loh.. kalimat yang keluar dari mulut Chanyeol masih berputar-putar ditelinganya,

"aku... cantik.. nanti... hilang.." gumamnya.

"APA?!"

..

..


TBC!


..

..

ANNYEONG!

Hehehehe.

Author comeback!

Hihi^^

Sebelumnya author mau mintamaaf sama readers ff Patés karena author belom sempet publish chap 2. Tapi tenang chap 2 lagi dalam pengerjaan ko. Maaf juga udah ngilang lama banget ini karena uts makanya author jadi gaboleh megang laptop huhuhu TT_TT.

Oya, ngomong-ngomong tentang ff ini author mau sedikit curhat, boleh yaa :3.

Begini, kenapa author milih jalur ceritanya dari real love story author sendiri? Author itu tipe-tipe orang yang suka membuat kejadian menjadi suatu cerita gitu. Juga, author pengen aja mengenang masa-masa pedekate sama doi dulu, ya walau sekarang aku sama dia udah... ya berstatus mantan.

Sedih.

Ya jelas pasti sedih. Author sama doi ngelajanin hubungan Cuma 2bulan doang dan doi itu cinta pertama author. Jadi selama sekolah sampe sekarang author belom ngerti apa yang namanaya cinta itu, tapi semenjak kenal doi author baru ngerti arti dari satu kata itu.

Sebenernya juga sih yang mutusin author sendiri, kenapa? Author orangnya ga tegaan. Kalo author udah punya orang yang disayang dan sayangnya itu banget-banget, author gabakalan mau ngebuat dia sakit hati atau apalah itu. Nah author kan orangnya cuek bebek bener-bener cuek dan doi pernah marah sama author Cuma karna akunya yang cuek. Maka dari itu aku gamau ngebuat dia makin sakit karena cueknya aku, author mutusin dia dan ganti status menjadi sahabat.

Sebenernya bukan itu doang faktornya, banyak gosip-gosip gaenak tentang kita Cuma karena doi itu orangnya cukup tenar di sekolah. Ada gosip inilah itulah. Dan itu ngebuat doi sakit hati juga. Bukan doi juga author jugasih sebenernya.

Setelah putus itu kita masih komunikasi kaya biasa Cuma status doang yang beda. Kita berdua sama-sama nutupin rasa sakit, karena kita juga masih saling ngarepin satu sama lain. Dan ya... sampe saat ini author masih belom bisa move dan mungkin doi udah bisa move karena dia udah 2kali pacaran sama orang lain dan 2orang yang dipacarinnya itu ngephpin doi dan akhirnyapun doi nembak author lagi tapi author tolak mentah-mentah dan sampe saat ini doi nyesel mungkin gatau kenapa dia kembali lagi ngejar author sampe bersaing sama temen sekelasnya buat ngedapetin author.

Perasaan kalian gimana readers? Author gakuat angkat tangan lambai-lambai kekamera.

Aduhkan malah jadi curhat begini. Ah udah deh ya... cuku curcolnya hehe^^

Reviewnya ditunggu ya..

Oya, author minta masukan darikalian demi kelanjutan ff ini tapi lewat PM ya.. oke-oke^^

Sekali lagi.

REVIEW PLEASE^^

..

..


Byunhyeonkkaeb